Budi duduk santai di depan rumahnya.
"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerpen yang di baca Budi :
Yoshioka, seorang detektif berpengalaman, menyelidiki pembunuhan seorang wanita tak dikenal berbaju merah. Dia tenggelam di tepi pantai Tokyo, namun otopsi mengungkapkan bahwa perutnya penuh dengan air laut. Selain itu, semua petunjuk yang dia temukan berhubungan dengan dirinya sendiri: Sebuah kancing yang ditemukan di lokasi pembunuhan cocok dengan kancing yang hilang dari mantelnya, dan sidik jarinya ditemukan cocok dengan miliknya. Yoshioka menyadari bahwa satu-satunya tersangka yang layak adalah dirinya sendiri; tapi dia tidak ingat apa pun.
Hantu berbaju merah segera mulai muncul di hadapannya. Ketika penampakan ini menjadi lebih intens dan aneh, pembunuhan serupa terjadi pada orang yang membunuh orang yang dicintai karena pelanggaran kecil. Semua pelaku ditemukan oleh Yoshioka saat dia mencari petunjuk tentang pembunuhan aslinya. Akhirnya wanita yang tenggelam itu diidentifikasi. Yoshioka mengunjungi orang tuanya, hanya untuk mengetahui bahwa dia mempunyai pacar yang memeras orang tuanya, yang kebetulan mengunjungi rumah tersebut pada waktu yang sama. Dia dengan cepat mengakui kejahatannya.
Yoshioka dikunjungi oleh hantu lagi yang mengungkapkan bahwa dia bukanlah wanita yang dibunuh, tapi hantu wanita yang dia lihat di jendela rumah sakit jiwa lima belas tahun lalu yang telah meninggal. Semua pembunuh naik feri melewati rumah sakit jiwa yang sama. Yoshioka menyuruh pacarnya pergi, takut dengan apa yang mungkin dia lakukan terhadapnya. Dia pergi ke rumah sakit jiwa, di mana wanita berbaju merah setuju untuk memaafkannya karena tidak membantunya 15 tahun lalu. Dia pulang ke rumah, hanya untuk mengetahui bahwa dia membunuh pacarnya 6 bulan yang lalu. Menjadi gila, ya dia mencoba untuk melupakan. Dia mengumpulkan tulang-tulang itu, dan pergi ke rumah sakit jiwa untuk mengambil tulang-tulang hantu itu. Rekannya tiba di apartemennya dan menemukan mangkuk kosong yang digunakan Yoshioka untuk melakukan pembunuhan. Hantu itu menguntitnya di latar belakang. Seperti gempa bumi terjadi, mangkuk tersebut kini terisi air. Hantu itu tiba-tiba muncul di atasnya dan menyelam ke bawah menyeret mereka berdua ke dalam mangkuk. Film berakhir dengan Yoshioka berjalan di jalan sambil memegang tas berisi tulang pacarnya dan hantu tersebut, dengan hantu tersebut berulang kali berkata: "Saya sudah mati. Jadi tolong, saya ingin semua orang mati juga".
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Eko," kata Budi.
"Apa?" kata Eko.
"Eko. Inget cerita sebuah film tentang istri yang ngidam minta mobil?" kata Budi.
"Cerita film?" kata Eko berpikir dengan baik, ya mengingat cerita film yang di maksud Budi.
"Inget enggak Eko?" kata Budi.
"Inget sih. Mangga Muda, ya yang main artis Tora Sudiro. Film yang bagus ceritanya sih. Kenapa gitu Budi?" kata Eko.
"Yaaa aku mau cerita, ya idenya tentang ngidam istri gitu," kata Budi.
"Ooo Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik. Aku mendengarkan cerita Budi seperti biasanya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Owan pemuda yang baik, ya kerja jualan ketoprak demi hidup ini. Mely yang kerja di toko elektronik milik Ibu Ayu, ya demi hidup ini gitu. Owan yang menyukai Mely, ya pendekatan dengan baik jadi teman baik gitu. Hubungan keduanya berjalan dengan baik sampai menikah. Ketika Mely ngidam, ya hamil anak pertama. Mely meminta hal yang tidak mungkin kabulkan Owan, ya meminta mobil yang ada pada brosur yang di tunjukkan pada Owan gitu. Ya Owan sebagai suami, ya bingung dengan permintaan Mely yang ngidam minta mobil gitu. Tabungan Owan dari usaha jualan ketoprak bisa sih beli mobil mainan kalau beli mobil beneran tidak mungkin, ya mungkin lagi dari tabungan bisa beli motor bekas gitu. Mely terus meminta pada Owan, ya minta mobil gitu. Owan bingung mengabulkan permintaan Mely gitu. Ya Mely nganbek pada Owan karena tidak di turutin maunya demi anak yang di kandungnya gitu. Mely pulang ke rumah Ibunya. Owan tidak bisa mencegah Mely pulang ke rumah Ibunya. Owan tetap berjualan ketoprak demi hidup ini, ya ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid. Ya doa yang di panjatkan Owan, ya demi keinginan Mely yang ngidam, ya mendapatkan mobil gitu. Mely bersama dengan Ibu, ya baik-baik saja sih. Owan yang cinta pada Mely, ya khawatir dengan keadaan Mely dan anak yang di kandungnya gitu. Owan ke rumah Ibunya Mely untuk menemui Mely. Ya memang Owan bawa makan kesukaan Mely dengan tujuan bisa membujuk Mely pulang ke rumah Owan dan di bicarakan dengan baik keinginan Mely tersebut gitu. Owan bertemu Mely di rumah Ibunya, ya Mely senang sih Owan dateng dan menerima dengan baik makanan yang di bawa Owan gitu. Ya pendirian Mely tetap gitu, ya ingin punya mobil gitu. Owan masih bingung mengabulkan permintaan Mely gitu, ya tetap di usahakan karena ngidamnya Mely gitu. Setelah dari rumah Ibunya Mely, ya Owan ibadah di mesjid sambil berpikir dengan baik tentang maunya Mely gitu. Di mesjid, ya Owan bertemu dengan Jhon. Ya Jhon kerjaannya sopir angkot gitu. Owan pun curhat sama Jhon tentang ngidam Mely yang ingin mobil gitu. Jhon juga kaget maunya Mely yang ingin mobil gitu. Jhon menyarankan Owan, ya ikut pertandingan beladiri dengan hadiah mobil berdasarkan brosur yang di pegang Jhon. Owan memang menguasai ilmu beladiri silat, ya belajar dari Bang Jack gitu. Demi Mely, ya Owan ikutan dalam pertandingan beladiri gitu. Jhon, ya mengantarkan Owan ke tempat pertandingan beladiri gitu. Sebuah gedung, ya banyak orang-orang yang ikut dalam pertandingan beladiri gitu. Owan daftar dan ikut pertandingan beladiri dengan baik gitu. Jhon duduk di bangku penonton untuk memberi semangat Owan bertanding gitu. Ketika Owan masuk arena pertandingan dan melawan seorang yang bertampang gahar bernama Burhan gitu. Owan bertarung dengan Burhan. Pertarungan sengit banget gitu. Owan berhasil mengalahkan Burhan, ya jadi Owan lanjut pertandingan selanjutnya gitu. Pertarungan dan pertarungan terus terjadi di arena pertandingan beladiri gitu. Sampai babak final, ya Owan berhasil sampai babak final dan bertarung dengan Rian di arena pertandingan beladiri gitu. Pertarungan sengit banget gitu. Owan terdesak serangan Rian gitu. Jhon terus memberi semangat pada Owan demi Mely, ya Owan harus menang. Ya Owan membakar semangatnya dengan baik dan bertarung menghadapi Rian gitu. Pertarungan sengit banget, ya antara Owan dan Rian. Sampai akhirnya, ya Owan menang gitu. Jhon senang Owan menang gitu. Owan mendapatkan hadiah dari pertandingan beladiri, ya sebuah mobil. Owan senang dapet mobil demi Mely gitu. Ya Owan yang kelelahan bertarung, ya tidur di mobil baru gitu. Ya Jhon membawa Owan ke rumah Ibunya Mely, ya mobil di bawa Jhon dengan baik gitu. Sampai di rumah Ibunya Mely, ya Owan bangun dari tidurnya keluar dari mobil dan menemui Mely dan memberikan hadiah mobil pada Mely karena ngidamnya gitu. Mely senang banget dapet mobil dari Owan, ya dari usahanya ikut dalam pertandingan beladiri gitu. Owan yang tubuhnya penuh dengan memar pertarungan, ya rawat Mely sampai sembuh gitu. Jhon senang dengan rumah tangga Owan dan Mely bahagia gitu. Seperti biasa demi hidup ini, ya Owan berjualan ketoprak dan menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid. Untuk pemahaman agama, ya Owan dan Jhon mendengarkan ceramahnya Adi Hidayat di mesjid gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja. Dunia ini ada yang lebih baik dari pada aku, ya urusan cerita gitu. Yang lebih baik itu....film dan sinetron," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Tokoh Owan berusaha dengan baik untuk mengabulkan permintaan tokoh Mely yang ingin mobil karena ngidam anak pertama gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Demi cinta di perjuangkan dengan baik, ya tokoh Owan ikut pertandingan beladiri demi dapet hadiah mobil," kata Eko.
"Ya demi cinta," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan iii ada hantu saja Budi!" kata Eko.
"Oke. Main permainan iii ada hantu!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan iii ada hantu dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment