CAMPUR ADUK

Tuesday, December 19, 2023

HARRY POTTER AND THE DEATHLY HALLOWS

Budi duduk santai di depan rumahnya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. 

"Nyanyi saja. Main gitar!" kata Budi. 

Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :

"Pandangan pertama, awal aku berjumpaPandangan pertama, awal aku berjumpaSeolah-olah hanya impian yang berlalu
Sungguh, tak kusangka dan rasa tak percayaGadis secantik dia datang menghampirikuHampir, hampir aku tak sadar dibuatnya
Sungguh, karena diaAku di depan AndaMemberanikan diriBergaya dan menyanyi
Memang kecantikannyaDan kelembutan hatinyaMembuat aku beraniMenghadapi dunia
Pandangan pertama, awal aku berjumpaPandangan pertama, awal aku berjumpaMembuat aku rindu, ingin selalu berduaKiranya asmara telah membakar dada
Sungguh, karena diaAku di depan AndaMemberanikan diriBergaya dan menyanyi
Memang kecantikannyaDan kelembutan hatinyaMembuat aku beraniMenghadapi dunia
Pandangan pertama, awal aku berjumpaPandangan pertama, awal aku berjumpaMembuat aku rindu, ingin selalu berduaKiranya asmara telah membakar dada"

***

Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan, dan gitar di taruh di samping kursi. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. 

"Baca cerpen saja!" kata Budi. 

Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik, ya dan cerpen di baca dengan baik gitu. 

Isi cerita yang di baca Budi :

Cerita ini diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy, yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts, atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.

Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang pembenci non-penyihir dan telah membunuh banyak Muggle, dan meninggal di Penjara Azkaban atas kejahatannya Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah sebelumnya Dudley melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.

Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan pembunuh. George Weasley kehilangan sebelah telinganya dan Mad-Eye Moody dibunuh oleh Voldemort sendiri. Belakangan, Harry mendapatkan penglihatan mengenai pelariannya; tongkat sihirnya telah bereaksi dengan tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Delumintaor untuk Ron, buku mengenai kisah anak-anak untuk Hermione, dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch pertama yang ditangkap Harry. Namun, pedang tersebut ditahan, karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore. Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur Delacour dan Bill Weasley. Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir: Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Serius Black kepada Harry.

Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B. pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius. Mereka mulai mencari horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher, mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi Voldemort menempatkan horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika Regulus merasa kecewa dengan Dumbledore,ia memerintahkan Kreacher untuk kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh dalam proses itu Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan memberikannya kepada Dolores Umbridge. 

Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat lama tinggal di suatu tempat. Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.

Di Godric's Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric's Holow, mereka juga menemui Bathilda Bagshot, seorang kawan lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Dumbledore. Namun, ternyata mereka terperangkap, karena "Bagshot" itu merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.

Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan. Ia menyelam ke dalamnya dan mendapati pedang dan kalung liontin horcrux Voldemort. Kalung itu mencoba mencekik Harry dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.

Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood, dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry, Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya :

- tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand), 

- batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Store), 

- Jubah Gaib yang tidak lekang oleh waktu.

Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry sebagai ganti tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan ketiga benda sihir Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort. Harry Potter berkata dia hanya putus asa ketika putrinya ditawan oleh Pelahap Maut karena ayahnya mendukung dia, sehingga dia terpaksa menyerahkan Harry Potter ke Kementerian meskipun sebelumnya Ronald Weasley menanyakan mengapa Xenophilius mengkhianati mereka bertiga.

Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap dan dibawa ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor, karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron dan Harry. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix. Cerita diakhiri dengan Voldemort mendatangi makam Albus Dumbledore. Menurut info yang dia dapat, tongkat Elder dikubur bersama jasadnya Dumbledore. Kemudian Voldemort segera membongkar makam itu dan mengambil tongkat Elder dari jasad nya Dumbledore. 

***

Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu. 

"Emmm," kata Budi.

Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus. Eko datang ke rumah Budi, ya motor di parkirkan di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Emmm," kata Eko. 

"Aku mau cerita Eko!" kata Budi. 

"Budi mau cerita toh. Ya silakan bercerita!" kata Eko. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Owan pemuda yang baik, ya kerjaannya jualan ketoprak demi hidup ini. Sebagai muslim yang baik Owan menjalankan ibadah dengan baik di rumah dan mesjid, ya sering mendengarkan ceramahnya Bang Jack untuk pemahaman agama gitu. Ada cewek yang di sukai Owan, ya cewek tersebut adalah Mely gitu. Ya Mely masih kuliah di Universitas gitu. Orang tua, ya mendidik anaknya dengan pemahaman agama pada Mely untuk kebaikan Mely gitu. Owan berusaha dengan baik, ya jadian sama Mely gitu. Mely dan Owan tetap sebatas teman saja gitu. Jhon berasal dari keluarga kaya dan masih kuliah di Universitas gitu. Orang tua, ya mendidik anaknya dengan pemahaman agama dengan tujuan kebaikan Jhon gitu. Jhon teman baik sama Owan gitu. Ketika Jhon bertemu dengan Mely, ya jadinya Jhon jatuh hati pada pandangan pertama gitu. Jhon ingin jadian sama Mely, ya di dekati dengan baik gitu. Mely menerima cintanya Owan, ya pacaran. Owan ada rencana ingin menikahi Mely gitu. Jhon akhirnya tahu, ya Mely jadian dengan Owan teman baik Jhon gitu. Karena Jhon suka dengan Mely, ya terus di dekatin dengan baik. Meluluhkan cewek dengan kelembutan banget, ya jadinya klepek-klepek gitu. Mely jadi beneran rasa suka sama Jhon. Hubungan Jhon dan Mely, ya kebablasan gitu. Mely jadinya hamil karena ulah Jhon. Owan sampai tahu kebenaran tentang Mely di hamili Jhon. Owan marah sih, ya cewek di sukainya di hamili Jhon. Owan berniat untuk mengajar Jhon. Mely memang meminta maaf pada Owan karena mengkhianati cinta Owan gitu. Owan yang memahami ilmu agama yang di yakin, ya jadi memaafkan Mely dan tidak jadi mengajar Jhon. Ya cerita Jhon ada sih menolak bayi di kandungan Mely gitu. Mely sampai bersedih sih, ya Jhon tidak mengakui bayi di kandungan Mely gitu. Owan bicara dengan Jhon di depan mesjid tentang masalah Mely, ya Jhon tidak mau mengakui kehamilan Mely. Owan memberikan masukkan baik pada Jhon, ya pemahaman agama gitu. Jhon sadar bahwa dirinya, ya salah gitu. Seperti kebanyakan nasehat para ceramah, ya manusia tidak luput dari kesalahan gitu. Jhon tobat dari kesalahannya, ya ibadah di mesjid setelah di berikan masukan baik sama Owan. Jhon menerima bayi di kandungan Mely dan menikah gitu. Ya Owan senang Jhon dan Mely menikah dan telah tobat dengan baik gitu. Owan menjalankan kehidupannya dengan baik, ya jualan ketoprak, ibadah dengan baik di mesjid dan rumah, ya dan mendengarkan ceramahnya Bang Jack untuk pemahaman agama gitu. Natasha seorang cewek cantik, ya janda anak satu gitu, ya suaminya bernama Desta meninggal karena Takdir saja. Owan bertemu dengan Natasha di sebuah acara pengajiannya Pak Jalal gitu. Owan tertarik dengan Natasha gitu. Maka Owan pendekatan dengan baik, ya sama Natasha dan akhirnya menikah gitu. Natasha suka sama Owan, ya paham agama, beneran suka sama Natasha, dan menerima dengan baik anaknya Natasha, ya Loli gitu. Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Cerita yang bagus," kata Eko. 

"Sekedar cerita saja!" kata Budi. 

"Tokoh Jhon dan tokoh Mely kebablasan dalam hubungan sampai hamil. Bukan salah orang tua tapi anak yang salah. Tokoh Owan, ya memberikan masukkan baik pada tokoh Jhon, ya jadinya tobat. Manusia tidak luput dari kesalahan," kata Eko. 

"Begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Waktu juga. Tokoh Owan mendapatkan cinta pengganti yang baik, ya tokoh Natasha, ya janda anak satu," kata Eko. 

"Ya begitulah ceritanya," kata Budi. 

"Seperti biasa. Lika liku kisah cinta," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi.

"Emmm, kata Eko. 

"Yang paling baik di dunia ini, ya cerita sinetron dan film dari pada cerita aku, ya kan Eko?" kata Budi. 

"Iya. Sinetron dan film. Lebih baik dari pada cerita Budi," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Bahan obrolan lulusan SMA, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang bahan obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Main permainan ular tangga saja!" kata Eko.

"Ya oke main permainan ular tangga!" kata Budi.

Budi mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK