Malam yang gelap bertabur bintang di langit gitu. Setelah nonton Tv yang acara kuis, yaaa seperti biasa...Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Matilda Wormwood adalah seorang jenius, tetapi orang tuanya, Harry dan Zinnia, dan saudaranya Michael mengabaikan dan memperlakukannya dengan buruk. Sejak bayi, Matilda telah menunjukkan kemampuan belajar yang luar biasa dan mengembangkan rasa kemandirian yang kuat karena dia sering ditinggal sendirian di rumah setiap hari ketika ayahnya sedang bekerja, ibunya bermain bingo, dan Michael di sekolah. Untuk menghabiskan waktu, Matilda mempelajari rute ke perpustakaan umum untuk membaca buku dan menemukan hiburan di dunia fantasi yang disediakan buku-buku itu.
Pada usia enam setengah tahun, Matilda mulai kehilangan kesabaran dengan orang tuanya. Dia kemudian menyatakan keinginannya untuk bersekolah, namun orang tuanya menolak dengan terang-terangan dan menghinanya. Sebagai balasan atas ayahnya yang terus menerus mencaci-makinya, dia memutuskan untuk menghukum ayahnya beberapa kali, pertama dengan menambahkan hidrogen peroksida ke tonik rambut ayahnya untuk mengubah rambutnya menjadi pirang yang tidak sehat, dan kemudian menempelkan topinya ke kepalanya setelah mengetahui kecurangan yang dilakukan ayahnya dalam bisnis mobilnya. Secara kebetulan, hal-hal sial pun mulai terjadi di sekitar Harry ketika Matilda marah kepadanya. Sebagai contoh, ketika Matilda sedang membaca salinan buku yang dipinjamnya dari perpustakaan Moby-Dick (yang Harry anggap jorok karena judulnya), Harry pun merobek buku tersebut dan memaksanya menonton televisi sebagai gantinya, amarahnya yang meningkat menyebabkan televisi tersebut tiba-tiba meledak.
Tidak lama berselang, Harry pun akhirnya mengalah dan membiarkan Matilda pergi ke sekolah setelah menjual mobil ke Agatha Trunchbull, kepala sekolah yang kejam dari sekolah dasar yang kumuh, Crunchem Hall. Di sana, Matilda berteman dengan beberapa anak dan menyaksikan sifat kasar Trunchbull juga hukumannya yang terlalu keras terhadap para siswa yang melanggar peraturannya. Syukurlah, guru Matilda, Jennifer Honey, adalah seorang wanita baik yang mencintai murid-murid di kelasnya dan langsung menyukai sifat Matilda yang lembut dan rendah hati selain karena kejeniusannya yang luar biasa. Dia meminta kepada Trunchbull agar Matilda dipindahkan ke kelas yang lebih tinggi, tetapi Trunchbull menolak. Malam itu, Ibu Honey mengunjungi keluarga Wormwood untuk memberi tahu mereka tentang kejeniusan Matilda dan menyarankan agar ia ditempatkan di kelas tingkat yang lebih tinggi. Namun, keluarga Wormwoods mengusir Ibu Honey dan mencibir gagasannya soal putri mereka yang cukup pintar untuk kuliah. Sementara itu, Matilda menyadari ternyata keluarganya ada di bawah pengawasan dua agen FBI yang bernama Bob dan Bill dikarenakan ayahnya yang melakukan transaksi ilegal, tapi orang tuanya menolak mempercayainya karena kedua agen tersebut telah membodohi Zinnia dengan mengatakan bahwa mereka adalah penjual perahu motor dan Harry beranggapan bahwa Zinnia sedang berselingkuh darinya dengan dua pria.
Keesokan harinya Ibu Trunchbull melakukan "pemeriksaan" mingguan Trunchbull ke kelas Matilda. Sebagai lelucon, Lavender, salah satu teman Matilda, menempatkan kadal air dalam guci air Trunchbull untuk menakutinya. Setelah menemukan kadal tersebut, Trunchbull menuduh Matilda yang melakukannya. Hal ini membuat Matilda marah, menyebabkan dia melakukan telekinetis untuk menumpahkan air di dalam gelas. Air pun tumpah dan kadal tersebut melompat ke arah Trunchbull. Setelah itu, Ibu Honey mengundang Matilda ke rumahnya untuk minum teh. Dalam perjalanan, mereka melewati rumah Trunchbull, dan Ibu Honey mengungkapkan rahasia miliknya: ketika dia berusia dua tahun, ibunya meninggal, sehingga ayahnya, Magnus, mengundang saudara tirinya, Trunchbull, untuk tinggal bersama mereka dan menjaganya. Namun, Trunchbull selalu menyiksanya dikala ayahnya yang seorang dokter sedang bekerja. Ketika Ibu Honey berusia lima tahun, ayahnya meninggal karena bunuh diri dan mewariskan segalanya kepada Trunchbull. Akhirnya, Bu Honey pindah ke sebuah pondok kecil. Dia dan Matilda menyelinap ke rumah Trunchbull ketika dia sedang keluar untuk mendapatkan beberapa barang milik Ibu Honey, tetapi kembalinya Trunchbull yang tak terduga mengakibatkan aksi pengejaran kucing-dan-tikus. Untungnya mereka berhasil lolos tanpa ketahuan.
Ketika kekuatan telekinetik Matilda bermanifestasi lagi selama pertengkaran dengan ayahnya, dia melatih dirinya untuk menggunakannya sesuai keinginannya sendiri, dari mulai membuat benda-benda terbang di sekitar rumah hingga menggagalkan agen-agen FBI yang mengancam untuk menempatkan Matilda di panti asuhan kalau mereka berhasil menjebloskan ayahnya yang terlibat dalam transaksi bisnisnya yang ilegal ke penjara. Malam harinya, dia kembali ke rumah Trunchbull dan menggunakan telekinesisnya untuk menakut-nakutinya. Trunchbull hampir melarikan diri, tetapi kemudian dia menemukan pita rambut Matilda dan menyadari kehadirannya. Keesokan harinya, Trunchbull mengunjungi kelas Ibu Honey lagi untuk membuat Matilda mengakui kesalahannya. Matilda secara ajaib menulis pesan di papan tulis, menyamar sebagai hantu Magnus, menuduh Trunchbull membunuhnya dan menuntutnya mengembalikan harta putrinya. Trunchbull mengamuk dan menyerang para siswa, tetapi Matilda menjauhkan mereka dari bahaya dengan kekuatannya, dan bersama-sama mereka memaksa Trunchbull keluar dari sekolah secara permanen. Ibu Honey kemudian pindah kembali ke rumah aslinya.
FBI akhirnya menemukan cukup bukti untuk menuntut Harry dan keluarga Wormwood pun bersiap untuk melarikan diri ke Guam. Mereka mampir ke rumah Ibu Honey untuk menjemput Matilda, tetapi dia menolak untuk pergi bersama mereka dan menyarankan Ibu Honey untuk mengadopsinya. Pada saat itu, Zinnia dengan penuh sesal meratapi ketidakpahamannya akan putrinya dan menyesal karena dia tidak memperlakukannya lebih baik. Dia pun menandatangani surat adopsi yang telah disimpan Matilda sejak dia masih kecil, dan meyakinkan Harry untuk menandatanganinya juga. Mereka melarikan diri dan Matilda menjalani kehidupan yang bahagia dengan Ibu Honey, yang menjadi kepala sekolah baru Crunchem Hall. Matilda akhirnya masuk ke kelas tingkat yang lebih tinggi, dan sekarang tidak pernah, hampir tidak pernah, menggunakan kekuatan telekinesisnya.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Di meja ada mainan topeng di atas buku gambar gitu. Eko mengambil mainan topeng gitu.
"Ini..topeng buatan Budi dari kardus!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Nilai kreatifitas Budi...buat mainan dari kardus, ya topeng Birdman!" kata Eko.
"Birdman. Kartun!!!" kata Budi.
"Acara Tv...kartun!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko memakai topeng Birdman dengan baik.
"Aku pake topeng Birdman, yaaa jadi jagoan!" kata Eko
"Emmm," kata Budi.
"Keren kan Eko...aku pake topeng Birdman!" kata Eko.
"Iyaaa...Eko keren jadi jagoan dengan make topeng Birdman!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko melepaskan topeng dan di taruh di meja gitu.
"Mainan jadi jagoan dengan pake topeng Birdman, ya seperti anak-anak yang senangnya bermain dengan tujuan happy-happy!" kata Eko.
"Memang bermain seperti anak-anak, ya tujuannya happy-happy!" kata Budi.
"Acara Tv....kartun Birdman...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Bagus sih...kartun Birdman. Menghibur penonton di rumah gitu!" kata Budi.
"Acara Tv..masih berkaitan dengan ekonomi!" kata Eko.
"Memang acara Tv....berkaitan dengan ekonomi!" kata Budi.
"Urusan ekonomi...penuh dengan kompetisi dengan tujuan ini dan itu!" Kara Eko.
"Realitanya memang begitu sih...penuh kompetisi. Manusia berharap dengan apa yang di usahakan? Ya mencapai target yang di rencanakan gitu. Hasil yang memuaskan gitu!" kata Budi.
"Rezeki masing-masing, yaaa hasil!" kata Eko.
"Memang rezeki masing-masing!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil buku gambar di meja gitu.
"Apa gambar yang di buat Budi di buku gambar ya?" kata Eko.
"Yaaa aku menggambar apa yang aku sukai gitu?" kata Budi.
"Budi menggambar apa yang di sukai Budi?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Kalau begitu aku buka buku gambarnya, ya Budi?" kata Eko.
"Silakan Eko buka buku gambarmya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buku gambarnya dengan baik gitu. Di buku gambar, ya ada gambar-gambar buatan Budi di buku gambar dari gambar Upin, Ipin, Ehsan, Susanti, Jarjit, Fizi, Mei Mei, dan Tok Dalang.
"Budi buat gambar di buku gambar tokoh-tokoh dari acara Tv...Upin & Ipin..," kata Eko.
"Memang aku buat tokoh-tokoh dari acara Tv...Upin & Ipin!" kata Budi.
"Animasi...!!!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat gambar yang di sukai. Gambar yang di buat Budi...bagus!" kata Eko.
"Terima kasih Budi...pujiannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko menutup buku gambar dan buku gambar di taruh di meja gitu.
"Cerita animasi kartun Upin & Ipin...bagus kan Budi?" kata Eko.
"Memang bagus...sih..cerita Upin & Ipin. Yaaa menghibur penonton di rumah!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Ngomong-ngomong...Budi ingin bercerita apa tidak?" kata Eko.
"Yaaa aku sebenarnya ingin bercerita sih!" kata Budi.
"Yaaa kalau Budi...ingin bercerita, ya silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Baiklah aku bercerita. Yaaa tentang keinginan cowok ingin bersama cewek yang di sukai gitu. Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Azzam menjalankan hidupnya dengan baik dan kerja di perusahaan PT. ANDROMEDA, ya pemiliknya Julian gitu. Rumah tangga yang di jalankan Julian dan Safira, yaaa awal berjalan dengan baik sih. Ada orang yang tidak suka dengan Safira, ya Dania gitu. Julian memang main di belakang Safira dengan Dania gitu. Ketika Julian sadar bahwa dirinya salah gitu, ya jadi Julian memutuskan hubungan dengan Dania gitu. Yaaa Dania yang sakit hati karena di putus Julian karena Safira, ya jadi Dania membuat teror untuk mencelakai Safira gitu. Dari teror yang di buat Dania, ya hampir membuat nyawa Safira melayang gitu. Julian meminta bantuan dari polisi Andika dari Kepolisian Lapor Pak!. Polisi Andika mengusut dengan baik kasus Safira. Pada akhirnya Dania di tangkap polisi Andika, ya di penjara gitu. Urusan Dania telah masuk penjara, ya rumah tangga Julian dan Safira berjalan dengan baik gitu. Jasmin tetangga depan rumah Azzam. Yaaa Jasmin menjalankan hidupnya dengan baik dan kerjaannya model gitu. Hubungan Azzam dan Jasmin teman baik gitu. Jhon yang kerja di perusahaan PT. SENTOSA, ya pemiliknya Nando gitu. Rumah tangga yang di jalankan Nando dengan Saleha, ya berjalan dengan baik dan bahagia gitu. Suatu ketika, ya Jhon bertemu cewek cantik di jalan karena mobilnya mogok gitu. Jhon menolong cewek tersebut, ya sampai mobilnya bisa jalan lagi dan jadinya Jhon berteman dengan cewek cantik bernama Jasmin gitu. Yaaa Jhon yang suka dengan Jasmin, ya berusaha dengan baik dekat dengan Jasmin gitu. Azzam yang suka dengan Jasmin dan begitu juga Jasmin suka dengan Azzam gitu. Jadi Azzam dan Jasmin jadian gitu. Jhon yang tahu Jasmin jadian dengan Azzam, ya sebenarnya Jhon ingin pake cara kotor untuk menyingkirkan Azzam dengan tujuan Jhon bersama Jasmin. Yaaa Jhon berpikir dengan baik, ya jadinya membiarkan Jasmin bersama Azzam. Hubungan Jasmin dan Azzam berjalan dengan baik gitu, ya sampai menikah gitu. Jhon masih menyimpan dengan baik rasa sukanya dengan Jasmin gitu, ya ada sih khayalan ingin bersama Jasmin gitu. Sampai Jhon bertemu dengan cewek cantik bernama Mely di kafe gitu. Yaaa Mely kerjaannya di perusahaan PT. ANDROMEDA gitu. Jhon suka dengan Mely, yaaa jadi Jhon pendekatan dengan baik sama Mely gitu, ya jadinya keduanya berteman baik gitu dan sering jalan bareng gitu. Azzam di depan Jasmin baik tapi di belakang, ya Azzam selingkuh dengan teman kerja yang bernama Eca Aura gitu. Pada akhirnya, ya Jasmin mengetahui Azzam selingkuh dengan Eca Aura gitu. Yaaa Jasmin ingin cerai sama Azzam gitu. Ya Azzam tidak ingin bercerai dengan Jasmin gitu. Eca Aura tetap ingin bersama Azzam gitu. Jhon mengetahui tentang rumah tangga Jasmin dan Azzam ada masalah dan Jasmin ingin bercerai gitu. Yaaa Jhon yang masih suka dengan Jasmin, ya jadi senang kalau Jasmin cerai dari Azzam. Memang sih, ya Azzam dan Jasmin telah pisah rumah gitu. Azzam memilih Jasmin dan putus hubungan dengan Eca Aura gitu. Jhon dekat banget sama Jasmin. Ketika waktu di pengadilan urusan perceraian Jasmin dan Azzam gitu. Yaaa Azzam meminta maaf dengan tulus gitu sama Jasmin untuk memperbaiki urusan rumah tangga gitu. Jasmin memberikan kesempatan kedua pada Azzam. Jasmin dan Azzam tidak jadi bercerai gitu. Jhon yang berharap bersama Jasmin, ya gagal gitu karena Jasmin tetap bersama Azzam. Jhon memutuskan melupakan rasa sukanya sama Jasmin dan fokus bersama Mely gitu. Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Keinginan tokoh Jhon yang ingin bersama tokoh Jasmin toh!" kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Lika liku kisah cinta...tokoh Jhon!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment