Keadaan lingkungan baik. Eko duduk di depan rumahnya dengan santai banget gitu.
"Emmm," kata Eko.
Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan.
"Baca cerpen saja!" kata Eko.
Eko mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik dan segera di baca dengan baik cerpen yang ceritanya menarik gitu.
Isi cerita yang di baca Eko :
Di pulau Oahu, Triton sedang mencari Inhuman yang baru berubah saat mereka diserang oleh tim pemogokan. Tim membunuh Inhuman baru dan melukai Triton, yang melompat ke laut untuk melarikan diri. Di Attilan, ya kota rahasia Inhumans on the Moon, Black Bolt, Medusa, dan anggota Keluarga Kerajaan Inhuman lainnya mendiskusikan penjelajah Bumi yang hampir menemukan mereka. Black Bolt tidak merasa perlu ada perhatian.
Keluarga Kerajaan menghadiri upacara Terrigenesis, di mana warga muda Inhuman Iridia dan Bronaja terpapar Terrigen Mist untuk mengungkapkan kemampuan mereka. Setelah proses tersebut, Iridia menerima kemampuan terbang, sedangkan Bronaja tidak percaya dia telah menerima kemampuan tersebut. Ketika saudara laki-laki Black Bolt, Maximus, yang tidak memiliki kemampuan karena dijadikan manusia melalui Terrigenesisnya sendiri, pergi untuk menghiburnya dan menyentuh bahunya, Bronaja mendapat penglihatan tentang Maximus yang disematkan ke dinding dengan ular menyerangnya. Setelah upacara, Maximus mengetahui misi Triton di Bumi, dan mengonfrontasi Black Bolt tentang masalah tersebut. Black Bolt menjelaskan bahwa dia mengirim Triton ke Bumi untuk membantu menemukan manusia yang telah mengalami Terrigenesis karena Terrigen memasuki suplai air Bumi. Triton akan membawa mereka ke Attilan untuk hidup bebas dari tuntutan.
Percaya Triton mungkin sudah mati, Gorgon pergi ke Bumi untuk menemukannya. Maximus mempertanyakan kesetiaan Medusa pada Black Bolt, dan dia menyerang Maximus dengan rambutnya yang dapat diatur, yang disadari Maximus adalah penglihatan yang dilihat Bronaja. Maximus berbicara dengan Kitang, kepala Dewan Genetik, dan mengungkap rencana kudeta untuk menyingkirkan Black Bolt dan Medusa dari tahta. Kitang berencana untuk menangkap Maximus, tetapi dibunuh oleh kepala keamanan Maximus, Auran. Di Bumi, Gorgon dikejar oleh tim pemogokan yang sama, yang menerima perintah membunuh dari Maximus, tapi Gorgon mengalahkan mereka. Karnak mengetahui apa yang dilakukan Maximus, dan memperingatkan Medusa dan saudara perempuannya Crystal. Crystal memiliki anjingnya Lockjaw kirim Karnak ke tempat aman di Bumi, dan lakukan hal yang sama dengan Medusa dan Black Bolt.
Menyadari mereka semua telah terdampar dan terpisah di Bumi, Karnak dan Medusa mulai mencari Black Bolt, dan Gorgon menggunakan alat komunikasinya untuk menghubungi Maximus, berharap itu akan terlacak sehingga pertarungan akan datang kepadanya. Louise, di Callisto Aerospace Control Center di California, mulai menyelidiki penjelajah yang hilang dan mempelajari empat kejadian aneh yang berasal dari area Bulan yang sama tempat penjelajah hilang. Dia melacak ini ke lokasi di sekitar Hawaii dan memutuskan untuk menyelidiki lebih lanjut.
Maximus mengancam anggota Dewan Genetik yang tersisa untuk mengikutinya, dan terus menggunakan penglihatan Bronaja selanjutnya. Dia mencoba meyakinkan Crystal untuk bergabung dengannya. Kedatangan Black Bolt menyebabkan gangguan lalu lintas, dan dia melawan polisi untuk melarikan diri. Dia kemudian mengutil pakaian baru, dan ditangkap. Auran mengejar Medusa ke Bumi, hanya untuk Medusa menikam Auran karena pengkhianatannya, membunuhnya. Maximus menyebut orang-orang Attilan sebagai raja baru mereka. Auran kemudian dihidupkan kembali dengan kemampuan penyembuhannya sendiri, dan meminta bantuan dari Maximus.
***
Eko selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan di taruh di bawah meja.
"Emmm," kata Eko.
Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi datang ke rumah Eko, ya motor di parkirkan dengan baik di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.
"Hidup ini," kata Budi.
"Ada apa dengan hidup ini?" kata Eko.
"Hidup ini tetap berjuang dengan baik demi menggapai keinginan yang diinginkan setiap manusia yang hidup di muka bumi ini," kata Budi.
"Realitanya begitu," kata Eko.
"Jika ingin berhasil dari apa yang di gapai? Ya dengan kepintaran, ya berjalan di jalan baik demi kebaikan bersama," kata Budi.
"Belajar dengan baik di pendidikan, ya jadi pintar. Suatu saat akan mendapatkan apa yang diinginkan? Ya tercapai dengan baik, ya dari usaha diiringi doa. Contoh : orang-orang yang sukses di bidangnya karena kepintarannya," kata Eko.
"Contoh Eko, ya tepat banget!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main catur saja!" kata Eko.
"Oke. Main catur saja!" kata Budi.
Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di bawah meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu.
"Ngomongin acara Tv, ya debat wakil Presiden. Menurut ku bagus. Gimana menurut Eko?" kata Budi.
"Acara Tv. Debat wakil Presiden. Yaaa bagus sih, ya penilaian secara umum dari latar belakang hanya lulusan SMA. Mungkin beda dengan obrolan di Tv, ya lulus Universitas untuk menggerakkan roda ekonomi dengan baik, ya bidang komunikasi," kata Eko.
"Bagus toh. Pendapat Eko," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Ada nilai edukasinya, ya Eko?" kata Budi.
"Ada nilai edukasinya sih," kata Eko.
"Untuk nambah-nambah ilmu saja," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Budi dan Eko terus bermain dengan baik, ya permainan catur.
"Masih terlihat sih, ya permainan catur. Menurut aku. Gimana Eko?" kata Budi.
"Kita penonton yang baik. Ya komentarnya, ya seperti permainan catur. Memang terlihat begitu!" kata Eko.
"Jadi.....rakyat yang menentukan pilihannya dengan baik. Siapa yang terbaik jadi Presiden beserta wakilnya, ya untuk memimpin negeri ini?" kata Budi.
"Rakyat penentu dari Pemilu Presiden," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus bermain catur dengan baik banget gitu.
"Ngomongin acara Tv tentang lomba menyanyi. Bagus acara Tv tersebut, ya seperti biasanya. Gimana pendapat Eko?" kata Budi.
"Pendapat aku tentang lomba menyanyi, ya acara Tv. Ya bagus lah!. Pendapat penonton yang baik, ya kan Budi?" kata Eko.
"Iya pendapat penonton yang baik, ya menyukai tontonan acara Tv. Menghargai kerja keras orang-orang di bidangnya untuk mengerakkan ekonomi dan menggapai cita-cita demi hidup ini," kata Budi.
"Ekonomi dan ekonomi. Perjuangan manusia hidup di dunia ini," kata Eko.
"Yang miskin berjuang dengan baik, ya keluar dari kemiskinan. Ya yang kaya, ya tetap kaya dan tidak ingin jadi miskin karena miskin penderitaan," kata Budi.
"Realita kehidupan ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi terus main catur dengan baik. Abdul datang ke rumah Eko, ya motor di taruh di depan rumah Eko. Abdul duduk dengan baik, ya bersama Eko dan Budi. Permainan catur yang di mainkan Eko dan Budi yang menang adalah Eko
"Hidup ini. Di nikmati dengan baik. Sederhana," kata Abdul.
"Memang hidup ini di nikmati dengan baik dengan keadaan kita. Sederhana," kata Budi.
"Sederhana!" kata Eko.
"Ngomong-ngomong yang asik di obrolin....Budi, Eko....apa?" kata Abdul.
"Ah...biasa obrolan acara Tv saja!" kata Eko.
"Acara Tv yang ini dan itu, ya di obrolin dengan baik," kata Budi.
"Oooo acara Tv toh," kata Abdul.
"Karena sudah ngumpul main kartu remi saja!" kata Eko.
"Oke. Main kartu remi!" kata Budi.
"Yaaa main kartu remi," kata Abdul.
Eko dan Budi membereskan papan catur, ya papan catur di taruh Eko di bawah meja, ya segera mengambil kartu remi di bawah meja, ya kartu remi di kocok dengan baik dan di bagikan dengan baik gitu. Ketiganya main kartu remi dengan baik gitu. Sedangkan Erwin yang berada di kota Jakarta. Erwin selesai kuliah, ya jalan-jalan dengan mobil, ya di temanin teman baik Putri, ya teman baik masa SMA sampai sekarang, ya dan juga ada teman baik Putri bernama Laura. Ya Laura teman kuliah Putri. Sebenarnya Erwin ingin ngajak teman kuliahnya yang cowok, ya untuk jalan-jalan untuk menikmati keadaan kota Jakarta, ya tapi teman-teman Erwin, ya sibuk dengan urusan yang ini dan itu.
Erwin bersama Putri dan Laura, ya menikmati keadaan kota Jakarta yang baik, ya sampai ketiganya memutuskan untuk makan malam di suatu tempat yang baik, ya tempat kumpulan kuliner di suatu tempat gitu. Banyak orang yang ke tempat tersebut, ya memilih makanan yang di sukai gitu. Erwin bertemu dengan Tiara bersama pacarnya, ya Aslan gitu. Erwin sebenarnya pernah berharap bersama Tiara, ya ketika Tiara putus dengan Aslan. Tapi karena Aslan cinta pertama Tiara, ya jadi....Tiara tidak bisa melupakan Aslan. Tiara bisa memaafkan kesalahan Aslan, ya jadi Tiara balikan dengan Aslan dengan baik gitu.
Karena pertemuan tidak sengaja Tiara dengan Erwin, ya Putri segera ke tempat makan yang di pilih, ya makan Seafood, ya Erwin dan Laura mengikuti Putri dengan baik gitu. Sedangkan Aslan dan Tiara, ya ke tempat makan, ya makanan Thailand yang rame di kunjungin orang-orang yang menyukai makan Thailand gitu. Makan dan minuman, ya di pesan dengan baik Erwin, Putri, dan Laura. Pelayan menyajikan makan dengan baik, ya jadi segera Erwin dan teman-teman menikmati makan yang enak, ya sambil menikmati keadaan lingkungan yang rame banget gitu, ya orang-orang yang menikmati makan yang di sukai dengan baik gitu. Erwin sempat memfoto dirinya bersama Putri, Laura, ya yang lagi menikmati makan bersama dan di kirimkan foto tersebut ke Hp-nya Budi gitu. Yaaa Budi lagi asik main kartu remi dengan Abdul dan Eko, ya sambil ngobrol dan menikmati makan dan minum, ya dapat kiriman foto di Hp, ya dari Erwin.
Budi memerika Hp-nya dengan baik dan berkata dalam hatinya "foto kebersamaan Erwin dengan teman-teman".
"Budi masih main detektif?" kata Eko.
"Detektif," kata Budi.
"Main detektif urusan apa?" kata Abdul.
"Informasi di kirimkan ke Hp Budi. Kemungkinan permainan detektif," kata Eko.
"Yaaa memang sih aku baru dapat informasi di Hp ku," kata Budi.
"Berarti bener Budi main detektif," kata Abdul.
"Yang ngirim informasi sih....Erwin. Yaaa Erwin ngirim foto sih!" kata Budi.
"Erwin ngirim foto," kata Eko.
"Erwin," kata Abdul.
"Iya...Eko. Erwin ngirim foto. Yaaa Eko mau lihat?" kata Budi.
"Iya aku mau lihat!" kata Eko.
"Niii Eko!" kata Budi, ya sambil memberikan Hp-nya pada Eko.
Eko mengambil Hp Budi, ya di lihat dengan baik foto tersebut.
"Erwin bersama Putri dan temannya, ya cewek," kata Eko.
"Putri," kata Abdul.
"Apa Abdul ingin melihat foto kiriman Erwin?" kata Budi.
"Kalau mau bilang saja Abdul!" kata Eko.
"Oke. Oke. Oke. Aku mau lihat foto yang di kirim Erwin!" kata Abdul.
Eko memberikan Hp ke Abdul, ya segera Abdul mengambil Hp dan melihat foto tersebut dengan baik.
"Erwin bersama Putri dan temanya, ya cewek. Sedang menikmati makan," kata Abdul.
"Erwin memperlihat keadaannya di kota Jakarta, ya menikmati makan dan minuman bersama teman-teman," kata Budi.
"Menikmati keadaan," kata Eko.
"Emmm," kata Abdul.
Abdul menyerahkan Hp ke Budi, ya segera di ambil Hp gitu.
"Ngomong-ngomong cewek di foto selain Putri. Siapa namanya?" kata Abdul.
"Aku mana tahu?" kata Budi.
"Ya di tanya sama Erwin. Siapa cewek itu?" kata Eko.
"Oke. Aku nanya Erwin, ya siapa nama cewek itu?" kata Budi.
Budi mengirim pesan lewat Hp, ya ke Hp Erwin untuk menanyakan siapa nama cewek yang bersama Erwin selain Putri gitu?. Erwin memberitahu Budi siapa nama cewek itu? Ya dari Hp Erwin ke Hp Budi. Ya di baca Budi siapa nama cewek tersebut?. Erwin menjelaskan dengan baik tentang Laura sebatas teman, ya di tulis di Hp dan kirim ke Hp Budi. Yaaa Budi membaca dengan baik, ya mengerti dengan baik pesan yang di kirim Erwin.
"Laura," kata Budi.
Eko dan Abdul mendengar omongan Budi dan berkata bersamaan "Laura".
Hp di taruh di meja sama Budi.
"Cantik Laura itu," kata Budi.
"Erwin masih jomlo. Gagal bersama Tiara, ya karena Tiara milih balikan dengan Aslan," kata Eko.
"Gagal menjalin hubungan dengan cewek yang di sukai. Lebih baik, ya cari cewek lain. Laura itu bisa di jadiin target untuk jadian," kata Abdul.
"Laura itu memang bisa di jadiin pacar sih, ya sama Erwin. Ya keputusan tetap pada Erwin. Laura itu sebatas teman saja sama Erwin," kata Budi.
"Teman," kata Eko.
"Sebaiknya itu, ya Erwin fokus kuliah dari pada urusan cinta. Ada banyak cerita, ya tentang anak kuliahan terganggu kuliahnya karena perkara cinta," kata Abdul.
"Memang sebaiknya fokus kuliah dari pada urusan cinta," kata Budi.
"Kata orang tua, ya kalau jodoh tidak kemana-mana. Jadi lebih baik fokus kuliah saja!" kata Eko.
"Laura itu....namanya kaya nama artis gitu," kata Budi.
"Kesamaan nama hal biasa," kata Abdul.
"Biasa nama itu sama. Orangnya beda. Hidup ini," kata Eko.
"Yaaa sama biasa!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Emmm," kata Abdul.
Abdul, Eko, dan Budi terus main kartu remi dengan baik. Sedangkan Erwin, Putri, dan Laura setelah menikmati makanan dan minuman yang enak di tempat makan, ya ketiga pulang ke rumah masing-masing.
No comments:
Post a Comment