Malam yang gelap, ya ada bulan sabit di langit dan keadaan lingkungan tenang di kediaman Budi gitu. Setelah nonton Tv yang acaranya olahraga voli, ya seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Hashmatullah (Hashmat) adalah seorang mekanik Muslim yang taat beragama dari Allahabad, Uttar Pradesh. Ia harus memperbaiki mesin truk Ford V8 tua, yaaa yang tidak ia ketahui makna sejarahnya -- mesin itu membawa abu Mahatma Gandhi setelah Gandhi dibunuh pada tahun 1948. Sebagai bagian dari perayaan pemakaman, abunya dibenamkan di Triveni Sangam yang suci, Allahabad, dibagi menjadi 20 bagian, dikirim ke berbagai provinsi di India, dibawa kembali, dan kemudian disebarkan di Triveni Sangam.
Salah satu bagian ditemukan bertahun-tahun kemudian terlupakan di Bank Negara Bagian Orissa. Cucu Gandhi mengajukan permohonan ke Pengadilan Tinggi Orissa agar abunya dikembalikan. Pemerintah menghormati Gandhi dengan meminta abunya diulangi seperti prosesi tahun 1948. Truk asli ditemukan, seorang reporter saluran berita berkunjung, dan Hashmat mengetahui tentang signifikansi historis dari mesin yang harus diperbaikinya.
Telah terjadi ledakan bom teroris di tiga gedung pengadilan di Lucknow, Varanasi, dan Faizabad di Uttar Pradesh. Kepolisian Uttar Pradesh menangkap tersangka yang memiliki hubungan dengan organisasi teroris Hizb-ul Mujahideen dan lingkungan Muslim Allahabad, yaaa tempat Hashmat tinggal. Hashmat adalah Sekretaris Jenderal Komite Pengelola Masjid utama Allahabad (Masjid-e-Azam). Komite Masjid memprotes penangkapan para tersangka di gedung pengadilan. Para pengunjuk rasa memasuki gedung pengadilan meskipun polisi memukuli mereka dengan tongkat.
Seorang pengunjuk rasa Muslim, saat mencoba memanjat tembok pembatas gedung pengadilan, meninggal dalam sebuah kecelakaan. Ia adalah keponakan Ketua Komite Masjid Nawab Kasuri. Nawab Kasuri yang marah didukung oleh Maulana dari Masjid Masjid-e-Azam menyerukan Bandh. Hashmat memiliki dilema: mendukung bandh atau mengembalikan truk Ford yang sudah diperbaiki kepada Tn. Rizvi. Rizvi bekerja dengan Pemerintah Uttar Pradesh. Ia mencari Tn. Rizvi di museum tempat Tn. Rizvi bekerja; Tn. Rizvi tidak ada.
Hashmat mengetahui bahwa Mahatma Gandhi mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan keselamatan umat Muslim selama Pemisahan. Ia meminta izin dari Komite Masjid untuk memperbaiki mesin tersebut karena tujuannya terkait dengan Gandhi. Umat Muslim dianggap sebagai pengkhianat. Komite Masjid menghina dan menegurnya. Keluarga dan teman-temannya menentangnya. Ia diintimidasi dan diserang, tetapi ia terus melanjutkan pekerjaannya dan akhirnya berhasil memenangkan hati sesama umat Muslim dengan nilai-nilai dan metode Gandhi.
Cerita ini diduga menampilkan kepribadian ganda umat Muslim India melalui simbolisme yang tidak rasional. Dalam sebuah adegan, tepat di awal film, beberapa umat Muslim terlihat memuji tim kriket nasional Pakistan dan pemain-pemain terkenalnya seperti Shahid Afridi dan Javed Miandad yang mengisyaratkan dukungan yang dinikmati Tim Kriket Nasional Pakistan atas tim kriket nasional India di lingkungan Muslim di India. Sebaliknya, tokoh utama Hashmatullah (digambarkan sebagai seorang Muslim patriot moderat) memuji Sachin Tendulkar dalam adegan yang sama. Dalam sebuah adegan, ditunjukkan bagaimana para bangsawan memerintah komunitas Muslim dengan tangan besi. Nawab Kasuri marah kepada Hashmat dan keluarganya karena mendiang kakak laki-laki Hashmat, yang pernah menjadi karyawan di rumah tangga Nawab Kasuri, telah menentangnya dalam pemilihan Ketua Komite Masjid. Karena seorang mantan karyawan berani menentangnya dalam pemilihan, bangsawan itu menyimpan dendam terhadapnya seumur hidup. Dalam banyak adegan, umat Muslim biasa terlihat takut kepada bangsawan- Nawab Kasuri. Dalam satu argumen, Hashmat bertanya kepada sesama pemilik toko, apakah mereka tidak akan mengizinkannya bekerja jika pekerjaan ini dilakukan demi kepentingan seorang Muslim, (dan setelah jeda dia berkata) seperti Jinnah. Hashmat melihat Gandhi sebagai salah satu dari mereka bukan sebagai pemimpin Hindu, dan itulah sebabnya dia menjadikan pekerjaannya sebagai kepentingannya, sedangkan bagi Muslim lainnya, perintah Masjid berada di atas kepentingan apa pun.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, yaaa dekat Budi gitu. Di meja, ya ada topeng di atas buku gambar gitu. Eko mengambil topeng gitu.
"Budi buat topeng dari kardus, ya nilai kreatifitasnya Budi gitu. Topeng Kamen Rider Hibiki," kata Eko.
"Iya memang aku buat topeng Kamen Rider Hibiki, ya memang nilai kreatifitas aku," kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat sesuatu yang di sukai...seperti topeng Kamen Rider Hibiki," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko memakai topeng Kamen Rider Hibiki dengan baik.
"Gimana Budi...apa aku keren pake topeng Kamen Rider Hibiki...?" kata Eko.
"Eko pake topeng Kamen Rider Hibiki...keren!" kata Budi.
"Jadi jagoan dengan memakai Kamen Rider Hibiki...!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko melepaskan topeng dengan baik gitu.
"Mainan anak-anak dengan pake topeng jadi jagoan yang di sukai gitu," kata Eko.
"Memang mainan anak-anak dengan memakai topeng Kamen Rider Hibiki tujuannya happy-happy gitu!" kata Budi.
"Cerita Kamen Rider Hibiki....bagus kan Budi?" kata Eko.
"Memang sih...cerita Kamen Rider Hibiki...bagus dan pertarungannya keren sih!" kata Budi.
"Pertarungan Kamen Rider Hibiki...memang keren!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Acara Tv....berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Realita memang begitu acara Tv.....Kamen Rider Hibiki, ya berkaitan dengan ekonomi!" kata Budi.
Eko menaruh topeng di meja dan buku gambar di ambil gitu.
"Budi gambar apa di buku gambar ya?" kata Eko.
"Aku gambar artis cewek...Lyodra, Tiara, Ziva dan Mahalini?" kata Budi.
"Beneran Budi...gambar artis cewek yang namanya Budi sebutin gitu?" kata Eko.
"Becanda...Eko?" kata Budi.
"Becanda toh. Kalau beneran gambar artis cewek, ya tidak ada masalah sih," kata Eko.
"Memang tidak ada masalah sih...gambar artis cewek!" kata Budi.
"Apa mungkin.....kelain hati ya karena Budi gambar artis cewek?" kata Eko.
"Aku siapa dan dia siapa? Ya tidak mungkin deh kelain hati!" kata Budi.
"Aku cuma becanda saja ngomong ke lain hati. Budi tetap menyukai Tasya seseorang!" kata Eko.
"Aku paham omongan Eko!" kata Budi.
"Aku buku saja buku gambarnya untuk memastikan apa yang di gambar Budi di buku gambar gitu!" kata Eko.
"Ya silakan buka buku gambarnya!" kata Budi.
Eko membuka buku gambarnya dengan baik gitu. Di buku gambar ada gambar-gambar buatan Budi. Yang di gambar Budi tokoh-tokoh serial acara Tv ThunderCats.
"Budi gambar tokoh-tokoh dari serial acara Tv...ThunderCats..toh!" kata Eko.
"Iya aku memang gambar tokoh-tokoh ThunderCats...!" kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai. Gambar yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.
"Terima kasih atas pujiannya Eko!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja dengan baik. Budi mengambil wayang golek di bawah meja gitu.
"Aku mau cerita Eko, ya aku bercerita pake wayang golek gitu!" kata Budi.
"Budi mau bercerita toh. Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ayu memiliki anak bernama Azzam. Ya Ayu seorang janda miskin gitu, ya mendidik anaknya dengan baik, ya menerima keadaan yang miskin gitu. Azzam ingin jadi orang kaya yang di pandang orang karena diri Azzam yang miskin di hina-hina sama orang kaya yang bernama Alex sombong yang perilakunya buruk gitu. Orang baik yang bernama Andre, ya orang miskin sih. Ya Andre memberikan masukan baik pada Azzam, ya untuk sabar menghadapi orang yang tingkah lakunya buruk, ya menghina-hina gitu. Azzam pun berguru sama Andre untuk menjadi orang baik yang penuh dengan kesabaran menghadapi ujian hidup ini. Andre membimbing Azzam dengan baik, ya Andre mengajarkan ilmu silat dan ilmu-ilmu yang suatu saat bisa bermanfaat untuk Azzam gitu. Ya Azzam belajar silat dengan baik dari masa anak-anak sampai dewasa menjadi pemuda yang gagah gitu. Ya Azzam selalu menolong Ayu urusan kerjaan Ibunya demi hidup ini, ya tanda bakti anak pada orang tua gitu. Ada cewek yang menyukai Azzam. Ya cewek itu bernama Eca Aura, ya cewek keturunan China. Tapi Azzam tidak suka dengan Eca Aura di karena saudara laki-laki Eca Aura yang bernama Danias yang perilaku buruk kerjaannya mabuk-mabukan gitu, ya pastinya makan babi gitu. Eca Aura jadinya memendam rasa saja suka sama Azzam gitu. Suatu hari di pelabuhan ada kapal dagang milik Surya gitu. Azzam ingin ikut berlayar sama Surya. Ya Surya menerima Azzam ikut kapalnya dengan baik. Ya Azzam berlayar dengan tujuan ingin jadi orang sukses dan kaya gitu. Ayu di tinggal Azzam, ya berjuang hidup sendiri dan berdoa dengan baik dengan tujuan Azzam sukses dengan cita-citanya gitu. Azzam di kapal Surya, ya Azzam bekerja sama dengan baik sama anak buah Surya gitu. Ya Surya mengajarkan Azzam ilmu-ilmu yang bermanfaat untuk Azzam gitu. Ya Azzam mempelajari dan memahami ilmu-ilmu yang di ajarkan Surya gitu. Ada kapal bajak laut yang kerjaan merampok kapal dagang gitu. Kapal bajak yang di pimpin sama Wendy, ya kapal mendekati kapal Surya. Ya Surya dengan anak buahnya, ya bekerja sama dengan baik melawan para bajak laut gitu. Azzam ikut bertarung dengan baik melawan bajak laut gitu. Pertarungan sengit banget gitu. Azzam yang belajar ilmu silat dengan baik sama Andre, ya mengalahkan bajak laut satu persatu gitu. Surya bertarung dengan Wendy, ya pertarungan sengit gitu. Surya terdesak sama Wendy gitu. Surya kalah sama Wendy, ya Azzam menolong Surya yang ingin di bunuh Wendy dengan pedang gitu. Azzam bertarung dengan sengit sama Wendy gitu. Sampai Azzam bisa mengalahkan Wendy dengan baik gitu. Wendy dan anak buahnya di suruh jebur ke laut dan kapal bajak laut di bakar Surya gitu. Surya dan anak buahnya, ya beserta Azzam senang bisa mengalahkan bajak laut gitu. Surya berlayar dengan baik, ya sampai sebuah pulau gitu. Surya menjual barang dagangannya dengan baik sama seorang pedagang bernama Andhika gitu. Hasil yang di jual Surya, ya hasilnya baik. Azzam masih berjalan-jalan gitu. Ya Azzam bertemu cewek yang di gangu sama cowok-cowok berandalan gitu. Azzam menolong cewek itu, ya bertarung dengan cowok-cowok berandalan berjumlah tiga orang gitu. Pertarungan sengit banget gitu. Azzam berhasil mengalahkan cowok-cowok berandalan dan tiga orang tersebut, ya meninggalkan tempat tersebut gitu. Cewek yang di tolong Azzam, ya berterima kasih telah di tolong gitu. Cewek itu bernama Jasmin. Ya Azzam dan Jasmin jadinya berteman gitu. Azzam dan Jasmin sering bertemu dan sering jalan bareng gitu. Jadinya Azzam dan Jasmin jatuh cinta gitu. Surya telah menjual semua barang dagangannya, ya hasil memuaskan dan hendak berlayar gitu. Ketika Azzam mau berpisah sama Jasmin, ya Jasmin pun menjelaskan siapa dirinya sama Azzam? Ya Jasmin seorang putri kerajaan gitu. Jasmin memang di jodohkan sama Ayahnya, ya Raja Gilang gitu dengan seorang pangeran bernama Damar gitu. Jasmin yang tidak suka Damar, ya Jasmin milih ikut Azzam berlayar gitu. Kapal memang berlayar dengan baik gitu, ya Surya awalnya tidak tahu bahwa Azzam menyembunyikan Jasmin di kapal gitu. Karena sudah ketahuan sama Surya, ya Jasmin berada di kapal. Surya menyuruh anak buahnya untuk kembali ke pelabuhan untuk mengembalikan Jasmin seorang putri Raja gitu. Kapal merapat kembali di pelabuhan gitu. Azzam mengantar Jasmin pulang ke kerajaan gitu. Raja Gilang sakit karena Jasmin pergi gitu. Ketika Jasmin kembali ke kerajaan, ya Raja Gilang senang dan sembuh dari sakitnya. Demi Jasmin, ya Raja Gilang menikahi Jasmin dengan Azzam dan perjodohan Jasmin dan Damar gagal gitu. Azzam dan Jasmin menikah dengan baik. Surya dan anak buahnya senang karena menghadiri pesta pernikahan Azzam dan Jasmin yang bahagia gitu. Setelah pesta pernikahan selesai. Azzam membantu Jasmin untuk memerintah kerajaan gitu. Ya Azzam belajar dengan baik, ya bisa menjalankan pemerintahan karena berkat ilmu yang pernah di ajarkan Andre dan Surya gitu. Raja Gilang senang dengan kerja dari Azzam dalam menjalankan pemerintahan bersama Jasmin gitu. Ya Surya dan anak buahnya ingin berlayar gitu. Azzam dan Jasmin ikut berlayar juga gitu. Cukup lama sih berlayar gitu, ya Azzam dan Jasmin menjalankan kisah cinta dengan baik. Ketika terlihat pulau, ya kapal merapat di pelabuhan dengan baik gitu. Azzam berada di daerah tempat tinggalnya dari masa anak dan sampai dewasa gitu. Ayu, ya Ibunya Azzam yang miskin senang sekali karena dapat kabar bahwa Azzam telah kembali dari berlayar gitu. Ayu bertemu dengan Azzam. Ya Azzam bukan Malin Kundang, ya anak durhaka pada Ibunya yang miskin gitu. Azzam pun senang bertemu dengan Ibunya, ya Ayu gitu. Azzam pun memperkenalkan dengan baik istrinya yang baik, ya putri Jasmin gitu. Ya Azzam pun bertemu dengan Andre yang mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat pada Azzam, ya maka Azzam jadi orang sukses gitu. Alex menunduk malu karena pernah menghina Azzam gitu. Ya Eca Aura tetap memendam rasa sama Azzam gitu. Ayu pun di bawa Azzam berlayar menuju kerajaan Jasmin gitu. Sampai di kerajaan gitu. Ayu senang hidup bahagia bersama Azzam dan Jasmin gitu, ya di dalam istana yang megah gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
Budi selesai bercerita dengan wayang golek, ya wayang golek di taruh di meja gitu.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja gitu. Dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari pada aku, yang lebih baik itu adalah sinetron dan film masih berkaitan dengan ekonomi!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Lika liku kisah kehidupan Azzam," kata Eko.
"Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Tokoh Azzam bukan Malin Kundang, ya anak durhaka pada Ibunya yang miskin," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu sih...main permainan Halma saja Budi!" kata Eko.
"Okey. Main permainan Halma!" kata Budi.
No comments:
Post a Comment