Malam hari. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus sinetron tema cinta di chenel RCTI, ya seperti biasa sih...Budi duduk santai di depan rumahnya....sedang membaca cerpen...sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Jaya "Jerry" Kumari, tinggal bersama ibunya, Sharbati, dan adik perempuannya, Chhaya "Cherry" Kumari, di sebuah kota kecil di Punjab. Dia adalah seorang tukang pijat di sebuah salon. Tetangga mereka, Anil, yang diam-diam menyimpan perasaan untuk Sharbati, selalu mendukung mereka dan bertindak sebagai figur ayah bagi Jerry dan Cherry. Sharbati tidak senang dengan pekerjaan Jerry, meskipun dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaan itu karena dia bisa mendapatkan lebih banyak uang di sana dan bisa menjalani kehidupan yang nyaman. Rinku, seorang derp lokal, menguntit Jerry meskipun dia tidak tertarik padanya. Tenzin adalah teman Jerry dan membantu bisnis ibunya.
Sharbati didiagnosis menderita kanker paru stadium dua dan dibutuhkan 25 lakh rupee untuk perawatan medis dan kemoterapinya. Suatu hari, Jerry secara tidak sengaja membantu polisi menangkap seorang penyelundup narkoba. Inspektur Lal berterima kasih padanya atas bantuannya dalam menangkapnya. Bos penyelundup itu, Timmy, dan antek-anteknya, Mohinder "Daddu" Singh Chandal dan Jigar, menghadapi Jerry di luar pasar. Timmy memberi tahu Jerry untuk membawa simpanan narkoba tersembunyi dari dalam pasar. Dengan Cherry yang disandera oleh Jigar, Jerry yang ketakutan berhasil mengambil kembali narkoba di tengah keamanan polisi. Saat kembali ke rumah, Jerry menemukan bahwa Cherry telah mencuri dompet dan uang penyelundup itu. Dia memutuskan untuk menyelundupkan narkoba untuk mendapatkan lebih banyak uang untuk pengobatan ibunya.
Keesokan harinya, Jerry menemukan tempat Timmy dan meminta dia untuk mempertimbangkannya untuk pekerjaan itu karena dia sangat membutuhkan uang. Timmy setuju untuk mempertahankannya. Dia juga meyakinkan bosnya, Daler, untuk memberi Jerry pekerjaan itu. Dia mengarahkannya untuk memasok obat-obatan ke pabrik ikan milik Ram Malik dengan menyembunyikannya di kotak bekal makan siang. Cukup cepat, dia menjadi ahli dan mulai menghasilkan lebih banyak uang daripada para lelaki, menggunakan uang itu untuk mengobati Sharbati yang telah dia beri tahu bahwa bosnya menyetujui pinjaman. Salah satu antek Timmy membocorkan Jerry kepada Inspektur Lal. Akibatnya, seorang polisi menggeledah Jerry di bus yang dia tumpangi dan menemukan obat-obatan di kotak bekal makan siang tetapi mengabaikannya, karena kemudian diketahui bahwa dia bekerja untuk Timmy, yang menemukan identitas pengkhianat itu menggunakan identitas salah satu anak buahnya, tetapi membunuh keduanya atas permintaan Jerry. Terguncang dan trauma, dia memberi tahu Timmy tentang keinginannya untuk melanjutkan dan memintanya untuk membayar iurannya. Timmy menyuruhnya untuk datang keesokan harinya. Ketika Jerry pergi ke sana untuk melunasi utang, Timmy yang marah berkata bahwa dia sangat egois dan meminta dia untuk memijat tubuhnya. Ketika Jerry mencoba memanfaatkan Jerry, dia mendorongnya dan melarikan diri, membuatnya lumpuh.
Jaya "Jerry" Kumari, tinggal bersama ibunya, Sharbati, dan adik perempuannya, Chhaya "Cherry" Kumari, di sebuah kota kecil di Punjab. Dia adalah seorang tukang pijat di sebuah salon. Tetangga mereka, Anil, yang diam-diam menyimpan perasaan untuk Sharbati, selalu mendukung mereka dan bertindak sebagai figur ayah bagi Jerry dan Cherry. Sharbati tidak senang dengan pekerjaan Jerry, meskipun dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaan itu karena dia bisa mendapatkan lebih banyak uang di sana dan bisa menjalani kehidupan yang nyaman. Rinku, seorang derp lokal, menguntit Jerry meskipun dia tidak tertarik padanya. Tenzin adalah teman Jerry dan membantu bisnis ibunya.
Sharbati didiagnosis menderita kanker paru stadium dua dan dibutuhkan 25 lakh rupee untuk perawatan medis dan kemoterapinya. Suatu hari, Jerry secara tidak sengaja membantu polisi menangkap seorang penyelundup narkoba. Inspektur Lal berterima kasih padanya atas bantuannya dalam menangkapnya. Bos penyelundup itu, Timmy, dan antek-anteknya, Mohinder "Daddu" Singh Chandal dan Jigar, menghadapi Jerry di luar pasar. Timmy memberi tahu Jerry untuk membawa simpanan narkoba tersembunyi dari dalam pasar. Dengan Cherry yang disandera oleh Jigar, Jerry yang ketakutan berhasil mengambil kembali narkoba di tengah keamanan polisi. Saat kembali ke rumah, Jerry menemukan bahwa Cherry telah mencuri dompet dan uang penyelundup itu. Dia memutuskan untuk menyelundupkan narkoba untuk mendapatkan lebih banyak uang untuk pengobatan ibunya.
Keesokan harinya, Jerry menemukan tempat Timmy dan meminta dia untuk mempertimbangkannya untuk pekerjaan itu karena dia sangat membutuhkan uang. Timmy setuju untuk mempertahankannya. Dia juga meyakinkan bosnya, Daler, untuk memberi Jerry pekerjaan itu. Dia mengarahkannya untuk memasok obat-obatan ke pabrik ikan milik Ram Malik dengan menyembunyikannya di kotak bekal makan siang. Cukup cepat, dia menjadi ahli dan mulai menghasilkan lebih banyak uang daripada para lelaki, menggunakan uang itu untuk mengobati Sharbati yang telah dia beri tahu bahwa bosnya menyetujui pinjaman. Salah satu antek Timmy membocorkan Jerry kepada Inspektur Lal. Akibatnya, seorang polisi menggeledah Jerry di bus yang dia tumpangi dan menemukan obat-obatan di kotak bekal makan siang tetapi mengabaikannya, karena kemudian diketahui bahwa dia bekerja untuk Timmy, yang menemukan identitas pengkhianat itu menggunakan identitas salah satu anak buahnya, tetapi membunuh keduanya atas permintaan Jerry. Terguncang dan trauma, dia memberi tahu Timmy tentang keinginannya untuk melanjutkan dan memintanya untuk membayar iurannya. Timmy menyuruhnya untuk datang keesokan harinya. Ketika Jerry pergi ke sana untuk melunasi utang, Timmy yang marah berkata bahwa dia sangat egois dan meminta dia untuk memijat tubuhnya. Ketika Jerry mencoba memanfaatkan Jerry, dia mendorongnya dan melarikan diri, membuatnya lumpuh.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja Eko...melihat dengan baik....ada dua mainan mobilan taxi terbuat dari kardus.
"Ini.....dua mainan mobilan taxi, ya buatan Budi kan?" kata Eko, ya sambil menunjuk mainan mobilan taxi gitu.
"Iya Eko......dua mainan mobilan taxi buatan aku!" kata Budi.
Eko mengambil dua mainan mobilan taxi, ya di periksa dengan baik mobilan gitu.
"Mobilan taxi yang pertama, ya di buatnya biasa saja seperti pada umumnya mobil mainan. Mobilan taxi yang kedua, ya jalannya pasti bunyi tek...tek...tek, ya karena ada gendang di pasang di mobil," kata Eko.
"Memang Eko...mobilan taxi pertama, ya di buat biasa saja seperti pada umumnya mobil mainan gitu. Mobilan taxi kedua, ya di buat dengan baik...di beri alat gendang gitu jadi jika di jalankan...bunyi tek...tek...tek," kata Budi.
"Dua mobilan taxi dengan perbedaannya toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menaruh dua mainan mobilan taxi di meja gitu.
"Membuat mainan mobilan taxi, ya nilai kreatifitas Budi saja!" kata Eko.
"Memang cuma nilai kreatifitas saja!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gema tinggal di Bekasi gitu, ya agama Gema adalah Hindu. Demi hidup ini penuh dengan kompetisi gitu, ya yang kaya buat usaha ini dan itu dengan tujuan ini dan itu, ya berarti yang miskin buat usaha ini dan itu dengan tujuan ini dan itu. Gema menjalankan usaha warung kopi dengan baik gitu. Hidup yang di jalankan Gema...hidup sendiri, ya jomblo gitu. Sebenarnya Gema pernah punya pacar yang bernama Jolina gitu. Ya Jolina memang beragama Hindu dan kerjaannya menjalankan usaha toko kain gitu. Jolina meninggalkan Gema gitu, ya hubungan Gema dan Jolina putus gitu. Jolina bersama Noel gitu yang kaya gitu. Ya Noel pemilik hotel Mawar gitu. Gema ingin menghajar Noel karena Noel lah hubungan Gema putus dengan Jolina gitu. Andre beragama Hindu gitu. Ya Andre putus hubungan dengan istrinya yang bernama Ayu, ya Ayu memilih bersama Ardian yang kaya gitu. Ardian menjalankan usaha dealer mobil gitu. Ardian dan Ayu menikah dengan baik, ya menjalankan rumah tangga dengan baik gitu. Andre pelanggan Gema di warung kopi. Berdasarkan pengalaman hidup Andre jadi Andre menasehati Gema untuk tidak menghajar Noel gitu. Gema menerima masukan baik Andre, ya Gema tidak ingin menghajar Noel gitu. Jolina dan Noel menikah dengan baik, ya dengan ajaran agama yang di yakini adalah Hindu gitu, ya rumah tangga di jalankan dengan baik Jolina dan Noel. Gema tetap menjalankan usaha warung kopi gitu, ya menjalankan ibadah dengan baik...sesuai ajaran agama Hindu. Teman baik Gema yang bernama Fildan, ya Fildan salah jalan sih...makanya Fildan di penjara karena Fildan menjadi preman gitu. Di dalam penjara Fildan memang benar dirinya salah gitu, ya demi memperbaiki diri jadi baik gitu...Fildan belajar agama Hindu dengan baik gitu, ya bisa di bilang Fildan tobat gitu. Suatu hari, ya Gema bertemu dengan teman masa kecilnya bernama Kiara, ya pertemuan di jalan gitu. Kiara memang beragama Hindu, ya keadaan Kiara sedang hamil gitu. Suami Kiara yang bernama Rangga, ya terpaksa meninggalkan Kiara karena Rangga di paksa menikah dengan cewek pilihan orang tua Rangga, ya cewek itu bernama Jihan gitu. Rangga dan Jihan menikah dengan ajaran Hindu gitu. Rangga kerjaannya menjalankan usaha restoran dan Jihan kerjaannya model gitu. Gema dan Kiara tetap berteman baik, ya Gema mengerti keadaan Kiara yang sedang hamil dan di tinggal suami gitu. Kiara yang yatim piatu bingung menjalankan hidupnya karena Kiara tidak bisa membayar rumah kontrakan jadi di usir dari rumah kontrakan gitu. Gema menolong Kiara gitu, ya Kiara tinggal dengan baik di rumah Gema gitu. Kiara membantu dengan baik kerjaan Gema di warung kopi gitu. Ceritanya di buat dengan baik, ya Kiara melahirkan anak gitu, ya anak Kiara di berinama Fattah gitu. Gema dan Kiara memang berteman baik, ya keduanya ada rasa gitu. Fattah di cintai dengan baik sama Kiara gitu. Kiara ingin meninggalkan rumah Gema gitu, ya karena Kiara dapat kerjaan jadi pembantu di rumahnya Aqeela gitu. Ya Aqeela memang punya suami bernama Harry gitu. Harry pemilik perusahaan PT. SEJAHTERA gitu. Gema yang cinta sama Kiara, ya Gema mencegah Kiara meninggal rumah gitu. Gema dan Kiara sepakat untuk menikah gitu. Pernikahan Gema dan Kiara...sesuai dengan ajaran Hindu gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik Gema dan Kiara gitu. Ya Gema menyayangi Fattah dengan baik seperti anak Gema sendiri gitu. Kiara seperti biasa membantu dengan baik kerjaan Gema...di warung kopi gitu. Cerita di buat dengan baik gitu, ya Fildan keluar dari penjara gitu. Ya Fildan senang sih keluar dari penjara gitu. Keadaan Fildan baik, ya karena Fildan belajar dengan baik memahami ajaran agama Hindu untuk berjalan di jalan baik, ya Fildan tidak mau masuk penjara lagi karena memang penjara pait gitu. Demi hidup ini, ya Fildan harus kerja gitu. Fildan membeli koran dengan baik untuk mencari lowongan pekerjaan gitu. Memang Fildan melamar pekerjaan kesana dan kesini, ya tapi belum dapat kerja gitu. Berdasarkan berita di koran dan kenyataan hidup ini...memang orang-orang berkompetisi dengan baik untuk masuk pekerjaan ini dan itu. Jumlah lowongan sekian sih, ya berhasil usahanya kerja dan sisanya...nganggur. Orang-orang yang nganggur tetap berusaha dengan baik untuk mendapatkan pekerjaan gitu. Sampai suatu hari, ya Fildan bertemu dengan Gema di jalan gitu. Gema senang sih...teman baiknya keluar dari penjara gitu. Keadaan Fildan baik gitu, ya Gema senang keadaan Fildan baik gitu. Hubungan pertemanan Gema dan Fildan tetap terjalin dengan baik gitu. Fildan memang mencari pekerjaan gitu, ya Gema punya kenalan gitu yang bisa memberikan Fildan kerjaan gitu. Setelah Gema bertemu dengan Aqeela gitu, ya Fildan dapat pekerjaan...jadi sopir pribadi gitu di tempat Aqeela. Fildan kerja dengan baik membawa mobil gitu, ya mengantarkan kesana dan kesini...Harry gitu. Fildan sering sih ke warung kopinya Gema, ya cuma sekedar ngobrol saja sih...tentang lingkungan sosial masyarakat berdasarkan berita koran gitu. Kehidupan Fildan tetap baik, ya kerjaan pun baik, ya tetap menjalankan dengan baik ibadah sesuai ajaran Hindu gitu. Melly yang kerjaannya pembantu di rumah Hesti gitu. Suami Hesti bernama Andhika gitu. Kerjaannya Andhika pengacara gitu. Melly beragama Hindu gitu. Melly berteman baik sama Fildan gitu. Ya Melly suka dengan Fildan gitu. Suatu hari, ya Fildan bertemu dengan Selfi....teman masa kecil, ya pertemuan di jalan gitu. Selfi beragama Hindu, ya kerjaan Selfi menjual buah di pasar gitu. Hubungan pertemanan Selfi dan Fildan tetap baik gitu. Selfi pernah gagal menikah sama Nazar karena Nazar lebih memilih Aulia gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik...Nazar dan Aulia gitu. Fildan suka dengan Melly, ya keinginan Fildan ingin jadian sama Melly.Ya Melly ternyata keadaannya hamil karena Andhika gitu. Hesti kecewa sih dengan Andhika gitu. Karena Melly hamil, ya Andhika bertanggung jawab gitu dengan kehamilan Melly gitu. Andhika menikahi Melly dengan baik gitu. Fildan yang tahu Melly menikah dengan Andhika karena Andhika menghamili Melly, ya Fildan tidak jadi deh jadian sama Melly gitu. Ya Fildan memantapkan dirinya untuk jadian sama Selfi. Usaha Fildan berhasil jadian sama Selfi gitu. Hubungan kisah cinta di jalankan dengan baik Fildan dan Selfi, ya kedua ada rencana menikah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Gema dan tokoh Fildan, ya dan juga kisah cinta," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Keluarga Somat dan Hantu!" kata Eko.
"Oke. Main permainan Keluarga Somat dan Hantu!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan Keluarga Somat dan Hantu....dengan baik gitu.
"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Hidup ini tetap sama sih...Eko!. Ya kalau mau beda tinggal di negara maju, ya pasti ceritanya begini dan begitu," kata Budi.
"Kaya di bagi dua. Kaya yang pertama ...kaya yang paham agama. Kaya yang kedua tidak paham agama," kata Eko.
"Realitanya memang begitu sih....tentang kaya, ya antara paham agama dan tidak paham agama," kata Budi.
"Kaya yang paham agama....berbuat kebaikan dengan baik....pada orang miskin gitu. Kaya yang tidak paham agama, ya tidak peduli dengan orang miskin," kata Eko.
"Yaaa bener sih omongan Eko, ya realita hidup ini," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kaya yang perilaku buruk, ya permainannya tetap begini dan begitu kan Budi?" kata Eko.
"Ya tetap lah...Eko....tentang kaya perilaku buruk, ya permainannya tetap begini dan begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan Keluarga Somat dan Hantu gitu.
No comments:
Post a Comment