"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
"Jika tidak ada agama yang membimbing manusia apa yang terjadi?" kata Indro.
"Pemikiran Indro ada bagusnya. Jika tidak ada agama. Kehancuran total dunia manusia. Tidak tahu antara haram dan halal jadinya manusia, ya tidak di sebut manusia yang sebenarnya binatang," kata Kasino.
"Binatang. Apa kah manusia akan sadar dengan kata-kata itu?" kata Indro.
"Kalau aku sadar. Kalau manusia yang lain belum tentu tuh," kata Kasino.
"Aku sih sadar juga sih. Kalau manusia yang lain belum tentu tuh," kata Indro.
"Jadi bintang itu. Tidak ibadah dan tidak berbuat kebaikan. Hidup buta segala-segalanya. Contohnya : kaya hidup Tarzan dengan para binatang di hutan," kata Kasino.
"Berarti tiori Darwin tentang manusia itu evolusi dari kera, ya binatang," kata Indro.
"Aku tidak mau mengakui tiori Darwin karena aku di sebut binatang. Aku punya agama yang mengajarkan aku untuk menjadi makhluk yang membimbing diri sendiri dan juga orang lain," kata Kasino.
"Aku juga tidak ingin mengakui tiori Darwin, ya aku di sebut binatang. Aku punya agama. Menjadikan diri ku berbakti pada orang tua," kata Indro.
"Manusia yang mengakui tiori Darwin, ya orang-orang barat, ya seperti di cerita di film yang ini dan itu. Contohnya : hubungan kumpul keboknya di tunjukkan seperti binatang. Berpakaian saja tidak menutupi tubuh dengan baik, ya bisa di sebut telanjang sih. Binatang kan tidak pake baju dan celana gitu," kata Kasino.
"Ternyata. Kenyataannya. Kenapa manusia tidak ingin di bimbing dengan ilmu agama? Karena manusia yang lain mengakui tiori Darwin, ya jalan binatang maka di sebutlah mereka binatang," kata Indro.
"Sudahlah tidak perlu di bahas lebih jauh lagi!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
Indro dan Kasino, ya fokus nonton Tv karena acara Tv memang bagus banget. Dono di dalam kamarnya sedang baca Al-Qur'an dengan baik banget.
No comments:
Post a Comment