CAMPUR ADUK

Tuesday, May 7, 2024

THE EQUALIZER

Seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum teh dan makan singkong rebus. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Robert McCall menjalani kehidupan rutin yang tenang di Boston, bekerja di toko perangkat keras Home Mart. Dia membantu rekan kerjanya Ralphie berlatih untuk menjadi satpam, dan sering menghabiskan larut malam membaca di restoran tempat dia berteman dengan Alina, seorang remaja pelacur yang diperdagangkan oleh mafia Rusia. Saat Alina dipukuli habis-habisan oleh mucikarinya, Slavi, Robert mengunjunginya di rumah sakit dan menanyai temannya, Mandy. Dia pergi ke restoran Slavi dan menawarkan untuk membeli kebebasan Alina, tetapi Slavi menolak, membuat Robert dengan ahli membunuhnya dan anak buahnya dalam hitungan detik.

Bos Slavi, gembong kuat Vladimir Pushkin, mengirim penegaknya Teddy Rensen untuk menemukan dan melenyapkan pelakunya. Rensen dengan enggan dibantu oleh Frank Masters, seorang detektif polisi yang digaji oleh Pushkin, dan dengan kejam memukuli mafia saingan Irlandia sampai mati sebagai pesan dari Pushkin. Setelah memaksa Mandy untuk memberitahunya tentang pertemuan dengan Robert, Rensen membunuhnya, dan menemukan rekaman keamanan Robert memasuki restoran.

Sementara itu, Robert terus mengambil hukuman ke tangannya sendiri, mengintimidasi sepasang polisi korup untuk mengembalikan uang yang mereka peras dari ibu Ralphie dan pemilik bisnis lainnya. Setelah dia dan rekan kerjanya Jenny dirampok di bawah todongan senjata, Robert memberikan keadilannya sendiri kepada pencuri dan secara anonim mengembalikan cincin Jenny yang dicuri. Rensen melacak Robert di apartemennya, tidak berhasil menyamar sebagai petugas polisi. Dia kemudian mencoba menculiknya, tetapi Robert kabur dan meninggalkan jejak kertas palsu untuk Rensen dan Masters, menonton dengan kamera tersembunyi saat mereka menggeledah apartemennya.

Teman lama Robert dan rekan DIA Susan Plummer memberitahunya bahwa kru Slavi adalah pusat operasi kriminal Pushkin di Pantai Timur, dan "Teddy Rensen" adalah Nicolai Itchenko, mantan anggota polisi rahasia Rusia yang di latih Spetsnaz. Robert menyiksa Masters untuk mendapatkan informasi dengan knalpot dari mobilnya sendiri, dan memaksanya untuk membantu menutup salah satu gudang pencucian uang Pushkin, membuatnya ditangkap bersama anak buah Pushkin dan jutaan uang tunai ilegal.

Robert mendapatkan flash drive Masters yang berisi informasi tentang aktivitas Pushkin, yang dia kirim melalui email ke FBI. Dia menghadapkan Nicolai, mengungkapkan bahwa dia mengetahui sejarahnya yang bermasalah. Berjanji untuk meruntuhkan kerajaan Pushkin, Robert menghancurkan dua kapal tanker minyaknya. Nicolai mengirim anak buahnya ke Home Mart, menyandera Ralphie dan karyawan lainnya. Robert membunuh antek satu per satu dengan senjata dan jebakan improvisasi, menyelamatkan rekan kerjanya, dan membunuh Nicolai dengan pistol paku. 

Tiga hari kemudian, Robert menghadapi Pushkin di rumahnya di Moskow, membunuh pengawalnya dan menipunya untuk menyetrum dirinya sendiri. Sekembalinya ke rumah, Robert berterima kasih kepada Alina, yang telah memulai hidup baru dengan uang yang dia tinggalkan secara anonim. Terinspirasi untuk terus menggunakan keahliannya untuk membantu orang yang membutuhkan, Robert memasang iklan online sebagai The Equalizer. 

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum teh dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ada tekok di meja, ya Eko berkata "Tekoknya isinya teh kan Budi?". 

"Iya. Isi tekoknya teh," kata Budi. 

Eko mengambil gelas bambu di meja, ya tekok yang berisi teh di ambil dan tekok di tuangkan dengan baik, ya air teh mengisi gelas bambu. Ya gelas bambu, ya cukup terisi air teh dan tekok di taruh di meja dengan baik. Segera Eko meminum air teh di gelas bambu gitu. 

"Emmm. Enaknya teh ini," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko menaruh gelas bambu berisi teh di meja. 

"Singkong rebus," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko mengambil sepotong singkong rebus di piring, ya di makan dengan baik singkong rebus. 

"Enak singkong rebusnya," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko selesai makan sepotong singkong rebus, ya mengambil gelas yang berisi teh di meja. Di minum dengan baik, ya teh. 

"Emmm. Enak tehnya," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko menaruh gelas bambu berisi teh di meja. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sebenarnya aku mau cerita," kata Budi. 

"Budi mau cerita toh, ya silakan bercerita!" kata Eko. 

"Tapi?" kata Budi. 

"Tapi apa Budi?" kata Eko. 

"Cerita ini, ya lumrah apa tidak ya?" kata Budi. 

"Lumrah atau tidak?. Memang ceritanya tentang apa?" kata Eko. 

Budi memperagakan telunjuk jarinya dari bengkok ke lurus, ya bisa di bilang bahasa isyarat, ya Budi pun berkata "Kedewasaan". 

Eko mengerti maksud Budi. 

"Ooo burung toh!" kata Eko. 

"Burung!" kata Budi. 

"Burung tetangga aku pinter banget, ya bisa berkicau dengan sangat merdu. Harga burungnya mahal lagi," kata Eko. 

"Bukan urusan burung berkicau dan harganya mahal," kata Budi. 

"Iya aku tahu bukan urusan burung berkicau dan harga mahal. Ya aku cuma becandaan saja. Istilah kejantanan cowok, ya burung," kata Eko. 

"Ya aku paham becandaan Eko. Urusan tentang cerita kedewasaan," kata Budi. 

"Ya cerita tentang kedewasaan, ya lumrah saja sih," kata Eko. 

"Jadi...lumrah saja. Ya aku bercerita. Seperti ini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Owan pemuda yang kerjaannya penjual ketoprak demi hidup ini. Sebagai muslim yang baik, ya Owan menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid. Untuk pemahaman agama, ya Owan mendengarkan ceramahnya Bang Jack di mesjid gitu. Owan dan Mely saling mencintai, ya menikah dan rumah tangga di jalankan Owan dan Mely, ya berjalan dengan baik. Ya Mely masih menjalankan aktivitasnya dengan baik kerja di toko baju miliknya Ibu Ayu gitu. Jhon teman baiknya Owan. Ya Jhon penjual bakso demi hidup ini gitu. Jhon telah menikah dengan Maria, ya karena cinta dan rumah tangga di jalankan Jhon dan Maria, ya berjalan dengan baik gitu. Ya Maria masih menjalankan aktivitas dengan baik, ya kerja di toko kelontong milik Ibu Hesti gitu. Ya Jhon punya masalah sih...burungnya Jhon tidak bisa berdiri gitu. Padahal Maria berharap banget dapet anak dari Jhon gitu. Jhon curhat sama Owan tentang masalahnya burungnya tidak bisa berdiri, ya sambil main catur gitu. Owan memberikan saran pada Jhon, ya berobat dengan tujuan burung Jhon bisa berdiri gitu. Jhon mengikuti saran Owan, ya berobat untuk burungnya bisa berdiri gitu. Jhon ke dukun untuk proses pengobatan tradisional untuk burungnya berdiri. Usaha Jhon ke dukun, ya tidak ada hasil gitu. Jhon ke dokter dengan tujuannya burungnya bisa berdiri. Usaha Jhon ke dokter pun tidak berhasil gitu. Ya Jhon yang gagal usahanya dengan tujuannya burung bisa berdiri, ya curhat pada Owan sambil main catur gitu. Ya Owan memberikan masukkan pada Jhon untuk sabar saja. Jhon ingin tahu tentang hubungan Owan dengan Mely karena Mely sudah hamil gitu. Owan memberikan tahu Jhon tentang hubungannya dengan Mely, ya tiga kali dalam satu hari. Jhon takjub dengan kehebatan Owan yang main sampai tiga kali sama Mely. Owan puas dan Mely juga puas hubungan cinta gitu. Owan menjelaskan bagaimana dirinya bisa tiga kali dalam satu hari? Ya karena Owan pola hidup sehat dan masih berolahraga dengan baik, ya melatih jurus-jurus silat dengan baik. Jhon ingin seperti Owan, ya bisa burungnya bisa berdiri gitu. Ya Jhon menjalankan pola hidup sehat dan berolahraga dengan baik, ya melatih jurus-jurus silat. Ya ibadah di jalankan dengan baik sama Jhon dengan tujuan berdoa pada Tuhan di berikan keturunan gitu. Usaha Jhon terus di jalankan dengan baik, ya sampai pada waktunya, ya pembuktian gitu. Hasrat Jhon menggebu-gebu dengan Maria gitu. Hubungan badan terjadi Jhon dan Maria. Jhon berhasil, ya cuma satu kali dan puas gitu. Setelah berhubungan Maria, ya mengecek hasilnya. Maria hamil dan memberi tahu Jhon dengan baik gitu. Jhon senang Maria hamil. Usaha Jhon berhasil, ya walau hanya bisa satu kali. Harapan Jhon sih, ya bisa tiga kali dalam sehari seperti Owan, ya ceritanya gitu. Jhon memberi tahu Owan tentang Maria yang hamil. Ya Owan senang Maria hamil, ya usaha Jhon berhasil gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Cerita yang bagus," kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Tokoh Jhon berusaha dengan baik, ya agar burungnya bisa berdiri dengan baik," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Lumrah," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Main permainan maju mundur cantik saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan maju mundur cantik!" kata Budi.

Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan maju mundur cantik dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK