Seusai menyelesaikan tugas kuliah Doni berjalan-jalan keluar dengan mengayuh sepedahnya. Tanpak ke jauhan melihat Putri terburu-buru yang arahnya mau menuju mini market.
Doni menghampiri Putri dengan cepat mengayuh sepedahnya.
"Hay...Putri....buru-buru amat mau kemana?" tanya Doni sambil mengikuti Putri yang sedang berjalan.
Putri menghentikan langkahnya begitu juga dengan Doni mengerem sepedah dan tidak mengayuh sepedah lagi.
"Doni......mau ganggu atau nolong?" tanya Putri.
"Kalau kamu butuh bantuan...sih ya...saya tolong," kata Doni.
"Kalau begitu anterin saya ke mini market mau beli sesuatu," permintaan Putri.
"Sebenarnya mau nganter ke mini market, tapi cuma pake sepedah kalau...mau duduk belakang saya bonceng?" kata Doni.
"Mau....,"saut Putri.
"Ok...naik."
Putri duduk di belakang di bonceng Doni menuju mini market yang di ingin Putri. Selang berapa saat sampai di depan mini market.
"Silakan....tuan Putri..saya sudah mengantarkan anda sampai di tujuan," kata Doni yang benar-benar santun memperlakukan Putri layaknya Tuan Putri.
"Iya," saut Putri.
"Kalau...begitu saya permisi dulu....ah," kata Doni mau menyatakan perpisahan.
"Tunggu dulu," kata Putri.
"Apa....lagi?" tanya Doni.
"Temenin Putri....beli...alat kosmetik....sekalian minta tanggapan kamu!" kata Putri.
"Emangnya....eke lekong nek. Cowok jadi-jadian. Saya ini cowok tulen....di suruh bantuin milih kosmetik. Najis trala...trilulu....," kata Doni.
"Mau...gak?" kata Putri.
"Iya....mau. Demi....dedek Putri," kata Doni.
"Hus.....dedek-dedek...emangnya udah ada....tanda jadian sama saya," kata Putri yang agak ketus.
"Saya....salah...ngomong ini mah. Maaf Putri...., tapikan...gak ada yang salah kan umur Putri di bawah saya," kata Doni.
"Emang....ia, Tapikan....rasanya aneh kalau di panggil Doni.....dedek gitu," kata Putri.
"Kalau...begitu sih...memang rasanya ada yang aneh kalau saya manggil...Putri.....dedek. Sebenarnya saya suka...sih...," kata Doni.
"Apa....apakah gak salah denger Doni....bilang suka sama saya!" kata Putri minta penjelasan.
"Iya...., tapi...kan...baru suka belum cinta. Sekedar aja!!!," penjelasan Doni.
"Suka...apa Cinta?" kata Putri meminta ketegasan dari Doni.
"Jangan...mendesak begitu. Ya...deh..cinta," kata Doni dengan jujur.
"Pernyataan cinta sama saya begitu amat....kaya gak sungguh-sungguh?" kata Putri.
"Entar dulu.....ini urusan nemenin beli kosmetik apa urusan pernyataan...tentang perasaan?" tanya Doni.
"Oh...iya..juga...ya. Saya mau beli kosmetik kenapa urusan perasaan ya ....?" kata Putri.
"Kan...urusan kosmetik. Sebenarnya..Putri...suka sama saya...apa gak?" tanya Doni.
"Sebenarnya.....," kata Putri yang masih berpikir panjang.
"Yang...jujur..aja. Suka atau gak?" tanya tegas Doni.
"Gak suka, tapi cinta," kata Putri yang sempontan.
"Putri gak suka, tapi cinta?" Doni meminta penjelasan Putri.
Putrinya malah masuk mini market dan mengabaikan Doni. Ya....Doni ikut masuk ke mini market untuk membeli sesuatu sekalian menemani Putri. Doni membeli makan dan minuman. Sedang Putri sibuk milih kosmetik. Doni mendekati Putri dan berkata "Semua kosmetik....itu bagus kok. Ya...lebih bagus....yang sering di pake dedek Putri."
"Lagi-lagi...panggil dedek...kan..belum ada kesepakatan," kata Putri.
"Cuma...di panggil dedek....sampe jengkel...begitu?" kata Putri.
"Ya...enggaklah....cuma becanda. Abang Doni....yang ganteng," kata Putri.
"Sejak...kapan ada sepakatan manggil Abang?" tanya Doni.
"Bales...nih. Kalau gitu kita putus aja...," kata Putri.
"Kok...marah. Diajak becanda. Mau putus lagi. Emangnya udah ada kesepakatan pacaran?" tanya Doni.
"Di depan tadi...," kata Putri berpikir panjang.
"Di depan mini market....kan gak jelas kesepakatannya?" Doni yang langsung ngomong ke Putri.
"Jadi..belum sepakat pacaran. Jadi....belum di bilang pacaran....jadi saya..salah...membuat pernyataan putus?" kata Putri.
"Iya," kata Doni.
"Abang...jadian...aja!" kata Putri mendesak.
"Kok...merengek kaya...anak kecil?" tanya Doni.
"Cuma....becanda. Kena...di kerjain. Udahlah...Saya mau bayar kosmetik ini ke kasir," kata Putri.
Putri menggabaikan Doni langsung ke kasir untuk membayar barang yang di belinya. Doni...ikut juga ke kasir untuk membayar belanjaannya. Setelah ke dua membayar belanjaannya ke kasir segera keluar dari mini market.
"Putri....beneran...gak..jadian pacarannya?" tanya Doni penasaran.
"Jadilah....," kata Putri.
"Yes.....jadi sekarang saya manggil Putri...dedek...kan," kata Doni yang antusias.
"Iya...Abang. Ayo...anterin dedek pulang ke rumah sudah di tunggu Mama di rumah!" kata Putri.
"Iya...Tuan Putri," kata Doni yang siap memberikan pelayanan sepesial sama Putri.
Doni mengayuh sepedahnya dengan baik dan Putri duduk di belakang dengan santai dan nyaman menuju rumah Putri. Doni pun di dalam hatinya berkata "Tidak di rencanakan hanya sekedar berteman....jadinya pacaran..juga. Udah jodoh kali seiya...sekata".
Karya : No
No comments:
Post a Comment