Malam yang tenang, ya keadaan lingkungan sekitar Budi....baik gitu. Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Nyanyi dan main gitar saja!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang dinyanyikan Budi :
***
Budi selesai bernyanyi, ya gitar berhenti di mainkan dan gitar di taruh di samping kursi gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu.
"Baca cerpen saja!" kata Budi.
Budi mengambil buku di bawah meja, ya buku di buka dengan baik dan cerpen di baca dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di Toronto, Scott Pilgrim yang berusia 22 tahun adalah seorang bassis untuk band garasi indienya yang gagal, Sex Bob-Omb. Dia berkencan dengan Knives Chau, seorang siswa sekolah menengah berusia 17 tahun, yang tidak disetujui oleh teman-temannya di band, teman sekamarnya Wallace Wells, dan adik perempuannya Stacey Pilgrim. Scott bertemu dengan seorang gadis pengiriman Amazon Amerika, Ramona Flower, setelah pertama kali melihatnya dalam mimpi. Dia kehilangan minat pada Pisau, tetapi tidak putus dengannya sebelum mengejar Ramona. Saat Sex Bob-Omb bermain dalam pertempuran band disponsori oleh eksekutif rekaman Gideon Graves, Scott diserang oleh mantan pacar Ramona, Matthew Patel. Scott mengalahkan Patel dan mengetahui bahwa, untuk berkencan dengan Ramona, dia harus mengalahkan enam mantan jahatnya yang tersisa.
Scott akhirnya putus dengan Knives, yang menyalahkan Ramona dan bersumpah untuk memenangkannya kembali. Sementara itu, Scott mulai diserang oleh, dan mengalahkan, tiga mantan Ramona berikutnya: aktor Hollywood dan pemain skateboard Lucas Lee, vegan bertenaga super Todd Ingram, dan ninja lesbian Roxy Richter, sementara juga menghadapi mantannya sendiri, bintang pop Envy Adams. Namun, Scott menjadi frustrasi selama proses tersebut, dan setelah ledakan tentang sejarah kencan Ramona, dia putus dengannya.
Pada pertempuran band berikutnya, Sex Bob-Omb mengalahkan mantan jahat kelima dan keenam Ramona, kembar Kyle dan Ken Katayanagi, memberi Scott kehidupan ekstra. Meskipun demikian, Ramona tampaknya kembali dengan mantan ketujuhnya yang jahat, Gideon. Sex Bob-Omb menerima kontrak rekaman Gideon, kecuali Scott, yang keluar dari band sebagai protes. Gideon mengundang Scott ke tempatnya, Chaos Theatre, tempat Sex Bob-Omb bermain. Memutuskan untuk memenangkan kembali Ramona, Scott menantang Gideon untuk memperjuangkan kasih sayangnya, mendapatkan pedang "Kekuatan Cinta". Pisau menyela pertempuran, menyerang Ramona, dan Scott dipaksa untuk mengungkapkan bahwa dia menipu mereka berdua. Gideon membunuh Scott dan Ramona mengunjunginya dalam keadaan limbo untuk mengungkapkan bahwa Gideon telah menanamkan padanya dengan kontrol pikiran perangkat.
Scott menggunakan 1-up-nya untuk hidup kembali dan masuk kembali ke Chaos Theatre. Dia berdamai dengan teman-temannya dan menantang Gideon lagi, kali ini untuk dirinya sendiri, mendapatkan pedang "Kekuatan Harga Diri". Setelah meminta maaf kepada Ramona dan Knives karena berselingkuh, dan menerima kesalahannya sendiri, Scott bergabung dengan Knives dan mereka mengalahkan Gideon. Sekarang bebas dari kendalinya, Ramona bersiap untuk pergi. Knives menerima bahwa hubungannya dengan Scott telah berakhir dan, atas dorongannya, dia pergi bersama Ramona untuk "mencoba lagi".
***
Budi selesai baca cerpen yang cerita menarik, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja gitu.
"Emmm," kata Budi.
Budi menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
"Eko belum datang juga. Kalau begitu, ya baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik gitu. Berita-berita di koran, ya banyak yang bagus-bagus dari cerita tentang pemerintahan luar negeri, pemerintahan dalam negeri, olahraga, sampai cerita artis yang ini dan itu gitu. Cukup lama Budi baca cerpen, ya akhirnya yang di tunggu datang juga. Ya Eko yang dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan motor di depan rumah Budi. Koran di taruh di meja sama Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi dan Eko melihat koran di meja.
"Ada koran," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Aku baca koran dulu. Ya ingin tahu berita hari ini!" kata Eko.
"Iya Eko. Silakan baca korannya dengan baik!" kata Budi.
Eko mengambil koran di meja dan di baca dengan baik. Budi, ya menunggu Eko selesai baca koran sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus gitu. Eko membaca koran dengan baik gitu, ya berita-berita di koran yang ceritanya bagus-bagus gitu. Eko baca koran dengan teknik baca cepat dan pada akhirnya selesai baca koran dan koran di taruh di meja gitu.
"Berita-berita di koran, ya bagus-bagus," kata Eko.
"Ya...realitanya begitu," kata Budi.
"Ya yang buat berita, ya pinter-pinter di bidangnya," kata Eko.
"Ya realitanya begitu," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Hidup ini...pilihan manusia yang menjalankan hidup, ya kan Eko?" kata Budi.
"Iya...memang hidup ini pilihan manusia yang menjalankan hidup ini," kata Eko.
"A dan B," kata Budi.
"Ada maksudnya....A dan B, ya Budi?" kata Eko.
"A, ya tinggal di pinggir pantai. Dan B, ya tinggal di tengah kota?" kata Budi.
"Tinggal di pinggir pantai dan tinggal di tengah kota," kata Eko.
"Menurut Eko, ya milih A atau B?" kata Budi.
"Yaaa milih A lah!" kata Eko.
"Eko. Milih A," kata Budi.
"Tinggal di pinggir pantai, ya walau hidup dengan kerjaan jadi nelayan di syukurin dengan baik," kata Eko.
"Ya memang sih karena keadaan tinggal di pinggir pantai di syukurin dengan baik dengan kerjaan jadi nelayan," kata Budi.
"Sedangkan B, ya tinggal di tengah kota, ya kalau keadaan kaya....hidup enak menikmati keadaan apa yang di bangun manusia, ya moderen ini dan itu. Kalau keadaan miskin, ya tinggal di tengah kota....hidup berusaha keras dengan baik dan kalau gagal dalam usaha bisa jadi pengemis di pinggir jalan," kata Eko.
"Kaya dan miskin, ya tinggal di tengah kota," kata Budi.
"Budi milih apa?" kata Eko.
"Ya aku milih A, ya tinggal di pinggir pantai. Ya alasannya sih, ya aku bisa bermain setiap hari di pantai dan menikmati keadaan. Kerjaan jadi nelayan pun di terima dengan baik," kata Budi.
"Bermain setiap hari di pantai, ya hidup di nikmati dengan baik," kata Eko.
"Bagi orang-orang kaya, ya pantai sampai pulau di buat usaha dengan baik. Roda ekonomi di jalankan dengan baik," kata Budi.
"Nama juga orang-orang kaya, ya buat usaha ini dan itu dengan tujuan tetap kaya dan menikmati hidup dengan baik gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Main permainan ular tangga Budi!" kata Eko.
"Oke. Main permainan ular tangga!" kata Budi.
Budi mengambil koran di meja, ya koran di taruh di bawah meja dan mengambil permainan ular tangga di bawah meja, ya permainan ular tangga di taruh di atas meja. Eko dan Budi main permainan ular tangga dengan baik gitu.
"Emmm," kata Budi.
"A dan B," kata Eko.
"Apa maksudnya A dan B, ya Eko?" kata Budi.
"A, ya bersabar dan berusaha dengan baik untuk mengubah kepribadian buruk jadi baik. Dan B, ya tidak bisa bersabar dan putus hubungan. Jadi A dan B, ya masih berkaitan dengan cowok milih cewek yang punya kepribadian kasar gitu," kata Eko.
"Ooo A dan B berkaitan dengan cowok milih cewek yang punya kepribadian kasar toh," kata Budi.
"Jadi Budi milih apa?" kata Eko.
"Ya aku milih A saja. Dasar cinta. Bersabar dan berusaha dengan baik mengubah kepribadian kasarnya cewek, ya jadi baik dengan membimbingnya dengan pemahaman ilmu agama," kata Budi.
"Budi milih A karena dasar cinta," kata Eko.
"Kalau Eko milih apa?" kata Budi.
"Ya aku milih....A. Ya karena ada sebuah film yang menceritakan tentang tokoh cowok yang berusaha dengan baik, ya mengubah kepribadian cewek yang di sukai dari kasar jadi baik dengan cinta yang tulus banget," kata Eko.
"Eko milih A karena berdasarkan cerita film," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Jadi yang milih B. Kemungkinkan orang lain, ya kan Eko?" kata Budi.
"Ya kemungkinkan yang milih B, ya orang lain karena tidak mampu menghadapi cewek yang punya kepribadian kasar gitu," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi tetap asik main permainan ular tangga gitu.
No comments:
Post a Comment