Malam hari. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus tentang seni dan kebudayaan Badui di chenel TVRI gitu, ya seperti biasa sih Budi duduk santai di depan rumahnya sedang baca cerpen sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Maria Brennan yang berusia 17 tahun adalah seorang siswa SMA pemalu yang diganggu oleh teman sekelasnya, Mark. Satu-satunya temannya adalah Lily, yang pacarnya Sean adalah cinta rahasianya. Ayah Maria yang jauh, Dan, adalah seorang ahli bedah plastik yang suka selingkuh dan seorang perfeksionis yang obsesif, sementara ibunya, Amy, menderita depresi dan mimpi buruk terus-menerus.
Maria secara tidak sengaja menemukan hasil USG bayi kembar. Suatu hari, ketika sedang asyik menikmati waktu di kamar mandi, bayangannya mulai bergerak sendiri, membuatnya takut. Ia mencoba berbicara dengan orang tuanya keesokan paginya, tetapi diabaikan.
Setelah memimpikan kelahirannya sendiri, Maria melihat bayangannya berbicara kepadanya, menyebut dirinya "Airam." Airam adalah sosok yang karismatik, tegas, dan percaya diri. Ia memberi tahu Maria bahwa ia dapat menghilangkan kesedihannya.
Dan menawarkan Maria hadiah ulang tahun lebih awal; Maria tiba di kantornya dan menyadari "hadiah" itu adalah operasi plastik untuk memperbaiki "kekurangan"-nya. Hancur, Maria pun menceritakannya kepada Airam. Amy merasakan ada yang salah dengan Maria, tetapi terus-menerus dibungkam oleh Dan.
Lily mengajak Maria untuk mengikuti les seluncur untuk pesta prom mendatang. Namun, setelah Maria terpeleset dan tidak dapat berdiri lagi, Lily mengejeknya dan meninggalkannya. Akhirnya, ia dipermalukan dan diserang secara fisik oleh Mark di pesta dansa. Hancur oleh kejadian ini, Maria pergi ke kamar mandi untuk mencari Airam. Telapak tangan dan bibir mereka bersentuhan, memungkinkan mereka untuk bertukar tempat. Kemudian, Amy mengalami mimpi buruk tentang melahirkan.
Di sekolah, Airam tampak lebih percaya diri dan tegas. Ia mengungkapkan kepada semua orang bahwa Mark telah menindasnya karena ia naksir padanya, yang membuatnya malu. Ia mengatur agar Amy menemui selingkuhan suaminya sebagai cara untuk memaksanya mengakui perselingkuhan Dan dan pernikahan mereka yang dangkal. Maria, yang terpaku di cermin, terkejut dengan perilaku Airam. Airam bersikeras bahwa ia hanya bersikap jujur, dan memberi tahu Maria bahwa semua orang di sekitarnya harus mempertanggungjawabkan dosa-dosa mereka.
Airam membujuk Mark untuk mandi, mematahkan lututnya, dan memukulinya berulang kali. Setelah diam-diam berlatih seluncur indah sendirian, Airam mendapat pelajaran lagi dari Lily, yang menjadi terintimidasi oleh cara Airam bertindak. Ketika Airam mengejar Lily di atas es, Lily jatuh ke trotoar, menghancurkan tengkoraknya hingga tewas. Di kamar mandi malam itu, Maria memohon untuk bertukar tempat, tetapi Airam menegaskan kembali bahwa Maria ingin Lily keluar dari kehidupan mereka. Maria bertanya lagi siapa dia, tetapi Airam hanya menjawab, "Kau kenal aku." Airam kemudian merayu Sean, dan keduanya memulai hubungan yang intens. Airam mulai hidup lebih liar, merokok mariyuana, ya membolos, dan minum alkohol.
Saat berada di motel bersama, Sean mendapat telepon yang mengabarkan bahwa polisi ingin berbicara dengannya dan Maria. Airam menolak untuk pergi, dan Sean menjadi curiga. Ia mengambil jaketnya untuk pergi, dan dalam momen penuh dorongan hati dan ketakutan, Airam memukul kepalanya dengan botol vodka, membunuhnya. Sangat kesal, ia duduk di depan cermin di kamar mandi dan ia dan Maria menangis bersama.
Amy bermimpi lagi tentang melahirkan. Terungkap bahwa Maria awalnya memiliki saudara kembar, yang di bunuh setelah lahir oleh Dan karena cacat fisik yang diduga dimilikinya, meskipun Amy tidak mau mengakuinya. Airam meninggalkan motel dan menemui Dan di klinik setelah jam kerja, berpura-pura mabuk berat. Dia menanggalkan pakaiannya dan menuntut untuk mengetahui apakah Dan akan tetap mencintainya jika dia cacat. Jelas terganggu oleh pertanyaan itu, Dan akhirnya menjawab, "Ya," dan dia menggorok lehernya dengan pisau bedah. Saat dia terbaring sekarat, dia menangis dan bertanya kepadanya, "Mengapa kamu tidak bisa mencintaiku?"
Airam tidak lagi melihat Maria saat ia bercermin. Ketakutan dan sendirian, Airam kembali ke rumah dan merangkak ke tempat tidur di samping ibunya. Serangkaian bidikan cermin memperlihatkan Maria dan Airam berbaring di kedua sisi Amy di tempat tidur, menyiratkan bahwa mereka telah menyatu menjadi satu.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Memang di meja Eko melihat dengan baik ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng seperti biasa isinya air panas gitu, yaaa ada piring yang ada singkong goreng gitu, yaaa kliping, dan mainan Keris yang terbuat dari kardus gitu.
"Budi buat mainan senjata Keris lagi?" kata Eko sambil menunjuk dengan baik mainan senjata Keris gitu.
Budi melihat dengan baik yang di tunjuk Eko gitu, ya Budi berkata "Iya Eko...aku buat lagi mainan senjata Keris, ya jadi mainan senjata Keris yang ke dua."
"Budi buat lagi mainan senjata Keris yang ke dua toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Budi buat mainan senjata Keris, ya seperti biasa sih...nilai kreatifitas Budi," kata Eko.
"Memang sih...Eko, ya aku buat mainan senjata Keris...nilai kreatifitas aku!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil kliping gitu.
"Budi buat kliping," kata Eko.
"Aku memang buat kliping," kata Budi.
Eko membuka kliping gitu, ya membaca dengan artikel-artikel koran gitu dan memang di artikel-artikel koran...ada foto ini dan itu gitu.
"Budi mengumpulkan foto-foto tempat-tempat ibadah agama Islam yang ada di Jawa Barat," kata Eko.
"Aku mengumpulkan dengan baik foto-foto tempat-tempat ibadah agama Islam yang ada di Jawa Barat....tujuannya nilai belajar," kata Budi.
"Belajar," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Belajar tentang seni bangunan yang di bangun manusia tentang tempat-tempat ibadah agama Islam," kata Eko.
"Arsitektur," kata Budi.
"Arsitektur masih berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Memang arsitektur berkaitan dengan ekonomi," kata Budi.
Eko menutup kliping dan kliping di taruh di meja gitu.
"Roda ekonomi di gerakan dengan baik demi hidup ini," kata Budi.
"Realitanya memang begitu," kata Eko.
"Karena tempat-tempat ibadah agama Islam masih berkaitan dengan organisasi agama ini dan itu, ya terjadi juga kompetisi urusan ini dan itu....masih berkaitan ekonomi, sosial, dan lain-lain dengan tujuan ini dan itu," kata Budi.
"Nama juga masih urusan dunia ini, ya terjadi juga kompetisi sih dengan tujuan ini dan itu," kata Eko.
"Sengit atau tidaknya...persaingan sih, ya tergantung orang-orang merasakan sendiri yang berkaitan dengan organisasi agama gitu," kata Budi.
"Merasakan atau tidak," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tetap yang terpenting sih...urusan tempat-tempat ibadah agama Islam, ya di gunakan dengan baik urusan ibadah dengan baik gitu," kata Eko.
"Omongan Eko...benar sekali!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Okey...main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Hidup ini tetap sama Eko!" kata Budi.
"Realita hidup ini," kata Eko.
"Kenyataan hidup ini," kata Budi.
"Orang-orang menjalankan dengan baik bidang-bidang ini dan itu, ya jadi roda ekonomi tetap berjalan dengan baik tujuan hidup ini," kata Eko.
"Demi hidup ini...harus menjalankan dengan baik...bidang-bidang ini dan itu, ya roda ekonomi tetap berjalan dengan baik gitu," kata Budi.
"Contoh sederhana sih, ya salah satu bidang hiburan gitu....orgen tunggal yang ada di acara pernikahan gitu," kata Eko.
"Contoh yang tepat. Hiburan. Menghasilkan uang dari orgen tunggal demi hidup ini yang penuh dengan kompetisi ini dan itu," kata Budi.
"Rezeki masing-masing," kata Eko.
"Omongan Eko benar sih!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment