Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang baca buku sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu.
Isi cerita yang di baca Budi :
Di masa depan dystopian, ya konglomerat Omni Consumer Products (OCP) telah berhasil dalam rencana mereka dan mengakuisisi kota Detroit melalui kebangkrutan, tetapi sekarang berjuang dengan rencana mereka untuk menciptakan Kota Delta yang baru. Impian Kota Delta dari CEO OCP yang sekarang sudah meninggal tetap hidup dengan bantuan Perusahaan Kanemitsu Jepang, yang telah membeli saham pengendali di OCP dan mencoba membiayai rencana tersebut. Kanemitsu, CEO Kanemitsu Corporation, melanjutkan rencana untuk menghapus warga saat ini untuk menciptakan Kota Delta, tetapi ragu dengan kompetensi "mitra" barunya. Karena perlawanan pasif oleh Departemen Kepolisian Detroit menuju penggusuran massal, OCP menciptakan pasukan keamanan swasta bersenjata lengkap yang disebut Rehabilitasi Perkotaan, dijuluki "Rehab", di bawah komando Paul McDaggett, untuk memindahkan paksa warga yang digusur seperti penduduk Cadillac Heights yang sekarang dikutuk. Nikko Halloran, seorang penduduk muda Cadillac Heights yang ahli dalam komputer, kehilangan orang tuanya dalam proses relokasi.
RoboCop dan rekannya Anne Lewis mencoba membela warga sipil dari Rehab suatu malam, tetapi McDaggett melukai Lewis secara fatal, yang akhirnya meninggal. Tidak dapat melawan karena program "Petunjuk Keempat", RoboCop diselamatkan oleh anggota gerakan perlawanan yang terdiri dari Nikko dan penduduk dari Cadillac Heights dan dia akhirnya bergabung dengan mereka. Karena dia rusak parah selama baku tembak, efisiensi sistem RoboCop merosot, dan dia meminta perlawanan untuk memanggil Dr. Marie Lazarus, salah satu ilmuwan yang menciptakannya. Setibanya di sana, dia mulai merawatnya, menghapus Arahan Keempat dalam prosesnya. Selama penggerebekan sebelumnya di gudang senjata, perlawanan mengambil prototipe jet-pack, awalnya ditujukan untuk penggunaan RoboCop, yang dimodifikasi dan ditingkatkan oleh Lazarus untuk menahan RoboCop.
Setelah pulih dari luka-lukanya, RoboCop melakukan kampanye satu orang melawan Rehab dan OCP. Dia menemukan McDaggett dan mencoba untuk menaklukkannya. Namun, McDaggett berhasil kabur dan kemudian mendapatkan informasi dari anggota perlawanan yang tidak puas tentang lokasi markas pejuang perlawanan. CEO Kanemitsu telah mengembangkan ninjanya sendiriandroids disebut "Otomo" dan mengirim satu untuk membantu McDaggett mengatasi perlawanan pasukan milisi anti-OCP. Serangan Rehab dan sebagian besar anggota perlawanan dibunuh atau ditawan. Ketika RoboCop kembali ke markas pemberontak untuk menemukannya ditinggalkan, satu unit Otomo datang dan menyerangnya. RoboCop mengalami pengurasan tenaga lagi dan lengan kiri serta senjata otomatisnya hancur, tetapi akhirnya dia berhasil mengalahkan lawannya dengan senjata yang terpasang di lengannya. Nikko menyusup ke gedung OCP dan membantu Lazarus yang ditangkap dalam menyiarkan video improvisasi, mengungkapkan OCP bertanggung jawab atas tingkat kejahatan kota yang tinggi dan memberatkan mereka karena memindahkan dan membunuh penduduk Cadillac Heights. Siaran tersebut menyebabkan saham OCP anjlok, merusak secara finansial dan membuat perusahaan bangkrut.
Sementara itu, McDaggett memutuskan untuk melakukan serangan habis-habisan melawan Cadillac Heights dengan bantuan polisi Detroit, tetapi petugas polisi, yang marah dengan cara perusahaan yang tidak berperasaan, menolak untuk mematuhi dan malah membelot ke perlawanan, meningkatkan pemberontakan melawan OCP menjadi perang skala penuh. Akibatnya, McDaggett beralih mempekerjakan geng jalanan dan hooligan untuk membantu rencananya.
Setelah mendengar siaran Lazarus, RoboCop memberikan dukungan udara untuk pasukan perlawanan yang mengakar. Dia kemudian melanjutkan ke gedung OCP dan menghadapi McDaggett yang menunggu. RoboCop kemudian diserang, dan hampir dikalahkan, oleh dua robot Otomo. Nikko dan Lazarus berhasil memprogram ulang mereka menggunakan tautan nirkabel dari komputer laptop, membuat mereka saling menyerang. Sistem penghancuran diri Otomos aktif, memaksa RoboCop melarikan diri bersama Nikko dan Lazarus. Pelepasan api dari jetpack melumpuhkan McDaggett, membuatnya binasa dalam ledakan itu.
Saat Old Detroit sedang dibersihkan, Kanemitsu tiba dan akhirnya berhadapan langsung dengan RoboCop bersama dengan kelompoknya, sementara penerjemahnya memberi tahu presiden OCP atas nama Kanemitsu bahwa dia dipecat, karena perusahaan menutup OCP untuk selamanya dan berencana untuk pergi. Detroit. Kanemitsu kemudian tunduk pada RoboCop dan kelompoknya dengan hormat. CEO memuji RoboCop dan menanyakan namanya, dan dia menjawab, "Teman-teman saya memanggil saya Murphy. Anda memanggil saya Robocop."
***
Budi selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Budi menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Eko datang ke rumah Budi, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Budi. Eko duduk dengan baik, ya dekat Budi gitu.
"Budi. Gimana keadaan Daniel?" kata Eko.
"Daniel. Ya baik sih. Cuma?" kata Budi.
"Cuma apa?" kata Eko.
"Cuma, ya cerita di lingkungan rumah Daniel, ya di jalan Samratulangi gang pisang, ya kelurahan Gedong Air, ya kota Bandar Lampung. Aku lagi mut tidak baik, ya jadi berkata seperti ini "Putra Bali berengsek. Lebih baik cepat mati. Agar dunia jadi tenang"....," kata Budi.
"Extrim banget perkataan Budi. Kalau lagi tidak suka pada orang. Ngomong-ngomong. Budi punya masalah dengan orang bernama Putra Bali itu?" kata Eko.
"Aku tidak ada masalah sih dengan Putra Bali. Cuma orang lain yang punya masalah dengan Putra Bali. Biasa orang miskin, ya tidak suka dengan orang kaya," kata Budi.
"Orang lain toh. Orang miskin toh. Kalau omongan ini masih Extrim, ya di buat memprofokasi keadaan, ya lebih baik tuh Putra Bali, ya di bunuh sama orang miskin tersebut!" kata Eko.
"Maunya tuh orang miskin ingin bunuh Putra Bali. Tapi orang miskin itu berpikir dua kali. Berkata "Nasif orang miskin. Kalah atau mengalah karena keadaan"...," kata Budi.
"Jadi orang miskin itu?" kata Eko.
"Orang miskin tersebut. Diam saja. Khayalannya saja ingin bunuh Putra Bali karena jengkel. Sudah hidup di Lampung, ya susah untuk mencapai ke suksesan. Karena ada dua jalan di jalanin di kehidupan ini. Ya antara baik dan buruk," kata Budi.
"Baik dan buruk," kata Eko.
"Hidup ini. Kata orang, ya kalau patah lebih baik jalan buruk. Merampas harta orang, ya jadi kaya. Berdasarkan data realita gitu," kata Budi.
"Hidup singkat. Milih jalan buruk. Sia-sia. Lebih baik jalan baik. Harta tidak di bawa mati. Harta untuk menggerakkan roda ekonomi dengan baik," kata Eko.
"Omongan Eko bener sih. Lebih baik jalan baik!" kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi.
"Aku paham omongan Budi!" kata Eko.
"Main catur saja!" kata Budi.
"OK. Main catur!" kata Eko.
Budi mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Budi dan Eko menyusun bidak catur dengan baik, ya di atas papan catur.
"Emangnya siapa lagi, ya di lingkungan tempat tinggal Daniel, ya di anggap berengsek?" kata Eko.
"Ada sih. Urusan orang miskin sama orang kaya. Ya nama orang itu, ya orang kaya, ya nama setan kalau aku tidak suka gitu, Hasbi, ya lebih baik tuh orang mati. Dan juga, ya Arif, ya lebih baik mati," kata Budi.
"Extrim," kata Eko.
"Memang Extrim," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
"Gedek. Gedek. Gedek," kata Budi.
"Lebih baik di omongin. Untuk mengurangi sakit hati," kata Eko
"Emmm," kata Budi
"Sebenarnya apaomongan Budi, ya itu yang barus di omongin gitu?" kata Eko
"Ya bukan omongan aku. Ya omongan orang miskin yang bermasalah dengan orang tersebut," kata Budi.
"Ya. Paham," kata Eko.
"Hidup ini. Tinggal di Lampung, ya antara hidup dengan orang baik dan buruk. Kaya dan miskin," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Eko dan Budi melangkahkan bidak caturnya, ya dengan baik gitu.
"Ya terkadang lebih baik orang-orang kaya bermasalah dengan orang miskin. Lebih baik di Blacklist saja, ya urusan kerjaan ini dan itu. Ya agar merasakan kemiskinan yang di rasakan orang miskin," kata Budi.
"Memang sih lebih baik di Blacklist saja tuh orang kaya dengan usaha ini dan itu. Ya agar merasakan jadi orang miskin, ya miskin menderita," kata Eko.
"Bisa saja untuk membalikan nama baik, ya caranya pake uang ini dan itu," kata Budi.
"Biasa kebiasaan orang kaya. Terkadang uangnya, ya bisa saja di hasilnya, ya mungkin pekerjaan haram," kata Eko.
"Mungkin haram," kata Budi.
"Emmm," kata Eko.
Eko dan Budi main catur dengan baik gitu.
No comments:
Post a Comment