Malam yang tenang bertabur bintang di langit gitu. Setelah nonton Tv yang acara musik dangdut, yaaa seperti biasa sih...Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik sambil menikmati minum teh dan makan singkong goreng gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Dory, si ikan tang biru yang agung, terpisah dari kedua orang tuanya, Jenny dan Charlie, saat masih kecil. Saat ia tumbuh dewasa, ia perlahan melupakan mereka karena kehilangan ingatan jangka pendeknya. Ia akhirnya bertemu dan bergabung dengan ikan badut Marlin, untuk mencari putranya, Nemo. Setahun setelah bertemu Marlin dan Nemo, Dory tinggal bersama mereka di terumbu karang sebagai tetangga sebelah. Suatu hari, ia teringat orang tuanya dan bahwa mereka tinggal di "Permata Teluk Morro, California". Ia memulai perjalanan untuk menemukan mereka lagi dan Marlin serta Nemo menemaninya.
Dengan bantuan Crush, teman penyu laut mereka, mereka mengarungi California Current menuju California. Dory secara tidak sengaja membangunkan cumi-cumi Humboldt raksasa yang hampir melahap Nemo. Karena khawatir, ia pergi mencari bantuan dan ditangkap oleh anggota staf dari Marine Life Institute. Dory ditempatkan di karantina dan diberi tanda. Ia bertemu dengan gurita berkaki tujuh yang kasar tetapi baik hati bernama Hank. Tanda pengenal Dory menandainya untuk dipindahkan ke akuarium di Cleveland, Ohio. Hank, yang takut dilepaskan kembali ke laut, setuju untuk membantunya menemukan orang tuanya dengan imbalan tanda pengenalnya.
Dalam satu pameran, Dory bertemu Bailey, seekor paus beluga, dan teman masa kecilnya Destiny, seekor hiu paus rabun, yang dulu berkomunikasi dengan Dory melalui pipa saat masih anak-anak. Dia akhirnya ingat bagaimana dia dipisahkan dari orang tuanya: dia secara tidak sengaja ditarik oleh arus bawah ke dalam pipa dan keluar ke laut. Sementara itu, Marlin dan Nemo berusaha menyelamatkan Dory. Dengan bantuan dua singa laut California dan seekor loon biasa bernama Becky, mereka masuk ke lembaga itu dan menemukannya. Ikan tang biru lainnya memberi tahu mereka bahwa orang tua Dory melarikan diri bertahun-tahun yang lalu untuk mencarinya dan tidak pernah kembali, membuat Dory percaya bahwa mereka sudah mati.
Hank secara tidak sengaja menjatuhkan Dory ke saluran pembuangan, menyiramnya ke laut. Dia menemukan jejak kerang; mengingat bahwa orang tuanya akan membuat jejak kerang yang sama untuk membantunya menemukan jalan pulang, ia mengikutinya ke sebuah ban, di mana ia bertemu kembali dengan orang tuanya. Mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka tinggal dekat rumah dan menghabiskan waktu bertahun-tahun membuat jejak kerang untuknya dengan harapan bahwa ia akhirnya akan menemukan mereka lagi.
Marlin, Nemo, dan Hank berakhir di truk yang membawa berbagai makhluk air ke Cleveland. Destiny dan Bailey melarikan diri dari pameran mereka untuk membantu Dory menyelamatkan mereka. Di atas truk, Dory membujuk Hank untuk kembali ke laut bersamanya, dan bersama-sama, mereka membajak truk dan menabrakkannya ke laut, membebaskan semua ikan. Dory, bersama orang tuanya dan teman-teman barunya, kembali ke terumbu karang bersama Marlin dan Nemo, yang sekarang ia anggap sebagai keluarga, dan mereka semua menetap dalam kehidupan baru bersama.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya bagus, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum teh dan makan singkong gorengan gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik dekat Budi gitu. Di meja ada topeng di atas buku gambar gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Hidup ini....tetap sama ajakan Budi?" kata Eko.
"Hidup tetap sama aja sih!" kata Budi.
"Urusan manusia yang berkaitan ajaran agama yang berkembang di Indonesia....masih saja ceritanya....pro dan kontrak, ya perdebatan manusia yang ini dan itu," kata Eko.
"Yaaa realitanya memang begitu sih...tentang urusan agama yang berkembang di Indonesia, ya pro dan kontra...perdebatan manusia gitu," kata Budi.
"Perdebatan manusia, ya masih di bolehkan. Yang tidak boleh kan itu, ya pertikaian karena kalau sampai terjadi pertikaian...rugi dan tolol," kata Eko.
"Tidak bisa membuktikan kebenaran, yaaa sampai terjadi pertikaian. Memang sih..manusia yang bertikai itu......di golongkan merugi dan tolol," kata Budi.
"Berpikir jernih dan bersikap tenang adalah cara yang di lakukan seorang pemimpin yang bijak gitu. Pemimpin memilih dengan baik....demi hidup ini dengan cara rukun satu dengan lainnya gitu, ya karena ada banyak perbedaan dari warna kulit sampai ajaran agama yang di yakini manusia," kata Eko.
"Pemimpin yang bijak demi hidup ini....memilih kerukunan karena hidup di negeri ini...banyak perbedaan gitu!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Bhineka Tunggal Ika menggambarkan konsep bahwa meskipun Indonesia terdiri dari beragam suku, agama, ras, dan budaya, bangsa Indonesia tetap menjadi satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Keberagaman tersebut diakui, dihargai, dan disatukan dalam semangat persatuan," kata Eko.
"Bhineka Tunggal Ika!" kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil topeng gitu.
"Budi buat topeng dari kardus, yaaa nilai kreatifitasnya Budi....," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko memakai topeng dengan baik gitu.
"Aku jadi Kamen Rider Agito....karena make topeng yang di buat Budi dari kardus. Gimana Budi...aku keren pake topeng Kamen Rider Agito, yaaa jadi jagoan gitu?!" kata Eko.
"Eko....keren. Jadi jagoan!" kata Budi.
Eko melepaskan topeng yang ia pakai gitu.
"Mainan anak-anak jadi jagoan pake topeng tujuannya...happy-happy!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cerita dan pertarungan Kamen Rider Agito....bagus kan Budi?" kata Eko.
"Memang sih...cerita dan pertarungan Kamen Rider Agito...bagus. Termasuk game Kamen Rider Agito...bagus gitu!" kata Budi.
Eko menaruh topeng di meja gitu.
"Acara Tv dan game....masih berkaitan dengan ekonomi dan ekonomi!" kata Eko.
"Ekonomi!" kata Budi.
Eko mengambil buku gambar gitu.
"Apa yang di gambar Budi di buku gambar?" kata Eko.
"Yang aku gambar di buku gambar...Kamen Rider Agito!" kata Budi.
"Beneran Budi gambar Kamen Rider Agito?" kata Eko.
"Beneran Eko...aku gambar di buku gambar Kamen Rider Agito!. Buka saja buku gambar yang di pegang Eko, yaaa untuk memastikan omongan aku!" kata Budi.
"Baiklah aku buka buku gambarnya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buka gambar dengan baik gitu. Di buku gambar ada gambar-gambar yang di buat Budi gitu.
"Budi...buat gambar di buku gambar...semua perubahan dari Kamen Rider Agito!" kata Eko.
"Yaaa memang...aku buat gambar di buku gambar....semua perubahan dari Kamen Rider Agito!" kata Budi.
"Bagus...gambaran yang di buat Budi!" kata Eko.
"Terima kasih Eko atas pujiannya!" kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan kera sakti dan siluman...saja Budi!" kata Eko.
"Okey....main permainan kera sakti dan siluman...!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja gitu. Eko dan Budi main permainan kera sakti dan siluman....dengan baik gitu.
"Manusia tetap mengerakkan ekonomi dengan baik demi hidup ini....dari sabang sampai marakue," kata Budi.
"Realita hidup di negeri ini...urusan ekonomi di gerakan manusia. Dari sambang sampai marakue. Yaaa bangsa asing pun ke Indonesia, yaaa tujuan sama sih....demi hidup ini...berkaitan dengan ekonomi," kata Eko.
"Kompetisi sengit...urusan ekonomi!" kata Budi.
"Memang kompetisi sengit urusan ekonomi!" kata Eko.
"Hasil....dari usaha yang di jalankan manusia....rezeki masing-masing!" kata Budi.
"Memang hasil....rezeki masing-masing!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan kera sakti dan siluman gitu.
No comments:
Post a Comment