CAMPUR ADUK

Saturday, October 21, 2023

AE DIL HAI MUSHKIL

Keadaan lingkungan baik. Eko duduk santai depan rumahnya sedang baca cerpen yang ceritanya menarik banget gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. 

Isi cerita yang di baca Eko :

Cerita dimulai dengan wawancara Ayan Sanger, seorang penyanyi yang baru mendapatkan ketenaran dengan lagu-lagu non-filmnya. Dia menceritakan kisah pengalaman cintanya dalam kilas balik. Beberapa tahun yang lalu, di London, pertemuan kebetulan di disko antara Ayan dan Alizeh terjadi dan mereka saling berhubungan. Mereka mengenal satu sama lain dan menjadi teman. Kemudian, ketika mereka menemukan pasangannya masing-masing berselingkuh, mereka putus dengan kekasih mereka: Ayan dengan Lisa D'Souza dan Alizeh dengan Dr. Faisal Khan dan keduanya pergi ke Paris untuk menghabiskan seminggu bersama. Aayan jatuh cinta pada Alizeh tapi tidak memberitahunya karena dia menganggapnya hanya sebagai "teman". Suatu hari, Alizeh bertemu dengan DJ Ali, mantan pacar/kekasihnya, yang ingin berdamai. Sebagian bingung, tetapi masih mencintainya, Alizeh memutuskan untuk pergi dengan DJ Ali, dan secara tidak sengaja berhenti bergaul dengan Ayan dan mereka berhenti berkomunikasi.

Beberapa hari kemudian, Alizeh menelepon dan mengundang Ayan ke pernikahannya dengan DJ Ali di Lucknow . Ayan terguncang mendengar ini tapi dengan enggan menyetujui undangan itu. Di pesta pernikahan, dia memberi tahu Alizeh bahwa dia mencintainya tetapi dia menolak perasaannya yang menyebabkan Ayan meninggalkan upacara dengan patah hati. Di bandara untuk naik pesawat ke Dubai, dia bertemu Saba Taliyar Khan, seorang penyair, yang akan berangkat ke Wina. Dia menghibur Ayan dan memberinya sebuah buku dengan puisi dan nomornya. Ayan membaca puisi itu dan tergerak olehnya. Dia meneleponnya setelah tiga bulan menyatakan bahwa dia berada di Wina dan ingin bertemu dengannya. Mereka bertemu. Dia mengetahui bahwa Saba bercerai dan tidak memiliki tempat untuk cinta di hatinya. Mereka menjalin hubungan. Kemudian, di sebuah galeri seni, dia bertemu dengan mantan suami Saba, Tahir Taliyar Khan, yang mengatakan kepadanya bahwa cinta sepihak bukanlah kelemahan melainkan pemberdayaan karena tidak dibagikan karena seseorang bahkan tidak membutuhkan kehadiran sang orang yang dicintai untuk tetap mencintai mereka terlepas dari itu. Ayan yang telah memblokir Alizeh untuk menghubunginya dengan segala cara, akhirnya menelepon dan berhubungan kembali dengannya karena terinspirasi oleh kata-kata tersebut. Alizeh merasa sangat bahagia dan mengatakan kepadanya bahwa dia merindukan persahabatan mereka.

Setelah beberapa hari, Alizeh memberi tahu Ayan bahwa dia akan datang ke Wina dan ingin bertemu dengannya. Ayan mengajaknya makan malam bersama Saba untuk memprovokasi Alizeh dan membuatnya cemburu yang disadari Saba. Sebelum dia pergi, Ayan mengonfrontasinya bahwa dia tidak punya perasaan dan tidak punya hati. Alizeh mengatakan bahwa dia mencintai Ayan tetapi tidak dengan cara yang romantis. Mereka bertengkar secara verbal dan kemudian dia pergi. Dia pergi ke Saba, yang memeluk Ayan untuk terakhir kalinya dan mengatakan kepadanya bahwa dia benar-benar mulai mencintainya dan sebelum menjadi lebih intens, mereka harus berpisah. Dia takut dia akan terluka menyadari bahwa dia tidak akan pernah mendapatkan cinta yang dia lihat di mata Ayan untuk Alizeh. Hubungan mereka berakhir dan Ayan pergi.

Ayan terus memendam cinta pada Alizeh dan menjadi penyanyi terkenal dengan salurannya. Dia bertemu Ali suatu hari dan menyadari bahwa Ali dan Alizeh tidak lagi bersama. Ali memberi tahu Ayan bahwa meskipun Alizeh mencintainya, dia tidak bisa mendapatkan cinta yang dia pikir pantas dia dapatkan. Ayan, prihatin, pergi ke tempat favorit Alizeh dan menunggu selama dua hari di sana, berharap dia datang. Alizeh menemuinya di sana dan memberi tahu Ayan bahwa dia didiagnosis menderita kanker stadium empat dan tidak akan hidup lebih lama lagi. Ayan patah hati, tetapi mereka berusaha memanfaatkan waktu mereka sebaik mungkin. Ayan mencoba membuat Alizeh mencintainya, tetapi tidak berhasil. Hal ini menyebabkan pertengkaran antara keduanya, dan Alizeh memutuskan untuk meninggalkan Ayan karena dia tidak dapat memahami bahwa dia tidak dapat memalsukan perasaannya kepada Ayan hanya untuk membuatnya merasa bahagia. Keesokan paginya Ayan mencoba mencari Alizeh, rupanya mencapai bandara dan dengan demikian memenuhi keinginan terakhirnya juga sebelum meninggal. Akhirnya, Ayan berdamai dengan fakta bahwa dia dan Alizeh setidaknya bisa berteman dan tidak lebih. Layar menjadi gelap dan kembali ke masa kini di mana Ayan, yang masih menjadi penyanyi populer, memberikan wawancara berdasarkan cinta dalam hidupnya. Ayan menyanyikan lagu "Channa Mereya", yang terinspirasi dari kisah cintanya yang bertepuk sebelah tangan, dan mengakhiri wawancara.

***
Eko selesai baca buku, ya buku di tutup di taruh di bawah meja. Yaaa Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan. Budi datang ke rumah Eko, ya motor di parkirkan di depan rumah Eko. Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko. Ada benda di meja yang dilihat Budi dengan baik. 

"Bekas kemasan sampo, ya bentuk botol plastik," kata Budi.

Budi memegang bekas kemasan sampo tersebut.

"Memang bekas kemasan sampo. Power Bank" kata Eko.

"Oooo ternyata. Buatan Eko toh. Power Bank untuk ngecas Hp toh!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

Bekas kemasan sampo di taruh di meja. Budi mengambil Hp di saku celananya, ya Hp di cas dengan baik dengan Power Bank buatan Eko.

"Bateri Hp ngisi energi listrik dengan baik. Pake Power Bank," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Eko kreatif dari bekas kemasan sampo di buat Power Bank," kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Kaya aku juga ingin buat Power Bank juga!" kata Budi.

"Sebenarnya lebih gampangkan beli Power Bank yang sudah jadi dari pada buat!" kata Eko.

"Memang beli Power Bank gampang sih. Ya aku ingin kreatif seperti Eko. Buat Power Bank," kata Budi.

"Yaaaa maunya Budi. Terserah lah!" kata Eko.

"Aku pake bekas kemasan apa ya?" kata Budi.

"Yang menarik buat Budi apa?" kata Eko.

"Yang menarik toh?" kata Budi

"Emmm," kata Eko.

"Bekas kaleng minuman saja!" kata Budi.

"Bekas kaleng minuman yang pilih Budi. Bagus juga!" kata Eko.

"Pastinya. Kalau sudah jadi buat. Power Bank buatan ku bagus!" kata Budi.

"Kreatif!" kata Eko.

"Emmm," kata Budi. 

"Main catur saja!" kata Eko. 

"Oke. Main catur!" kata Budi. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur. Keduanya main catur dengan baik gitu. 

"Ngomongin acara Tv," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Yang ada artis Lesti dan Happy Asmara dan lain-lain, ya mengisi acara Tv. Bagus kan Eko?" kata Budi. 

"Yaaaa bagus sih. Nama juga aku dan Budi, ya penonton Tv yang baik!" kata Eko. 

"Memang sih kita penonton yang baik!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi terus main catur dengan baik gitu. 

"Kalau ngomongin urusan cinta," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

"Yang enggak habis pikir buat aku. Ada cewek tega putus dari cowoknya, ya pacarnya, ya demi bersama suami orang," kata Budi.

"Cerita yang buat Budi. Apa sinetron atau film gitu?" kata Eko.

"Idenya sih. Dari film atau sinetron. Yaaaa bahan obrolan lulusan SMA," kata Budi.

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko. 

"Emmm," kata Budi. 

"Demi harta kan Budi. Cewek putus dari cowoknya, ya pacarnya, ya demi bersama suami orang?" kata Eko.

"Harta. Kelayakan hidup," kata Budi.

"Wajar sih. Cewek ingin hidup senang dari pada hidup susah!" kata Eko. 

"Ya susah itu. Memang menderita!" kata Budi.

"Emmm," kata Eko.

"Cowoknya berusaha dengan baik melupakan cewek itu. Yaaa ada cerita tidak bisa melupakan cewek yang di sukai, ya cowoknya tidak bisa move on," kata Budi.

"Bisa melupakan cewek yang di sukainya, ya bagus. Cowoknya cari cewek yang lain bisa menerima dirinya," kata Eko. 

"Memang cowoknya nyari cewek yang lain yang bisa menerima diri cowok. Ya ceritanya bahagia deh!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

Eko dan Budi main catur dengan baik gitu.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK