Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang minum kopi dan makan gorengan gitu.
"Nyanyi ah. Menghibur diri!" kata Budi.
Budi mengambil gitar yang di taruh di samping kursi, ya gitar di mainkan dengan baik sama Budi gitu dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik yang di nyanyikan Budi dengan berjudul 'Move On' :
"Dulu kau biarkan aku terluka
Acuhkan semua yang kulakukan
Tak sedikit luka yang kau berikan untukku
Dimana kulihat dan kudengar engkau bahagia
Kau tinggalkan aku demi sosok dirinya
Dan kau pun tertawa melihatku menderita
Tanpa kau tahu kini aku telah berubah
Lebih banyak waktuku tanpa dirimu tanpa hadirmu
Kini ku hanya tertawa
Mengingat kisah lama
Saat dimana ku mengejarmu dan ku terluka
Kini ku bisa tertawa melihat kau dan dia
Aku yang sekarang lebih bersinar tak terkalahkan
Kini kau kembali dan terus memaksa
Maafkan aku telah membuatmu terluka
Ku hanya tertawa melihat ini semua
Ingatkah dulu kau tinggalkanku layaknya sampah
Kau melihatku sebagai orang tak berharga
Menangislah sayang sesali semua yang ada
Karena kau tahu kini aku telah berubah
Lebih banyak waktuku tanpa dirimu tanpa hadirmu
Kini ku hanya tertawa
Mengingat kisah lama
Saat dimana ku mengejarmu dan ku terluka
Kini ku bisa tertawa melihat kau dan dia
Aku yang sekarang lebih bersinar tak terkalahkan
Bodohnya diriku dulu mengejar cintamu
Hingga akhirnya terluka
Bodohnya dirimu melihatku sebelah mata
Kini menyesal akhirnya (kini menyesal akhirnya)
Kini ku hanya tertawa
Mengingat kisah lama
Kini ku hanya tertawa
Mengingat kisah lama
Saat dimana ku mengejarmu dan ku terluka
Kini ku bisa tertawa melihat kau dan dia
Aku yang sekarang lebih bersinar tak terkalahkan"
***
Budi selesai menyanyikan lagunya, ya berhenti main gitar gitu.
"Nyanyi lagu lainnya ah. Yang lagi populer gitu," kata Budi.
Budi memainkan gitarnya dengan baik dan bernyanyi dengan baik gitu.
Lirik lagu yang di nyanyikan Budi dengan judul 'Infone Maseh' :
"Dangdut Everywhere
(Info batako, Mase, hah!)
Nganti ndangak-ndangak, Mase (asoy)
Aku kalah saksembarangane
Trus piye infone, Mase?
Kadhung jero tresnaku ning dheke
Sing kana good looking, Mase
Ning kene mung speke wong kere
Trus aku kudu piye?
Apa ya kudu cidra slawase?
Tak suguhi ati, dudu kopi
Nanging, tega nglarani
Tak sanggane dhewe lamun iki
Wis ndak kuat, Mase (hok a, hok e, hok e, hok o)
Ya, ndak mampu aku
Dudu spek idamanmu (yuk, joss!)
Nuruti karepmu
Aku ninu, ninu, ninu (ninu, ninu, ninu)
Ya, ndak mampu aku
Dudu spek idamanmu (ninu, ninu, wih!)
Nuruti karepmu
Aku ninu, ninu, ninu
Nganti ndangak-ndangak, Mase (oh, iya?)
Aku kalah saksembarangane (kalah sembarangan)
Trus piye infone, Mase?
Kadhung jero tresnaku ning dheke
Sing kana good looking, Mase (aku good looking ye?)
Ning kene mung speke wong kere
Terus aku kudu piye?
Apa ya kudu cidra slawase?
Tak suguhi ati, dudu kopi
Nanging, tega nglarani (oh, hek e)
Tak sanggane dhewe lamun iki
Wis ndak kuat, Mase (ayo, Dhik) 'syik!
Ya, ndak mampu aku
Dudu spek idamanmu (alah, bobok terus, wih!)
Nuruti karepmu
Aku ninu, ninu, ninu
Ya, ndak mampu aku
Dudu spek idamanmu (alah, sega godhog, wih!)
Nuruti karepmu
Aku ninu, ninu, ninu
Tarik, Pak Gendut! (Ayo, ayo, ayo, ei!)
Ya, ndak mampu aku
Dudu spek idamanmu
Nuruti karepmu
Aku ninu, ninu, ninu (walah, ji, ro, ji, ro, lu, pat)
Ya, ndak mampu aku
Dudu spek idamanmu (alah, ninu, ninu)
Nuruti karepmu
Aku ninu, ninu, ninu
Nuruti karepmu
Aku ninu, ninu, ninu (oi! Yak o, e, a, wih!)"
***
Budi selesai menyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi. Ya Budi menikmati minum kopi dan gorengan gitu.
"Baca buku ah!" kata Budi.
Budi mengambil buku di meja, ya buku di buka dengan baik, ya di pilih-pilih dengan baik cerpen yang ingin di baca. Terpilihlah salah satu cerpen yang di baca Budi dengan baik gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Sejak pertemuan terakhirnya melawan Batman, Victor Fries telah membuat rumah untuk dirinya sendiri di sebuah gua Arktik dengan putra Inuit yang baru diadopsi, Koonak, dan sahabat beruang kutub, Notchka dan Shaka. Istrinya, Nora, tetap berada di ruang kriogeniknya saat dia mencari obat untuk penyakitnya. Sebuah kapal selam penelitian muncul ke permukaan melalui lantai gua yang beku, menghancurkan kapal penahanan Nora, menyebabkan kerusakannya dengan cepat. Awak kapal selam kemudian dibekukan oleh Fries. Tanpa membuang waktu, Fries kembali ke Kota Gotham dan meminta rekan lamanya, Dr. Gregory Belson, untuk membantu menemukan obatnya.
Belson menentukan bahwa satu-satunya kesempatan Nora untuk bertahan hidup adalah transplantasi organ, tetapi karena golongan darahnya yang langka tidak ada donor yang cocok. Fries menyatakan bahwa mereka akan menggunakan donor hidup, bahkan jika itu berarti membunuh orang yang tidak bersalah, dan menyuap Belson yang enggan untuk memenuhi janji emas yang akan mengakhiri masalah keuangan Belson sendiri. Setelah mengetahui bahwa Barbara Gordon (Batgirl) adalah pasangan yang cocok, Fries menculiknya saat dia berkencan dengan Dick Grayson(Robin). Barbara dibawa ke anjungan minyak yang terbengkalai, ya di mana Fries dan Belson berbohong padanya bahwa mereka membutuhkannya untuk transfusi darah untuk menyelamatkan Nora. Barbara dengan enggan setuju untuk membantu.
Kembali ke Gotham, Bruce Wayne (Batman) dan Dick menyelidiki penculikan Barbara, yang membawa mereka ke jejak Belson, yang mobilnya rusak yang ditemukan Bruce sebelumnya di genangan air yang dalam pada malam kepergiannya meskipun tidak ada hujan. Mereka menyelidiki rumah Belson dan melacak broker Belson, Dean Arbagast, yang menjelaskan hutang Belson kepada mereka. Dalam prosesnya, Belson memanggil Arbagast dari anjungan minyak dan sebuah kapal yang lewat membunyikan klaksonnya, membuat mereka mengetahui ke mana Fries membawa Belson dan Barbara. Mereka juga menyimpulkan rencana Fries dari daftar persediaan yang digunakan untuk transplantasi organ yang ditinggalkan Belson. Saat mereka menuju anjungan minyak, Barbara menyadari Fries dan Belson telah berbohong padanya dan melarikan diri dengan bantuan Koonak, yang telah dijanjikan secara salah oleh Fries bahwa Barbara tidak akan disakiti. Batman dan Robin tiba di Batwing dan mereka menghadapi Fries dan Belson, yang secara tidak sengaja menyalakan api dengan menembaki tangki bahan bakar. Fries menjebak Batman dan Robin dan memerintahkan Belson untuk melakukan operasi meskipun api menyebar dengan cepat ke seluruh rig, tetapi Belson mendorong Fries di bawah puing-puing yang berjatuhan dan mencoba melarikan diri. Fries bertahan dengan patah kaki, sedangkan Belson sendiri tertimpa helipad yang jatuh saat kabur dengan speedboat.
Batman dan Robin kabur dan membebaskan Fries dengan bantuan Barbara. Dia meminta mereka untuk menyelamatkan Nora dan Koonak terlebih dahulu, yang dibantu Barbara dengan aman naik Batwing. Terlepas dari usahanya, Batman tidak dapat menyelamatkan Fries, yang jatuh ke kematiannya. Batman berhasil kembali ke Batwing dan mereka terbang menjauh saat rig akhirnya meledak. Fries, bagaimanapun, terungkap selamat, dan berenang ke tempat aman bersama beruang.
Beberapa waktu kemudian, Fries kembali ke Arktik bersama beruang. Dia melihat di televisi di sebuah stasiun penelitian bahwa sementara dunia percaya dia mati, Nora telah dihidupkan kembali setelah transplantasi organ yang didanai oleh Wayne Enterprises, membuatnya menangis bahagia.
***
Budi selesai baca cerpen, ya buku di tutup dan buku di taruh di bawah meja.
"Eko belum datang. Kalau begitu baca koran saja!" kata Budi.
Budi mengambil koran di bawah meja, ya koran di baca dengan baik. Ya cerita berita koran, ya menarik-menarik sih ceritanya. Cukup lama Budi baca koran, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko datang juga gitu, ya memarkirkan motornya di depan rumah Budi. Karena ada Eko, ya Budi berhenti baca koran dan koran di taruh di bawah meja. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budilah.
"Mimpi," kata Budi.
"Budi ingin membicarakan tentang mimpi?" kata Eko.
"Iya. Ingin membicarakan tentang mimpi," kata Budi.
"Mimpi. Bunga tidur saja," kata Eko.
"Mimpi. Memang bunga tidur. Tapi mimpi bisa saja petunjuk dari apa yang di doa kan?" kata Budi.
"Iya sih. Mimpi adalah petunjuk dari apa yang di doa kan?" kata Eko.
"Aku merasa ada yang salah. Petunjuk dari mimpi ku itu," kata Budi.
"Kalau Budi merasa bersalah berdasarkan petunjuk dari mimpi Budi, ya harus segera di perbaiki dengan baik!" kata Eko.
"Ya sudah aku perbaiki sih Eko. Tapi aku merasa belum selesai urusan kesalahan itu," kata Budi.
"Sudah di perbaiki tapi merasa masih ada kesalahan gitu. Jawabannya, ya hati manusia siapa tahu? Tuhan yang tahu hati manusia!. Jadi Budi berserah diri pada Tuhan lebih baik lagi, ya agar urusan Budi selesai. Seperti cerita orang-orang di masa lalu ketika dapat mimpi, ya bentuk dari petunjuk dari doa, ya kisah cerita Nabi Yusuf. Orang-orang itu terus tekun ibadah dengan baik, ya akhirnya selesai juga urusannya," kata Eko.
"Ya harus lebih lagi dalam ibadah. Agar urusan ku selesai," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Kalau begitu main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur saja!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur di atas papan catur.
"Kalau obrolan tentang mimpi ini. Ya yang memberikan masukan Srintil. Gimana Eko?" kata Budi.
"Srintil. Tokoh cerita yang di ceritakan Budi. Srintil adiknya Happy Asmara. Cerita kemarin-kemarin. Srintil memberikan masukan untuk urusan Budi, ya tentang mimpi. Ya urusan Budi belum selesai, ya tambah urusan Srintil yang bermimpi ingin bersama cowok yang ia sukai. Ujung-ujungnya, ya paling sama seperti omongan aku, ya secara umum sih tentang mimpi yaitu bunga tidur," kata Eko.
"Iya juga ya. Pasti masukannya tentang mimpi dari Srintil, ya bunga tidur," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Keduanya main catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment