Malam yang tenang di kediaman Budi. Seperti biasa Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Grand Prix Australia 1996 di Melbourne, di mana Martin Brundle selamat dari kecelakaan spektakuler di belokan 3. Setelah mendapat izin dari dokter balapan Sid Watkins, ya Brundle melompat ke mobil cadangan untuk menyelesaikan balapan. Cerita ini kemudian melihat secara singkat masa-masa awal balapan Formula Satu di tahun 1950-an, yang pada dasarnya adalah dimulainya kembali balapan Grand Prix sebelum perang. Pada tahun 1958, tahun juara dunia Juan Manuel Fangio pensiun, FIA mengumumkan Kejuaraan Konstruktor Dunia Formula Satu untuk pembuat mobil pemenang. Hal ini menyebabkan gelombang tim privateer Inggris, yang dijuluki "Garagistas" oleh Enzo Ferrari, mendominasi Kejuaraan. Yang paling menonjol adalah Tim Lotus, ya di pimpin oleh Colin Chapman.
Pada tahun 1966, FIA menggandakan ukuran mesin dari 1,5 menjadi 3 liter, yang membuat mobil melaju lebih cepat di trek dan fasilitas tidak berubah sejak sebelum Perang Dunia II. Hal ini mengakibatkan beberapa kecelakaan fatal. Kematian pembalap bintang Chapman Jim Clark di Hockenheimring dalam balapan Formula Dua pada tahun 1968 merupakan titik balik: beberapa pembalap, termasuk pengganti Clark's Lotus, Jochen Rindt, dan Grand Prix Drivers Association (GPDA), mulai mempertanyakan keamanan olahraga. Rindt sendiri tewas saat latihan di Grand Prix Italia 1970 ; dia secara anumerta dianugerahi kejuaraan pembalap tahun itu.
Jackie Stewart, juara tiga kali dan Ketua GPDA, menggunakan posisinya untuk mendorong peningkatan keselamatan dan fasilitas lintasan, termasuk penghalang keselamatan dan sabuk pengaman wajib. Hal ini menyebabkan beberapa tentangan dengan pembalap lain, terutama Jacky Ickx, lawan Stewart di lintasan saat itu. Pengaruh Stewart menyebabkan boikot beberapa balapan, termasuk Grand Prix Belgia 1971. Terlepas dari usahanya, para pembalap terus terbunuh, termasuk rekan setim Stewart, François Cevert, di Grand Prix Amerika Serikat 1973.
Sementara itu, pembalap dan tim baru memasuki Formula Satu. Hesketh Racing, dipimpin oleh Lord Hesketh yang boros, memasuki Formula Satu pada tahun 1973 dengan pembalap Formula Dua mereka James Hunt. Terlepas dari penampilan mereka yang agak membosankan, mereka tampil sangat baik termasuk memenangkan Grand Prix Belanda 1975 di depan Pebalap Ferrari Niki Lauda. Saat Hesketh terpaksa ditutup pada akhir tahun 1975, Hunt pergi ke McLaren, yang menempatkan dia dan Lauda sebagai favorit untuk memenangkan Kejuaraan 1976.
Pada tahun 1978, Bernie Ecclestone, kepala Asosiasi Konstruktor Formula Satu, ya mempekerjakan Profesor Sid Watkins sebagai 'dokter balapan' resmi Formula Satu. Awalnya tidak dipercaya oleh ofisial lintasan, pengaruh Watkins pada olahraga meningkat setelah kematian Ronnie Peterson di Grand Prix Italia 1978 ; pada balapan itu, pejabat Italia mencegahnya merawat Peterson di tempat kejadian.
Menyusul kecelakaan Peterson, Formula Satu relatif bebas dari kematian hingga Grand Prix San Marino 1994, yang menyaksikan kematian Roland Ratzenberger dan Ayrton Senna dalam kecelakaan terpisah. Buntutnya, Presiden FIA Max Mosley (yang mengendarai Jim Clark dalam balapan tewas, dan menjadi kepala Teknik Maret pada 1970-an), membentuk Kelompok Pakar Penasihat yang diketuai oleh Sid Watkins untuk meneliti dan meningkatkan keselamatan dalam balap motor. Akibat perubahan yang diterapkan Grup ini, Formula Satu tidak mengalami kematian pembalap hingga tahun 2015, saat pembalap Jules Bianchi meninggal karena cedera kepala sembilan bulan setelah kecelakaan selama Grand Prix Jepang 2014.
***
Budi selesai baca cerpen, ya baca cerpen yang lain dengan judul Cakar Harimau.
Isi cerita yang baca Budi :
Owan pemuda yatim piatu, ya kerjaannya jualan ketoprak demi hidup ini. Sebagai muslim yang baik, ya menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan di mesjid gitu. Untuk pemahaman agama, ya Owan mendengarkan ceramahnya Bang Jack dengan baik di mesjid. Di lingkungan ada kelompok preman yang di pimpin seorang yang hebat beladiri dengan jurus cakar harimaunya. Owan bertemu dengan dua preman yang biasa malak pedagang. Dua preman tersebut bernama Udin dan Asrul gitu. Ya Udin dan Asrul bertemu dengan Owan, ya minta uang gitu. Owan tidak memberi uang pada Udin dan Asrul, ya jadinya perkelahian gitu.
Owan yang tidak punya ilmu beladiri, ya cuma punya berani melawan preman. Ya Owan kalah bertarung dengan Udin dan Asrul, ya uang Owan di ambil Udin dan Asrul. Uang hasil malak Udin dan Asrul, ya di setornya pada Romi sebagai pemimpin preman gitu. Owan dengan keadaan babak belur, ya pulang ke rumahnya. Sampai di rumahnya Owan. Mely teman baik dan tetangga sebelah rumah Owan. Mely berbuat baik sama Owan, ya Mely mengobati luka Owan gitu. Ya kerjaannya Mely, ya pegawai di toko baju Ibu Hesti.
Romi dan anak buahnya berwenang-senang di markas gitu. Owan ingin jualan tapi, ya masih terluka gitu jadi istirahat dengan baik sampai pulih gitu. Sampai keadaan Owan baik, ya Owan harus berjualan ketoprak demi hidup ini tapi masalahnya jika bertemu preman lagi, ya hasil dagang di rampas jadi usaha yang di jalankan sia-sia gitu. Saat Owan berjalan-jalan di lingkungan, ya melihat seorang yang sedang berlatih beladiri di rumahnya. Owan tertarik dengan seni beladiri dengan tujuannya membeladirinya jika di palak preman gitu. Owan memutuskan berguru pada Kakek Jacky Chan, ya memang orang Tionghoa gitu. Ya Kakek Jacky Chan, ya tidak menerima Owan jadi muridnya karena kesalahannya menerima murid yang bernama Romi. Ya Romi menguasai ilmu dari Kakek Jacky Chan jurus cakar harimau, ya Romi berjalan di jalan buruk jadi preman gitu.
Owan terus menerus memohon pada Kakek Jacky Chan, ya agar di terima jadi muridnya. Pada akhirnya Kakek Jacky Chan menerima Owan karena permintaan cucunya bernama Echa. Ya Echa mencari tahu siapa Owan? Ya Owan adalah pemuda yang baik dan muslim yang baik gitu. Kakek Jacky Chan melatih Owan untuk menguasai jurus cakar harimau gitu. Latihan beladiri yang di berikan Kakek Jacky Chan, ya sangat berat gitu. Owan berusaha dengan baik, ya sampai menguasai jurus cakar harimau gitu. Demi hidup ini, ya Owan membagi waktunya dengan baik antara berjualan ketoprak dan juga berlatih menguasai jurus cakar harimau.
Usaha yang di jalankan Owan, ya menguasai jurus beladiri dengan baik gitu. Sampai suatu hari, ya Owan bertemu dengan Udin dan Asrul dengan tujuan minta uang sama Owan gitu. Ya Owan tidak memberi uang sama Udin dan Asrul, ya jadinya perkelahian terjadi gitu. Owan yang telah menguasai bela diri jurus cakar harimau, ya bisa mengalahkan Udin dan Asrul, ya di buat tidak berdaya tergeletak di tanah, ya pingsan gitu. Owan senang bisa mengalahkan preman Udin dan Asrul.
Ketika sadar dari pingsan, ya Udin dan Asrul ke markas untuk menemui Romi. Udin dan Asrul tidak bisa memberikan uang hasil malak pada Romi karena di kalahkan sama seorang pemuda bernama Owan. Romi marah pada Udin dan Asrul karena kalah sama seorang pemuda yang kerjaannya penjual ketoprak gitu. Owan tetap melatih jurus cakar harimaunya dengan baik, ya di bimbing sama Kakek Jacky Chan gitu. Ya Kakek Jacky Chan menguji Owan sampai sejauh apa, ya perkembangan Owan menguasai jurus cakar harimau?. Ya Kakek Jacky Chan bertarung dengan Owan, ya Owan di suruh untuk mengalahkan Kakek Jacky Chan.
Pertarungan sengit antara Owan dan Jacky Chan. Ya Owan kalah dari Kakek Jacky Chan, ya tetapi Owan tidak pantang menyerah demi bisa mengalahkan Jacky Chan. Berkali-kali Owan kalah dari Kakek Jacky Chan pada akhirnya Owan berhasil mengalahkan Kakek Jacky Chan gitu. Ya Kakek Jacky Chan senang Owan menang dari Kakek Jacky Chan, ya berarti Owan telah menguasai dengan baik jurus cakar harimau.
Owan yang menguasai seni beladiri jurus cakar harimau, ya di jalan baik karena Owan muslim yang baik gitu. Seperti biasa demi hidup ini, ya Owan berjualan ketoprak. Udin dan Asrul, ya tidak berani malak Owan karena pernah kalah bertarung gitu. Jadi Udin dan Asrul, ya minta uang sama Ibu Hesti yang punya toko baju tempat kerja Mely gitu.
Ibu Hesti yang takut, ya memberi uang pada preman Udin dan Asrul gitu. Saat berjualan ketoprak, ya kebetulan Owan bertemu dengan Udin dan Asrul yang habis malak di toko Ibu Hesti. Owan dan Asrul, ya mau tidak mau bertarung dengan Owan. Pertarungan sengit, ya menang Owan. Ya Udin dan Asrul babak belur dan uang hasil malak di ambil Owan. Ya uang tersebut di kembalikan pada Ibu Hesti gitu. Udin dan Asrul ke markas untuk bertemu Romi. Ya Udin dan Asrul dengan keadaan babak belur, ya kalah dari pemuda penjual ketoprak jadi tidak bisa memberikan uang setoran sama Romi. Ya Romi yang marah, ya jadi ingin bertemu dengan Owan gitu.
Ketika Owan sedang berjualan ketoprak, ya Romi mendatangi Owan gitu. Romi marah karena dua anak buahnya di kalahkan Owan. Ya jadi Owan dan Romi bertarung. Pertarungan sangat sengit dengan jurus cakar harimau yang di gunakan keduanya. Satu guru satu ilmu, ya Romi dan Owan. Owan terdesak dengan serangan Romi gitu. Owan belajar pantang menyerah ketika menghadapi Kakek Jacky Chan dengan tujuan menang gitu.
Owan bertarung pantang menyerah menghadapi Romi. Pada akhirnya Owan mengalahkan Romi gitu. Demi kebaikan lingkungan, ya Owan membawa Romi ke kantor polisi Kepolisian Lapor Pak!, ya agar Romi di penjara. Berdasarkan laporan Owan, ya segera polisi Kepolisian Lapor Pak!, ya menangkap semua anak buah Romi, ya di penjara semua preman gitu.
Owan tetap berjualan ketoprak dengan baik demi hidup, ya menjalankan ibadah dengan baik juga karena muslim yang baik gitu. Urusan cinta, ya Owan di sukai Mely dan Echa gitu. Hati Owan sereknya sama Mely, ya jadi Owan memutuskan bersama Mely. Ya Owan dan Mely menikah dan bahagia. Sedangkan Echa senang sih Owan berbahagia dengan Mely. Memang ada cowok yang menyukai Echa. Ya cowok itu bernama Alam, ya kerjaannya pedagang, ya punya toko kelontong gitu. Echa menerima cinta Alam dengan baik, ya menikah dan bahagia gitu.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Budi langsung main permainan maju mundur cantik saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan maju mundur cantik!" kata Budi.
Budi mengambil permainan di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan maju mundur cantik dengan baik gitu.
"Kemarin-kemarin Budi ngomongin tentang keinginan Budi. Minum kopi bersama artis cewek," kata Eko.
"Iya sih. Kemarin-kemarin aku ngomongin keinginan aku, ya minum kopi bersama artis cewek. Tapi kan keinginan hal itu, ya keinginan mustahil karena siapa aku? Dan siapa dia?" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi. Siapa Budi? Dan siapa dia?" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Ngomong-ngomong..artis cewek yang di sukai Budi. Ya artis dalam negeri atau artis luar negeri?" kata Eko.
"Senang dalam hati. Keinginan nya...dua. Artis dalam negeri dan artis luar negeri," kata Budi.
"Dua toh," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm,"kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Eko?" kata Budi.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Sedangkan Eko. Ngomong-ngomong apa ada artis cewek yang di sukai Eko?" kata Budi.
"Ada!" kata Eko.
"Artis dalam negeri atau artis luar negeri?" kata Budi.
"Gimana ya?" kata Eko berpikir panjang.
"Eko. Dalam negeri atau luar negeri?" kata Budi
"Menyukai artis cewek, ya aku takut ada yang marah," kata Eko.
"Serius Eko. Purnama marah?" kata Budi.
"Becanda lah. Sekedar suka aja dengan artis cewek karena pinter, baik, dan cantik. Ya aku sama dengan Budi...dua lah!" kata Eko.
"Ooo Eko sama dengan aku. Dua toh. Artis cewek dalam negeri di sukai dan artis cewek luar negeri di sukai," kata Budi.
"Senangnya dalam hati...dua," kata Eko.
"Memang senang dalam hati...dua. Cuma keinginan yang mustahil saja!" kata Budi.
"Memang cuma keinginan yang mustahil saja!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan maju mundur cantik gitu.
No comments:
Post a Comment