CAMPUR ADUK

Wednesday, June 19, 2024

THE USUAL SUSPECTS

Budi duduk di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi dan main gitar!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Racun yang kau berikan padakuMasih terasa getir di lidahkuKini untuk apa lagi?Katakan cinta pada dirikuYang telah lama kau siksa
Lebih baik engkau lupakanJanganlah kau memaksakuKembali untuk membuka lembaran baru
Racun yang kau berikan padakuMasih terasa getir di lidahkuKini untuk apa lagi?Kau datang katakan cinta
Kalau memang kau memaksakuUntuk membuka lembaran baruBagiku tak mengapaAsal dapat kau rubahPahitnya racun jadi manisnya madu
Kalau memang kau memaksaku'Tuk menyintai dirimu lagiBagiku tak mengapaAsal dapat kau rubahTinggi gunung dapat melebihi langit
Kurela, kurelaKembali lagi padamu
Racun yang kau berikan padakuMasih terasa getir di lidahkuKini untuk apa lagi?Kau datang katakan cinta
Kalau memang kau memaksakuUntuk membuka lembaran baruBagiku tak mengapaAsal dapat kau rubahPahitnya racun jadi manisnya madu
Kalau memang kau memaksaku'Tuk menyintai dirimu lagiBagiku tak mengapaAsal dapat kau rubahTinggi gunung dapat melebihi langit
Kurela, kurelaKembali lagi padamu
Racun yang kau berikan padakuMasih terasa getir di lidahkuKini untuk apa lagi?Kau datang katakan cinta"

***

Budi selesai menyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Penjahat karir Dean Keaton terbaring terluka parah di kapal yang berlabuh di Teluk San Pedro. Dia dihadapkan pada sosok misterius yang dia sebut "Keyser", yang menembaknya hingga tewas dan membakar kapal. Keesokan harinya, polisi menemukan 27 mayat dan hanya dua yang selamat: Arkosh Kovash ("Ákos Kovács"), seorang mafia Hongaria yang dirawat di rumah sakit karena luka bakar parah, dan Roger "Verbal" Kint, seorang penipu yang cacat fisik. Agen Bea Cukai AS. Dave Kujan terbang ke Los Angeles dari New York City untuk menginterogasi Verbal. Orang-orang itu ditinggalkan sendirian di kantor pinjaman milik sersan polisi LAPD Jeff Rabin sementara agen FBI Jack Baer mengunjungi Kovash yang dirawat di rumah sakit. Peristiwa yang membawa Keaton, Verbal, dan rekannya ke kapal kemudian dijelaskan oleh Verbal melalui kilas balik.

Enam minggu sebelumnya di New York City, Keaton dan Verbal ditangkap bersama sesama penjahat Michael McManus, Fred Fenster, dan Todd Hockney dan ditempatkan dalam barisan polisi sebagai tersangka dalam pembajakan truk yang tidak satupun dari mereka mengaku ikut serta. melecehkan mereka secara tidak adil, McManus mengusulkan agar mereka melakukan pencurian untuk membalas dendam pada NYPD. Mencoba berterus terang, Keaton awalnya menolak tetapi akhirnya setuju untuk membantu merampok penyelundup permata yang dikawal oleh polisi korup, menjaring jutaan zamrud dan menangkap lebih dari lima puluh polisi setelah membocorkan aktivitas mereka kepada pers. Mereka kemudian pergi ke California untuk memagari permata tersebut melalui seorang pria bernama Redfoot, yang menghubungkan mereka dengan pencurian permata lainnya, namun hal tersebut berjalan buruk dan isinya malah terungkap sebagai China White (heroin sintetis). Orang-orang tersebut mengetahui bahwa pekerjaan itu diatur oleh seorang pengacara bernama Kobayashi, yang mengatakan bahwa dia mengatur penangkapan mereka di New York dan bahwa majikannya, raja kejahatan misterius Turki Keyser Soze, yang tanpa disadari telah dicuri oleh masing-masing pria tersebut, telah memerintahkan mereka untuk melakukannya. menggerebek kapal yang menahan pengedar narkoba Argentina dan menghancurkan kokain senilai $91 juta yang dijual di kapal tersebut. Uang tunai yang dibawa untuk pertukaran akan menjadi hadiah mereka.

Selama interogasi Kujan, dia mengetahui bahwa tidak ada kokain di kapal, dan Soze terlihat di dalamnya. Di rumah sakit, Baer mengetahui bahwa Kovács telah melihat Soze dan meminta seniman sketsa mulai membuat gambar. Verbal kemudian memberi tahu Kujan sebuah legenda tentang Soze : dia adalah seorang pengedar narkoba kecil-kecilan yang membunuh keluarganya sendiri ketika mereka disandera oleh mafia Hongaria, kemudian membantai para mafia dan keluarga mereka sebelum menghilang, dan sejak saat itu menjalankan bisnis hanya secara tidak langsung. melalui bawahan yang sebagian besar tidak mengenal majikan mereka yang sebenarnya. Soze kemudian menjadi legenda urban yang menakutkan, "kisah hantu yang diceritakan penjahat kepada anak-anak mereka di malam hari."

Mengakhiri ceritanya, Verbal mengungkapkan bahwa Fenster terbunuh setelah mencoba melarikan diri; orang-orang itu kemudian mengancam Kobayashi, hanya untuk menerima tugas tersebut ketika dia mengancam orang yang mereka cintai. Orang-orang itu menyerang kapal pada malam hari, membunuh beberapa gangster Argentina dan Hongaria sebelum menemukan bahwa tidak ada kokain. Seorang penyerang yang tak terlihat membunuh Hockney, McManus, Keaton, dan seorang tahanan di salah satu kabin kapal. Sosok misterius itu kemudian membakar kapal saat Verbal melihat dari tempat persembunyiannya di dermaga.

Kujan menyimpulkan bahwa Keaton pastilah Soze, karena tahanan yang terbunuh di kapal tersebut adalah Arturo Marquez, seorang penyelundup yang lolos dari tuntutan dengan mengklaim bahwa dia dapat mengidentifikasi Soze. Marquez diwakili oleh pengacara Edie Finneran, pacar Keaton, yang baru-baru ini dibunuh. Kujan mengklaim bahwa Argentina membawa Marquez untuk menjualnya ke rival Soze di Hongaria. Keaton kemudian menggunakan serangan itu agar dia bisa membunuh Marquez secara pribadi dan memalsukan kematiannya sendiri. Verbal akhirnya mengaku bahwa Keaton berada di balik semuanya, namun menolak bersaksi di pengadilan. Jaminan Verbal telah diposting, dan dia dibebaskan.

Beberapa saat kemudian, Kujan menyadari Verbal tampaknya mengarang seluruh ceritanya, langsung berimprovisasi dengan mengumpulkan detail dari item acak di kantor Rabin yang berantakan. Verbal berjalan keluar, perlahan-lahan kehilangan kepincangannya dan melenturkan tangannya yang seharusnya cacat. Saat Kujan mengejar Verbal, sebuah faks tiba di kantor polisi dengan komposit wajah artis Soze. Gambar tersebut menyerupai Verbal, mengungkapkan bahwa dia adalah Soze sepanjang waktu. Verbal/Soze memasuki mobil yang dikemudikan oleh "Kobayashi" dan pergi, beberapa saat sebelum Kujan tiba di tempat kejadian.

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. 

"Singkong rebus," kata Eko. 

Eko mengambil sepotong singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik gitu. 

"Enak singkong rebusnya!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko mengambil aqua gelas di meja, ya aqua gelas di minum dengan baik gitu. 

"Sederhana," kata Eko. 

"Keadaan kita," kata Budi. 

"Yaaa sebenarnya, ya ingin sih seperti cerita di film-film menikmati hidup seperti orang kaya, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang sih, ya keinginan hidup ini inginnya menikmati hidup ini seperti orang kaya di film-film," kata Budi. 

"Happy-happy dengan kekayaan," kata Eko. 

"Memang happy-happy dengan kekayaan," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Orang kaya jauh dari penderitaan kemiskinan," kata Budi. 

"Memang jauh dari kemiskinan, ya orang kaya," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Budi berpikir dengan baik dan berkata "Derita cinta."

"Derita cinta. Patah hati...kan Budi?" kata Eko. 

"Iya. Patah hati," kata Budi. 

"Jangan-jangan Budi. Mau cerita, ya Budi?" kata Eko. 

"Iya. Aku mau cerita!" kata Budi. 

"Yaaa Budi mau cerita, ya silakan bercerita!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Jhon dan Owan berteman baik dari kuliah sampai kerja di satu perusahaan, ya PT. ANDROMEDA, ya pemiliknya Pak Julian gitu. Ya Jhon dan Owan menjalankan hidup ini, ya di jalankan dengan baik gitu. Mely yang kerja di perusahaan PT. BULE, ya pemiliknya Pak Bedu. Mely menjalankan hidupnya dengan baik dan berteman baik dengan Naura gitu. Ya Naura kerjaannya pramugari gitu. Jhon bertemu dengan cewek cantik ketika di kafe. Jhon berkenalan dengan cewek cantik, ya namanya Naura gitu. Ya karena Jhon suka dengan Naura, ya jadi terus menjalin pendekatan dengan baik jadinya teman baik dan ketika waktunya menyatakan cinta, ya Naura menerima cinta Jhon gitu. Masa lalu Jhon, ya pernah putus cinta dengan cewek bernama Laura gitu. Ya Laura kerjaannya model gitu. Ya Laura bersama Azzam karena keduanya telah berhubungan badan, ya Laura hamil gitu. Jhon yang belajar dari kisah cinta yang gagal dengan Laura, ya Jhon berusaha dengan baik hubungan dengan Naura gitu. Ya Owan senang sih, ya hubungan Jhon dan Naura gitu. Masa lalu Mely, ya pernah menjalankan kisah cinta dengan Tama. Ya Tama kerjaannya seorang pilot gitu. Hubungan yang di jalankan Mely dan Tama, ya putus setelah di jalankan selama 3 tahun gitu. Mely yang telah bisa melupakan masa lalunya dengan sibuk kerja, ya biasa kebiasaan cewek menghilangkan kepenatan hidup liburan gitu. Suatu hari, ya Owan ketika liburan di pantai. Owan bertemu dengan cewek cantik dan berkenalan, ya cewek itu namanya Mely, ya karena memang sih Owan terkesan dengan cantik Mely mempesona seperti model atau artis gitu. Ya Owan dan Mely jadi teman baik dan hubungan baik terus berlanjut gitu, ya jadi sering jalan bareng untuk menikmati hidup dan pada waktunya, ya Owan menyatakan cinta pada Mely di terima gitu. Jhon senang saja, ya hubungan Owan dengan Mely gitu. Ya Owan ingin menikahi Mely gitu. Setelah sekian lama, ya Mely bertemu dengan mantannya, Tama gitu. Tama dan Mely, ya kerab jalan bareng gitu. Kisah cinta yang telah terlupakan karena putus, ya kini bersemi kembali...Tama dan Mely gitu. Ya Tama ingin balikan dengan Mely gitu. Mely jadi bimbang jadinya karena Tama yang ingin balikan dan dengan Owan, ya Mely ada rencana nikah gitu. Tama terus dekat dengan Mely, ya sungguh-sungguh untuk balikan gitu. Sampai Owan tahu Mely dekat dengan Tama, ya mantan Mely gitu. Owan khawatir sih, ya jika Mely balikan sama Tama dan Mely meninggalkan Owan gitu. Ya Owan berusaha dengan baik hubungan dengan Mely, ya tidak putus. Rencana pernikahan Owan dan Mely, ya tetap di jalankan dengan baik. Di hari pernikahan, ya Mely pergi meninggalkan Owan dan memilih bersama Tama, ya karena cinta gitu. Owan patah hati jadinya. Jhon mengerti dengan keadaan Owan yang gagal menikah dengan Mely gitu. Ya Mely yang cinta sama Tama, ya begitu juga Tama cinta sama Mely jadinya keduanya menikah dan bahagia gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Yaaa cerita yang bagus!" kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Tokoh Owan gagal menikah sama tokoh Mely, ya karena tokoh Mely milih balikan sama tokoh Tama," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Memang derita cinta...patah hati tokoh Owan," kata Eko. 

"Sakit...patah hati," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK