Budi duduk santai di depan rumahnya.
"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerpen yang di baca Budi :
Yaaaa cerita ini memiliki tiga cerita terpisah yang terhubung melalui pembunuhan yang terjadi pada awalnya di lingkungan pinggiran kota di Tokyo. Seorang pria misterius, yang wajahnya tidak pernah kita lihat, secara brutal membunuh pasangan suami istri di rumah mereka dan menuliskan kata “kemarahan” di pintu dengan darah mereka. Detektif Kunihisa Nanjo dan Sosuke Kitami menyelidiki pembunuhan ganda tersebut dan menemukan bahwa pelaku telah menjalani operasi plastik untuk melarikan diri dari pihak berwenang. Kemudian, kita diperlihatkan kehidupan tiga pemuda yang tinggal di berbagai belahan Jepang modern yang mungkin adalah pembunuhnya.
Di Chiba, pendatang baru yang penyendiri Tashiro Tetsuya tiba di kota dan berteman dengan Aiko, ya seorang wanita muda bermasalah yang bekerja di rumah bordil selama beberapa bulan. Dia baru saja kembali ke kampung halamannya setelah ayahnya, Maki Yohei menyusul insiden dengan seorang pelanggan yang membuatnya trauma. Tetsuya adalah satu-satunya orang di kota yang dapat menerima Aiko meskipun masa lalunya kelam dan Maki merestui hubungan mereka. Namun, dia mulai curiga bahwa Tetsuya tidak seperti yang dia katakan setelah menyadari bahwa dia berbohong tentang masa lalunya. Aiko kemudian mengungkapkan bahwa Tetsuya sebenarnya sedang melarikan diri dari Yakuza yang mengejarnya karena tidak membayar hutang ayahnya yang belum dibayar. Namun, Aiko sendiri mulai curiga Tetsuya tidak mengatakan yang sebenarnya setelah menyadari bahwa dia terlihat sangat mirip dengan salah satu sketsa si pembunuh.
Cerita kedua berkisar pada Onishi Naoto, yang bersembunyi di pemandian gay di Tokyo untuk menghindari orang. Suatu malam, dia didekati oleh Fujita Yuma, seorang pria gay yang terang-terangan. Naoto menolak Yuma pada awalnya, tapi Yuma menahan Naoto dan mereka melakukan hubungan seks yang kasar. Kemudian, Yuma mengajak Naoto keluar untuk makan malam dan mengetahui bahwa dia tidak punya tempat tinggal. Yuma menawarkan untuk membiarkan dia tinggal bersamanya sampai Naoto menemukan tempat permanen dan mereka berdua menjadi teman serumah. Mereka perlahan-lahan jatuh cinta dan Yuma bahkan memperkenalkan Naoto kepada ibunya yang sakit dan teman gay lainnya. Saat ibu Yuma meninggal, Naoto menghiburnya dan mereka menjadi semakin dekat. Namun, suatu hari Yuma melihat Naoto bersama seorang gadis tak dikenal di kafe. Yuma juga mulai menyadari bahwa Naoto mirip dengan salah satu sketsa polisi tentang si pembunuh. Ketika Yuma mengonfrontasi Naoto tentang hal ini, dia tidak memberikan jawaban langsung dan malah meninggalkan apartemen mereka keesokan paginya.
Cerita ketiga adalah tentang Tanaka Shingo, seorang pemuda tunawisma berjiwa bebas yang tinggal sendirian di sebuah pulau terlantar dekat Okinawa. Suatu hari, seorang gadis remaja, Suzuya Izumi, pindah ke kota bersama ibu tunggalnya. Dia berteman dengan anak laki-laki lokal, Chinen Tatsuya, yang memiliki perasaan padanya. Suatu hari, saat menjelajahi pulau, Izumi bertemu Shingo dan mereka menjalin persahabatan. Suatu malam, ketiganya secara tidak sengaja bertemu di Naha. Tatsuya yang mabuk sejenak terpisah dari Izumi yang mencoba mencarinya. Sebaliknya, dia diperkosa secara brutal oleh dua tentara Amerika dari pangkalan militer terdekat. Tatsuya melihat ini tetapi terlalu takut untuk melawan para prajurit. Setelah tentara pergi, Izumi membuat janji Tatsuya untuk tidak memberitahu siapa pun apa yang baru saja terjadi.
Sementara itu, di Chiba, Aiko mulai mengkhawatirkan nyawanya dan akhirnya memanggil polisi, namun sebelumnya memberi tahu Tetsuya. Tetsuya melarikan diri sebelum para detektif datang untuk menguji sidik jarinya. Tes forensik mengungkapkan bahwa dia bukanlah pembunuhnya. Aiko menjadi tidak stabil lagi karena dia takut kehilangan pria yang akan mencintainya selamanya. Namun, Tetsuya meneleponnya untuk terakhir kalinya dan Maki berhasil meyakinkannya untuk pulang. Meski Tetsuya kini bahagia bertemu kembali dengan Aiko, Maki harus hidup dalam ketakutan seumur hidupnya bahwa nyawa putrinya akan selamanya dalam bahaya karena masa lalu kelam Tetsuya. Di saat yang sama, Yuma bertemu dengan gadis yang diajak bicara Naoto di kafe. Namun, ternyata, Naoto dan gadis itu sama-sama dibesarkan di panti asuhan yang sama dengan anak yatim piatu dengan masalah kesehatan yang menjadikannya orang yang paling dekat dengan keluarga yang dimilikinya. Dia juga mengungkapkan kepada Yuma bahwa Naoto telah tinggal di lemari sepanjang hidupnya dan bahwa dia jatuh cinta padanya karena kepercayaan diri dan keberaniannya, namun, dia menjadi patah hati setelah Yuma mulai mempertanyakan masa lalunya. Kemudian terungkap bahwa setelah dia meninggalkan apartemen mereka, Naoto meninggal karena serangan jantung tak lama kemudian.
Di Okinawa, Tatsuya mengatur agar Shingo bekerja di hotel keluarganya. Kemudian, Shingo mengungkapkan kepada Tatsuya bahwa dia sebenarnya menyaksikan sendiri pemerkosaan itu tetapi sepertinya dia juga terlalu takut untuk mengambil tindakan apa pun. Suatu malam, mereka berdua mengungkapkan satu sama lain bahwa mereka berdua melihat Izumi diperkosa oleh orang Amerika namun keduanya terlalu takut untuk melakukan apa pun. Suatu malam, Shingo tiba-tiba marah dan melarikan diri kembali ke pulau. Keesokan paginya, Tatsuya pergi menemuinya di sana dan menemukan kata "kemarahan" tergores di dinding, meskipun dia tidak tahu apa artinya. Pada akhirnya, Shingo mengaku bahwa dia benar-benar melihat orang Amerika itu melirik Izumi dan membayangi mereka saat mereka mengikutinya. Namun, dia tidak melakukan apa pun untuk memperingatkannya karena dia ingin melihatnya diperkosa; bom ini menyebabkan Tatsuya menderita gangguan mental,
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Aku mau cerita Eko!" kata Budi.
"Ooo Budi mau cerita toh!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Silakan Budi bercerita dengan baik, ya aku mendengarkan cerita Budi dengan baik, ya seperti mendengarkan sandiwara radio!" kata Eko.
"Begini ceritanya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Owan pemuda yang baik, ya kerjaannya penjual ketoprak demi hidup ini. Sebagai muslim yang baik, ya Owan menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan mesjid. Untuk pemahaman agama, ya Owan mendengarkan ceramahnya Bang Jack dengan baik gitu. Mely cewek cantik yang masih kuliah Universitas. Ya Mely demi keinginannya jadi artis, ya ikut audisi casting film gitu. Memang sih, ya berulang kali gagal dalam casting film, ya Mely pantang menyerah sampai akhirnya dapat peran di film. Ya film di buat dengan baik dengan judul Prahara Cinta. Hasil dari kerja keras pembuatan film sampai di pasarkan, ya penonton film banyak gitu. Jhon sebagai produser film senang dengan usaha berhasil sukses gitu. Mely di kontrak film selanjutnya sama Jhon. Kemampuan Mely tidak sekedar acting saja, ya Mely punya suara yang merdu. Jhon pun memproduserin Mely jadi penyanyi yang populer gitu. Ketika album lagu Mely di pasarkan, ya laku keras gitu. Jhon senang banget usaha berhasil membuat Mely jadi lebih populer gitu. Mely senang dengan keberhasilannya, ya cita-cita berhasil jadi artis terkenal gitu. Nia yang kerjaannya artis masih dalam naungan dari managementnya Jhon gitu. Nia tidak suka dengan Mely yang mengalahkan kepopuleran Nia. Untuk menjatuhkan Mely, ya Nia menyusun rencana dengan baik, ya menaruh narkoba di tas Mely. Ketika terjadi penggerebekan di lakukan polisi Kepolisian Lapor Pak, ya untuk orang-orang yang mengkonsumsi narkoba dan juga pengedar gitu. Mely membuka tasnya ada narkoba gitu. Mely tidak mau di tangkap polisi, ya jadi meminta bantuan temannya Rara untuk bisa lepas dari pemeriksaan polisi gitu. Usaha Rara, ya berhasil membuat Mely terbebas pemeriksaan polisi dan barang narkoba di buang tong sampah gitu. Polisi Andika, ya curiga dengan Mely dan Rara gitu. Polisi Andika menemukan barang narkoba di tong sampah dan mencari Mely gitu. Rara menghalangi polisi Andika, ya Rara di tangkap polisi Andika dan di bawa ke kantor polisi untuk di intrograsi gitu. Ya Mely pergi dengan mobil entah kemana gitu. Sampai Mely mengalami kecelakaan mobil gitu. Mely di tolong sama cowok yang tidak ia kenal, ya cowok itu bernama Owan gitu. Mely pura-pura hilang ingatan, ya jadi bisa tinggal di rumah Owan dengan tujuan menghindari polisi yang mencari dirinya gitu. Mely membantu Owan berjualan ketoprak dengan baik, ya ikut menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan mesjid gitu. Mely dekat sama Owan, ya lama-lama suka. Ya Owan juga suka dengan Mely gitu. Tapi ada yang tidak suka dengan kedekatan Mely dan Owan, ya orang itu Maria. Ya Maria kerjaannya pegawai di toko kelontong milik Ibu Nunung. Maria memang suka dengan Owan gitu. Ya Owan menanggapi Maria sebatas teman saja gitu. Mely merasa tenang hidup bersama Owan gitu. Jhon mengusut masalah Mely yang tidak ada kabarnya, ya menghilang gitu. Sampai akhirnya usaha Jhon berhasil mengetahui siapa orang yang menjebak Mely dengan berkaitan dengan barang narkoba gitu?. Nia pun di tangkap polisi karena terbukti pernah bertransaksi dengan pengedar narkoba gitu. Ya Rara di bebaskan dari penjara dengan bantuan Jhon gitu. Ya Jhon menemukan Mely di kediaman Owan gitu. Ya Mely menjelaskan pada Owan, ya pura-pura hilang ingatan karena tidak ingin di tangkap polisi. Karena urusan telah selesai, ya Mely tidak bersalah dan orang yang menjatuhkan Mely telah di penjara sama polisi. Mely kembali ke rumahnya dan menjalankan dengan baik kerjaannya jadi artis gitu. Rara senang Mely kembali kerja jadi artis gitu. Owan rindu dengan Mely. Sedangkan Mely rindu dengan Owan gitu. Pada akhirnya Owan dan Mely bertemu dan menjalin kisah cinta yang baik gitu.
"Cerita yang bagus," kata Eko.
"Sekedar cerita saja!" kata Budi.
"Tokoh Mely berjuang keras demi keinginannya tercapai," kata Eko.
"Begitulah cerita sih," kata Budi.
"Tokoh Nia tidak suka dengan tokoh Mely yang sukses dengan karirnya, ya jadi tokoh Nia menjatuhkan tokoh Mely," kata Eko.
"Ya begitulah ceritanya," kata Budi.
"Lika liku kisah cinta," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main....," kata Eko.
"Main permainan iii takut hantu saja Eko!" kata Budi.
"Main permainan iii takut hantu. Mainan seperti apa itu Budi?" kata Eko.
"Aku ambil dulu mainannya!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi mengambil permainan di bawah meja ya di taruh di atas meja gitu.
"Ini permainannya!" kata Budi.
Eko melihat permainan tersebut.
"Permainannya mirip banget kaya permainan ular tangga!" kata Eko.
"Ya memang sih. Permainannya mirip permainan ular tangga sih. Ya aku adaptasikan gitu. Nilai kreatifitas," kata Budi.
"Memang permainan iii ada hantu, ya jadi nilai kreatifitas. Buatan Budi sih!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cara mainnya!" kata Eko.
"Mudah sih Eko...mainnya. Dadu di kocok pada tempat wadah kecil, ya seperti gelas kecil. Dadu di keluarkan dari tempat pengocok gitu. Angka pada dadu menentukan langkah bidak. Jika bidak berada kotak ada gambar hantu, ya berarti pemain harus memundurkan bidak sesuai nomor tertulis pada gambar hantu gitu," kata Budi.
"Ada gambar di kotak, ya gambar seorang pemuda berpakaian muslim. Apa maksudnya Budi?" kata Eko.
"Bila bidak berada di kotak ada gambar pemuda yang berpakaian muslim. Berarti pemain harus memajukan bidak, ya berdasarkan nomor tertulis pada gambar pemuda tersebut. Ya kalau cerita di film-film, ya anggap saja gambar pemuda itu, ya orang menolong ketika ada orang yang di kejar hantu gitu," kata Budi.
"Jadi seperti itu penjelasan permainannya. Ya kalau begitu. Main permainan iii ada hantu!" kata Eko.
"Oke. Main permainan iii ada hantu!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko main permainanan iii ada hantu dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment