Sebuah ruangan yang misterius. Lufy berdiri tegap dengan sekuat tenaga. Musuhnya sudah yang di kenal Sergei sudah siap untuk menyerang. Tapi ternyata Lufy tidak mampu lagi bertahan karena serangan tersembunyi yang mengenai kakinya yang membuat dia tidak bisa berdiri dengan benar. Sergei menyerang Lufy dengan tinjuan beruntun. Lufy berusaha melawannya. Akhirnya kalah Lufy dan menerima semua serangan Serjei yang mutlak pada tubuhnya.
Pukulan Sergei yang sangat kuat Lufy tumbang dan babak belur. Sergei menghentikan serangan tinjuannya. Lufy sudah tidak berdaya lagi terkapar di lantai. Dalam keadaan sulit pun Lufy bangkit dan berusaha untuk melawan Sergei. Di balik dinding seorang yang bernama Liana dan anak buahnya sedang berbincang-bincang.
"Saya berhasil mengerang Lufy dengan jarum beracun. Saya memberikan kemenangan yang mutlak pada Kak Sergei," kata Liana.
"Benar.....sekali Bos," saut anak buahnya bergantian.
Sergei mendengarkan pembicaraan yang samar. Lalu mendatangin Liana dan anak buahnya. Sergei yang marah karena pertarungan sesama lelaki di ganggu. Sergei langsung menghajar anak buah Liana sampai babak belur baru Liana di pukul dengan tamparan yang sangat kuat. Padahal Liana sudah dianggap adiknya sendiri tetap Sergei tidak pandang bulu kalau urusan pertarungan yang adil antara 2 laki-laki yang menunjukkan kehebatan mereka masing-masing.
"Jangan coba-coba mengganggu pertarungan 2 orang laki yang membuktikan kemampuannya masing-masing!" kata Sergei yang marah.
"Kak tega dengan Liana dan anak buah saya. Dasar orang berengsek," kata Liana yang membenci Sergei.
"Dasar penggangu," kata Sergei.
Mendengar omongan Sergei sebagai kaknya Liana langsung diam. Semua anak buah Liana langsung terbirit-birit. Lufy pun bangkit dan berusaha berdiri dengan sekuat tenaga. Pertarungan Sergei dan Lufy di mulai lagi. Sergei mulai menyerang dengan sebuah tinjuan yang sangat kuat begitu dengan Lufy. Ternyata jangkauan Lufy tidak bisa mengenai Sergei tapi sebaliknya Sergei berhasil meninju bagian muka Lufy.
Lufy pun berusaha melawan dengan sekuat tenaga dan mengeluarkan tinjuan berikutnya, walau dalam posisi tidak menguntungkan. Tinjuan Lufy masuk ke muka Sergei. Pertarungan makin sengit dengan keduanya terus saja baku hantam dengan tidak mau mengalah. Tetap saja fisik mempengaruhi segalanya.
Sergei yang bertubuh besar menjatuhkan Lufy yang bertubuh kecil sampai terpental karena pukulan mematikan yang telak masuk ke bagian perut Lufy. Dalam keadaan sulit Lufy mendengar perkataan gurunya yang membibingnya Lufy agar menjadi kuat dengan membaca pergerakan musuh dengan instingnya.
Lufy langsung membuat kesadaran dalam dirinya. Lalu berdirinya Lufy dengan keadaan sempoyongan. Sergei mulai maju menyerang dengan sebuah tinjuan yang beruntun. Ternyata Lufy menguasai ilmu yang di berikan gurunya. Insting Lufy tajam sekali bisa menghindari serangan Sergai yang kuat dan mematikan.
Lufy pun membaca pergerakan Sergei setiap dia memukul. Lalu Lufy membalasnya dengan pukulan yang cukup akurat pada bagian tubuh Sergei. Lufy berhasil menbuat Sergei senep dan mundur beberapa langkah. Sergei pun marah dan terus menyerang Lufy dengan membabi buta. Lufy pun berusaha mengimbangi serangan Sergei. Lagi-lagi Lufy membaca pergerakan Sergei dengan langkah pasti dan menghindari setiap serangan. Lufy memukul lagi pada bagian tubuh Sergei dengan beruntun dan terpental jauh dan menabrak dinding.
Sergei pun berusaha bangkit walau dalam keadaan hancur. Sergei mulai menyerang dan Lufy pun menyerang. Lagi-lagi Lufy membaca pergerakan Sergei dan menyerangnya dengan tinjuan yang beruntun ke arah sekujur tubuh Sergei.
"Yang kuat adalah pemenang segalanya," teriak Lufy.
Lufy terus meningkatkan serangan tinjuannya dan akhirnya Sergei mutlak kalah dengan kehilangan kesadaran yaitu pingsan di lantai. Lufy pun kehabisan tenaga dan jatuh juga ke lantai. Liana yang melihat kak Sergei kalah dalam pertarungan langsung kabur dengan terbirit-birit. Cukup istirahat Lufy bangun dengan keadaan sempoyongan. Berjalanlah Lufy dari ruangan misterius dan mencari jalan keluar. Lufy menemukan sebuah cermin di dinding segera mendekatinya dan masuk ke dalam cermin menuju dunia yang sebenarnya.
Lufy pun jatuh ke lantai dan pingsang di dalam rumah yang cukup tua. Seorang kakek yang bernama Oktopus melihat pemuda yang terkapar di lantai dengan penuh luka. Kakek Oktopus menolong Lufy dan di baringkan di tempat tidur dan di obatinya. Berhari-hari Lufy tidak sadarkan diri. Akhirnya bangun juga Lufy dari tidurnya yang panjang. Kakek Oktopus yang menjaga dan merawatnya senang dengan keadaan anak muda yang di tolongnya membaik dan sehat kembali.
Lufy yang sudah kembali jadi sehat wal afiat meneruskan perjalannya dan berterima kasih pada kakek Oktopus yang telah merawatnya saat sakit. Lufy mengikuti alur dari kehidupan dan melanjutkan perjalannya sampai menemukan teman-temannya.
Karya: No
No comments:
Post a Comment