Budi duduk di depan rumahnya, ya menikmati minum kopi gelasan dan makan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Lea adalah pemandu wisata Filipina yang tinggal di Sapporo, Jepang yang bertunangan dengan Nobu, seorang pemuda Jepang. Suatu malam, setelah menerima pesan untuk bertemu di kedai bir, dia menemukan tunangannya sedang menggoda temannya. Sebelum melampiaskan amarahnya, dia menghitung perlahan dari satu sampai sepuluh, dan mengingat semua kenangan indah yang dia bagikan dengan Nobu di setiap hitungan. Saat dia berjalan keluar, terjadi kebutaan akibat stres dan dia pingsan.
Lea berjuang untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan dengan kebutaan sementara. Beberapa waktu kemudian, Tonyo, tetangga sebelah Lea yang juga orang Filipina memperkenalkan dirinya kepadanya dan berusaha memasak untuknya serta menghiburnya meski ditolak beberapa kali. Tonyo akhirnya mendapatkan kenalan Lea dan membujuknya untuk melakukan tur bersamanya di dalam dan sekitar kota. Keduanya menghabiskan sebagian besar waktunya berkeliling tempat-tempat wisata di Sapporo, dengan Tonyo berperan sebagai mata Lea sepanjang momen mereka. Mereka akhirnya jatuh cinta dan berjanji untuk mengunjungi kembali semua tempat yang mereka kunjungi segera setelah Lea mendapatkan kembali penglihatannya. Mereka kemudian merayakan pernikahan semu di mana Tonyo memberi Lea boneka Daruma —boneka Jepang yang diyakini memenuhi keinginan orang yang mengisi matanya—dan berharap dia sembuh dari kebutaan.
Pada salah satu kencan mereka, Tonyo meninggalkan Lea di jalan untuk mengambil boneka mainan yang ingin dia berikan kepada Lea. Pada titik ini, Lea mulai mendapatkan kembali penglihatannya dan, untuk pertama kalinya melihat Tonyo melambai padanya dari seberang jalan. Tonyo, terkejut dan gembira, berlari ke arah Lea tetapi tertabrak kendaraan dan meninggal.
Setelah kematian Tonyo, Lea mengunjungi rumahnya, dan menemukan surat yang ditinggalkannya untuknya. Dia mengetahui bahwa Tonyo pindah dari Tokyo ke Sapporo, menderita patah hati karena ditipu. Kemudian terungkap bahwa Lea sebenarnya telah bertemu dengannya sejak awal. Dia adalah seorang pria mabuk yang tidur di jalan depan rumah Lea. Lea secara konsisten merawatnya, memberinya kubis tumis sebagai makanan dan selimut. Tersentuh oleh kebaikannya, dia bersumpah untuk menjadi lebih baik, dan pindah ke sebuah rumah tepat di seberang rumah Lea. Suatu malam, Lea yang patah hati—mengenakan setelan hati raksasa—menghabiskan waktu bersama maskot pisang yang, tanpa sepengetahuannya, juga adalah Tonyo. Dialah yang mengiriminya pesan untuk bertemu di kedai bir setelah mengetahui perselingkuhan tunangannya dan membawanya pulang setelah dia pingsan pada malam dia kehilangan penglihatannya. Surat itu juga mengungkapkan bahwa Tonyo menderita penyakit jantung. Jantungnya membesar sejak dia berumur sembilan tahun; dia diberitahu bahwa itu bisa meledak kapan saja dan dia akan mati, oleh karena itu dia ingin melakukan segalanya untuk Lea sebelum hal itu terjadi
Diatasi dengan kesedihan, Lea mengenang momen-momen mereka dan memenuhi janjinya dengan mengunjungi kembali semua tempat yang pernah mereka kunjungi, mengenakan penutup mata di setiap tempat.
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya baca cerita yang lain dengan judul Jebakan.
Isi cerita yang di baca Budi :
Mely cewek cantik yang berkeinginan mengubah nasif hidupnya dari latar belakang. Dengan kepintaraan Mely, ya kerja di perusahaan. Dengan gaji yang di dapatkan, ya Mely bisa membeli barang yang diinginkan. Seorang cowok ganteng bernama Ridwan menyukai Mely. Ridwan kerja di perusahaan. Ridwan yang suka dengan Mely, ya berusaha dengan baik untuk jadian. Mely sedang dekat dengan Pak Sule. Yaaa Pak Sule orang kaya yang punya istri bernama Ibu Nunung dan dua putra. Pak Sule yang terpesona dengan kecantikan Mely, ya jadi jatuh cinta pada Mely, ya Pak Sule. Mely dan Pak Sule sering jalan bareng urusan kerjaan, ya Pak Sule ingin jadian dengan Mely. Ibu Nunung mengetahui perubahan dari suaminya, ya Pak Sule yang suka dengan cewek yang di sukai gitu.
Ibu Nunung selalu membuntutin kepada Pak Sule pergi. Mely jadi pacaran dengan Pak Sule dengan tujuan melorin hartanya gitu. Sampai Pak Sule ingin menikahi Mely, ya ngebet kawin gitu. Ternyata oh ternyata Mely menolak lamaran Pak Sule. Sok lah Pak Sule di tolah Meli dan tujuan jadian sama Pak Sule, ya melorotin hartanya. Pak Sule serangan jantung gitu, ya Mely tidak menolongnya jadi meninggalkan begitu saja. Ibu Nunung yang membuntutin Pak Sule, ya segera Ibu Nunung menolong Ibu Nunung yang terkapar di lantai, ya karena serangan jantung. Pak Sule tidak bisa di selamatkan dari serangan jantung, ya mati gitu. Ibu Nunung bersedih kehilangan suaminya, ya Pak Sule dan ingin membalas Mely.
Ridwan yang suka dengan Mely, ya jadian gitu. Hubungan di jalankan dengan baik Mely dan Ridwan, ya sampai satu tahun. Ridwan berkeinginan untuk menikahi Mely, ya tapi ternyata oh ternyata Ridwan di tolak Mely. Yaaa Mely pacaran dengan Ridwan dengan tujuan melorotin harta saja gitu. Ridwan patah hati dan tertipu karena mencintai cewek yang salah, ya Mely gitu. Ridwan yang sakit hati, ya meninggalkan rumah, ya Ibu Nunung dan adiknya bernama Hary berusaha mencegah Ridwan meninggalkan rumah. Yaaa Ridwan tetap ngotot banget meninggalkan rumah dengan tujuan menenangkan diri dengan baik gitu.
Ibu Nunung dan Hary membiarkan Ridwan pergi meninggalkan rumah. Ibu Nunung dan Hary membuat siasat untuk menjebak Mely dengan tujuan membalas perbuatan Mely pada Pak Sule dan Ridwan gitu. Hary mencari Mely. Ketika Hary bertemu Mely, ya segera merencanakan pendekatan. Usaha yang di jalankan Hary berhasil, ya jadinya jadian sama Mely, ya segera menikah. Mely telah mantap dengan pilihannya, ya menikah dengan Hary gitu. Mely tinggal di rumah Ibu Nunung, ya bersama sama Hary. Tiba-tiba Hary dapat telpon, ya meninggalkan rumah, ya meninggalkan Mely bersama Ibu Nunung. Mely menjalankan kehidupan yang baru sebagai istri di rumah Ibu Nunung, ya ternyata oh ternyata....Mely di teror dengan orang berpakaian hitam, ya pake topeng untuk menutupi wajahnya gitu.
Mely bisa mengalahkan orang yang menterornya. Yaaa Mely pun bertanya pada Ibu Nunung, ya tentang orang yang menterornya tapi Ibu Nunung tidak tahu gitu. Mely bingung tinggal di rumah Ibu Nunung karena ada orang menterornya sampai ada kata-kata kebencian di cermin yang di tujukan pada Mely gitu. Mely tetap menjalankan kehidupan dengan baik. Ridwan bersama istrinya Wulan, ya datang ke rumah Ibu Nunung. Yaaa Ibu Nunung senang Ridwan telah pulang dan telah menikah dengan Wulan. Pernikahan Ridwan dan Wulan di adakan sederhana karena ayah Wulan sakit gitu. Ridwan bertemu dengan Mely, ya mantan pacar gitu.
Ridwan tidak suka dengan Mely, ya karena masa lalu di tolak Mely ketika melamar Mely gitu. Ridwan baru tahu kalau Hary menikahi Mely gitu. Ridwan dan Wulan, ya jadinya membeli rumah yang mewah dekat rumah Ibu Nunung karena Ridwan telah sukses dalam kerjaannya. Hary pulang ke rumahnya, ya menemui Mely untuk mengajak bulan madu gitu. Hary dan Mely melakukan perjalanan bulan madu ke sebuah vila pake mobil. Ketika di perjalanan, ya mobil kehabisan bensin gitu. Hary mencari bensin dan Mely di tinggal di mobil. Orang yang menteror Mely, ya muncul gitu. Mely ketakutan banget di kejar orang yang menterornya sampai Mery terjaduh dan akhirnya pingsan gitu.
Hary membawa bensin untuk mobil, ya ternyata tidak ada Mely di mobil. Hary mencari Mely dengan baik dan akhirnya Mely di temukan pingsan dan di bawa ke rumah sakit gitu. Ibu Nunung khawatir dengan keadaan Mely gitu. Mely siuman dari keadaannya gitu, ya lama-lama baik dan pulang ke rumah gitu. Wulan datang ke rumah Ibu Nunung, ya bawa makanan. Ibu Nunung senang dengan Wulan. Mely merasa tersisihkan dan juga masih bingung siapa orang yang menterornya?. Mely ngobrol dengan Wulan, ya terlalu dekat dengan Ibu Nunung. Ternyata oh ternyata, ya Wulan tahu tentang Mely, ya mantan Ridwan gitu. Mely meninggalkan Wulan gitu. Orang yang menteror Mely datang lagi, ya jadi mengikutinya.
Ketika diikuti ternyata Mely melihat Ridwan dengan Wulan baru pulang dari belanja, ya masuk mobil. Mely beranggapan yang menteror dirinya adalah Ridwan. Mely kembali pulang ke rumah untuk balas dendam pada orang yang menterornya gitu. Ada Hp di meja, ya milik Ibu Nunung. Mely bersiasat mengatur pertemuan Ridwan dengan Ibu Nunung di rumah kosong gitu. Mely menghapusnya yang mengirim pesan gitu. Ridwan yang baru sampai di rumahnya, ya dapat pesan di Hp, ya dari Ibu Nunung untuk bertemu di rumah kosong.
Ridwan ke rumah kosong. Mely berada di rumah kosong, ya segera menyerang Ridwan dengan benda tumpul di pukul di kepalanya. Ridwan pingsan gitu. Mely meninggalkan Ridwan begitu saja dan balas dendamnya telah berhasil gitu. Mely kembali ke rumahnya. Wulan khawatir dengan Ridwan yang tidak pulang semalaman, ya jadi menemui Ibu Nunung karena mengirim pesan di Hp tentang pertemuan di rumah kosong. Ibu Nunung merasa tidak mengirim pesan di Hp-nya kepada Ridwan. Ibu Nunung, Wulan, ya dan Mely ke rumah kosong untuk mencari Ridwan. Sampai di rumah kosong, ya Ibu Nunung, Wulan, dan Mely menemukan Ridwan yang pingsan di lantai gitu. Ridwan di bawa ke rumah sakit untuk di obatin gitu, ya ada luka bekas pukulan di kepalanya. Mely khawatir dirinya ketahuan yang mencelakai Ridwan. Ibu Nunung curiga pada Mely, ya siapa tahu Mely yang mengirim pesan pake Hp Ibu Nunung ke Ridwan untuk bertemu di rumah kosong?. Mely menyangkal tuduhan Ibu Nunung gitu.
Seperti biasa Hary sibuk urusan kerja dan meninggalkan Mely. Hary pun berjanji pada Mely membelikan mobil baru yang milih Mely sendiri. Mely merasa dirinya sudah tenang karena tidak di teror lagi, ya Ridwan telah terbaring di rumah sakit gitu. Ternyata oh ternyata, ya orang yang menteror Mely muncul dengan baik. Mely ketakutan sekali, ya berusaha menjauh dari orang yang menterornya gitu. Mely berhasil selamat dari orang yang menterornya gitu. Mely curiga pelakunya adalah Wulan, ya di samperin Wulan dengan tujuan mengancam Wulan. Jika Wulan berbuat kelewat batas, ya Mely bertindak untuk menghancurkan Wulan sama dengan Ridwan gitu. Jadi kecurigaan Wulan tepat yang mencelakai Ridwan adalah Mely. Yaaa Mely meninggalkan rumah Wulan, ya pulang ke rumah. Sampai di rumah, ya Mely mencari Ibu Nunung sampai ke kamarnya gitu.
Mely menemukan foto Pak Sule ternyata suami Ibu Nunung gitu. Mely di datangin orang yang menterornya gitu. Mely melawan dan membuka topengnya ternyata Ibu Nunung yang selama ini menteror Mely dan bekerja sama dengan baik dengan Hary. Mely di jebak sama Ibu Nunung dan Hary gitu. Mely pergi meninggalkan rumah gitu. Ridwan sadar dari keadaannya, ya mengetahui pelaku yang memukulnya adalah Mely. Ridwan meninggalkan rumah sakit bersama Wulan untuk mencari Mely gitu. Hary yang pulang ke rumahnya, ya melihat Ibu Nunung yang terluka. Ibu Nunung memberitahu pada Hary kalau Mely sudah tahu kalau diri Mely di jebak untuk tujuan balas dendam Pak Sule dan Ridwan. Ibu Nunung menyuruh Hary mencari Mely gitu.
Mely berusaha melarikan diri dengan baik gitu. Hary bertemu dengan Ridwan dan Wulan, ya sedang mencari Mely. Ketiga bersama mencari Mely pake mobil dan akhirnya di temukan Mely. Yaaa Mely di penjara karena perbuatannya, ya memukul Ridwan. Hary menalak Mely gitu. Mely jadi gila di penjara karena urusan cinta dengan Pak Sule, Ridwan, dan Hary. Mely di bawa ke rumah sakit jiwa sama polisi gitu. Hary melihat keadaan Mely yang sudah jadi gila gitu.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja dengan baik gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.
"Seperti biasa. Hidup ini. Sederhana dan perjuangan. Realita hidup kita, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya," kata Budi.
"Di jalankan dengan baik hidup ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hanya lulusan SMA!" kata Budi.
"Yaaa realitanya memang begitu. Hanya lulusan SMA!" kata Eko.
"Apa pantes mengomentari atau bisa di bilang kritik untuk hal sesuatu gitu?" kata Budi.
"Sebenarnya sih. Pantes-pantes saja sih. Komentar atau kritik itu, ya tujuannya untuk lebih baik, ya berdasarkan omongan lulusan Universitas, ya Sarjana gitu," kata Eko.
"Aku paham omongan Eko!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Calon Presiden dan wakil. Di komentarin atau di kritik, ya berdasarkan debat yang di jalankan," kata Budi.
"Jadi...maksudnya komentar atau kritik itu....urusan debat calon Presiden dan wakil toh!" kata Eko.
"Karena aku hanya lulusan SMA jadi komentar atau kritiknya. Bla.....bla.....bla," kata Budi.
"Aku paham omongan Budi itu," kata Eko.
"Umum!!!" kata Budi.
"Komentar atau kritiknya bersifat umum. Karena Budi berdasarkan nonton Tv saja. Kalau mau bagus sih, ya komentar atau kritik, ya berdasarkan penelitian, ya seperti yang di lakukan lulusan Universitas, ya Sarjana. Jadi komentar atau kritik tajam, ya setajam silet," kata Eko.
"Memang komentar atau kritik....lulusan Sarjana lebih baik dari hanya lulusan SMA!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Yaaa memang sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko.
"Yaaa kalau begitu. Main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment