CAMPUR ADUK

Thursday, October 19, 2023

DRAGON BALL : THE PATH TO POWER

Budi duduk santai di depan rumahnya. 

"Main action figure saja!" kata Budi. 

Yaaaa Budi mengambil action figure Dragon Ball di bawah meja, ya tepatnya di dalam kotak kardus. 

"Di mainin. Cerita seperti apa ya?" kata Budi. 

Budi berpikir dengan baik. 

"Begini ceritanya!" kata Budi. 

Budi main action figure dengan baik. 

Isi ceritanya yang Budi sambil main action figure :

Goku adalah anak kecil berekor monyet yang hidup sendirian di Gunung Paozu. Satu hari, setelah dia menangkap ikan besar untuk dimakan, seorang gadis dalam sebuah mobil Bulma hampir menabraknya. Dia salah mengira kalau mobilnya adalah monster dan ia pun melemparnya, tetapi ia ditembak oleh Bulma. Dia berpikir Bulma adalah sejenis iblis, tetapi akhirnya Bulma meyakinkannya kalau dia adalah manusia, walaupun dia tak punya ekor. Goku mengundang Bulma ke rumahnya karena almarhum kakeknya selalu menasehatinya agar baik hati pada wanita. Ketika mereka masuk ke dalam rumah, Goku menunjukkan Bulma sebuah bola berkilau orange yang ia pikir adalah kakeknya. Tanpa diduga Bulma jadi bersemangat dan bertanya apakah dia bisa memiliki bola itu. Ketika Goku protes, dia mengeluarkan 2 "kakek" lagi dan menjelaskan padanya tentang legenda Dragon Ball dan Eternal Dragon. Bulma mengajak Goku untuk ikut bersamanya mencari Dragon Ball yang lain, tetapi saat itu tak berhasil, dia memberitahu Goku kalau itu akan membantunya jadi lebih kuat. Goku setuju dan mereka pun berangkat.

Kemudian, di sebuah hutan, mereka terpaksa berhenti karena seekor sapi di tengah jalan yang menghalangi jalan mereka dan memalak Bulma. Goku pun bertarung dengan makhluk itu yang kemudian berubah menjadi sebuah robot lalu menjadi kelelawar. Sayangnya, kemudian waktu lima menitnya habis dan dia kembali berubah jadi Oolong, si babi. Tak ada waktu untuk minta maaf karena Yamcha menyerang. Dia meminta semua kapsul dan uang yang mereka punya, tetapi tidak sebelum Puar mengenali Oolong dan mengejeknya tentang kelakuan mesumnya di Sekolah Shapeshifting. Yamcha melawan Goku dan berhasil unggul sampai Bulma terbangun. Ini membuatnya sangat terkejut dan ia terpaksa untuk mundur dengan bantuan Puar. 

Bulma, Oolong, dan Goku sedang berkendara ke arah utara menuju Dragon Ball selanjutnya, tetapi mereka menemukan sebuah menara metal besar di kejauhan. (Yamcha dan Puar yang dari tadi mengikuti mereka, bersembunyi di gua terdekat untuk menghangatkan diri). Banyak tentara bermunculan dan "menyambut" mereka ke Muscle Tower dan Goku menghadapi mereka semua. Dia berhasil memasuki menara itu lalu menghadapi Sersan Metallic. Bagaimanapun, ia mengalahkannya dengan cepat dan menemukan (yang membuatnya terkejut0 kalau Metallic adalah sebuah robot. General White dari Red Ribbon Army mengirim pasukan yang tersisa menuju Goku, ya tetapi dia menerobos mereka semua, sampai ke ruangan White. White kemudian mengaktifkan makhluk paling mematikan di menara itu, Android 8. Android itu nyaris mencekik Goku, ya tetapi menolak untuk membunuhnya ketika diperintah. Alhasil, White mengancam akan meledakkan Android 8, tetapi Goku ikut campur dan menyelamatkannya. Keduanya pun berteman, Android 8 pun menjelaskan kalau dia tidak ingin bertarung atau membunuh. Goku mengeluh kalau namanya itu aneh, jadi dia memberikan nama panggilan untuknya "Hachi". Tanpa sadar mereka malah bermain perang bola salju sambil dilihat oleh tentara-tentara yang diikat (termasuk White).

Beberapa saat kemudian, saat berkendara di house-wagon Oolong, mereka hampir menabrak (dan kemudian hampir jatuh ke sebuah jurang karenanya) Penyu. Penyu itu menjelaskan kalau dia sedikit tersesat dan butuh pertolongan untuk kembali ke laut. Setelah mereka membawanya ke sana, dia mengatakan dia memiliki sebuah hadiah yang akan ia bawa besok. Jadi, Oolong, Goku dan Bulma menghabiskan malam itu di pantai. Goku bangun pagi-pagi sekali dan mencoba tidur di pangkuan Bulma, tetapi merasa aneh ketika dia melepaskan celana dalam Bulma dan menemukan kalau Bulma tetapi memiliki "bola". Pagi itu, Penyu itu datang kembali membawa "hadiah"-nya, sang Petapa Kura-kura Master Roshi. Roshi mula-mula mencoba memanggil Phoenix Abadi untuk mereka, tetapi ketika itu gagal (tampaknya ia mati karena makanan beracun, ironis), dia memanggil keluar Awan Kinton. Goku adalah satu-satunya dari mereka yang bisa mengendarainya, jadi itu menjadi miliknya. Sementara itu, Yamcha dan Puar melihat kelompok ini secara saksama.

Saat Goku sedang mencoba Kinton-nya, Bulma menemukan kalau kakek itu memiliki sebuah Dragon Ball. Master Roshi menawarkan akan memberikannya jika Bulma menunjukkan celana dalamnya. Bulma setuju, tanpa mengetahui kalau dia tidak memakainya dan keduanya (Roshi dan Oolong ) terkejut dengan gembira. Bulma dibuat takut setelah dia pergi ke dalam untuk mengganti pakaian dan menyadari kalau dia tak mengenakan celana dalam. Walaupun begitu, tak ada waktu untuk menjelaskan, karena General Blue dari Red Ribbon Army menyerang dengan sebuah kapal perang angkatan laut. Ketika situasi tampak tak ada harapan lagi, Roshi memutuskan untuk menggunakan Kamehameha miliknya yang legendary. Dia memusnahkan semua kapal dengan itu, tetapi Blue kemudian memerintahkan tentara kapal selamnya untuk menyerang. Goku bagaimanapun juga, berhasil mempelajari Kamehameha-nya sendiri dan menghancurkan kapal selamnya dengan itu. Tapi tepat saat situasi mereka tampaknya aman, Goku dibuat pingsan dengan sebuah misil dan Bulma, Oolong, dan Roshi, semuanya ditangkap oleh Blue dan tentaranya. Yamcha berusaha menyelamatkan, tetapi dia ditangkap bersama Puar karena fobianya pada wanita. Kelimanya dibawa ke penjara dekat Markas Besar Red Ribbon Army. Esok paginya, Goku terbangunkan oleh bunyi Dragon Radar. Menyadari dirinya sendirian, dia memutuskan mencari 6 Dragon Ball yang lain (Blue, telah melupakan satunya di baju Goku, ya dia pun dieksekusi karena keteledorannya). Goku bertarung melawan prajurit Red Ribbon, sementara disaat yang sama, yang mencoba melarikan diri dari penjara.

Pada akhirnya, mereka berhasil keluar dan menemukan Goku (sedang mengendarai sebuah tumpukan tank) di sana menyapa mereka. Saat Goku sedang berusaha memasuki Markas Besar Red Ribbon, Komandan Red dan Staff Officer Black mundur dengan 6 Dragon Ball mereka ke pengungsian terakhir mereka. Tapi ketika Black mendengar keinginan sebenarnya dari Red untuk jadi lebih tinggi, Black menembaknya dan bersumpah untuk membuat Black Ribbon Army yang akan memerintah dunia. Dia mengeluarkan senjata terbesar Red Ribbon, sebuah setelan robotik raksasa yang disebut "Battle Jacket". Laser Blast robot itu menghancurkan sebagian besar daerah itu dan hampir membunuh Goku, ya sampai dia berhasil memukul perutnya dan meledakkan meriam. Black dalam Battle Jacket-nya tidak terpengaruh dan Goku pada akhirnya pingsan.

Beruntungnya, Android 8 muncul. Dia melakukan segala yang ia bisa untuk mencegah robot itu membunuh Goku, tetapi benar-benar terlihat kalau ia bukan tandingannya. Part dalam tubuhnya mulai tercerai berai dan dia jatuh di sebuah tumpukan rongsokan, di samping Goku. Goku bangun dan melihat android itu mati.

Dibuat sedih dan mengamuk atas pengorbanan Android 8, ya sebuah kekuatan baru tiba-tiba bangkit dalam diri Goku, saat tanahnya bergoyang dengan teriakan tersiksanya. Black membuat kesalahan dan Goku membunuhnya dengan sebuah Kamehameha raksasa. Setelah debunya menghilang, sang Eternal Dragon Shenlong dipanggil keluar, tetapi Bulma dan Yamcha menyadari mereka tidak membutuhkan permintaan mereka lagi. Goku kemudian mengajukan keinginannya sendiri sebagai gantinya: untuk membangkitkan Android 8 dan menghilangkan bom dalam tubuhnya.

***
Selesai main action figure, ya di taruh di bawah meja, ya tepatnya di taruh di dalam kotak kardus gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya Eko memarkirkan motor di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi.

"Hidup ini tetap sama!" kata Budi. 

"Realitanya begitu!" kata Eko. 

"Perlombaan manusia untuk mencapai tujuannya masing-masing, ya sesuai yang di cita-citakan!" kata Budi. 

"Yaaa realitanya begitu!" kata Eko. 

"Hasilnya. Yaaaa berhasil atau tidak berhasil," kata Budi. 

"Nama juga usaha yang di jalankan manusia. Persaingan juga sengit," kata Eko. 

"Memang sengit!" kata Budi. 

"Sekedar bahan obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

"Memang sekedar bahan obrolan SMA!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Yaaa orang-orang yang buruk di lingkungan ini dan itu, ya yang di tutup keburukannya sama sanak family dan mungkin RT dan lain-lain, yaaa tidak di tangkap polisi. Gimana pendapat Eko?" kata Budi. 

"Orang-orang buruk. Kaya atau miskin. Yaaa bisa jadi sih, ya tidak bisa tertangkap Polisi, ya karena orang-orang yang menutupinya," kata Eko. 

"Harus sabar menghadapi lingkungan yang begini dan begitu," kata Budi. 

"Sabar. Dan berhati-hati dengan baik," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Kalau begitu. Main catur Budi!" kata Eko.

"Oke. Main catur!" kata Budi.

Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik.

"Ngomongin urusan cinta," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Yaaa cewek itu. Masih ingin harapan sesuai dengan doanya, ya sesuai ajaran agamanya yang di yakini masing-masing. Yaaa ingin kesempurnaan cowok, ya dari kerjaan, harta, yaaaa pasti tampang gitu," kata Budi.

"Biasa cewek mau ini dan itu. Apalagi kalau terlahir wujud cantik, ya dari keluarga kaya," kata Eko. 

"Jadi karena cowok yang tahu keadaannya yang ini dan itu. Ya urusan cinta, ya lebih baik dapatin cewek biasa-biasa saja!" kata Budi. 

"Sederajat. Cewek yang bisa menerima keadaan cowok dengan baik," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu. 

"Hidup ini. Tetap enak hidup di desa dari pada di kota," kata Eko. 

"Rasanya, ya enak hidup di desa dari pada di kota," kata Budi. 

"Hidup pilihan kita, ya kan Budi?" kata Eko. 

"Memang hidup pilihan kita. Ya kalau manusia lain, ya mungkin lebih enak hidup di kota dari pada di desa dengan alasan ini dan itu," kata Budi. 

"Pilihan manusia yang lain tetap pilihan manusia yang menjalanin hidup ini dengan baik," kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

Budi dan Eko main catur dengan baik. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK