CAMPUR ADUK

Saturday, December 21, 2019

DOSA....DOSA.....DOSA

Heru berjalan ke sana ke sini dengan pikiran penuh dengan pertanyaan. Terjadi perkelahiaan remaja, gara merebutkan seorang gadis yang sama-sama keduanya cintai. Warga sekitar mencoba melerai semua perkelahian dua remaja tersebut.

Heru bertanya ke salah satu warga untuk kejelasan dari pertengkaran dua remaja. Warga yang di tanya pun menjelaskan semuanya, sampai Heru memahami semuanya. Lalu Heru pergi dari situ sambil berpikir.

"Pertarungan konyol demi merebutkan satu gadis. Cinta adalah kebusukan dari pikiran dua remaja yang tidak tahu malu," celoteh Heru.

Heru terus berjalan ke sini sesuai keinginan dirinya yang masih memikirkan banyak pertanyaan. Terjadi kecelakaan mobil mewah menabrak truk. Semua warga mencoba menolong orang menabrakkan mobilnya ke mobil truk.

Heru pun bertanya pada salah satu warga yang mencoba menolong orang yang mengalami kecelakaan. Warga tersebut menjelaskan semua kejadian sampai Heru memahaminya. Lalu Heru pum pergi meninggalkan tempat tersebut.

"Hidup ini singkat di buat singkat lagi oleh orang yang menabrakkan mobilnya ke mobil truk, karena orang tersebut mengendarai mobilnya dalam keadaan mabuk," celoteh Heru.

Heru pun berjalan terus dengan keinginan dirinya karena masih penuh dengan pikiran yang tanda tanya. Segerombolan orang bersorak-sorai, kata demo gitu. Orang-orang meneriakkan niat mereka semua untuk menyatakan perubahan sistem yang di buat pemerintah agar lebih pro rakyat lagi.

Heru pun terus menyaksikan demo besar-besaran masyarakat kepentingan tersebut.

"Bener aja jalan pemerintahan masih demo ini dan itu. Apalagi jalannya sistem pemerintahannya salah. Tetap saja manusia selalu menuntut ini dan itu demi kepentingan yang di picu oleh orang kepentingan yang ada di dalam gerombolan pendemo itu," celoteh Heru.

Heru berjalan lagi dengan penuh pertanyaannya di pikirannya. Saat berjalan ya cukup jauh. Terlihat anak kecil menangis memanggil orang tuanya yang telah meninggal dan tergeletak di jalan. Warga sekitar menolong orang meninggal tersebut dan anaknya. Ya Heru iba juga sih ya ikutan menolong juga, tapi karena telah di urus banyak orang jadi Heru lebih baik meninggalkan tempat tersebut.

"Kelahiran membawa keberuntungan bagi orang menjalankan, tetapi kematian membuat kesedihan bagi setiap orang yang di tinggalkannya. Dunia ini penuh siklus seperti itu. Anak kecil tidak berdosa pun harus rela kepergian orang tuanya yang meninggal karena serangan jantung tersebut," celoteh Heru.

Heru pun plong dengan pikirannya yang penuh dengan tanda tanya dengan melihat semua kejadian tersebut.

"Kadang lebih baik membimbing diri kaya Biksu dengan banyak pantangan yang di jalankan dalam hidupnya. Cinta yang terjadi pada dua remaja merebutkan gadis yang di cintai adalah kehancuran saja. Orang yang kecelakaan mobil pun karena minum keras itu pun membawa kehancuran juga. Masyarakat yang berdemo pun, itu di pengaruhi oleh orang kepentingan pun membawa kehancuran juga. Sampai anak kecil kehilangan orang tua karena meninggal karena serangan jantung pun, itu pun membawa penderitaan juga pada anak kecil yang tidak tahu, kadang lebih baik tidak menikah kalau di dalam tubuh punya penyakit di idap dari pada membuat penderitaan anak tersebut. Dosa.....dosa....dosa manusia yang menjalankan hidup," celoteh Heru.

Heru pun sampai di rumahnya. Pertanyaan di pikiran pun telah hilang semuanya. Maka itu Heru mulai menjalankan kehidupan seperti biasanya berjualan dengan mengambil barang dari temannya yang punya modal besar gitu.

"Ini hidup yang harus di jalankan demi menyambung hidup. Karena hidup harus di jalankan sesuai rencana masing-masing untuk memenuhi kebutuhan hidup. Jalan ku masih lebih baik dari orang-orang yang mengalami petaka hari ini di karenakan kesalahan yang di perbuat mereka semuanya," celoteh Heru.

Heru pun berjualan dengan pikiran lurus banget demi kelangsungan hidupnya.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK