Malam yang tenang dan lingkungan sekitar rumah Budi dengan keadaan baik gitu. Yaaaa Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Nyanyi saja dan main gitar!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyilah Budi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Thadeous dan Fabious adalah putra Raja Tallious di Kerajaan Mourne. Fabious gagah dan terampil dan Thadeous malas dan tidak efektif. Saat merayakan kemenangan atas penyihir jahat, Leezar, yang telah menghancurkan kerajaan Tallious, Fabious mempersembahkan Belladonna perawan yang telah dibebaskannya dari menara dan ingin dinikahi.
Meskipun saudaranya menjadikannya pendamping, Thadeous melewatkan pernikahan setelah mendengar Fabious' Knights Elite, yang dipimpin oleh Boremont, membicarakannya secara negatif. Pernikahan itu kemudian digagalkan oleh Leezar, yang mengaku sebagai orang yang menempatkan Belladonna di menara. Leezar kembali menculiknya dan melarikan diri. Kembali ke kastil dengan pelayan dan sahabatnya Courtney, Thadeous diberi ultimatum: bergabunglah dengan Fabious dalam usahanya untuk menyelamatkan Belladonna atau dibuang.
Mengunjungi Penyihir Penyihir Agung, Thadeous dan Fabious mengetahui bahwa tujuan Leezar adalah untuk memenuhi ramalan: seorang penyihir yang berhubungan seks dengan seorang perawan ketika dua bulan bertemu, akan menghamilinya dengan seekor naga yang akan memungkinkan dia untuk mengambil alih kerajaan Raja Tallious. Untuk menghancurkan Leezar, mereka diberikan kompas ajaib yang akan membawa mereka ke Blade of Unicorn, yang terletak di dalam labirin. Dalam perjalanan ke sana, mereka mengetahui bahwa budak kasim Fabious, Julie, telah memberi tahu Leezar tentang kemajuan mereka dan Knights Elite melayani penyihir itu.
Setelah para ksatria terbunuh dan dia melarikan diri, Fabious mengirim burung mekaniknya Simon untuk memperingatkan raja tentang pengkhianatan oleh Knights Elite, meminta bala bantuan. Thadeous, Fabious dan Courtney ditangkap oleh wanita liar yang dipimpin oleh panglima perang Marteetee yang biadab, yang memenjarakan mereka di sebuah arena, di mana Fabious membunuh prajurit terbaik Marteetee. Sebagai pembalasan, Marteetee memanggil monster seperti hydra untuk membunuh mereka. Saudara-saudara diselamatkan oleh Isabel, seorang prajurit yang membalas dendam atas pembunuhan ayahnya di tangan Marteetee.
Malamnya, Thadeous mengetahui Isabel juga mengejar Leezar untuk membalas pembantaian saudara-saudaranya. Keesokan harinya, pesta terlambat mengetahui bahwa Isabel mencuri kompas dari Thadeous. Fabious, yang akhirnya marah dengan keegoisan saudaranya, memutuskan untuk menemukan Blade of Unicorn sendirian. Thadeous dan Courtney pergi ke sebuah kedai, di mana mereka menemukan Isabel dan mengambil kompas. Menemukan bahwa saudaranya telah ditangkap oleh anak buah Leezar, Thadeous memenangkan Isabel saat mereka bergabung, memasuki labirin di mana mereka bertemu dengan Minotaur.
Setelah terpisah dari yang lain, Thadeous mengambil Blade of Unicorn dan membunuh Minotaur. Thadeous dan kelompoknya pergi ke kastil Leezar dan membebaskan Fabious, memberinya Blade. Saat yang lain membunuh Julie, Boremont dan anak buahnya serta tiga penyihir Leezar, Fabious menusuk Leezar dengan Blade of Unicorn, mencegahnya memperkosa Belladonna.
Setelah kemenangan mereka, Isabel pergi untuk pencarian lain dan para pahlawan kembali ke rumah. Beberapa waktu kemudian, Fabious dan Belladonna menikah, sementara Thadeous didekati oleh Isabel yang kembali, yang mengungkapkan bahwa dia telah jatuh cinta padanya. Namun, agar mereka dapat berhubungan seks, dia harus terlebih dahulu membunuh penyihir yang telah membaca mantra padanya, menguncinya di sabuk kesucian. Meskipun tidak ingin keluar, saran Isabel meyakinkannya untuk melakukan petualangan baru.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Eko dan Abdul belum datang. Kalau begitu, ya baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita-berita di koran.ya banyak yang bagus-bagus ceritanya dari cerita urusan pemerintahan luar negeri, pemerintahan dalam negeri, olahraga, yaaa sampai cerita tentang artis yang ini dan itu sih. Cukup lama Budi, ya baca koran gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Ya Budi berhenti baca koran, ya koran di taruh di atas meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi dan Eko melihat koran di meja dengan baik.
"Koran," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Aku baca koran dulu Budi. Ingin tahu berita hari ini!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Eko mengambil koran di meja dan di baca dengan baik berita di koran. Budi dengan santai menunggu Eko selesai baca koran, ya Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko membaca koran dengan cara teknik baca cepat gitu. Yaaa singkat waktu, ya Eko selesai baca koran dan koran di taruh di meja gitu.
"Beritanya bagus-bagus," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Yang buat berita di koran, ya orang-orang pinter di bidangnya," kata Eko.
"Realitanya memang begitu tentang orang-orang pembuat berita di koran," kata Budi.
"Berita tentang Presiden berikutnya, ya tetap bergulir dengan baik," kata Eko.
"Kalau kata Ibu aku sih "Kalau sudah pilihan rakyat. Pak Prabowo jadi Presiden, ya menjalankan pemerintahan dengan baik sesuai amanah rakyat dengan tujuan kebaikan bersama dan kesejahteraan rakyat tercapai dengan baik"...," kata Budi.
"Menang tetap menang dalam proses Pemilu, ya jadi Presiden. Yang kalah harus berbesar hati, ya mengakui kekalahan gitu," kata Eko.
"Mengakui kekalahan, ya berjiwa besar seperti kesatria," kata Budi.
"Kesatria," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Anak kecil saja, ya suka goyangnya Pak Prabowo, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya anak kecil suka goyang Pak Prabowo, ya Goyang Gemoy. Ok gas," kata Eko.
"Ok gas," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA," kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ngomongin berita kebahagiaan artis menikah, ya Putri dengan Abdul Aziz," kata Budi.
"Memang berita bahagia tentang artis Putri dengan Abdul Aziz gitu," kata Eko.
"Pasti ada yang iri urusan menikah. Kapan nikah ya?" kata Budi.
"Kapan nikah ya?. Bagi yang sudah punya pasangan dan jalan kisah cinta berjalan dengan baik, ya ada rencana untuk menyusul untuk menikah. Bagi yang masih jomlo, ya masih nyari pasangan deh," kata Eko.
"Jomlo. Masih nyari pasangan," kata Budi.
"Ya ikut saja acara Tv bagi yang masih Jomlo untuk mendapatkan pasangan baik," kata Eko.
"Take Me Out Indonesia," kata Budi.
"Iya. Take Me Out Indonesia," kata Eko.
"Pandai-pandai memilih," kata Budi.
"Memang harus pandai-pandai memilih," kata Eko.
Abdul dateng ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Abdul duduk dengan baik, ya dekat Eko dan Budi gitu.
"Selamat, ya Abdul," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Selamat apa Budi?" kata Abdul.
"Selamat Abdul menikah dengan Putri," kata Budi.
"Aku ikutan saja seperti Budi untuk Abdul, ya selamat Abdul menikah dengan Putri," kata Eko.
"Budi dan Eko. Becanda. Aku ini belum nikah dengan Putri. Aku sibuk urusan kerjaan aku jualan di pasar. Sedangkan Putri sibuk kuliah di Jakarta," kata Abdul.
Budi mengambil koran dan menyerahkan koran pada Abdul, ya Budi berkata "Abdul berita koran tentang artis".
Koran di ambil Abdul, ya di baca koran tentang artis menikah.
"Ooo maksud omongan Budi dan Eko....selamat. Tentang artis Putri menikah dengan Abdul. Nama sama, ya tapikan nasif dan jalan cerita kisah cinta berbeda," kata Abdul.
"Becanda," kata Budi dan Eko bersamaan.
"Memang becandaan. Mengkaitkan saja!" kata Abdul.
Abdul menaruh koran di meja gitu.
"Nngomong-ngomong ada rencana Abdul menikahi Putri?" kata Budi.
"Ada sih rencana. Tapi?" kata Abdul.
"Keadaan, ya kan Abdul pikirkan?" kata Eko.
"Keadaan sih," kata Abdul.
"Bisa-bisa Putri menikah dengan cowok lain," kata Budi.
"Bisa jadi sih. Putri menikah dengan cowok yang lebih baik dari aku," kata Abdul.
"Melepaskan cinta dengan baik, ikhlas," kata Eko.
"Ikhlas," kata Abdul.
"Berdasarkan kata orang tua, ya orang yang melepaskan cinta dengan baik, ikhlas, ya cewek yang di sukai menikah dengan cowok lain. Berarti cowok yang ikhlas itu termasuk jodoh terbaik untuk cewek itu. Maksudnya Abdul termasuk jodoh terbaik untuk Putri," kata Budi.
"Kalau ceweknya tahu tentang apa yang di omongin Budi dasar dari omongan orang tua?" kata Eko.
"Bagi aku yang paham agama. Urusan jodoh sih. Kalau memang jodoh, ya pasti bersatu," kata Abdul.
"Tuhan," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Abdul.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
"Emmm," kata Abdul.
Budi mengambil koran di meja, ya koran di taruh di bawah meja dan mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko, Abdul, dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment