Malam hari, ya bulan bersinar dengan baik dan bintang di langit berkelap-kelip gitu. Ya setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus di chenel MAXStream, ya seperti biasa sih....Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Cerita ini dibuka dengan menunjukkan kerumunan besar yang menunggu Rahul Jaykar, seorang penyanyi dan musisi sukses yang kariernya memudar karena kecanduan alkoholnya – untuk tampil di sebuah pertunjukan panggung di Goa. Setelah hampir menyelesaikan sebuah lagu, ia tiba-tiba diganggu oleh seorang artis, Aryan, yang kehilangan kariernya karena Rahul, selama penampilannya. Rahul melawannya, menghentikan penampilannya, dan pergi ke bar lokal. Ia bertemu Aarohi Keshav Shirke, seorang penyanyi bar yang mengidolakan Rahul. Setelah memperhatikan Aarohi melihat foto Lata Mangeshkar di bar, ia berasumsi bahwa ia ingin menjadi seorang penyanyi. Terkesan oleh kesederhanaan dan suaranya, Rahul berjanji untuk mengubahnya menjadi sensasi bernyanyi dan memintanya untuk tidak pernah tampil lagi di bar. Karena jaminannya, Aarohi meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke Mumbai bersama Rahul, yang meyakinkan produser rekaman Saigal untuk menemuinya. Ketika Aarohi menelepon Rahul, ia diserang dan dilukai oleh beberapa preman, dan tidak dapat menerima panggilannya. Teman sekaligus manajernya, Vivek, memutuskan bahwa berita penyerangan terhadap Rahul tidak boleh dibocorkan ke media, dan malah menyebarkan cerita palsu bahwa Rahul telah meninggalkan negara itu untuk berpartisipasi dalam pertunjukan panggung. Ketika Aarohi mencoba menghubungi Rahul lagi, Vivek mengabaikan panggilan tersebut. Setelah dua bulan mencoba menghubungi Rahul dengan sia-sia, Aarohi yang patah hati terpaksa bernyanyi di bar lagi karena masalah keluarganya.
Sementara itu, Rahul pulih dari luka-lukanya dan kembali memulai pencarian Aarohi. Dia mengetahui bahwa Aarohi bekerja di bar lagi dan bahwa Vivek telah mengabaikan panggilannya tanpa memberitahunya. Rahul meminta maaf kepada Aarohi dan memecat Vivek, dan mereka bertemu dengan Saigal untuk perjanjian rekaman. Rahul mulai melatih Aarohi, yang menandatangani kontrak musik untuk bernyanyi dalam film dan menjadi penyanyi playback yang sukses. Keluarganya dan Rahul bahagia, tetapi ketika orang-orang mulai bergosip bahwa Rahul menggunakannya sebagai pembantu, dia kambuh menjadi kecanduan alkohol. Aarohi, yang mencintai Rahul lebih dari kariernya, menghiburnya dan mereka akhirnya bercinta. Meskipun ibu Aarohi, Subhadra, tidak setuju, Aarohi pindah dengan Rahul dan semuanya berjalan baik sampai kecanduan Rahul memburuk, menyebabkan dia menjadi agresif dan kasar.
Aarohi mencoba merehabilitasi Rahul, mengorbankan karier menyanyinya untuk melakukannya. Setelah Saigal mengingatkan mereka tentang impian mereka agar Aarohi menjadi penyanyi yang sukses, Rahul memerintahkannya untuk fokus pada pekerjaannya. Selama pertunjukan panggung Aarohi, Rahul bertemu Kunal Basu, seorang jurnalis, di belakang panggung, di mana Kunal menuduhnya menggunakan Aarohi untuk kesenangan dan uang. Marah, Rahul memukuli Kunal dan mulai minum. Dia berakhir di penjara, dan Aarohi datang untuk menyelamatkannya. Rahul tidak sengaja mendengar Aarohi memberi tahu Saigal bahwa dia akan meninggalkan kariernya untuknya dan siap melepaskan status selebritasnya karena Rahul lebih penting baginya. Rahul mengerti bahwa dia telah menjadi beban dalam hidup Saigal, dan meninggalkannya adalah satu-satunya pilihannya untuk menyelamatkannya. Keesokan harinya, dia meyakinkannya bahwa dia akan mengubah gaya hidupnya, tetapi sedikit yang dia sadari bahwa dia sebenarnya bermaksud bunuh diri, yang dia lakukan dengan melompat dari jembatan. Kematiannya menyakitkan bagi banyak orang, termasuk Saigal, yang sebelumnya bersikeras, seperti Rahul, agar Aarohi terus maju dalam kariernya.
Merasa terpukul dengan kematian Rahul, Aarohi memutuskan untuk meninggalkan kariernya, tetapi Vivek membujuknya untuk tetap bertahan. Vivek mengingatkannya bahwa Rahul ingin Aarohi menjadi penyanyi yang sukses dan bunuh diri karena tidak ingin membebani Aarohi dan menghalangi kesuksesannya. Aarohi setuju dan kembali bernyanyi. Kemudian, ia menandatangani namanya sebagai "Aarohi Rahul Jaykar" di buku pegangan penggemar sebagai penghormatan kepada Rahul dan keinginannya yang terpendam untuk menikahinya. Saat hujan mulai turun, ia melihat pasangan yang meminta tanda tangannya berbagi momen romantis di balik jaket seperti yang pernah dilakukannya bersama Rahul.
***
Budi selesai membaca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Ya Eko duduk dengan baik dekat Budi. Memang sih...Eko melihat dengan baik sih di meja ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng yang seperti biasanya berisi air panas, ada piring yang ada singkong rebus, ya ada mainan yang terbuat dari kardus gitu.
"Mainan," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil mainan gitu.
"Budi buat mainan dari kardus...mainan Biawak," kata Eko.
"Nilai kreatifitas aku saja...buat mainan dari kardus....mainan Biawak," kata Budi.
Mainan Biawak di taruh di lantai gitu sama Eko, ya Eko memainkan dengan baik mainan Biawak gitu.
"Mainan Biawak...mainan tradisional," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Mainan Biawak yang di mainkan Eko, ya bisa jalan sendiri sih jika tali yang terikat pada gagang bambu di tarik sama Eko gitu.
"Anak-anak main mainan tradisional...Biawak pasti happy-happy," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil mainan Biawak di lantai gitu, ya mainan Biawak di taruh di meja gitu.
"Mainan Biawak yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.
"Terimakasih Eko...pujiannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini tetap sama kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa hidup ini tetap sama sih....Eko!" kata Budi.
"Orang-orang yang kerja dengan baik di perusahaan dan pemerintahan....sudah enak gitu, ya karena sistem kerja di atur dengan baik dan di gaji dengan baik," kata Eko.
"Realitanya memang begitu," kata Budi.
"Jika tidak puas dengan gaji di kota ini, ya bisa kerja di perusahaan lain di kota lain dan negara lain," kata Eko.
"Orang-orang yang tidak puas dengan gaji kota ini, ya karena....ingin perubahan yang luar biasa gitu," kata Budi.
"Perubahan luar biasa," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Hal yang lumrah...ingin perubahan yang luar biasa, ya karena kaya itu enak dan jauh dari kemiskinan," kata Eko.
"Memang kaya itu...enak," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Jumanji saja Budi!" kata Eko.
"Okey....main permainan Jumanji!" kata Budi.
Budi mengambil permainan Jumanji di bawah meja, ya permainan Jumanji di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Jumanji dengan baik gitu.
"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Judul cerita...'Ketika Hati Memilih'....," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Victoria yang berasal dari Solo, ya tinggal di Jakarta karena memang Victoria kerja dengan baik di perusahaan PT. SEJAHTERA gitu, ya pemilik perusahaan adalah Fattah gitu. Ya Fattah status duda gitu, ya dan punya anak cantik yang bernama Aqeela. Ya Aqeela masih SD gitu. Reina istri tercinta Fattah telah lama meninggal karena penyakit kanker gitu. Di Jakarta Victoria tinggal di rumah Paman Andre dan Bibi Wulan gitu. Gema dan Gibran menjalankan usaha bengkel motor dan mobil gitu, ya asal keduanya dari Solo gitu. Victoria memang berteman baik sama Gema dan Gibran, ya pada masa SMA di Solo gitu dan sekarang sih....ketiganya tetap berteman baik gitu. Jika motor Victoria rusak, ya di perbaikinya di bengkel Gema dan Gibran gitu. Gema dan Gibran suka sepakbola gitu, ya jika ada pertandingan sepakbola...nonton dengan baik di stadion gitu. Gema berpacaran dengan cewek cantik yang bernama Kiara gitu. Ya Kiara kerja dengan baik di bank gitu. Ya Gibran masih jomblo sih, ya sebenarnya ada cewek cantik yang di sukai Gibran, ya hubungan masih berteman baik gitu dengan cewek cantik yang bernama Adara gitu. Ya Adara kerja di kafe gitu. Victoria berteman baik dengan teman kerja yang bernama Pipit gitu. Ya Pipit menjalankan pacaran dengan Irsyad gitu, ya kerjaan Irsyad polisi dari kepolisian Lapor Pak!. Irsyad berhasil menangkap Adrian yang mengedarkan narkoba gitu, ya Ardian di penjara sama Irsyad gitu. Hubungan kisah cinta yang di jalankan Irsyad dan Pipit tetap berjalan baik, ya keduanya ada rencana untuk menikah gitu. Victoria dan Pipit sering ke karokean tujuan happy-happy gitu, ya pemilik karokean adalah Yeni gitu. Yeni menjalankan rumah tangga dengan baik sama Erwin gitu. Ya Erwin kerjanya pengacara gitu. Fattah baik ke semua anak buahnya termasuk Victoria gitu. Ya Fattah suka sih dengan Victoria gitu, ya karena Victoria cantik, perilaku baik gitu, dan Aqeela senang dengan Victoria gitu. Victoria suka sih dengan Fattah karena Fattah bos yang baik, ya dan ganteng gitu. Stevani yang kerjaannya model gitu. Ibu Rose, ya Ibunya Stevani gitu. Ibu Rose dan Ibu Ayu berteman baik gitu. Ibu Ayu, ya Ibunya Fattah mau menjodohkan Fattah dengan Stevani tujuannya Fattah ada ngurus, ya Stevani sebagai istri ngurus Fattah dengan baik gitu dan Aqeela punya Ibu gitu. Fattah dan Stevani menjalankan proses gitu, ya keduanya sering jalan-jalan ke tempat-tempat yang baik yang ada di Jakarta gitu...tujuan happy-happy gitu. Rakha yang kerjaannya Jaksa gitu. Ya Rakha kenal dengan Victoria gitu, ya jadi keduanya berteman baik gitu. Fattah sampai tahu kedekatan Victoria dengan Rakha gitu gitu. Rakha inginnya jadian sama Victoria gitu, ya jadi Rakha usahakan gitu untuk jadian sama Victoria gitu. Fattah berusaha dengan baik untuk jadian sama Victoria karena mengikuti rasa di hati jadi Fattah mengabaikan Stevani gitu. Stevani yang suka dengan Fattah, ya berusaha dengan baik untuk perjodohan Stevani dan Fattah berhasil gitu. Rakha dan Fattah bersaing sih untuk jadian sama Victoria gitu. Victoria memang suka sama Rakha dan Fattah gitu. Victoria berkata dalam hatinya "Ketika hati memilih". Victoria memilih dengan baik dengan rasa di hati antara Fattah dan Rakha? Ya dipilih Victoria adalah Fattah gitu. Ya Fattah dan Victoria jadian gitu. Rakha yang tidak bisa bersama Victoria gitu, ya tidak ada masalah gitu. Rakha menjalin kisah cinta dengan Naura gitu, ya Naura menjalankan usaha butik gitu. Stevani tidak suka hubungan Fattah dengan Victoria gitu. Fattah tetap kekeh dengan baik sama Victoria gitu jadi perjodohan Fattah dan Stevani batal gitu. Ya Stevani menerima juga batal perjodohan dengan Fattah gitu, ya ceritanya Stevani menjalin kisah cinta dengan Adit gitu. Ya Adit kerjaannya menjalankan usaha dealer motor gitu. Fattah dan Victoria menjalin kisah cinta dengan baik, ya Ayu merestui hubungan Fattah dan Victoria gitu. Gema dan Gibran senang sih...hubungan kisah cinta yang di jalankan dengan baik Fattah dan Victoria gitu. Ya Victoria dan Fattah menikah dengan baik gitu. Rumah tangga di jalan dengan baik Victoria dan Fattah gitu. Aqeela senang punya Ibu seperti Victoria yang baik gitu. Gema yang menjalankan pacaran sama Kiara, ya keduanya menikah dengan baik gitu. Rumah tangga di jalankan dengan baik Gema dan Kiara gitu. Gibran yang berteman baik sama Adara, ya keduanya jadian gitu dan ada rencana menikah gitu. Fattah, Victoria, dan Aqeela liburan ke negara Belgia gitu. Ceritanya sih liburan Fattah, Victoria, dan Aqeela berjalan dengan baik, ya pastinya happy-happy gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Kisah persahabatan tokoh Victoria, tokoh Gema, dan tokoh Gibran, yaaa dan juga kisah cinta," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Ketika hati memilih, ya tokoh Victoria memilih dengan baik tokoh Fattah apa tokoh Rakha? Ya terpilih tokoh Fattah," kata Eko.
"Ya begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan Jumanji gitu.
"Ngomong-ngomong Budi....tentang orang-orang yang ini dan itu di lapisan sosial masyarakat...masih ada apa sudah tidak ada?" kata Eko.
"Ya masih ada orang-orang ini dan itu....lapisan sosial masyarakat," kata Budi.
"Masih toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Orang-orang yang harus di jauhi dengan baik, ya karena kerabat masih di dalam struktur ini dan itu...kan Budi?" kata Eko.
"Memang harus di jauhi! Karena kerabat masih di dalam struktur in dan itu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan Jumanji gitu.
No comments:
Post a Comment