CAMPUR ADUK

Wednesday, March 29, 2023

JONAH HEX

Selesai sholat tarawih di mesjid. Eko duduk di depan rumah sambil baca buku, ya cerpen yang menarik gitu, ya sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. 

Isi cerita yang di baca Eko :

Jonah Hex adalah seorang prajurit Konfederasi yang menolak perintah dari komandannya Quentin Turnbull untuk membakar rumah sakit. Hex terpaksa membunuh sahabatnya Jeb, putra Turnbull, yang menodongkan pistol ke Hex. Turnbull kemudian melacak Hex di rumah dan membalas dendam atas kematian Jeb dengan membunuh keluarga Hex dan mencap wajah Hex. Hex ditemukan hampir mati dan disembuhkan oleh orang Gagak ; pengalaman itu membuatnya memiliki kemampuan untuk berbicara dengan orang mati. Turnbull memalsukan kematiannya dalam kebakaran hotel dan Hex, yang tidak dapat membalas dendam, menjadi pemburu hadiah. 

Pada tahun 1876, sekelompok pria yang dipimpin oleh Turnbull membajak kereta yang membawa komponen senjata eksperimental yang ditemukan oleh Eli Whitney. Presiden Grant menyadari bahwa Turnbull berencana untuk membangun kembali senjata itu dan menggunakannya untuk menyerang AS pada Empat Juli. Grant menginstruksikan Letnan Grass untuk menemukan Hex dan mempekerjakannya untuk melacak dan menghentikan Turnbull. Orang-orang Grass menemukan Hex di rumah bordil dengan seorang pelacur bernama Lilah dan memberitahunya bahwa Turnbull masih hidup.

Hex melakukan perjalanan untuk menemui Grass di perkemahannya dan menggunakan kemampuannya untuk menginterogasi seorang tentara yang tewas. Prajurit itu memberi tahu Hex untuk menemukan mantan Jenderal Konfederasi Slocum, yang sekarang menjalankan paviliun pertempuran ilegal di Carolina Selatan. Hex menghadapkan Slocum, yang menolak untuk mengungkapkan lokasi Turnbull dan dengan sinis menyarankan agar dia bertanya kepada temannya yang sudah meninggal, Jeb. Hex melempar Slocum ke kematiannya dan membakar paviliun itu. Dia memutuskan untuk pergi ke Gettysburg dan menggali tubuh Jeb untuk meminta bantuannya. Jeb dan Hex bertengkar sebentar sebelum Jeb menerima permintaan maaf Hex karena telah membunuhnya. Dia dengan enggan mengungkapkan bahwa ayahnya ada di Fort Resurrection. Jeb juga memperingatkan Hex untuk menghindari kematian karena banyak orang di akhirat yang memiliki rencana untuknya.

Hex menghadapkan Turnbull di benteng dan membunuh beberapa orang sebelum dia ditembak di dada. Hex melarikan diri dengan kuda dan melakukan perjalanan kembali untuk menemukan orang Gagak. Turnbull memerintahkan seorang pria bernama Burke, yang membantu membunuh keluarga Hex, untuk melacak sesuatu yang disukai Hex dan membawanya kepadanya. Saat Hex disembuhkan lagi, Burke menemukan dan menculik Lilah. Turnbull merakit senjata dan melakukan tes di sebuah kota kecil di Georgia, menghancurkannya sepenuhnya.

Hex mengirim pesan ke Lt. Grass dengan lokasi Turnbull dan meminta bantuan. Hex melakukan perjalanan ke Pelabuhan Kemerdekaan dan menyusup ke kapal perang lapis baja Turnbull. Dia membunuh Burke, menggunakan kemampuannya untuk menghidupkannya kembali dari kematian dan membakarnya. Turnbull menahan Lilah di bawah todongan senjata dan memaksa Hex untuk menyerah. Hex dan Lilah melarikan diri dari sel tahanan mereka saat Lt. Grass tiba dan mencoba menangkap Turnbull. Grass dan krunya dihancurkan oleh senjata tersebut dan Turnbull memulai serangannya di Washington, DC. 

Hex menyerang Turnbull, saat mereka melawan Hex menghentikan senjata dengan kapak sebelum mengunci leher Turnbull di dalam mesin. Hex dan Lilah melarikan diri dari perahu saat senjata itu menjadi bumerang dan meledak, membunuh Turnbull dan semua anak buahnya. Keesokan harinya, Presiden Grant memberi Hex hadiah besar dan pengampunan penuh sebelum menawarinya pekerjaan sebagai Sheriff di seluruh Amerika Serikat. Hex menolak, tetapi meyakinkan presiden bahwa mereka dapat menemukannya jika mereka membutuhkannya; dia meninggalkan kota bersama Lilah. Film diakhiri dengan Hex mengunjungi makam Jeb untuk meminta maaf atas kematian ayahnya sebelum pergi.

***

Eko selesai baca buku, ya buku di taruh di bawah meja. Ya Eko menikmati minum kopi dan makan gorengan gitu. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di rumah Eko. Ya Budi duduk dengan baik, ya dekat Eko.

"Manusia yang memahami ilmu agama Islam, ya pastinya ingin impian jadi kenyataan untuk naik Haji atau Umroh," kata Budi. 

"Realita kehidupan ini," kata Eko. 

"Bagi yang kaya, ya bisa melaksanakan impiannya jadi kenyataan bisa naik Haji atau Umroh. Bagi yang keadaan masih miskin, ya masih bermimpi. Miskin masih terus bersabar dengan baik dari jalan hidupnya dan berusaha dengan baik, ya impian bisa terlaksana dengan baik gitu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Ya aku sih punya keinginan naik Haji atau Umroh. Gimana dengan Eko?" kata Budi. 

"Punya sih keinginan untuk naik Haji atau Umroh. Tapi sadar dengan kenyataan sih, ya masih sebuah impian saja!" kata Eko. 

"Memang aku sadar juga. Masih impian saja. Karena keadaan dari keluarga miskin. Ya aku masih berjuang untuk mengubah keadaan menjadi kaya," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi!" kata Eko. 

"Oooo iya Eko. Kalau seandainya?" kata Budi. 

"Seandainya apa?" kata Eko. 

"Seandainya telah bisa menguasai ilmu mendengarkan Roh. Aku dan Eko. Apakah Eko masih ingin pergi naik Haji atau Umroh?" kata Budi. 

"Kalau Budi gimana?" kata Eko. 

"Aku masih ingin naik Haji atau Umroh!" kata Budi. 

"Kalau begitu aku sih. Ya tidak ingin naik Haji atau Umroh kalau sudah bisa mendengarkan Roh," kata Eko. 

"Kenapa Eko?" kata Budi. 

"Kenapanya rahasia lah?" kata Eko. 

"Mungkin Eko cuma ingin beda saja dengan aku, ya kan?" kata Budi. 

"Kalau tahu aku cuma ingin beda dengan Budi kenapa?" kata Eko. 

"Ya...beda tidak ada masalah. Kan cuma sekedar obrolan seandainya," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Lebih baik main catur saja!" kata Budi. 

"OK. Main catur!" kata Eko. 

Eko mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun bidak catur di atas papan catur. 

"Kalau sudah mendengarkan Roh. Sudah di jelaskan kebenaran dari rahasia Al Qur'an yang sebenarnya. Lebih baik menikmati hidup dengan baik di negeri ini!" kata Eko. 

"Jadi alasan sebenarnya Eko toh!" kata Budi. 

"Emmm," kata Eko.

Keduanya main catur dengan baik gitu. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK