Budi duduk santai di depan rumahnya, ya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik, ya sambil menikmati minum kopi dan makan singkong rebus.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di Tokyo tahun 1970, Saya adalah seorang setengah manusia-setengah vampir berusia 400 tahun yang memburu vampir. Dibesarkan oleh seorang pria bernama Kato, dia bekerja secara longgar dengan sebuah organisasi yang dikenal sebagai "Dewan", sebuah perkumpulan rahasia yang telah berburu vampir selama berabad-abad. Motivasi Saya melampaui tugas; dia ingin membalas dendam: Onigen, vampir tertua, membunuh ayahnya. Untuk misi berikutnya, dia menyamar sebagai siswa di SMA Kanto di pangkalan udara Amerika dekat Fussa.
Ketika dia diperkenalkan di kelasnya, penampilan Saya dengan cepat menarik perhatian negatif dari teman sekelas perempuan, Sharon. Putri jenderal pangkalan, Alice McKee, juga merasa terganggu dengan perhatian tersebut. Di sekolahnya, dia mendapati dirinya diejek. Alice diminta oleh instruktur Kendo-nya, Powell, untuk tetap mengikuti latihan Kendo karena kinerjanya yang buruk. Segera setelah gurunya pergi, dia mendapati dirinya berada di bawah belas kasihan Sharon dan teman karibnya yang menggunakan katana tajam untuk mengejek dan menyiksa dia. Saya muncul tepat pada waktunya untuk menghentikan Sharon menggorok leher Alice. Meskipun Saya berusaha menyamarkan aktivitasnya, Alice melihat Sharon dan temannya dibantai. Namun segera terungkap bahwa Sharon dan temannya adalah vampir yang menyamar.
Karena "Dewan" membersihkan tubuh para iblis, ayah Alice tidak mempercayai ceritanya. Bertekad untuk melakukan penyelidikan sendiri, Alice pergi ke bar tempat instruktur Kendonya biasanya berkumpul. Yang membuatnya ngeri, instrukturnya, serta orang-orang lain di bar, ternyata adalah vampir. Sekali lagi Saya datang untuk menyelamatkannya dan harus melawan gerombolan vampir yang mengelilingi mereka.
Jenderal McKee menyelidiki "Dewan", yang menyamar sebagai CIA. Alice tiba tepat pada waktunya untuk menyaksikan kematian ayahnya. Ayahnya yang sekarat memberikan alamat Saya padanya. Karena tidak punya tempat lain untuk pergi, Alice memutuskan untuk mencari bantuan Saya. Untungnya Saya tidak pernah bersumpah setia kepada "Dewan" dan malah melindungi Alice. Keduanya melarikan diri dari daerah tersebut dan pergi ke pegunungan untuk mencari dan membunuh Onigen.
Dalam pengejaran mereka, Alice dan Saya dilarikan ke pinggir jalan oleh iblis yang menyerang dan mereka jatuh ke jurang. Ketika Alice dan Saya terbangun, mereka berada di Jepang Kuno tempat Saya dibesarkan. Onigen muncul, mengungkapkan identitas aslinya sebagai ibu Saya, dan melawan Saya. Saya membunuh Onigen. Alice, yang terluka dalam pertempuran, bangun dan mendapati dirinya berada di reruntuhan truk dan dibawa ke ambulans. Kemudian dia diwawancarai tentang peristiwa seputar kematian ayahnya, namun pewawancaranya tidak mempercayai ceritanya tentang vampir atau Dewan. Ketika ditanya tentang keberadaan Saya, Alice menjawab bahwa dia sedang "mencari jalan kembali dari balik kaca".
***
Budi selesai baca cerpen, ya baca cerpen yang lain dengan judul Misteri Cerpen.
Isi cerita yang di baca Budi :
Seorang pemuda bernama Jhon menemukan sebuah pulpen di jalan, ya ketika dirinya selesai membeli makan dan minuman di mini market gitu. Jhon sampai di rumahnya, ya menaruh pulpen tersebut di meja. Ya memang Jhon merasa ada yang mengawasinya. Makhluk gaib, ya memang ada yang mengawasi Jhon karena pulpen tersebut. Jhon membuat mie dengan baik di dapur. Mie matang, ya di santap Jhon dengan baik sampil nonton Tv. Ya acara Tv yang di tonton Jhon, ya sinetron tema cinta gitu. Jhon makan mie dengan baik, ya sampai selesai dan perut kenyang gitu.
"Hidup di nikmati dengan baik!" kata Jhon.
Jhon mengambil gelas berisi air, ya di minum air putih dengan baik.
"Emmm," kata Jhon.
Gelas di taruh di meja gitu. Jhon merasa dirinya di awasi sesuatu gitu. Sampai acara sinetron Tv, ya tema cinta selesai dan acara Tv berganti acara berita tentang perang yang terjadi di negara lain.
"Dunia ini," kata Jhon.
Berita menceritakan perang yang terjadi dengan baik gitu, ya Jhon menonton berita dengan baik.
"Sisi aku keadaannya baik. Sisi buruk yang di beritakan Tv, ya berita perang. Dunia antara baik dan buruk keadaan manusia," kata Jhon.
Jhon mengambil pena yang ia temukan di jalan, ya pena tersebut ada di meja. Buku tulis pun di ambil Jhon, ya di rak buku. Jhon menulis cerita yang di ambil dari rumor di lingkungan di buat cerita misteri. Selesai membuat cerpen, ya Jhon istirahat di kamarnya, ya Tv sudah di matikan gitu. Esok harinya. Jhon telah rapih untuk pergi kerja gitu. Jhon ke luar rumahnya dengan baik, ya berjalan dengan baik menuju ke depan untuk naik mobil angkot menuju tempat kerja gitu. Singkat waktu, ya Jhon sampai di tempat kerja gitu. Seperti biasa Jhon menjalankan aktivitasnya dengan baik di ruang kerja di sebuah perusahaan gitu. Sebenarnya, ya ada cewek yang di sukai Jhon di tempat kerja. Ya cewek itu bernama Nia. Ya Nia bos perusahaan.
"Cewek pinter dan kaya selalu jadi bos. Jalan nasif hidup ini!" kata hati Jhon.
Jhon memendam perasaannya dengan baik, ya menyukai Nia karena statusnya bawahan Nia gitu. Sampai waktu, ya urusan kerja selesai, ya Jhon pulang ke rumahnya. Sampai di daerah rumahnya, ya Jhon bertemu dengan Budi. Ya Budi menceritakan kejadian tragis di lingkungan sama Jhon, ya tentang Mila dan Alex. Ya Mila kecewa Alex selingkuh. Mila membunuh Alex dengan pisau dapur. Kepolisian lapor pak!, ya menangani kasus tersebut dan menangkap Mila. Ternyata Mila, ya seperti di rasukin sesuatu sampai membunuh Alex. Jhon paham cerita Budi tersebut yang terjadi di lingkungan, ya kisah nyata gitu. Jhon pun berjalan menuju rumahnya. Setelah di pikir dengan baik, ya Jhon teringat sesuatu. Sampai di rumah. Jhon mengambil buku di meja. Cerita yang di ceritakan Budi, ya sama dengan cerpen yang di buat Jhon gitu.
"Apa mungkin ini bisa terjadi?" kata Jhon yang masih bingung tentang cerpen jadi kenyataan gitu.
Jhon merasa ada yang mengawasinya. Memang makluk gaib masih mengawasi Jhon karena pulpen yang di temukan di jalan gitu.
"Mungkin kebetulan saja!" kata Jhon.
Jhon berbenah diri dengan baik. Membuat makan malam sendiri dengan baik gitu, ya maklum bujang tinggal sendirian di rumah kontrakan di kota Jakarta gitu. Jhon menyantap makan malamnya, ya sambil menonton Tv yang acara tema cinta gitu. Sampai makan malam selesai, ya Jhon mengambil pulpen dan buku untuk membuat cerpen gitu. Ketika mau di tulis, ya Jhon baca dulu doa, ya karena cerita tidak ingin jadi kenyataan gitu. Tiba-tiba pulpen terbang dan makluk gaib terlihat dengan baik gitu. Jhon ketakutan banget melihat makluk gaib, ya langsung keluar rumah gitu. Jhon menemui Eko di mesjid seperti biasanya gitu, ya kerjaannya Ustad gitu. Jhon bertemu Eko, ya untuk meminta bantuannya untuk mengusir makluk gaib gitu. Eko dan Jhon ke rumah Jhon. Makluk gaib masih di rumah Jhon, ya pulpen terbang gitu. Eko membacakan doa untuk mengusir makluk gaib yang jahat. Ya makluk gaib, ya kesakitan mendengar doanya Eko, ya sampai makluk gaib menghilang, ya beserta pena juga. Eko kembali ke mesjid. Jhon merasa tenang setelah makluk gaib itu tidak ada lagi gitu. Jhon istirahat di kamarnya dengan baik gitu.
***
Budi selesai baca cerpen yang ceritanya menarik gitu, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja. Yaaa Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya di taruh di atas meja dan segera di susun bidak catur di atas papan catur gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya di parkirkan motornya di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi. Ya Eko melihat papan catur di meja, ya bidak catur telah tersusun dengan baik gitu.
"Main catur!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko main catur dengan baik.
"Hidup ini tetap sama!" kata Eko.
"Realitanya begitu!" kata Budi.
"Antara baik dan buruk. Kaya dan miskin," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Urusan cinta. Ya antara bahagia dan kecewa," kata Budi.
"Realita!" kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
Budi dan Eko terus main catur dengan baik, ya sambil ngobrol tentang berita di Tv urusan pemerintahan yang ini dan itu, ya sampai ngomongin cerita sinetron yang ceritanya bagus-bagus karena memang pinter yang buatnya, ya dan juga artis ini dan itu.
No comments:
Post a Comment