CAMPUR ADUK

Monday, May 5, 2025

TEEN PATTI

Malam hari yang tenang gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya menarik dan bagus tentang seni dan kebudayaan Sunda di chenel TVRI gitu, ya Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Venkat Subramaniam, ya seorang profesor matematika, rekayasa perangkat lunak dan jenius asal India, sedang mengajar matematika kepada anak-anak di desanya ketika seorang tukang pos datang membawa sepucuk surat. Surat itu berasal dari matematikawan Inggris Perci Trachtenberg, yaaa yang secara luas dianggap sebagai matematikawan terhebat di dunia yang masih hidup, yang mengundang Venkat ke sebuah kasino besar di London. Venkat memberi tahu Perci tentang sebuah persamaan yang tidak hanya dapat mengubah dialog tentang matematika selamanya, tetapi juga yang telah meninggalkan kesan bersalah yang tak terhapuskan — karena banyak alasan yang menyakitkan — pada kehidupan Venkat. Diperlihatkan di masa lalu bahwa jenius penyendiri Venkat telah memecahkan sebuah teori yang dapat mendefinisikan ulang prinsip-prinsip probabilitas dan keacakan. Venkat mencoba menggunakan eksperimen ini dalam sebuah permainan bernama Teen Patti, yaaa yang dimainkannya di Internet. Menurut percobaan ini, jika seseorang yang bermain Teen Patti mengetahui tiga kartu dengan salah satu pemain (kecuali dia), dia dapat menebak kartu lainnya dengan pemain lainnya dan karena itu dapat menebak siapa yang akan menang dengan teori probabilitas.

Venkat berhasil dengan teorinya dan menyerahkan laporannya ke institut tempat ia mengajar, tetapi mereka menolak laporannya. Venkat yakin dengan teorinya dan ingin mencobanya di dunia nyata dengan pemain sungguhan. Jadi, ia berbicara dengan profesor muda Shantanu Biswas tentang teorinya dan menyuruhnya untuk meminta tiga orang mahasiswa mencoba eksperimen ini. Shantanu mengatur tiga mahasiswa — Sid, bintang kampus; Aparna atau Apu, yaaa si kutu buku yang naksir Sid, dan Vikram atau Vikku, anak tetangga. Mereka berkumpul dan mulai bermain. Teori Venkat, seperti yang terakhir kali, terbukti berhasil. Venkat mengatakan bahwa setelah beberapa permainan lagi, ia pasti akan memecahkan persamaannya dan bahkan dapat mempelajarinya dengan lebih baik. Shantanu mengatakan kepadanya bahwa ia harus mencoba menggunakan teorinya di dunia nyata, di mana ada orang-orang yang benar-benar berjudi dan bermain Teen Patti, yaitu di sarang bawah tanah atau "addas".

Meskipun Venkat tidak tertarik dengan uang yang bisa didapat dari berlatih persamaan untuk memecahkan Teen Patti, ia akhirnya menyerah pada bujukan karismatik Shantanu. Segera, dengan bantuan murid-murid barunya, mereka menjelajahi addas di Bombay yang liar. Kemudian, murid lain dari institut itu, Abbas, yaaa bocah manja yang kaya, bergabung dengan geng dan mengatur pesta untuk mereka di kasino, yaaa klub pribadi, dll. Tetapi apa yang dimulai sebagai eksperimen antara seorang profesor muda yang karismatik dan seorang yang lebih tua yang eksentrik segera berubah menjadi permainan yang tidak dapat mereka kendalikan. Uang yang mereka hasilkan dicuri; seseorang memeras mereka; mereka menjadi serakah tentang uang, dan, seiring waktu, mereka berubah menjadi orang yang berbeda dan bahkan mulai mengkhianati satu sama lain.

***

Budi selesai membaca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motornya Eko di parkirkan di depan rumah Budi gitu. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja, ya Eko melihat dengan baik ada anglo kecil di atasnya ada tekok kaleng seperti biasa sih berisi air panas gitu, ya piring yang ada singkong goreng gitu, yaaa ada boneka Ogoh-ogoh yang terbuat dari kardus gitu.

"Budi.....boneka Ogoh-ogoh...Budi buat lagi apa enggak?" kata Eko, ya sambil menunjuk boneka Ogoh-ogoh gitu.

"Boneka Ogoh-ogoh, ya aku tidak buat lagi Eko. Boneka Ogoh-ogoh yang kemarin-kemarin yang aku buat," kata Budi.

"Budi tidak buat lagi boneka Ogoh-ogoh toh. Boneka Ogoh-ogoh yang kemarin toh," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Buat boneka Ogoh-ogoh lagi tidak masalah sih, ya kan Budi?" kata Eko.

"Iya Eko...buat boneka Ogoh-ogoh lagi tidak masalah, ya jadinya boneka Ogoh-ogoh...dua," kata Budi.

"Dua boneka Ogoh-ogoh," kata Eko.

"Mainan tetap mainan boneka Ogoh-ogoh," kata Budi.

"Bener omongan Budi!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Main kartu remi saja Eko!" kata Budi.

"Okey main kartu remi!" kata Eko.

Budi mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan kartu remi di bagikan dengan baik gitu. Eko dan Budi main kartu remi dengan baik, ya main cangkulan gitu.

"Dua mainan hal biasa sih," kata Budi.

"Dua mainan memang hal biasa sih. Seperti anak kecil yang suka dua mainan," kata Eko.

"Omongan Eko bener sih. Seperti anak kecil suka dengan dua mainan gitu. Atau anak kecil suka dua makan, ya kan Eko?" kata Budi.

"Iya Budi....anak kecil suka dua makan gitu," kata Eko.

"Happy rasanya dapat keinginan yang dinginkan," kata Budi.

"Nama juga anak kecil...happy mendapatkan keinginan yang diinginkan dengan baik," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Hidup ini tetap yang paling bermasalah sih dua pacar atau dua istri kan Eko?" kata Budi.

"Memang Budi...hidup ini yang paling bermasalah dua pacar atau dua istri, ya ceritanya penuh konflik," kata Eko.

"Konflik seperti cerita sinetron atau film," kata Budi.

"Cerita sinetron dan film," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Eko dan Budi, ya asik main kartu remi, ya main cangkulan gitu.

"Emmm," kata Eko.

"Ngomongin berita Tv tentang anak-anak nakal di didik sama tentara dengan tujuan baik atau anak-anak nakal di didik di pesantren sama Ustad untuk jadi baik gitu, yaaa berita tersebut bagus kan ceritanya kan Eko?" kata Budi.

"Memang cerita berita tersebut bagus. Membentuk akhlak anak-anak menjadi baik dengan tujuan kebaikan diri, keluarga, yaaa dan orang lain," kata Eko.

"Omongan Eko benar sekali!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko, ya masih asik main kartu remi gitu, ya main cangkulan gitu.

"Emmm," kata Budi.

"Budi mau cerita apa tidak?" kata Eko.

"Aku mau cerita sih Eko!" kata Budi.

"Silakan Budi bercerita dengan baik!" kata Eko.

"Begini ceritanya!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Mohan yang kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Ibu Mohan yang bernama Ayu gitu, ya Ayu menjalankan usahanya rumah makannya dengan baik gitu. Mohan sebagai anak yang baik, ya Mohan membantu dengan baik kerjaan Ibu menjalankan usaha rumah makan gitu. Ayahnya Mohan yang bernama William telah lama meninggal dunia gitu. Mohan menjalin kisah cinta dengan Raisa gitu. Raisa menjalankan kuliah dengan baik di Universitas yang ada di Jakarta gitu. Fajar teman kuliah Mohan gitu. Andre dan Hesti orang tua Fajar gitu. Fajar berteman baik dengan teman kuliah yang bernama Mesa gitu. Mesa suka dengan Fajar, ya Mesa menyimpan dengan baik rasa sukanya di dalam hati gitu. Fajar menganggap teman saja Mesa gitu. Mohan dan Fajar sering ke kafe yang ada live musik, ya tujuan Mohan dan Fajar happy-happy sambil menikmati makanan minuman yang enak gitu. Ya penyanyi kafe adalah Ziva gitu. Di kafe, ya Mohan dan Fajar bertemu dengan cewek cantik gitu. Fajar yang masih jomblo, ya berkenalan dengan baik cewek cantik jadi tahu deh namanya cewek adalah Shabrina gitu. Ya Shabrina di kafe bersama teman baiknya Vio gitu, ya keduanya memang menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Fajar jadi berteman baik dengan baik sama Shabrina gitu. Ya Shabrina dan Fajar beda Universitas gitu. Mesa sampai tahu sih kalau Fajar dekat sama cewek yang bernama Shabrina gitu. Fajar masih berpikir dengan baik, ya ingin jadian sama Shabrina apa tidak gitu?. Mesa yang suka sama Fajar, ya Mesa tetap berteman baik sama Fajar...siapa tahu sih Fajar menyatakan cinta sama Mesa gitu?. Hubungan perteman Fajar dan Shabrina berjalan dengan baik gitu. Ya Fajar sampai tahu sih tentang kisah cinta Shabrina dengan Harry gitu. Ya Harry kuliah dengan baik di Universitas gitu. Memang Harry dan Shabrina telah putus dengan Shabrina gitu, ya Shabrina masih cinta sama Harry gitu. Fajar mengerti sih bahwa Shabrina masih suka dengan Harry gitu, ya jadi hubungan Fajar dengan Shabrina tetap berteman baik saja gitu. Fajar yang berteman baik sama Mesa, ya memang sih Fajar mulai merasakan rasa suka sama Mesa. Mesa yang berharap sama Fajar, ya Mesa berpikir dengan baik bisa jadi cinta yang bertepuk sebelah tangan pada Fajar gitu. Noel teman kuliah Mesa gitu. Ya Noel suka dengan Mesa, ya Noel menyatakan cinta sama Mesa gitu. Mesa menerima cinta Noel dengan baik, ya jadi keduanya menjalankan kisah cinta dengan baik gitu. Fajar yang mengetahui Mesa jadian sama Noel, ya Fajar telat menyatakan cinta sama Mesa jadi Fajar membiarkan saja urusan kisah cinta Noel dengan Mesa gitu. Fajar yang menyukai Shabrina sih, ya Shabrina kembali bersama Harry gitu. Ya Fajar berteman dengan baik saja sama Shabrina gitu. Mohan yang menjalankan pacaran dengan Raisa, ya Mohan mengetahui dengan baik bahwa Raisa menjalin hubungan dengan Alfa gitu. Ya Alfa kerja di perusahaan gitu. Mohan dan Raisa bicara dengan baik gitu, ya pada akhirnya Mohan dan Raisa putus gitu. Fajar mengerti dengan baik keadaan Mohan yang putus sama Raisa karena Raisa menjalin hubungan dengan Alfa gitu. Fajar dan Mohan fokus kuliah dengan baik gitu demi kebaikan keduanya gitu. Ceritanya sih, ya Fajar dan Mohan selesai kuliah, ya jadi sarjana gitu. Mohan dan Fajar melamar kerjaan dengan baik di perusahaan gitu, ya keduanya berhasil kerja dengan baik di perusahaan ANDROMEDA gitu. Ya pemilik perusahaan ANDROMEDA adalah Julian gitu. Rumah tangga Julian di jalankan dengan baik sama Safira gitu. Mohan dan Fajar kerja dengan baik di perusahaan gitu. Aqeela teman kerja Mohan di perusahaan gitu. Mohan yang suka dengan Aqeela, ya Mohan berusaha jadian dengan baik sama Aqeela gitu. Ya Aqeela suka dengan Mohan, ya jadinya keduanya jadian gitu. Fajar senang saja sih hubungan kisah cinta Mohan dengan Aqeela gitu. Fajar bertemu dengan teman masa SMA yang bernama Victoria di kafe gitu. Ya Victoria kerjanya model, ya karena penampilan Victoria cantik dan tubuh bagus gitu. Fajar yang suka dengan Victoria dan Victoria suka dengan Fajar jadi keduanya jadian gitu. Fajar dan Victoria menjalankan kisah cinta dengan baik gitu. Mohan senang dengan hubungan Fajar dengan Victoria gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.

"Cerita yang bagus!" kata Eko.

"Sekedar cerita saja!. Dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari pada aku, ya yang lebih baik adalah sinetron dan film," kata Budi.

"Aku paham omongan Budi gitu!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Kisah cinta," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

"Lika liku kisah cinta tokoh Mohan dan tokoh Fajar," kata Eko.

"Begitulah ceritanya," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Emmm," kata Budi.

Budi dan Eko...main kartu remi dengan baik gitu, ya main cangkulan gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

PARI

Malam hari, di langit ada bintang dan bulan. Setelah nonton Tv yang acara menarik dan bagus sinetron tema cinta di chenel RCTI, yaaa seperti...

CAMPUR ADUK