
Malam hari, ya keadaan lingkungan sekitar rumah Budi baik gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus tentang seni dan kebudayaan Betawi di chenel TVRI gitu, ya seperti biasa sih Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1972, Tukang Ledeng Gedung Putih membobol The Watergate dan kemudian ditangkap. Delapan belas bulan kemudian pada bulan Desember 1973, Kepala Staf Richard Nixon, Alexander Haig, ya membawa kaset audio Nixon untuk didengarkan Nixon. Kedua pria itu membahas skandal Watergate dan kekacauan yang dihasilkan. Setelah membahas kematian J. Edgar Hoover, Nixon menggunakan kata-kata kotor ketika membahas John Dean, James McCord, dan yang lain yang terlibat dalam Watergate. Saat Haig berbalik untuk pergi, Nixon bertanya kepada Haig mengapa dia tidak diberi pistol untuk bunuh diri seperti seorang prajurit yang terhormat.
Sebagian besar film diceritakan melalui kilas balik rekaman Nixon. Nixon memulai sistem perekaman, yang memicu ingatan yang memulai serangkaian kilas balik dalam film. Yang pertama dimulai pada tanggal 23 Juni 1972, sekitar satu minggu setelah pembobolan, selama pertemuan dengan HR Haldeman, Jhon Ehrlichman, dan Dean. Ehrlichman dan Dean pergi, dan Nixon menyampaikan rekaman "bukti kuat" kepada Haldeman.
Henry Kissinger tampil menonjol dalam film tersebut, dimulai sebagai seorang profesor yang disegani dan kemudian sebagai Penasihat Keamanan Nasional dan Menteri Luar Negeri. Sepanjang film, terjadi pertikaian dengan Nixon dan stafnya mengenai siapa sebenarnya Kissinger—apakah ia seorang pembocor yang hanya peduli dengan reputasinya di media, atau ia seorang rakyat setia yang mengikuti perintah presiden? Meskipun banyak anggota kabinet menyalahkan Kissinger atas pembocoran tersebut, Nixon tidak dapat mengabaikannya.
Saat berada di puncak karier politiknya, Nixon mengenang masa kecilnya dan bagaimana orang tuanya membesarkannya dan saudara-saudaranya. Dua saudaranya meninggal karena tuberkulosis di usia muda dan hal ini berdampak besar pada presiden. Film ini meliput sebagian besar aspek kehidupan dan karier politik Nixon dan menyiratkan bahwa ia dan istrinya menyalahgunakan alkohol dan obat resep. Masalah kesehatan Nixon, termasuk serangan flebitis dan pneumonia selama krisis Watergate, juga ditampilkan; penggunaan obat-obatannya yang berlebihan terkadang dikaitkan dengan hal ini.
Film ini mengisyaratkan semacam tanggung jawab, nyata atau imajiner, yang dirasakan Nixon terhadap pembunuhan John F. Kennedy melalui referensi ke Invasi Teluk Babi, implikasinya adalah bahwa mekanisme yang ditetapkan untuk invasi oleh Nixon selama masa jabatan 8 tahunnya sebagai wakil presiden Dwight D. Eisenhower lepas kendali dan berpuncak pada pembunuhan Kennedy dan akhirnya Watergate.
Film ini diakhiri dengan pengunduran diri Nixon dan kepergiannya dari halaman Gedung Putih dengan helikopter, Army One. Rekaman kehidupan nyata pemakaman kenegaraan Nixon di Yorba Linda, California diputar selama kredit akhir yang diperpanjang, dan semua mantan presiden yang masih hidup saat itu— Gerald Ford, Jimmy Carter, Ronald Reagan, dan George HW Bush —serta presiden saat itu Bill Clinton, ditampilkan hadir.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumahnya Budi gitu. Ya Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Yaaa memang Eko melihat dengan baik di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasa sih isinya air panas gitu, ya ada piring yang ada singkong goreng gitu, yaaa dan ada mainan mobil taktis Maung 4x4 yang terbuat dari kardus gitu.
"Budi buat mainan mobil taktis Maung 4x4 lagi atau tidak?" kata Eko sambil menunjuk mainan mobil gitu.
Budi melihat dengan baik yang di tunjuk Eko, ya Budi berkata "Aku buat lagi...mainan mobil taktis Maung 4x4 yang terbuat dari kardus...Eko!"
"Budi buat mainan mobil taktis Maung 4x4 yang kedua," kata Eko.
"Yang kedua," kata Budi.
Eko mengambil mainan mobil taktis Maung 4x4.
"Mainan mobil taktis Maung 4x4...yang kedua berbeda dari yang pertama. Yang kedua bisa berubah jadi robot!" kata Budi.
"Yang kedua bisa jadi robot," kata Eko.
Eko mengubah mainan mobil taktis Maung 4x4...jadi robot.
"Keren mainan mobil taktis Maung 4x4...bisa jadi robot, ya kaya cerita film Transformers, yaaa mobil bisa jadi robot," kata Eko.
"Mobil bisa jadi robot, ya film Transformers," kata Budi.
Eko memeriksa dengan baik mainan mobil taktis Maung 4x4...yang bisa jadi robot.
"Bagus...Budi...mainan mobil yang Budi bust!" kata Eko.
"Terima kasih Eko...pujiannya!" kata Budi.
Eko menaruh dengan baik mainan mobil taktis Maung 4x4...yang bisa jadi robot di meja gitu.
"Budi buat mainan mobil...seperti biasa sih nilai kreatifitasnya Budi!" kata Eko.
"Memang sih nilai kreatifitasnya aku buat mainan mobil taktis Maung 4x4...yang bisa jadi robot yang terbuat dari kardus!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi masihkan ngumpulkan data ini dan itu?" kata Eko.
"Masih sih...Eko mengumpulkan data ini dan itu, ya penelitian aku," kata Budi.
"Hidup ini masih kan Budi....program kerja pemerintahan di jalankan dengan baik," kata Eko.
"Masih sama sih Eko...program kerja pemerintahan di jalankan dengan baik," kata Budi.
"Masih toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kerjaan pemerintahan di program dengan baik dan di gaji dengan baik. Masih enak kerjaan orang-orang pemerintahan dari pada pedagang yang di jualan di pinggir jalan demi hidup ini," kata Eko.
"Omongan Eko bener sih," kata Budi.
"Hidup ini antara baik dan buruk perilaku manusia. Antara paham agama dan tidak paham agama, ya agama yang di yakini," kata Eko.
"Realita hidup ini, ya sesuai dengan omongan Eko sih," kata Budi.
"Berarti....perilaku orang-orang yang kerja di pemerintahan....antara baik dan buruk," kata Eko.
"Berdasarkan pengumpulan data latar belakang dan kebiasaan orang-orang yang kerja di pemerintahan.....memang sih orang-orang yang kerja di pemerintahan antara baik dan buruk perilakunya, ya antara paham agama dan tidak paham agama, ya agama yang di yakini," kata Budi.
"Yang baik sih tidak ada masalah sih," kata Eko.
"Yaaa memang sih...yang baik tidak ada masalah sih," kata Budi.
"Yang buruk ini, ya lebih baik di pecat saja karena generasi banyak yang mau menggantikan orang-orang kerja di pemerintahan," kata Eko.
"Kalau ketegasan ada sih, ya buruk lebih baik di pecat. Tapi bisa saja sih tidak di pecat dengan sistem kerja kekerabatan di jalankan dengan baik," kata Budi.
"Sistem kekerabatan masih ada toh, ya yang buruk tidak pecat," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kenzo tinggal dengan baik di Batam di rumah kontrakan gitu,
ya rumah kontrakan pemiliknya Momon gitu. Momon dan Atun menjalankan rumah
tangganya dengan baiknya, ya anak sih bernama Mutiara gitu. Ya Mutiara
sebenarnya anak angkatnya Momon dan Atun. Yang tidak bisa itu sebenarnya Momon
gitu. Demi rumah tangga di jalankan dengan baik, ya Momon memutuskan bersama
Atun mengangkat anak dari panti asuhan gitu, ya Mutiara gitu. Memang Mutiara
dari bayi di angkat anak sama Momon dan Atun gitu. Orang tua kandung Mutiara
tidak di ketahui gitu. Ada omongan orang-orang sih tentang Mutiara sih….bahwa
Mutiara anak dari hasil gelap gitu. Momon dan Atun menyayangi Mutiara seperti
anak sendiri, ya memang Mutiara di didik dengan baik sama Momon dan Atun.
Sekarang Mutiara dewasa, ya menjadi cewek cantik gitu. Ya Mutiara menjalankan
kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Batam gitu. Kenzo kerja dengan baik di perusahaan PT. MAJU gitu. Memang
sih Kenzo berteman dengan baik sama Mutiara gitu. Memang sih…Kenzo mengakui
Mutiara cantik gitu, ya Kenzo tertarik sama Mutiara gitu. Mutiara sekarang ini
menjalankan pacaran dengan Fattah gitu. Ya Fattah menjalankan kuliah dengan
baik di Universitas yang ada di Batam gitu. Memang Fattah suka dengan motor, ya
makanya ke tempat kuliah Fattah bawa motor gede gitu. Fattah ganteng sih dan
kaya karena memang orang tua Fattah kaya gitu….maka ada beberapa cewek yang
suka dengan Fattah gitu. Jelita dan Amanda yang beda fakultas dengan Fattah, ya
Jelita dan Amanda ingin sekali jadi pacarnya Fattah gitu. Teman satu fakultas Fattah yang bernama Rose…menyukai Fattah
gitu. Hubungan pertemanan Fattah dan Rose baik gitu. Kenzo tinggal dengan baik
di Batam, ya punya teman sih dari Padang yang bernama Galaksi. Memang sih Kenzo dan Galaksi berasal dari Padang
gitu. Kenapa Kenzo tinggal ke Batam? Karena Kenzo ingin melupakan kisah cinta
dengan Raisa gitu. Ya Raisa menikah dengan Mohan, ya keduanya tinggal dengan
baik di Padang gitu. Selama tinggal di Batam dan kerja dengan baik di
perusahaan gitu…Kenzo bisa melupakan Raisa gitu. Galaksi menjalankan usaha
rumah makan gitu, ya Galaksi berasal dari Padang sih…makan yang di jual sih…makanan
khas Padang gitu. Memang sih Galaksi merasakan dengan baik kompetisi dari
usaha-usaha yang di jalankan orang-orang yang tinggal dengan baik di Batam
gitu. Ya karena Galaksi memahami dengan baik agama yang di yakini sih…agama
Islam jadi…hasil dari usaha yang di jalankan orang-orang yang tinggal dengan
baik di Batam….rezeki masing-masing gitu. Galaksi sekarang sih dekat dengan cewek yang bernama Aluna
gitu. Ya Aluna kerjanya guru SD gitu. Hubungan pertemanan Galaksi dan Aluna
baik gitu. Ya Galaksi nama juga cowok gitu, ya pernah berurusan dengan cewek
sih. Pada masa tinggal di Padang, ya Galaksi suka dengan cewek namanya Devina.
Galaksi gagal bersama Devina karena Devina memutuskan bersama Rangga gitu.
Rangga dan Devina menikah dengan baik, ya keduanya menjalankan rumah tangga
dengan baik dan tinggal dengan baik di Padang gitu. Tinggal di Batam sih….Galaksi suka dengan cewek bernama
Jolina gitu. Ya Galaksi gagal bersama Jolina karena Jolina memutuskan bersama
Noel gitu. Noel dan Jolina menikah, ya keduanya menjalankan rumah tangga dengan
baik dan tinggal di Batam dengan baik gitu. Galaksi sudah melupakan Jolina
gitu. Sekarang ini..Galaksi berusaha jadian sama Aluna, ya makanya Galaksi
berusaha dengan baik sih untuk jadian sama Aluna gitu. Memang sih…ada cowok
yang suka dengan Aluna yang bernama Ardian gitu. Ya Ardian menjalankan usaha
rumah makan gitu. Ardian dan Galaksi berusaha dengan baik jadian dengan Aluna
gitu. Fattah yang berteman dengan Rose, ya Fattah menjalin cinta
sama Rose gitu. Mutiara awalnya tidak tahu sih Fattah menjalin cinta dengan
Rose….pada akhirnya Mutiara tahu sih…bahwa Fattah menjalin cinta dengan Rose
gitu. Mutiara memang bertengkar sama Fattah gitu, ya pada akhirnya Mutiara dan
Fattah putus karena Rose gitu. Mutiara berusaha dengan baik melupakan Fattah gitu. Ya
Fattah dan Rose menjalankan pacaran dengan baik gitu. Galaksi berusaha dengan
baik jadian sama Aluna gitu, ya pada akhirnya berhasil gitu. Ardian yang gagal
bersama Aluna, ya Ardian memutuskan bersama Jihan gitu. Jihan menjalankan usaha
toko roti gitu. Galaksi dan Aluna yang menjalankan pacaran gitu…memang sering
jalan bersama sih, ya keduanya jalan-jalan dengan baik ke tempat-tempat yang
baik yang ada di Batam gitu tujuannya happy-happy gitu. Memang sih…Galaksi dan
Aluna ada rencana menikah gitu. Kenzo yang mengetahui Mutiara
sudah putus dari Fattah gitu, ya Kenzo yang suka sama Mutiara jadi Kenzo
berusaha jadian sama Mutiara gitu. Ya Mutiara suka dengan Kenzo gitu dan
Mutiara memang berusaha dengan baik melupakan Fattah gitu. Ketika Kenzo
menyatakan cinta sama Mutiara, ya Mutiara ingin lembaran baru kisah cinta gitu
jadi Mutiara menerima cinta Kenzo gitu. Kenzo dan Mutiara yang sudah resmi
berpacaran, ya keduanya jalan bareng gitu dan tempat yang baik untuk makan dan minum
bersama sih…KFC gitu, ya suasana di KFC bagus sih dan pelayanannya bagus gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Kenzo dan tokoh Galaksi," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta tokoh Kenzo dan tokoh Galaksi," kata Eko.
"Yaaa begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main kartu remi saja!" kata Eko.
"Okey main kartu remi!" kata Budi.
Budi mengambil permainan kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik, ya main cangkulan gitu.
No comments:
Post a Comment