Malam bertabur bintang di langit. Budi duduk santai di depan rumahnya sedang membaca cerpen yang cerita menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Pada tahun 1881, Edgar Rice Burroughs menghadiri pemakaman pamannya, John Carter, mantan kapten Tentara Konfederasi Perang Saudara Amerika yang meninggal mendadak. Sesuai instruksi Carter, tubuh dimasukkan ke dalam kuburan yang hanya bisa dibuka dari dalam. Pengacaranya memberikan jurnal pribadi Carter untuk dibaca Burroughs.
Dalam kilas balik ke tahun 1868 di Arizona Territory, Union Colonel Powell menangkap Carter dengan harapan Carter akan membantu memerangi Apache lokal. Carter lolos dari sel tahanannya, tetapi gagal untuk pergi jauh dengan tentara kavaleri AS dalam pengejaran. Setelah bentrok dengan sekelompok Apache, Carter dan Powell yang terluka dikejar sampai mereka bersembunyi di sebuah gua yang ternyata diisi dengan emas. Seekor Thern muncul di gua pada saat itu dan, terkejut oleh kedua pria itu, menyerang mereka dengan pisau; Carter membunuhnya tetapi secara tidak sengaja mengaktifkan medali kuat Thern dan tanpa disadari diangkut ke planet yang hancur dan sekarat, Barsoom, yang dikenal Carter sebagai Mars. Karena kepadatan tulangnya yang berbeda dan gravitasi planet yang rendah, Carter mampu melompat tinggi dan melakukan kekuatan luar biasa. Dia ditangkap oleh Green Mars Tharks dan Jeddak mereka, Tars Tarkas.
Di tempat lain di Barsoom, kota Helium dan Zodanga di Mars Merah telah berperang selama seribu tahun. Sab Than, Jeddak dari Zodanga, dipersenjatai dengan senjata khusus yang diperoleh dari pemimpin Thern Matai Shang, mengusulkan gencatan senjata dan mengakhiri perang dengan menikahi Putri Helium, Dejah Thoris. Putri lolos dan diselamatkan oleh Carter. Yaaa Carter, Dejah, dan putri Tarkas, Sola, mencapai suatu tempat di sungai suci untuk menemukan cara bagi Carter untuk kembali ke Bumi.
Mereka menemukan bahwa medali tersebut ditenagai oleh "sinar kesembilan" yang juga merupakan sumber senjata Sab Than. Mereka kemudian diserang oleh ras ganas yang disebut Warhoon di bawah arahan Shang. Carter dan Dejah dibawa kembali ke Zodanga. Dejah yang terdemoralisasi dengan enggan setuju untuk menikahi Sab Than dan memberikan instruksi kepada Carter tentang cara menggunakan medali untuk kembali ke Bumi. Carter memutuskan untuk tinggal dan ditangkap oleh Shang, yang menjelaskan kepadanya tujuan Therns dan bagaimana mereka memanipulasi peradaban dunia yang berbeda untuk kehancuran mereka, memberi makan sumber daya planet dalam proses, dan berniat untuk melakukan hal yang sama dengan Barsoom oleh memilih Sab Than untuk memerintah planet ini. Carter kembali ke Tharks dengan Sola untuk meminta bantuan mereka. Di sana mereka menemukan Tarkas telah digulingkan oleh seorang biadab yang kejam, Tal Hajus. Carter dan Tarka yang terluka bertempur dengan dua Kera Putih Besar yang sangat besar di sebuah arena sebelum Carter membunuh Hajus, dengan demikian menjadi pemimpin Thark.
Tentara Thark menyerang Helium dan mengalahkan tentara Zodangan, sementara Sab Than terbunuh dan Shang terpaksa melarikan diri. Carter menjadi pangeran Helium dengan menikahi Dejah. Pada malam pertama mereka, Carter memutuskan untuk tinggal selamanya di Mars dan membuang medalinya. Merebut kesempatan ini, Shang sebentar muncul kembali dan memberi Carter tantangan lain, mengirimnya kembali ke Bumi. Carter memulai pencarian panjang untuk menemukan salah satu medali mereka di Bumi; setelah beberapa tahun dia muncul untuk mati tiba-tiba dan meminta pengaturan pemakaman yang tidak biasa - konsisten dengan dia telah menemukan medali, karena kembali ke Mars akan meninggalkan tubuh Bumi dalam keadaan koma, dan membuat Burroughs pelindungnya.
Kembali di masa sekarang, Burroughs berlari kembali ke makam Carter dan menggunakan petunjuk untuk membukanya. Sama seperti dia melakukannya, Thern muncul dan mengangkat senjata sebelum Carter muncul dan menembak Thern di belakang. Dia mengungkapkan bahwa dia tidak pernah menemukan medali lain; sebagai gantinya, dia menyusun skema untuk memancing Thern agar tidak bersembunyi, sehingga memenangkan tantangan Shang. Carter kemudian menggunakan medali Thern yang sudah mati untuk kembali ke Barsoom.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Budi. Ngomong-ngomong Budi masih mengumpulkan data-data ini dan itu, ya 6 ajaran agama yang berkembang di Indonesia?" kata Eko.
Eko mengambil singkong rebus di piring, ya singkong rebus di makan dengan baik.
"Demi aku ingin kerja di pemerintahan, ya tidak selama jadi buruh. Yaaa aku masih mengumpulkan data-data ini dan itu, ya 6 ajaran agama yang berkembang di Indonesia," kata Budi.
"Masih toh," kata Eko.
Eko mengambil gelas air mineral di meja, ya memang gelas air mineral di taruh Budi di meja untuk tamu. Eko minum air mineral dengan baik gitu.
"Emmm," kata Budi.
"Umat sampai pemimpin yang ngatur organisasi agama yang di jalankan," kata Eko.
Eko menaruh gelas air mineral di meja.
"Emmm," kata Budi.
"Pasti ada akhlak yang terbentuk dengan baik, ya sesuai 6 ajaran agama yang di yakini. Dan ada akhlak yang tidak terbentuk dari 6 ajaran agama yang di yakini, ya dari faktor ini dan itu, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya bener omongan Eko," kata Budi.
"Penelitian Budi di jalankan dengan baik," kata Eko.
"Penelitian. Ya belajar dan belajar," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Yaaa aku sadar dengan baik, ya dari latar belakang keluarga miskin. Sepintar-pintarnya aku belajar demi tujuan aku tercapai. Dunia masih banyak yang lebih pintar dari aku. Orang-orang itu, ya duduk di pemerintahan dan status pendidikan tinggi, ya gelarnya di akui dengan baik dan dari keadaan orang tuanya mampu," kata Budi.
"Yaaa aku mengerti sih omongan Budi. Membandingkan diri Budi dengan yang lain," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Selama ada kemauan pasti ada jalan untuk mencapai keinginan jadi kenyataan. Seperti usaha orang-orang miskin yang berusaha dengan baik, ya menabung untuk pergi ke Mekah untuk ibadah haji. Keinginan kuat, ya hasilnya berhasil orang-orang miskin mampu seperti orang kaya, ya naik haji untuk membenarkan jalan agama yang di yakini dan menyempurnakan agama yang di yakini," kata Eko.
"Omongan Eko benar," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.
"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Ngomongin acara Tv, ya sinetron ini dan itu. Bagus-bagus, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ceritanya, ya kan Budi?" kata Eko.
"Yaaa cerita lah!" kata Budi.
"Oke lah. Bagus-bagus. Yang orang-orang yang buat cerita, ya pinter-pinter di bidangnya," kata Eko.
"Memang sih. Orang-orang yang buat cerita, ya pinter-pinter," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Salah satu penggerak ekonomi. Sinetron," kata Eko.
"Realitanya begitu," kata Budi.
Budi dan Eko, ya terus asik main permainan ular tangga.
No comments:
Post a Comment