CAMPUR ADUK

Saturday, June 7, 2025

THE SECOND JUNGLE BOOK KARYA RUDYARD KIPLING : MOWGLI & BALOO

"Malam hari," kata Budi.

Memang Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.

"Baca cerpen saja!" kata Budi.

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.

Isi cerita yang di baca Budi :

Mowgli yang berusia 10 tahun dibesarkan di antara kawanan serigala serta Baloo si beruang dan Bagheera si macan kumbang di Hutan Belantara India. Mowgli menjadi incaran bandar-log (manusia monyet) yang terkenal kejam yang sering kali berusaha menculiknya untuk mengajari mereka cara hidup manusia. Namun, musuh terbesarnya adalah Shere Khan si harimau, yang membunuh ayah anak laki-laki itu.

Mowgli segera ditemukan oleh seorang pengelana Amerika bernama Harrison, yang ingin membawa manusia monyet itu ke sirkusnya di Amerika. Mowgli melarikan diri dari Harrison dan membawa Timo, monyet peliharaan teman Harrison yang bernama Chuchundra. Harrison meminta bantuan seorang pria kaya bernama Buldeo untuk membantunya menemukan Mowgli. Buldeo tidak lain adalah paman dari pihak ayah Mowgli - Mowgli adalah pewaris sah warisan ayahnya. Karena alasan ini, Buldeo mencari pawang ular bernama Karait yang memiliki ular piton Kaa, untuk membunuh Mowgli, berpura-pura menggunakan ular itu untuk melacak anak laki-laki itu.

Mowgli diusir oleh para serigala karena membawa pulang Timo, yang diyakini sebagai sepupu bandar-log. Timo kemudian diculik oleh bandar-log - Baloo dan Mowgli tiba di Kota Kuno, rumah bandar-log untuk menyelamatkan Timo tetapi Baloo terjebak dalam prosesnya. Harrison, Buldeo, Karait dan Chuchundra berhasil menangkap Mowlgi dan membawanya ke kamp mereka. Pada malam hari, Shere Khan menyerang kamp dan Mowgli melarikan diri ketika melawannya. Namun, ia disergap oleh Buldeo yang mencoba membunuhnya tetapi gagal berkat campur tangan Harrison. Baloo melarikan diri dari bandar-log dan menyelamatkan Mowgli. Keduanya kemudian kembali ke Kota Kuno dan berhasil menyelamatkan Timo sambil bertemu Raja Murphy yang ingin menjadikan Mowgli raja. Keempat pria itu tiba di Kota Kuno dan berpisah untuk menemukan Mowgli. Harrison mencoba menolong Mowgli bersama Timo yang berada di kuil bersama ular kobra setelah melarikan diri dari Raja Murphy dan Bandar-log, namun mereka dilukai oleh Buldeo yang akhirnya mengungkapkan niat sebenarnya ingin membunuh keponakannya.

Buldeo berhadapan dengan Baloo dan Bagheera yang datang untuk membantu Mowgli dengan para serigala. Ia bersembunyi di sebuah meriam yang dinyalakan oleh bandar-log, dikirim ke sisi lain hutan di mana ia dibunuh oleh Shere Khan. Sementara itu, Mowgli diselamatkan oleh Harrison Karait yang menggunakan Kaa untuk mengeluarkan anak laki-laki itu dari kuil kobra dan mengembalikan Timo ke Chuchandra. Raja Murphy menyadari bahwa Mowgli akan pergi dan ia mengatakan kepadanya bahwa karena ia tidak bisa tinggal bersamanya, seluruh kota bisa menjadi miliknya dan ia akhirnya mengerti bahwa itu milik hutan dan mengucapkan selamat tinggal kepadanya mengatakan kepadanya bahwa suatu hari ia akan menemukan tempatnya di dunia. Harrison menawarkan untuk membawa Mowgli kembali untuk membesarkannya sebagai miliknya dengan menawarkannya rumah di Amerika Serikat, setelah berubah pikiran tentang keinginan anak laki-laki itu untuk tinggal di sirkus. Mowgli malah memutuskan untuk lari bersama para serigala dengan Harrison dan Chuchandra mengucapkan selamat tinggal padanya.

***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh bawah meja. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Memang di meja, ya Eko melihat dengan baik ada tekok kaleng yang berisi teh, ya ada piring yang ada singkong goreng, ya kliping, ya dan ada mainan topeng yang terbuat dari kardus gitu.

"Topeng," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil mainan topeng dengan baik.

"Budi membuat mainan topeng Ultraman Blazar yang terbuat dari kardus," kata Eko.

"Ya aku buat mainan topeng Ultraman Blazar yang terbuat dari kardus, ya seperti biasa sih...nilai kreatifitas aku," kata Budi.

Eko memakai topeng Ultraman Blazar dengan baik.

"Keren kan Budi aku pake topeng Ultraman Blazar?" kata Eko.

"Keren Eko!!!" kata Budi.

Eko melepaskan topeng Ultraman Blazar gitu.

"Mainan topeng Ultraman Blazar...mainan anak-anak tujuannya happy-happy!" kata Eko.

"Bener omongan Eko!" kata Budi.

"Mainan topeng Ultraman Blazar yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.

"Terima kasih Eko pujiannya!" kata Budi.

Mainan topeng Ultraman Blazar di taruh di meja sama Eko gitu.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Kliping," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko mengambil kliping dengan baik gitu.

"Kliping yang di buat Budi," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Eko membuka kliping, ya di lihat dan di baca dengan baik artikel-artikel koran gitu.

"Budi buat kliping, ya kumpulan artikel-artikel koran yang menceritakan tentang perusahaan-perusahaan pembuat film yang berada di Jakarta gitu," kata Eko.

"Yaaa aku memang membuat kliping... kumpulan artikel-artikel koran yang menceritakan tentang perusahaan-perusahaan pembuat film yang berada di Jakarta gitu, ya berkaitan dengan ekonomi dan ekonomi," kata Budi.

"Memang sih...Budi... perusahaan-perusahaan pembuat film yang berada di Jakarta berkaitan dengan ekonomi dan ekonomi," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Demi hidup ini, ya roda ekonomi gerakan dengan baik...berkaitan dengan perusahaan-perusahaan pembuat film yang berada di Jakarta," kata Eko.

"Memang roda ekonomi di gerakan dengan baik demi hidup ini," kata Budi.

Eko menutup kliping dan kliping di taruh di meja gitu.

"Kompetisi memang tetap terjadi urusan perusahaan-perusahaan pembuat film yang berada di Jakarta," kata Eko.

"Kompetisi tetap kompetisi," kata Budi.

"Persaingan sengit banget," kata Eko.

"Ya persaingan memang sengit," kata Budi.

"Bisa saja sih....perusahaan pembuat film dengan perusahaan pembuat film bekerja sama dengan baik untuk menjalankan satu proyek pembuatan film," kata Eko.

"Memang bisa terjadi sih kerja sama ...perusahaan pembuat film dengan perusahaan pembuat film, ya menjalankan satu proyek pembuatan film," kata Budi.

"Hasil...dari usahakan orang-orang yang berkaitan dengan perusahaan-perusahan pembuat film yang berada di Jakarta? Ya rezeki masing-masing!" kata Eko.

"Omongan Eko benar sekali!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Ngomongin ajaran agama Islam," kata Budi.

"Ngomongin ajaran agama Islam sekedar obrolan kan Budi?" kata Eko.

"Sekedar obrolan saja!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Bi'ah," kata Budi.

"Ada apa dengan kata tersebut?" kata Eko.

"Penambahan atau pengurangan dalam ajaran agama, ya mungkin di lakukan oleh orang-orang tertentu," kata Budi.

"Keputusan apa ya? Ya harus di jalankan dengan baik tetap lurus, ya sesuai aturan yang di tetapkan pada ajaran agama. Yaaa bagi yang ingin menambah atau pengurangan dari ajaran, ya kita kan tidak ikut campur," kata Eko.

"Keputusan Eko dan aku sama aja sih....tetap lurus, ya sesuai aturan yang di tetapkan pada ajaran agama. Yaaa tidak ikut campur, ya bagi ingin menambah dan mengurangi dari ajarkan. Di biarkan saja!" kata Budi.

"Yang biasa saja gitu, ya telah di tetap aturan. Di tinggalkan dengan alasan ini dan itu. Untuk apa ngurusin penambahan atau pengurangan suatu ajaran agama?" kata Eko.

"Iya juga ya, ya biasa aja di tinggalkan. Jadi sejauh apa ulah manusia yang berbuat ini dan itu?" kata Budi.

"Paling sebatas umur manusia saja. Mati kan menghentikan ulah manusia ini dan itu," kata Eko.

"Mati menghentikan semua!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Kalau begitu. Main kartu remi saja!" kata Eko.

"Okey. Main kartu remi!" kata Budi.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik kartu remi. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik gitu.

"Emmm. Aku mau cerita Eko!" kata Budi.

"Budi mau cerita. Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Selfi kerja dengan baik di kafe, ya kafe pemiliknya adalah Zara gitu. Ya Zara menjalankan rumah tangganya dengan baik sama William gitu. Ya William kerja dengan baik di perusahaan PT. CAHAYA gitu. Memang di kafe tempat Selfi bekerja, ya ada live musik gitu dan penyanyi di kafe adalah Sisca gitu. Ya Sisca menjalankan pacaran dengan cowok bernama Mohan gitu. Ya Mohan menjalankan usaha bengkel motor gitu. Hubungan kisah cinta yang di jalankan Mohan dan Sisca berjalan dengan baik gitu. Ya Selfi memang punya Ibu tiri yang bernama Jasmin gitu. Dinda saudari tiri Selfi gitu. Ya Dinda menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Memang Selfi tidak di sukai sama Jasmin, ya begitu juga dengan Dinda gitu. Ya Jasmin tetap menghormati dengan baik Ibu tiri, ya Jasmin dan Selfi tetap menjalin hubungan baik dengan saudari tiri, ya Dinda gitu. Kiara teman baiknya Selfi, ya Kiara kerja di kafenya Zara gitu. Gema menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Ya Gema dengan Kiara menjalin hubungan pacaran, ya kisah cinta keduanya baik dan baik gitu. Gibran yang kerja di perusahaan PT. MAJU gitu. Ya Gibran memang statusnya duda gitu. Istri tercinta Stevani telah lama meninggal karena penyakit yang ia derita, ya kanker gitu. Pipit anaknya Gibran dan Stevani gitu. Ya Pipit di cintai dengan baik sama Gibran gitu. Memang Pipit menjalankan sekolah SD dengan baik gitu. Andre dan Dewi, ya Kakek dan Nenek...Pipit gitu. Ya Andre dan Dewi menyayangi dengan baik Pipit gitu. Teman baik Gibran adalah Fajar gitu. Ya Fajar memang kerja di perusahaan PT. MAJU gitu. Ya Fajar memang menjalankan rumah tangga dengan baik sama Shabrina gitu. Fajar memang sih menikahi Shabrina umurnya muda banget gitu, ya setelah lulus SMA Shabrina di nikahi Fajar gitu. Ya Shabrina tingkah lakunya memang kekanakan gitu, ya kalau terjadi perselisihan antara Shabrina dan Fajar, ya Shabrina kalah sama Fajar, ya Shabrina ngambekan dan Shabrina pulang ke rumah orang tuanya, ya Surya dan Hesti gitu. Seperti biasa sih Fajar harus membujuk Shabrina tujuan untuk baikan gitu. Ya Fajar memang mencintai Shabrina dengan baik, ya begitu juga Shabrina mencintai Fajar dengan baik gitu. Gibran dan Fajar punya kebiasaan sih keduanya ke kafe yang ada live musiknya tujuan menikmati keadaan dengan baik gitu. Gibran berteman baik dengan Selfi, ya begitu juga Fajar berteman baik sama Selfi gitu. Ya Gibran ada rasa sih sama Selfi begitu juga Selfi ada rasa suka dengan Gibran gitu. Jasmin punya hutang sama Rangga, ya Jasmin bingung membayar hutangnya sama Rangga, ya karena usaha yang di jalankan Jasmin kena tipu dengan teman kerjanya yang bernama Clara gitu. Memang Jasmin meminta bantuan polisi kepolisian Lapor Pak! untuk menangkap Clara gitu. Polisi mencari Clara dengan baik gitu. Desakan dari Rangga harus membayar hutang membuat Jasmin bingung gitu. Ya Rangga suka dengan Selfi gitu. Jadi Rangga membuat penawaran sama Jasmin, ya urusan hutang lunas jika Rangga menikah dengan Selfi gitu. Jasmin setuju penawaran Rangga, ya jadi Selfi memang harus menikah sama Rangga gitu untuk urusan hutang Jasmin dengan Rangga selesai gitu. Noel menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Dinda dan Noel berpacaran, ya keduanya sampai melakukan hubungan intim gitu. Sekarang Dinda hamil gitu. Jasmin kecewa dengan Dinda yang hamil gitu. Noel tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan Dinda gitu. Ya Dinda tetap berusaha dengan baik, ya Noel harus bertanggung jawab kehamilan Dinda gitu. Selfi yang tahu kehamilan Dinda, ya Selfi menemui Noel di rumah gitu. Fattah dan Aqeela, ya orang tua Noel gitu. Selfi bicara dengan baik urusan kehamilan Dinda pada Fattah dan Aqeela gitu. Fattah sebagai Ayah, ya kecewa dengan Noel gitu. Jadi Fattah dan Aqeela setuju dengan baik pernikahan Noel dan Dinda karena demi anak yang di kandung Dinda gitu. Noel dan Dinda menikah gitu. Selfi yang urusan dengan Rangga, ya Selfi tidak suka dengan Rangga gitu. Ya Rangga tetap suka dengan Selfi gitu. Gibran yang tahu urusan Selfi dengan Rangga, ya urusan hutang Ibu tiri Selfi dengan Rangga gitu. Gibran yang suka dengan Selfi, ya begitu juga dengan Selfi dan keduanya memutuskan jadian gitu. Ya Gibran menolong membayar hutang Ibu tiri Selfi pada Rangga gitu. Setelah di bayar hutang sama Gibran gitu....Rangga membatalkan urusannya bersama Selfi gitu. Selfi senang Gibran telah membayar hutang Ibu tiri Selfi gitu. Hubungan kisah cinta Selfi dan Gibran berjalan dengan baik gitu. Clara di tangkap polisi gitu, ya Jasmin di beritahu polisi bahwa Clara telah di tangkap gitu. Ya Jasmin kesal dengan Clara yang telah menipunya, ya Jasmin ingin menampar Clara tapi di halangi oleh polisi gitu. Clara banyak menipu orang termasuk Jasmin, ya jadi Clara di penjara sama polisi gitu. Gibran dan Selfi yang saling mencintai gitu. Ya Selfi merubah penampilannya menjadi cewek muslimah gitu, ya Gibran menyukai dengan penampilan Selfi yang menjadi cewek muslimah gitu. Gibran dan Selfi lebih baik menikah dari pada pacaran lama-lama gitu. Pernikahan Gibran dan Selfi berjalan dengan baik gitu. Ya Fajar senang pernikahan Gibran dan Selfi gitu. Kiara senang dengan pernikahan Selfi dengan Gibran gitu. Hubungan Fajar dan Shabrina tetap baik dan baik gitu. Selfi mencintai dengan baik anaknya Gibran, ya Pipit. Rumah tangga di jalankan dengan baik Gibran dan Selfi, ya Pipit bahagia punya Ibu tiri yang baik seperti Selfi gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus," kata Eko.

"Sekedar cerita saja!" kata Budi.

"Kisah cinta," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Lika liku kisah cinta tokoh Selfi," kata Eko.

"Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko, ya tetap asik main kartu remi gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

REQUIEM FOR A DREAM

"Bintang berkelap kelip di langit yang gelap," kata Budi. Memang Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi d...

CAMPUR ADUK