CAMPUR ADUK

Monday, September 16, 2024

NARSIMHA

Setelah nonton Tv yang acara olahraga voli....seperti biasa sih Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. 

"Nyanyi saja dan main gitar!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Kurang apa diriku?T'lah kuberikan semuanya untukmuTeganya kauingkariRasa cinta ini sampai ku sakit hati
Kini ku sadar cintaku iniTak berarti untukmuKaubuat luka isi hatikuKaubuatku sekecewa itu
Di mana letak hatimu yang dulu?Kauduakanku, kau memilih diaKini kau ingin kembali seperti duluMaaf, hatiku tak ada lagi untukmu
Mm-mm-mm, oh
Kini ku sadar cintaku iniTak berarti untukmuKaubuat luka isi hatikuKaubuatku sekecewa itu
Di mana letak hatimu yang dulu?Kauduakanku, kau memilih diaKini kau ingin kembali seperti duluMaaf, hatiku tak ada lagi untukmu
KaulukaiKausakitiku, wo-wo-oh
Di mana letak hatimu yang dulu?
Di mana letak hatimu yang dulu?Kauduakanku, kau memilih diaKini kau ingin kembali seperti duluMaafkan aku tak ada lagi untukmu"

***

Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. 

"Emmm. Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Narsimha, seorang pria muda dan cakap, menjalani kehidupan kelas menengah bersama keluarganya di lingkungan yang tenang. Ia menikahkan saudara perempuannya yang cantik dengan seorang pria muda yang memenuhi syarat di sekitar mereka. Pada saat kelahiran saudara perempuannya, ia kembali ke rumah dan mendapati konflik komunal muncul di lingkungannya, yang menyebar ke seluruh kota. Ia mencari perlindungan di sebuah rumah di dekatnya hanya untuk kembali dan mendapati seluruh keluarganya telah dibunuh. Tanpa tujuan hidup yang tersisa, Narsimha beralih ke kejahatan dan alkohol dan bekerja untuk seorang pria bernama Suraj Narayan Singh, alias Bapji, seorang tuan tanah dan kapitalis yang kejam, yang mengendalikan kejahatan, hukum, dan ketertiban kota dan memerintahnya dengan menggunakan kekuatan otot dan kekayaannya yang sangat besar. Bapji senang bisa mendapatkan pria seperti Narsimha, yang memiliki kecerdasan dan juga kekuatan otot, tetapi telah kehilangan keinginan untuk hidup dan karenanya Narsimha melaksanakan tugas-tugasnya yang paling sulit yang tidak dapat diselesaikan oleh orang lain. Bapji percaya bahwa ia telah menjadi tak terkalahkan dan tidak ada yang berani menentangnya karena ia telah menaklukkan kota sepenuhnya. Ia menganggap Narsimha sebagai senjata yang dapat memecahkan masalah tersulitnya dan Narsimha menyelesaikannya tanpa bertanya apa pun. Narsimha tetap mabuk sepanjang hari dan hanya datang saat dipanggil oleh Bapji untuk melaksanakan tugas Bapji dan menerima pembayarannya.

Namun, tidak semua manusia hilang di Narsimha dan ia kadang-kadang membantu orang yang sedang kesusahan. Namun ia tetap mabuk hampir sepanjang waktu dan menjalani hidup hanya dengan uang yang diberikan oleh Bapji. Bapji secara terbuka menyatakan kepada kota bahwa karena ia begitu kuat, berpengaruh dan kaya, maka tidak ada seorang pun yang dapat membunuhnya, baik manusia maupun hewan, baik dengan senjata maupun alat apa pun, baik di siang maupun malam hari, seperti halnya Raja Hindu Hiranyakashyap, yaaa yang telah memperoleh anugerah yang sama dari Dewa Brahma setelah penebusan dosa yang panjang. Oleh karena itu Bapji meminta orang-orang kota untuk menganggapnya sebagai Tuhan mereka karena ia sepenuhnya mengendalikan uang dan kekuatan baik kota dan secara praktis memerintah kota sesuai keinginannya sendiri. Ketika Bapji mengetahui bahwa putrinya Meenu telah jatuh cinta dengan teman kuliahnya Ravi, ia meminta Narsimha untuk menghancurkan keluarga Ravi dan membunuh Ravi. Menyaksikan karakter jujur ​​revolusioner dari saudara perempuan Ravi, Anita, kemanusiaan kembali menyala di Narsimha dan ia bersumpah untuk melindungi keluarga Anita. Secara bertahap, Narsimha dan Anita jatuh cinta satu sama lain. Narsimha kemudian bergabung dengan Anita dan Ravi untuk memaksa Bapji menikahkan Meenu dengan Ravi. Narsimha secara terbuka berkonflik dengan Bapji karena dialah satu-satunya yang cukup cerdas dan kuat untuk melawan Bapji dan dibantu oleh beberapa teman setianya dan Anita. Konflik meningkat dan Anita, dengan bantuan Narsimha, berhasil membangkitkan bantuan dan dukungan lokal terhadap pemerintahan Bapji yang menindas dan ilegal. Bapji mencoba semua trik dalam buku untuk mengekang oposisi yang meningkat ini menggunakan preman, pria berotot, dll. tetapi digagalkan setiap saat oleh Narsimha. Narsimha bahkan membunuh pegulat terkenal Bapji di pengadilan pribadi Bapji di depan seluruh kota dan menunjukkan kepada seluruh kota bahwa Bapji takut untuk pertama kalinya dan karenanya mereka tidak perlu mematuhi Bapji mulai sekarang. Bapji kemudian ditangkap oleh polisi karena kegiatan ilegalnya setelah ditekan oleh warga kota yang dipimpin oleh Narsimha dan Anita. Saat ditangkap oleh polisi, Bapji dipermalukan oleh warga kota yang muak dengan tirani dan penindasannya yang panjang. Namun, kemudian ia dibebaskan dengan jaminan menggunakan uangnya dan mempekerjakan pengacara terbaik.

Bapji dengan paksa memutuskan untuk menikahi Meenu dan mengurungnya. Ia akhirnya menangkap Narsimha dan membawanya ke istananya. Di sana Bapji memberi tahu Narsimha bahwa dialah yang merencanakan kerusuhan komunal yang menewaskan keluarga Narsimha karena kerusuhan diperlukan untuk membuat massa takut dan lemah dan karenanya membantu Bapji dalam mengendalikan seluruh kota. Ia kemudian menusuk Narsimha yang sedang marah di perutnya menggunakan pedangnya dan melukainya hingga fatal. Kemudian ia memerintahkan anak buahnya untuk mengubur Narsimha yang setengah mati di dalam pilar istananya dan memplesternya. Keesokan paginya, ketika ia mencoba untuk menikahi Meenu secara paksa, Anita dan Ravi datang bersama teman-teman mereka untuk menghentikan pernikahan tersebut. Namun, Bapji membebaskan para tahanan penjara dan memberi mereka senjata untuk mengendalikan massa. Ketika Meenu menolak untuk menikah dan malah mendatangi Ravi, Bapji memerintahkan Meenu dan Ravi untuk diplester hidup-hidup di dinding istananya sementara teman-teman mereka yang tak berdaya menyaksikan dijaga oleh penjahat bersenjata dan tahanan yang dibebaskan oleh Bapji. Tiba-tiba, Narsimha yang terluka mematahkan pilar tempat ia diplester, sehingga memenuhi namanya yang identik dengan reinkarnasi keempat atau avatar Dewa Wisnu yang keluar dari pilar untuk membunuh iblis Hiranyakashyap ketika dipanggil oleh putra Hiranyakashyap yang saleh, Prahlad. Mirip dengan avatar keempat Dewa Wisnu, Narsimha keluar dari pilar dan menghadapi para penjahat Bapji sementara teman-temannya dan orang-orang juga bergandengan tangan untuk membantu Narsimha. Ia mengalahkan para penjahat dengan bantuan teman-temannya dan menyelamatkan Meenu dan Ravi dengan memecahkan dinding tempat mereka diplester. Pemecahan pilar dan dinding oleh Narsimha mengganggu fondasi istana dan atapnya serta dinding lainnya mulai runtuh. Akhirnya, Bapji terbunuh oleh lengan jam menara istananya yang rusak dan menimpanya. Ravi dan Meenu kini bersama. Akhirnya, Anita dan Narsimha bersatu dan kedamaian kembali ke kota.

***

Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi. 

"Hidup ini...tetap sama!" kata Eko. 

"Orang-orang yang duduk di pemerintahan di gedung DPR dan DPRD, ya orang-orang itu...hidupnya enak," kata Budi. 

"Realitanya memang begitu sih...hidup enak sih...para anggota DPRD dan DPR, yaaa kalau di bandingkan dengan hidup orang miskin jadi badut di jalan demi hidup ini," kata Eko. 

"Kaya lagu sih...jadi badut di lakonin demi hidup ini dan juga demi cinta, ya cewek yang di sukai gitu," kata Budi. 

"Hidup penuh perjuangan dari orang miskin jadi badut. Ya yang di pertanyakan sih apakah ceweknya bisa bertahan pada keadaan miskin atau tidak?" kata Eko. 

"Cewek bisa bertahan pada keadaan apa tidak? Ya jawabannya relatif saja!" kata Budi. 

"Relatif jawabannya. Ya boleh juga gitu!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Anggota DPRD dan DPR, ya antara baik buruk dari sisi perilakunya," kata Eko. 

"Eko berkata seperti itu...tujuannya bentuk kritik kan?" kata Budi. 

"Isi hati manusia siapa yang tahu? Yang tahu isi hati manusia adalah Tuhan. Ya bisa di bilang sih memang bentuk kritik tentang anggota DPRD dan DPR, ya antara baik dan buruk dari sisi perilakunya gitu," kata Eko. 

"Perilaku manusia antara baik dan buruk, ya memengaruhi dari sistem kerja yang di jalanin," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan SMA...kan Eko?" kata Budi. 

"Memang sekedar bahan obrolan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

Budi mengambil wayang golek di bawah meja gitu. 

"Budi mau cerita toh!" kata Eko. 

"Aku bercerita pake wayang golek!" kata Budi. 

"Budi bercerita pake wayang golek. Kayanya wayang golek yang di pegang Budi, ya beda pada umumnya gitu," kata Eko. 

"Wayang golek ini....aku membuatnya Eko!" kata Budi. 

"Aku mau lihat dengan baik wayang golek yang di buat Budi!" kata Eko. 

"Eko ingin melihat dengan baik wayang golek buatan aku!" kata Budi. 

Budi menyerahkan wayang golek pada Eko. Ya Eko mengambil wayang golek dari tangan Budi gitu. Ya wayang golek di periksa dengan baik sama Eko dan berkata "Wayang golek ini ternyata beneran buatan Budi. Nilai kreatifitasnya Budi!". 

"Aku membuat wayang golek dari kayu yang tidak terpakai, ya batang pohon yang tidak terpakai gitu, ya ada orang yang menebang pohon di rumahnya karena pohon terlalu rindang gitu, ya karena di takutin sih ketika hujan dan angin ribut, ya pohon yang rindang bisa patah batangnya gitu. Batang pohon, ya di buang begitu saja," kata Budi. 

"Budi membuat wayang golek dari bahan yang tidak berguna toh," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Hasil wayang golek yang di buat Budi bagus!" kata Eko. 

"Sebagus-bagusnya aku membuat wayang golek, ya ada yang paling bagus sih....wayang golek yang di jual dengan baik jadinya ada kaitannya dengan nilai ekonomi," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko. 

Eko menyerahkan wayang golek kepada Budi gitu, ya Budi mengambil wayang golek dari tangan Eko. 

"Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Jhon dan Owan berteman baik dari kecil sampai dewasa. Owan kerjaannya penjual ketoprak demi hidup ini, ya karena latar keluarga tidak mampu gitu. Jhon berasal dari keluarga mampu, ya jadi kuliah dengan baik di Universitas. Owan dan Jhon, ya sebagai muslim yang baik seperti biasa menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid. Yaaa keduanya sering mendengarkan ceramah untuk pemahaman agama yang di yakini, ya ceramahnya Bang Jack. Ya Bang Jack teman baiknya adalah Udin dan Asrul gitu. Jhon pinter bela diri silat, ya karena belajar dari seorang guru yang bernama Kakek Naga Bonar, ya yang kerjaannya seorang tabib gitu. Owan pun di ajarkan silat, ya sama Jhon dengan tujuan kesehatan dan juga membela diri jika berhadapan dengan orang jahat gitu. Owan punya adik yang cantik bernama Neetti. Ya Neetii menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Jhon menyukai Neetii, ya begitu juga Neetii menyukai Jhon gitu. Jhon dan Neetii, ya masih berteman saja gitu. Owan menyukai cewek cantik bernama Mely. Ya Mely berasal dari keluarga tidak mampu, ya jadi kerja di kafe, ya dan juga demi cita-cita Mely menjadi penyanyi terkenal jadi berjuang dengan baik gitu, ya siapa tahu dari penyanyi kafe menjadi penyanyi terkenal gitu, ya bisa di bilang sih...batu lompatan untuk karir yang diinginkan gitu. Owan yang hanya kerjaannya penjual ketoprak, ya malu sekali menyukai Mely yang cantik dan pinter gitu. Suatu ketika Mely di gangu tiga preman di jalanan, ya salah satu preman mabuk dan megang botol minuman gitu. Kebetulan Owan lewat daerah situ, ya Mely di ganggu tiga preman gitu. Owan menolong Mely dan bertarung melawan tiga preman. Pertarungan sengit banget gitu, ya kaya film laga dan sinetron gitu. Owan mampu mengalahkan tiga preman, ya sampai salah satu preman yang mabok terkapar di jalanan dan dua preman meninggalkan tempat tersebut. Mely di tolong Owan, ya berterima kasih dengan baik dan akhirnya keduanya dekat, ya jadi teman baik gitu. Sebenarnya sih Mely sedang di dekatin cowok kaya bernama Aliando gitu. Ya Aliando menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Mely yang jatuh hatinya sama Owan, ya jadi menolak Aliando gitu. Ya Aliando tidak ada masalah di tolak Mely gitu karena cewek yang di sukai Aliando bukan Mely seorang saja gitu. Gagal bersama Mely, ya Aliando memilih dekat dengan Prilly gitu. Ya Prilly masih menjalankan kuliah dengan baik di Universitas gitu. Usaha pendekatan yang di jalankan Aliando ke Prilly berhasil dan jadinya jadian dengan baik gitu. Ya jadi Aliando dan Prilly sering jalan bareng gitu. Owan dan Mely, ya jadinya jadian dengan baik, ya hubungan keduanya saling pengetian dengan tujuan untuk kelanggengan urusan cinta gitu. Jhon di kampus, ya ada cewek yang menyukainya gitu. Cewek itu bernama Eca Aura gitu. Sebenarnya Danias teman kuliahnya Jhon, ya Danias suka sama Eca Aura gitu. Ya Danias tahu kalau Jhon tidak suka dengan Eca Aura gitu. Jadi Danias, ya berusaha dengan baik untuk jadian sama Eca Aura gitu. Memang sih, ya Eca Aura menolak Danias demi Eca Aura bisa jadian sama Jhon gitu. Nama juga cewek Eca Aura pada akhirnya luluh juga sama Danias gitu. Ya Danias senang jadian sama Eca Aura gitu, ya keduanya sering jalan bareng gitu. 

Jhon tetap di dalam hatinya menyukai Neetii gitu. Suatu hari, ya Jhon menolong cewek yang di ganggu tiga preman, ya salah satu preman mabuk dan megang botol minuman gitu. Pertarungan sengit sih...anatara Jhon dan tiga preman kaya film laga dan sinetron laga gitu. Pada akhirnya Jhon mengalahkan tiga preman gitu, ya tiga preman meninggal tempat tersebut gitu. Cewek yang di tolong Jhon bernama Jasmin gitu. Ya Jasmin berterima kasih di tolong Jhon. Jasmin kerja di butik Ivan Gunawan gitu. Ya Jasmin telah menikah dengan Azzam gitu. Ya kerjaan Azzam tukang ojek pangkalan gitu. Ya Jhon dan Jasmin jadinya berteman baik gitu. Tiga preman bertemu dengan polisi Surya dari Kepolisian Lapor Pak!. Polisi Surya menangkap tiga preman, ya di bawa ke kantor dan di penjara gitu...tiga preman. Polisi Surya menjalankan rumah tangga dengan baik sama Dita gitu. Dita kerjaannya polisi wanita (Polwan) gitu. Neetii di dekatin sama cowok bernama Rangga. Ya Rangga teman sekolah SMA-nya Neetii. Jhon tahu kedekatan Rangga dengan Neetii, ya jadi Jhon memutuskan untuk jadian sama Neetii dari pada keduluan Rangga gitu. Neetii senang sih jadian sama Jhon gitu. Rangga yang gagal bersama Neetii, ya Rangga fokus sekolah SMA dengan baik gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

Budi selesai bercerita dengan menggunakan wayang golek dan wayang golek di taruh di meja gitu. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja. Ya dunia ini ada yang lebih baik bercerita dari aku dengan menggunakan wayang golek. Yang lebih baik itu, ya dalang ini dan itu, ya pernah masuk acara Tv jadi masih berkaitan dengan ekonomi!" kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Lika Liku kisah cinta tokoh Jhon!" kata Eko. 

"Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Yaaa kalau begitu main permainan Halma saja!" kata Eko. 

"Oke. Main permainan Halma!" kata Budi. 

Budi mengambil wayang golek di meja, ya wayang golek di taruh di bawah meja dan mengambil permainan Halma, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan Halma dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK