Malam yang tenang. Setelah nonton Tv yang acaranya film laga, ya seperti biasa Budi duduk di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Amar, Meet, dan Prem adalah tiga sahabat yang selalu ingin bersenang-senang. Mereka menikah dengan Sapna, Rekha, dan Nisha dan menjalani kehidupan yang tidak bahagia dengan istri mereka karena ibu mertua, saudara ipar laki-laki dan saudara ipar perempuan mereka masing-masing. Ibu mertua Amar ingin mendiang suaminya terlahir kembali dan atas perintah Baba penipu, ya dia telah menghentikan putrinya dari melakukan hubungan fisik dengan Amar selama lebih dari 6 bulan untuk mencapai kelahiran kembali mendiang suaminya. Istri Meet adalah saudara kembar dan setiap kali dia mencoba mendekati istrinya, itu berbalik pada saudara iparnya (yang merupakan binaragawan). Hubungan antara si kembar menyebabkan masalah besar seperti istri Meet memukulinya secara tidak sengaja ketika saudara laki-lakinya memukuli beberapa preman. Kakak ipar Prem sangat seksi namun sangat konyol, dia datang untuk tinggal bersama mereka dan ingin tidur dengan kakak perempuannya, memaksa Prem untuk tidur di sofa jauh dari istrinya.
Suatu hari mereka bertemu di sebuah bar dan memutuskan untuk menikmati hidup bersama. Mereka memutuskan untuk pergi ke desa Amar untuk menjual Haveli (rumah tua) milik keluarganya dan bersenang-senang dengan wanita-wanita seksi di desa itu. Ketika mereka sampai di desa itu, mereka mengetahui bahwa orang-orang takut dengan Haveli. Seorang lelaki tua memberi tahu mereka bahwa dulunya ada pasangan ayah-anak yang tinggal di haveli itu 50 tahun yang lalu. Anak perempuannya, Ragini, sangat cantik dan banyak anak laki-laki yang terpesona oleh kecantikannya, tetapi ayahnya tidak pernah membiarkan seorang pun mendekatinya. Pada usia 20 tahun, Ragini meninggal karena gigitan ular, tetapi jiwanya masih tinggal di haveli untuk mencari seorang pria yang akan melakukan masti dengannya. Para lelaki itu menertawakannya dan melanjutkan perjalanan menuju haveli. Di sana mereka bertemu dengan seorang gadis yang sangat seksi yang tinggal diam-diam di haveli karena dia sendirian dan tidak punya tempat tujuan. Para lelaki itu mempekerjakannya sebagai pembantu mereka dan masing-masing mulai mencoba untuk menarik perhatiannya. Tak lama kemudian terungkap bahwa dia memang Ragini dan dia memberi tahu anak-anak laki-laki itu bahwa salah satu dari mereka harus berhubungan seks dengannya untuk membebaskan jiwanya dan siapa pun yang melakukannya akan mati. Anak-anak laki-laki itu ketakutan dan mencoba melarikan diri dari rumah besar itu tetapi tidak berhasil. Prem berkomitmen untuk melakukannya di depan Ragini untuk memberi mereka waktu dan sementara itu mereka menyewa Babu Rangeela, seorang pelacur pria untuk berhubungan seks dengan Ragini. Tetapi pada saat-saat terakhir istri mereka muncul dan Ragini mengubah Babu menjadi seekor ayam. Ragini membuat anak-anak laki-laki itu melakukan hal-hal aneh di depan istri dan mertua mereka yang bergabung dengan mereka di haveli agar mereka pergi. Ketika anak-anak laki-laki itu melihat bahwa istri mereka diam-diam berpuasa untuk mereka bahkan ketika Ragini menggambarkan mereka sebagai orang mesum di depan mereka, mereka memutuskan untuk menghadapi Ragini. Mereka menemui Ragini dan mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak akan berhubungan seks dengannya dan dia tidak dapat menyakiti mereka karena istri mereka berpuasa untuk umur panjang mereka. Ragini menyakiti mereka tetapi mereka menyalakan api di sekelilingnya dan memanggil roh ayahnya untuk membantu mereka. Roh Babu (yang dimasak oleh ketiga istrinya) datang dan berhubungan seks dengan Ragini sehingga keinginannya terpenuhi. Babu dan Ragini meninggalkan dunia ini bersama-sama dan ketiga pasangan itu hidup bahagia selamanya.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu. Di meja ada buku gambar, ya Eko mengambil buku gambar gitu.
"Budi gambar apa, ya di buku gambar?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko membuka buku gambar dengan baik gitu. Ya ada gambar-gambar yang di gambar Budi dari Pocong, Kuntilanak, Sundel bolong, Wewe Gombel, Tuyul, Leak, Genderuwo, dan Buto Ijo.
"Budi gambar...mahkluk halus toh," kata Eko.
"Iya. Aku gambar mahkluk halus!" kata Budi.
"Serem," kata Eko.
"Horor gitu!" kata Budi.
Eko menutup buku dan buku di taruh di meja gitu.
"Hoby menggambar...Budi!" kata Eko.
"Iya. Hoby...menggambar!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong Budi....biasanya Budi di meja ada mainan gitu. Apakah Budi tidak buat mainan?" kata Eko.
"Aku buat mainan," kata Budi.
"Budi...buat mainan. Aku mau lihat dong...mainan yang di buat Budi!" kata Eko.
"Tunggu sebentar aku ambilkan mainan yang aku buat!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi mengambil mainan di bawah meja dan mainan di tunjukkan pada Eko, ya Budi berkata "Ini...mainan yang aku buat"
"Wayang!!!" kata Eko.
"Iya...wayang yang di buat dari kardus!" kata Budi.
Budi menaruh wayang di meja gitu, ya wayang ada dua gitu. Eko mengambil salah satu wayang gitu.
"Wayang. Tokoh karakter wayangnya...Si Unyil," kata Eko.
"Si Unyil!!!" kata Budi.
"Budi membuat tokoh karakter Si Unyil dari acara Tv, ya idenya kan Budi?" kata Eko.
"Iya. Idenya dari acara Tv!" kata Budi.
"Bagus wayangnya!" kata Eko.
"Terima kasih Eko pujiannya!" kata Budi.
Eko mengambil satu wayang di meja gitu.
"Wayang. Tokoh karakter Orang Hutan, ya Si Otan," kata Eko.
"Si Otan!" kata Budi.
"Yaaa ide buat wayang tokoh karakter Si Otan dari acara Tv," kata Eko.
"Memang ide buat wayang Si Otan dari acara Tv," kata Budi.
"Bagus dan bagus wayangnya!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Nilai kreatifitas buat wayang!" kata Eko.
"Memang nilai kreatifitas!" kata Budi.
"Ada kemauan pasti bisa membuat sesuatu yang di sukai," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Mainan!!!" kata Eko.
"Mainan!!!" kata Budi.
"Yaaa seperti anak-anak...mainan dengan apa yang di sukai? Ya tujuannya...happy-happy!!!" kata Eko.
"Anak-anak. Happy-happy!!!" kata Budi.
Eko menaruh wayang di meja gitu.
"Acara Tv.... Si Unyil dan Si Otan. Bagus acara Tv!!!" kata Eko.
"Realitanya begitu sih....acara Tv Si Unyil dan Si Otan....bagus!" kata Budi.
"Ada nilai ini dan itu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Acara Tv...berkaitan dengan ekonomi!" kata Eko.
"Ekonomi dan ekonomi!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi berpikir sesuatu dan berkata "Inginnya satu ternyata rezekinya dua."
"Ada apa dengan kata-kata itu Budi?" kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Ooo Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik gitu!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Jhon dan Owan berteman baik dari SMA sampai sekarang gitu. Ya Jhon berasal dari keluarga kaya. Ayahnya Jhon bernama Andre memang sih menyuruh Jhon untuk kerja di perusahaan PT. JAYA gitu, ya untuk jadi pimpinan gitu. Tapi Jhon masih tidak ingin menjalankan perusahaan karena ingin menikmati hidup dengan jalan-jalan dengan motor kesayangannya gitu. Sedangkan Owan berasal dari keluarga biasa-biasa saja, ya Owan kerja di restorannya milik Safira gitu. Ya Safira menjalin kisah cinta dengan Julian, ya rumah tangga gitu. Ya Julian pemilik perusahaan PT. ANDROMEDA gitu. Masa lalu Julian, ya gagal bersama Dania karena Dania meninggal karena kecelakaan pesawat gitu. Julian maju ke depan dengan baik, ya mengikhlaskan Dania untuk selamanya gitu. Sampai Julian bertemu Safira sebuah acara pernikahan temannya....Yuda dengan Amanda gitu. Hubungan Julian dan Safira berjalan baik, ya menikah dan bahagia gitu. Cewek cantik bernama Pari, ya kerja di kafe milik Nando gitu. Ya Nando termasuk suami takut istri dengan Saleha gitu. Rumah tangga di jalankan Nando dan Saleha berjalan dengan baik gitu. Pari menjalankan hidupnya dengan baik dan tinggal di rumah kontrakan bersama teman baik Neetii gitu. Ya Neetii kerjaannya di toko elektronik milik Azam gitu. Ya Azam punya istri yang cantik jelita bernama Aura gitu. Rumah tangga yang di jalankan Azam dan Aura berjalan dengan baik gitu. Neetii dan Pari menjalankan hidup penuh perjuangan dengan baik dan kedua orang tua Neetii dan Pari telah lama meninggal gitu. Jhon tetap menikmati hidupnya dengan baik, ya jalan-jalan dengan motor kesayangannya gitu. Sampai suatu hari, ya Jhon berada di kafe untuk menikmati minuman dan makanan di kafe gitu. Jhon terkesan pada pandangan pertama dengan pegawai di kafe bernama Pari gitu. Jhon ingin sekali dekat dengan Pari, ya jadi melamar kerjaan di kafe Nando. Kebetulan di kafe kekurangan pegawai karena ada pegawai yang pulang kampung, ya satu orang gitu. Jhon kerja dengan baik di kafenya Nando. Pendekatan Jhon dengan Pari berjalan dengan baik, ya jadi teman baik gitu. Owan temannya Jhon, ya tahu Jhon kerja di kafe demi dekat dengan cewek cantik bernama Pari gitu, ya karena Jhon cerita sama Owan gitu. Ya Owan senang saja Jhon berubah jadi ingin kerja, ya biasanya sih...menikmati hidup dengan jalan-jalan dengan motor kesayangan gitu. Neetii punya masalah dengan Burhan yang suka sama Neetii. Ya Neetii tidak suka Burhan karena kerjaannya itu...preman gitu. Neetii bertemu dengan Jhon, ya kejadian di jalan gitu. Neetii meminta Jhon untuk menolongnya karena Burhan memaksa jadian sama Neetii gitu. Jhon menolong Neetii gitu. Burhan dan Jhon jadinya perkelahian yang sengit gitu. Untung saja Jhon belajar bela diri dengan guru silat Benyamin, ya jadi Jhon bisa mengalahkan Burhan gitu. Ya Burhan pergi dari situ. Neetii berterima kasih telah di tolong Jhon gitu, ya jadinya keduanya jadi temanan gitu. Ketika Burhan sampai di markas biasa ngumpul dengan teman-teman gitu di sebuah gudang tua. Polisi dari Kepolisian Lapor Pak!, ya datang ke gudang tua untuk menangkap preman karena ada kaitan dengan jaringan narkoba gitu. Ya semua preman termasuk Burhan di tangkap polisi, ya di bawa ke kantor polisi untuk di penjara gitu. Jhon suka dengan Neetii gitu. Rencana Jhon tetap sih untuk jadian sama Pari gitu. Hubungan Jhon dengan Pari tetap teman baik, ya sampai Jhon tahu bahwa Pari dan Neetii berteman baik, ya ketika Neetii ke tempat kerja Pari, ya kafe gitu. Hubungan ketiga berjalan dengan baik gitu. Jhon jadi bingung untuk jadian sama Pari atau Neetii, ya keduanya di sukai Jhon gitu. Ya jadi Jhon meminta saran sama Owan tentang urusan diri Jhon yang suka dengan Pari dan Neetii gitu. Owan menyuruh Jhon untuk memilih mana yang terbaik saja, ya antara Pari dan Neetii gitu. Ya obrolan Owan dan Jhon ada becandaan gitu, ya saran Owan pada Jhon sih kalau sanggup sih...Pari dan Neetii di nikahin saja keduanya gitu. Jhon tetap ingin memilih mana yang terbaik antara Pari dan Neetii. Ketika pelaksanaannya, ya Jhon ingin mencoba untuk jadian sama Pari dan Neetii. Tak sangka gitu, ya Jhon terima sama Pari dan Neetii gitu. Hubungan Jhon, Pari, dan Neetii tetap baik gitu. Pari dan Neetii menerima Jhon karena Jhon baik. Ya Pari dan Neetii butuh perlindungan Jhon karena tidak punya kedua orang tua gitu, ya alasan yatim piatu gitu. Jhon berkata "Inginnya satu ternyata rezekinya dua". Ya Jhon memutuskan keluar dari kafe, ya Nando tidak masalah Jhon keluar dari kerjaan gitu. Yaaa Jhon kerja di perusahaan gitu. Setelah menjalankan perusahaan dengan baik dan Ayah senang gitu. Hubungan Jhon dengan Pari dan Neetii tetap berjalan dengan baik gitu. Ya Jhon menikahi Pari dan Neetii gitu. Owan senang sih melihat Jhon menikah sama Pari dan Neetii, ya Owan berkata "Jhon inginnya satu ternyata rezeki dua, ya di jalankan dengan baik". Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Cerita yang bagus!" kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Ingin satu tapi ternyata rezekinya dua. Jodoh gitu," kata Eko.
"Begitulah ceritanya!" kata Budi.
"Kisah cinta tokoh Jhon," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan Keluarga Somat dan Hantu saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan Keluarga Somat dan Hantu!" kata Budi.
Budi mengambil dua wayang di meja, ya wayang di taruh di bawah meja dan mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan Keluarga Somat dan Hantu dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment