CAMPUR ADUK

Monday, October 10, 2022

MIRROR MIRROR

Eko duduk di teras depan rumahnya, ya sambil menikmati minum kopi dan gorengan. Eko mengambil buku di bawah meja, ya buku di baca dengan baik cerita di buku tersebut, ya cerpen gitu. 

Isi cerita yang di baca Eko :

Seorang raja janda menikahi seorang penyihir jahat bernama Clementianna, ya yang merupakan wanita paling cantik di negeri itu. Suatu hari, raja pergi untuk melawan kejahatan besar yang telah menginvasi negeri itu, tetapi tidak pernah kembali. Clementianna menjadi Ratu dan memerintah dalam ketidakhadirannya, sambil mengurung putri tirinya yang masih kecil, Putri Salju, ke istana.

Sepuluh tahun kemudian, Putri Salju, sekarang seorang wanita muda, ingin menjelajahi kerajaan dan menyelinap keluar. Berjalan melalui hutan, dia bertemu dengan Pangeran Andrew Alcott yang berkunjung, seorang pangeran dari Kerajaan Valencia, yang telah di rampok oleh sekelompok Kurcaci ; dia dan pangeran langsung jatuh cinta satu sama lain. Putri Salju tiba di kota, dan menemukan orang-orang miskin karena pajak berat Ratu.

Sementara itu, Clementianna diperkenalkan kepada Alcott dan berencana untuk menikah dengannya karena kekayaannya. Clementianna melempar bola untuk merayu Pangeran, dan Putri Salju diam-diam hadir, ya berencana meminta pangeran untuk membantunya memulihkan kerajaan. Clementianna memperhatikan Putri Salju dan sang pangeran menari dan memerintahkan pelayannya Brighton untuk membawa sang putri ke hutan dan memberinya makan untuk binatang itu. Brighton meninggalkan Putri Salju di hutan, tetapi dia melarikan diri dari binatang itu, ambruk di pintu tempat persembunyian para kurcaci. Para kurcaci membawanya masuk dan memperkenalkan diri mereka sebagai Grimm, Butcher, Wolf, Napoleon, Half Pint, Grub, dan Chuck. Ketika Brighton mengumpulkan lebih banyak pajak yang di pungut oleh ratu untuk membayar pestanya yang mahal, para kurcaci merampoknya. Putri Salju mengambil uang itu dan mengembalikannya ke penduduk kota, memuji para kurcaci, yang oleh orang-orang di puji sebagai pahlawan.

Clementianna memberi tahu Alcott bahwa Putri Salju sudah mati. Ketika sang pangeran mengetahui bahwa para bandit telah merampok Brighton, dia mengejar mereka. Di hutan, Alcott menemukan bahwa Putri Salju masih hidup dan bersekutu dengan para kurcaci, yang telah melatihnya dalam pertempuran. Masing-masing percaya yang lain salah, Putri Salju dan Alcott berduel. Alcott kembali ke istana dengan kekalahan dan memberi tahu ratu bahwa Putri Salju masih hidup.

Clementianna memasuki Rumah Cerminnya, di mana hidup bayangannya, Ratu Cermin. Clementianna meminta Ratu Cermin untuk sementara mengubah Brighton menjadi kecoak, dan meminta ramuan cinta agar dia bisa membuat pangeran jatuh cinta padanya. Ramuan itu ternyata menjadi ramuan 'cinta anak anjing' dan sang pangeran menjadi setia padanya seperti anak anjing. Di bawah mantra ini, sang pangeran setuju untuk menikahinya. Menggunakan sihir gelap, ya ratu menyerang Putri Salju dan para kurcaci dengan dua boneka raksasa ; tetapi Putri Salju mengalahkan mereka dengan menemukan dan memotong tali mereka.

Pada hari pernikahannya, Clementianna tiba dan menemukan bahwa Putri Salju dan para kurcaci telah merampok pesta dan menculik Pangeran ; karena ketidakmampuannya menangani bandit dan karena berbohong tentang kematian Putri Salju, para bangsawan menuntut ratu digulingkan. Kembali di hutan, Putri Salju berhasil mematahkan mantra pada Alcott dengan ciuman cinta sejati.

Putri Salju bertemu Clementianna, yang mengirim binatang itu untuk mengejarnya. Pangeran Alcott mencoba menyelamatkan Putri Salju, tetapi Binatang itu menangkapnya. Namun, binatang itu ragu-ragu untuk membunuhnya dan Putri Salju melihat bahwa ia memakai kalung dengan pesona bulan di atasnya mirip dengan yang dikenakan ratu. Putri Salju memotong kalung itu, mematahkan mantra Clementianna, dan mengembalikan binatang itu ke bentuk aslinya : ayah Putri Salju. Clementianna mulai menua dengan cepat dan Ratu Cermin menjelaskan bahwa ini adalah hukumannya karena menggunakan sihir hitam.

Berterima kasih kepada Alcott atas bantuannya, raja setuju untuk membiarkan dia menikahi Putri Salju. Di pesta pernikahan, seorang wanita tua muncul dan menawarkan kepada Putri Salju sebuah apel sebagai hadiah pernikahan. Pada awalnya, Putri Salju menerima apel itu ; tapi, saat dia akan menggigitnya, dia menyadari bahwa perempuan tua itu adalah Clementianna. Putri Salju memotong sepotong apel dengan belati ayahnya dan memberikannya kepada Clementianna, yang dengan enggan menerimanya. Rumah Cermin hancur dengan menyatakannya sebagai cerita Putri Salju. Putri Salju, Pangeran Alcott, Raja dan para kurcaci hidup bahagia selamanya.

***

Eko selesai membaca cerpen di buku.

"Cerita yang bagus," kata Eko.

Eko menaruh buku di bawah meja. Lalu mengambil gelas berisi kopi di meja, ya kopi di minum dengan baik. 

"Menikmati hidup dengan baik," kata Eko.

Gelas berisi kopi di taruh di meja sama Eko. Ya Eko mengambil gitar di samping kursi, ya di mainkan gitar dengan baik, ya bernyanyi dengan baik. 

Lirik lagu yang di nyanyikan Eko dengan judul 'Biarlah Bulan Bicara' :

"Bulan sabit yang jatuh di pelataranBintang redup tanpa cahaya gemintangLangkah tanpa arah sesat di jalan yang terangAku yang terlena dibuai pelukan dosa
Ingin pulang membalut luka hatimuKu pun tahu betapa pedih batinmuBeri kesempatan atau jatuhkan hukumanAndai maaf pun tak kau berikan
Air mata tulus jatuh di sudut bibirmuTak terlintas dendam di bening mata indahmuAku yang merasa sangat berdosa padamuMasih pantaskah mendampingimu?
Biarlah bulan bicara sendiriBiarlah bintang 'kan menjadi saksiTakkan ku ulangi walau sampai akhir nantiCukup derita sampai disini
Ingin pulang membalut luka hatimuKu pun tahu betapa pedih batinmuBeri kesempatan atau jatuhkan hukumanAndai maaf pun tak kau berikan
Air mata tulus jatuh di sudut bibirmuTak terlintas dendam di bening mata indahmuAku yang merasa sangat berdosa padamuMasih pantaskah ku mendampingimu?
Biarlah bulan bicara sendiri (biarlah)Biarlah bintang 'kan menjadi saksi (biarlah)Takkan ku ulangi walau sampai akhir nantiCukup derita sampai disini
oh, biarlah(Biarlah bintang 'kan menjadi saksi) uu-uh, biarlahTakkan ku ulangi walau sampai akhir nantiCukup derita sampai disini
Biarlah bulan bicara sendiriBiarlah bintang 'kan menjadi saksi
Cukup derita sampai disini"

***
Eko selesai bernyanyi dan main gitarnya, ya gitar di taruh di samping kursi. Ya Eko mengambil gelas berisi kopi, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi dateng ke rumah Eko, ya memarkirkan motornya dengan baik di depan rumah Eko. Ya Eko menaruh gelas berisi kopi di meja. Budi pun duduk dengan baik, ya dekat Eko. 

"Acara Tv. Bagus-bagus seperti biasa, ya Eko?" kata Budi. 

"Ngomongin acara Tv?" kata Eko. 

"Iya. Ngomongin acara Tv!" kata Budi. 

"Acara Tv. Di buat dengan baik, ya sama orang-orang pinter di bidangnya. Ya hasilnya bagus!" kata Eko. 

"Seperti acara perlombaan menyanyi. Ya menang di omongin sama pembawa acara sih," kata Budi. 

"Maksudnya artis?" kata Eko. 

"Iya. Artis Rara. Ada kemiripan dengan peserta menyanyi, ya cewek gitu. Seperti kembar tapi lain orang tua," kata Budi. 

"Hal itu kan biasa Budi. Mungkin kita juga ada kemiripan dengan cowok lain gitu. Ya kembar lain orang tua gitu," kata Eko. 

"Memang biasa sih Eko. Ya cewek yang mirip Rara, ya bagus juga penampilannya," kata Budi. 

"Kalau ku ingat dengan baik. Yang di omongin Budi ini. Ya Rindi. Ya memang sih bagus penampilan menyanyinya. Bakat di asah dengan baik, ya pasti berkualitas dengan baik gitu. Kaya pisau kalau di asahkan makin tajem. Bakatnya makin jadi, ya tajem gitu," kata Eko. 

"Mendapatkan kritik dan saran dari para juri, ya senior di bidang musik. Maka bakatnya terasah dengan baik, ya jadi nilai kualitasnya ada dengan baik gitu," kata Budi. 

"Emmm," kata Eko. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Eko. 

Eko dan Budi, ya main catur lah dengan baik lah. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK