CAMPUR ADUK

Friday, September 27, 2024

MAACHIS

Malam yang gelap, ya ada bulan setengah bersinar di langit gitu. Seletah nonton Tv yang acaranya olahraga voli, yaaa seperti biasa...Budi duduk di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Kisah ini berlatar pada pertengahan hingga akhir tahun 1980-an di Punjab, yaaa India, periode yang ditandai oleh pemberontakan berdarah yang dipicu oleh Operasi Blue Star, yaaa pembunuhan Perdana Menteri Indira Gandhi, dan Pembantaian Sikh tahun 1984. Narasinya terungkap melalui serangkaian kilas balik.

Jaswant Singh Randhawa dan saudara perempuannya, Veerendar "Veeran", hidup damai dengan ibu mereka yang sudah tua, Biji, di sebuah desa terpencil. Kripal Singh, teman masa kecil Jaswant dan tunangan Veeran, tinggal di dekat situ bersama kakeknya. Kehidupan mereka yang tenang hancur ketika Asisten Komisaris Polisi Khurana dan Inspektur Vohra datang untuk mencari Jimmy, yang dituduh berusaha membunuh seorang anggota Parlemen India, Kedar Nath.

Saat diinterogasi, Jaswant mengerjai polisi dengan membawa anjingnya, yang juga bernama Jimmy. Marah dengan pembangkangannya, Khurana dan Vohra menahan Jaswant. Kripal mati-matian mencari Jaswant, mengunjungi beberapa kantor polisi tetapi tidak menemukan jejaknya. Setelah 15 hari, Jaswant kembali ke rumah, dipukuli dengan parah dan terluka akibat penyiksaan brutal polisi, semua itu hanya untuk mengerjainya.

Kripal, yang marah dengan kebrutalan polisi, mencari bantuan melalui jalur hukum tetapi tidak menemukan keadilan. Karena frustrasi, ia memutuskan untuk melacak sepupunya Jeetay, yang terhubung dengan kelompok militan. Pencarian Kripal membawanya ke sebuah restoran pinggir jalan (dhabha), di mana ia bertemu Sanathan, seorang militan yang telah menanam bom di sebuah bus. Kripal meminta bantuan Sanathan, dan Sanathan dengan enggan setuju, mengizinkan Kripal untuk bepergian bersamanya, seorang "Komandan", dan militan lainnya dalam sebuah truk yang penuh dengan bom.

Begitu mereka tiba di tempat persembunyian militan, Kripal menjelaskan situasinya. Komandan mengungkapkan bahwa dia sendiri yang membunuh Jeetay karena menjadi informan polisi. Meskipun Kripal memohon bantuan, Komandan menegurnya, dengan menyatakan bahwa mereka bukanlah pembunuh profesional dan jika Kripal menginginkan keadilan, dia harus mengambil tindakan sendiri dengan membunuh Khurana sendiri.

Kripal perlahan-lahan mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari kelompok militan tersebut. Sanathan menjelaskan bahwa perjuangan Kripal bukanlah tentang nasionalisme atau agama, tetapi tentang membela hak-hak sipil fundamental dan melawan sistem korup yang mengorbankan orang-orang yang tidak bersalah dan merendahkan warga negara biasa. Seiring berjalannya cerita, terungkap bahwa Sanathan sendiri adalah seorang penyintas kekerasan komunal selama Pemisahan India pada tahun 1947 dan kehilangan sebagian besar keluarganya dalam kerusuhan anti-Sikh tahun 1984. Ia menegaskan bahwa kelas penguasa memanipulasi masyarakat dengan membaginya berdasarkan garis agama untuk keuntungan politik.

Kripal berlatih bersama kelompok itu dan merencanakan pembunuhan Khurana. Setelah setahun persiapan, ia berhasil membunuh Khurana di pasar yang ramai. Merasa ngeri dengan tindakannya, Kripal mengunjungi Jaswant dan Veeran untuk terakhir kalinya sebelum bersembunyi, tetapi keduanya terkejut dengan apa yang telah dilakukannya. Ketika Kripal kembali ke tempat persembunyian, ia mendapati tempat itu kosong. Setelah menyamar selama beberapa saat, ia dihubungi oleh seorang anggota kelompok yang memberi isyarat bahwa ia harus bersiap untuk pindah. Komandan mengawalnya ke tempat persembunyian baru di Himachal Pradesh dan memberitahunya bahwa polisi telah menghubungkannya dengan pembunuhan Khurana, melacaknya kembali ke insiden yang melibatkan Jaswant.

Saat Kripal mulai menjalani hidup sebagai pelarian, ia menyadari bahwa tidak ada jalan untuk kembali ke keadaan normal. Ia menemukan pelipur lara dalam kelompok militan itu, yang sedang mempersiapkan misi baru dan menunggu kedatangan seorang spesialis rudal. Kripal sempat mempertimbangkan untuk melamar pekerjaan lokal, tetapi Sanathan memperingatkannya bahwa ia sekarang dicap sebagai teroris terkenal oleh media, target empuk bagi polisi yang mencari promosi. Salah satu anggota kelompok itu, Kuldip, nyaris lolos dari pertikaian polisi saat mengangkut bahan peledak dan dibiarkan terguncang. Putus asa untuk melarikan diri, ia memohon izin kepada Sanathan untuk pulang, berjanji untuk beremigrasi ke Kanada. Dengan enggan, Sanathan setuju. Namun, tanpa sepengetahuan kelompok itu, Kuldip terbunuh oleh bom yang disembunyikan di ranselnya saat ia pulang.

Kripal juga mengetahui bahwa salah satu rekannya, Jaimal Singh, adalah Jimmy yang selama ini diburu polisi. Tak lama kemudian, spesialis rudal yang ditunggu-tunggu kelompok itu tiba, dan Kripal terkejut, ternyata orang itu adalah tunangannya, Veerendar "Veeran" Kaur. Keduanya akhirnya berbicara secara pribadi, dan Kripal sangat terpukul saat mengetahui bahwa setelah pembunuhan Khurana, Jaswant dibawa untuk diinterogasi, dipukuli dengan brutal, dan akhirnya bunuh diri saat di penjara. Ibu mereka meninggal tak lama setelah mendengar berita itu, meninggalkan Veeran sendirian. Karena terus-menerus diganggu oleh Inspektur Vohra, Veeran memutuskan untuk mengikuti jejak Kripal dan bersatu kembali dengannya dalam perjuangan militan. Seiring mereka menghabiskan lebih banyak waktu bersama, Kripal dan Veeran mulai menghidupkan kembali hubungan mereka.

Veeran dengan cepat menjadi bagian tak terpisahkan dari kelompok itu, membawa rasa normal dan kesenangan sederhana dalam kehidupan sehari-hari kepada para penjahat yang tadinya keras kepala. Ia menjalin persahabatan dekat dengan para anggota kelompok, khususnya Sanathan dan Wazir. Misi kelompok berikutnya adalah membunuh MP Kedar Nath, yang selamat dari percobaan pembunuhan Jimmy sebelumnya, saat ia berkunjung ke kuil Sikh setempat. Di tengah-tengah kebersamaan mereka, Kripal dan Veeran memutuskan untuk menikah secara rahasia. Tanpa sepengetahuan Kripal, Veeran diam-diam meminum pil sianidanya, yaaa tindakan terakhir yang dilakukan oleh setiap anggota jika terjadi penangkapan.

Saat mengintai kuil Sikh untuk pengawasan, Kripal tiba-tiba melihat Inspektur Vohra, yang mengawasi keamanan untuk kunjungan Kedar Nath. Kripal melacak Vohra ke kediamannya tetapi tertangkap basah saat berusaha membunuhnya dan ditangkap. Salah satu anggota kelompok menyaksikan Kripal memasuki kediaman Vohra. Berdasarkan fakta bahwa Kripal tidak meminum pil sianidanya, Sanathan menjadi yakin bahwa Kripal telah mengkhianati mereka kepada polisi. Dia menuduh Veeran membantu Kripal dan memerintahkannya untuk ditempatkan dalam tahanan rumah. Pada hari misi, Sanathan memerintahkan kelompok itu untuk melanjutkan dan memerintahkan Wazir untuk membunuh Veeran. Namun, Veeran berhasil melarikan diri dan membunuh Wazir.

Sementara itu, Jaimal dan Sanathan menjalankan misinya. Jaimal terbunuh saat menghentikan iring-iringan mobil Kedar Nath di sebuah jembatan, tetapi Sanathan berhasil menembakkan rudal dan meledakkan mobil Kedar Nath. Sekarang dalam pelarian, Sanathan diburu bukan oleh polisi, tetapi oleh Veeran sendiri. Dalam konfrontasi terakhir di tengah hutan, Veeran menembak mati Sanathan.

Veeran, yang masih belum diakui sebagai bagian dari kelompok militan, mengunjungi Kripal di penjara. Selama pelukan yang tampak polos, dia diam-diam memberikan pil sianida kepadanya. Cerita diakhiri dengan Kripal yang terbaring mati dengan tenang di sel penjaranya, setelah meminum sianida, sementara Veeran terlihat duduk tegak di belakang truk pikap yang sedang bergerak, darah mengalir dari hidungnya, yang menunjukkan bahwa dia juga telah meminum pil sianida.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita bagus gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Hidup ini tetap sama kan Eko?" kata Budi. 

"Memang hidup ini tetap sama saja!" kata Eko. 

"Berdasarkan nonton Tv, ya film atau sinetron yang berkaitan ajaran agama Kristen, ya tujuan sih...siar agama Kristen dan juga masih berkaitan ekonomi," kata Budi. 

"Sisi baik kan Budi?" kata Eko. 

"Iya Eko...sisi baik yang di omongin," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Kalau ngomongin sisi buruk, ya berarti ngomongin lapisan sosial masyarakat, ya pergaulan ini dan itu sih. Kepribadian baik belum terbentuk dengan baik, ya maka terjadi kepribadian buruk, ya otomatis tingkah laku buruk ini dan itu gitu," kata Budi. 

"Manusia antara baik dan buruk tingkah lakunya di lapisan sosial masyarakat, ya pergaulan," kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Manusia harus kerja untuk menghasilkan uang gitu. Ya uang di gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, ya kalau lebih baru deh tamasya kemana pun. Manusia yang bergelut di bidangnya, ya membuat film atau sinetron yang berkaitan ajaran Kristen tujuan siar dan ekonomi, yaaa demi hidup ini," kata Eko. 

"Kompetisi sih dengan film atau sinetron yang beragama lain. Yaaa bisa di bilang sih...sehat kompetisinya sih," kata Budi. 

"Yaaa memang kompetisi sehat. Rezeki masing-masing," kata Eko. 

"Ceritanya juga bagus kan Eko, ya berkaitan agama Kristen?" kata Budi. 

"Memang sih ceritanya bagus!" kata Eko. 

"Sekedar penilaian saja, ya dari penonton kan Eko?" kata Budi. 

"Memang sekedar penilaian saja dari penonton gitu!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Budi mengambil boneka tangan di bawah meja gitu. 

"Aku mau cerita Eko, ya bercerita dengan menggunakan boneka tangan gitu!" kata Budi. 

"Budi mau cerita toh. Yaaa silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Andre pemilik perusahaan PT. MAJU. ya Andre menyukai cewek cantik bernama Amanda gitu. Ya Amanda kerjanya pramugari gitu. Sebenarnya Andre telah menikah dengan Ayu gitu dan punya anak bernama Azzam. Ya Azzam menjalankan sekolah TK-nya dengan baik gitu. Andre yang jatuh cinta sama Amanda, ya jadi Andre berusaha dengan baik untuk dekat sama Amanda gitu. Memang sih usaha Andre berhasil gitu, ya jadian sama Amanda gitu. Sering jadinya Andre dan Amanda jalan bareng gitu. Ayu tidak pernah curiga awalnya, ya Andre suami yang setia gitu. Keganjilan terjadi dari tingkah laku Andre, ya Ayu jadi curiga gitu. Ya Ayu menyelidiki Andre dengan baik gitu. Ayu tahu kenyataannya, ya Andre berselingkuh dengan Amanda gitu. Ayu melabrak Andre bersama Amanda. Keputusan Andre memilih Amanda gitu. Ya Ayu pun memilih cerai dari Andre gitu. Ayu yang bercerai dari Andre, ya menjalankan usahanya dengan baik, ya sebuah restoran gitu. Ayu mendidik Azzam dengan baik gitu. Ya Andre menikahi Amanda dengan baik karena cinta gitu. Ceritanya Azzam telah dewasa sih, ya menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu dan tetap dengan hoby baca buku gitu. Di sekolah ada cewek cantik bernama Bulan. Ya Bulan beragama Hindu dan pantai menyanyi dan pandai main musik gitar gitu. Bulan sering berselisih dengan Bintang gitu. Ya Bintang cewek cantik tapi centil tingkahnya gitu. Perselisihan Bulan dan Bintang, ya perselisihan sepele saja, ya pada akhirnya jadinya baikkan gitu. Azzam berteman baik sama Bulan dan Bintang karena satu kelas gitu. Eca Aura, ya tetangga depan rumahnya Azzam gitu. Ya Eca Aura beda sekolah SMA sama Azzam gitu. Memang sih Azzam suka sama Eca Aura karena cantik dan pinter gitu. Hubungan Azzam dan Eca Aura sebatas teman saja karena Eca Aura telah jadian dengan Danias gitu. Ya Danias teman satu kelas dan satu sekolah SMA sama Eca Aura gitu. Azzam tetap menjalankan sekolah SMA dengan baik dan tetap membaca buku gitu. Srintil yang kerjaannya penyanyi dangdut keliling dengan teman-temannya, ya pengamen gitu. Azzam berteman dengan Srintil karena masih tetangga gitu. Ya Srintil putus sekolah gitu. Terkadang Azzam ikut ngamen dengan Srintil, ya dengan tujuan ingin tahu saja kerja keras Srintil dengan teman-teman demi hidup ini gitu. Hidup Srintil di bawa happy saja, ya walau dari keadaan keluarga tidak mampu gitu. Azzam dan Srintil berteman baik, ya keduanya tidak punya rasa ini dan itu gitu. Sampai suatu hari, ya Azzam bertemu cewek cantik yang makan di restoran milik Ibunya, ya Ayu. Yaaa cewek itu bersama dengan keluarganya gitu. Azzam yang tertarik dengan cewek itu, ya mencari tahu siapa namanya gitu?. Usaha Azzam berhasil sih, ya tahu nama cewek itu bernama Jasmin gitu. Ya Jasmin menjalankan sekolah SMA dengan baik gitu. Memang sih sekolah SMA Azzam dan Jasmin, ya beda gitu. Ada cowok yang menyukai Jasmin, ya teman satu kelas gitu. Cowok yang menyukai Jasmin bernama Aladul gitu. Azzam jadinya bersaing dengan baik sama Aladul untuk jadian sama Jasmin gitu. Persaingan Azzam dan Aladul sehat gitu. Azzam dan Jasmin memang berteman baik gitu, ya sampai jadian gitu. Aladul yang gagal jadian sama Jasmin, ya jadi Aladul bersama Rara gitu. Aladul dan Rara, ya memang satu kelas dan satu sekolah SMA gitu. Hubungan Aladul dan Rara berjalan dengan baik, ya happy gitu. Azzam dan Jasmin, yaaa sering keduanya jalan bareng gitu, ya tujuannya happy-happy, ya sampai nonton konser musik gitu. Di konser musik, ya ada penyanyi yang mirip dengan Srintil, ya penyanyi itu bernama Happy Asmara gitu. Ya Happy Asmara dan teman-temannya menghibur penonton dengan baik gitu, ya jadi suasana meriah gitu. Azzam memang masih penasaran sih kenapa Srintil mirip Happy Asmara gitu? Ya apa Srintil dan Happy Asmara ada kaitan saudari kembar gitu?. Setelah Azzam bertanya pada Srintil, ya Srintil tidak ada kaitan dengan Happy Asmara gitu, ya jadi Srintil dan Happy Asmara cuma mirip saja gitu. Hubungan Azzam dan Jasmin berjalan dengan baik gitu. Sampai lulus sekolah SMA. Jasmin melanjutkan pendidikannya, ya kuliah Universitas di Amerika, ya karena orang tua Jasmin yang kerja di Amerika gitu. Azzam melanjutkan pendidikannya, ya kuliah di Universitas gitu. Hubungan Azzam dan Jasmin yang jarak jauh, ya sulit gitu. Pada akhirnya Azzam dan Jasmin memutuskan untuk putus gitu. Ya Jasmin fokus kuliah di Amerika. Ya Azzam fokus kuliah di Jakarta, ya Indonesia gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

Budi selesai bercerita pake boneka tangan, ya boneka tangan di taruh di meja dengan baik gitu. 

"Cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Lika liku kisah cinta tokoh Azzam!" kata Eko. 

"Begitulah ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Main permainan Halma saja Budi!" kata Eko.

"Ya oke main permainan Halma saja!" kata Budi.

Budi mengambil boneka tangan di meja, ya boneka tangan di taruh di bawah meja gitu dan mengambil permainan Halma, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK