CAMPUR ADUK

Tuesday, September 20, 2022

HERCULES IN NEW YORK

Budi dan Eko, ya duduk di teras depan rumah Budi sambil menikmati minum kopi dan makan gorengan. 

"Manusia itu pandai menyembunyikan kesalahannya," kata Budi. 

"Memang manusia pandai menyembunyikan kesalahannya. Ya kerjaannya ngeles gitu. Ya kesalahannya terus di tutupi dengan baik dengan bentuk kebaikan, ya agar manusia lain tidak tahu," kata Eko. 

"Padahal Malaikat tahu!" kata Budi. 

"Malaikat tahu. Ya Malaikat yang berwujud seperti apa? Ya wujud manusia apa wujud gaib?" kata Eko. 

"Ya wujud gaib, ya Roh!" kata Budi. 

"Ooooo Roh toh!" kata Eko. 

"Ya maka itu manusia itu. Pandai membohongi dirinya juga, ya Eko. Urusan cinta?" kata Budi. 

"Ya iyalah. Pandai membohongi dirinya sendiri. Urusan cinta. Di mulut bilang tidak, ya di hati di bilang iya. Di mulut bilang iya, ya di hati bilang tidak," kata Eko. 

"Maka itu harus belajar jujur dengan baik. Ya agar seirama antara mulut dan hati," kata Budi. 

"Omongan Budi benar. Ya belajarnya ilmu agama, ya agar paham menjalankan hidup ini. Baik untuk diri dan juga orang lain," kata Eko. 

"Sekedar obrolan lulusan SMA!" kata Budi. 

"Memang sekedar obrolan SMA!" kata Eko. 

"Kalau begitu aku bercerita pake wayang. Sekedar bercerita!" kata Budi. 

"OK. Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko. 

Budi mengambil wayang yang di taruh di kursi. Wayang di mainkan dengan baik sama Budi, ya bercerita dengan baik pula. Eko menonton pertunjukkan wayangnya Budi dengan baik lah. 

Isi cerita yang ceritakan Budi :

Hercules, di Olympus, mencaci-maki ayahnya Zeus karena tidak mengizinkannya meninggalkan tempat tinggal para dewa untuk berpetualang di Bumi. Akhirnya Zeus mengirim Hercules, di atas balok, ke negeri manusia.

Setelah beberapa pertemuan aneh di udara dan di laut, termasuk menakut-nakuti seorang wanita tua di jet penumpang, Hercules tiba di New York City, di mana kegembiraan terjadi dalam bentuk interaksi dengan berbagai warga New York, yang menganggapnya sebagai superior secara fisik tetapi canggung secara sosial. Dia berteman dengan seorang pria kecil kurus bernama Pretzie, dinamai karena dia menjual pretzel. Hercules menjadi pegulat profesional yang sukses.

Zeus, mengawasi Hercules dari ketinggian, menjadi jengkel dengan kejenakaan Hercules, yang dia rasa membuat para dewa mengolok-olok, dan meminta Merkurius untuk menghentikan Hercules. Setelah Mercury mencoba tetapi gagal untuk membawa pulang Hercules, Zeus memerintahkan Nemesis untuk memastikan bahwa Hercules diasingkan ke wilayah neraka yang diperintah oleh Pluto. 

Namun, Juno malah meyakinkan Nemesis untuk meracuni Hercules dengan racun yang akan menghilangkan keilahiannya dan kemudian berbicara dengan Pluto. Nemesis memberi tahu Pluto tentang apa yang terjadi dan dia mempertaruhkan sejumlah besar uang melawan Hercules dalam kompetisi orang kuat yang akan datang dengan manajer gangster Hercules. Ketika Hercules kalah dalam kompetisi orang kuat, teman-temannya mencoba menghadang kaki tangan manajer Hercules yang marah, tetapi Hercules mengikuti mereka untuk menyelamatkan mereka.

Sementara itu, Zeus mengungkap kebenaran dari Nemesis tentang apa yang terjadi tetapi hanya campur tangan pada menit terakhir untuk memulihkan keilahian Hercules, tidak ingin putranya mati di tangan manusia fana.

Hercules mengalahkan para gangster dan menyadari bahwa dia telah tidak patuh dan kembali ke surga tak lama setelah itu, hanya mengucapkan selamat tinggal kepada Pretzie melalui radio setelah dia pergi.

Di surga, Zeus memberi tahu Juno dan Hercules bahwa dia tidak akan menghukum Hercules karena perilakunya saat mereka bertanya kepadanya tentang hal itu dan kemudian meminta untuk dibiarkan sendiri. Mereka meninggalkannya sendirian, dan setelah keberangkatan mereka, Zeus menyelinap keluar dari surga dan turun ke Bumi, menakut-nakuti jet penumpang dalam perjalanan turun.

***

Budi cukup lama bercerita pake wayang, ya akhirnya selesai juga gitu. Ya wayang di taruh di kursi kosong. Eko memuji pertunjukkan wayangnya Budi, ya begitu juga ceritanya, ya bagus gitu. 

"Hercules bertarung melawan Thor. Siapa yang menang Budi?" kata Eko.

"Thor kemampuannya kuat dan juga petir. Sedangkan Hercules kemampuannya, ya kuat saja. Thor statusnya Dewa beneran. Sedangkan Hercules statusnya setengah Dewa. Ya walau ada cerita dari proses perjalan waktu, ya Hercules jadi Dewa beneran. Ada juga dari awal kelahirannya, ya Hercules statusnya Dewa benar gitu. Ya jadinya yang menang adalah Thor dari kemampuannya punya petir," kata Budi.

"Thor yang menang karena punya kemampuan petir. Kalau Thor tidak punya kemampuan petir. Hercules dan Thor, ya bertarung dengan kemampuan otot, ya kuat gitu. Yang menang, ya Hercules," kata Eko.

"Hercules yang menang dengan kemampuan otot, ya kuat. Ya memang sih Hercules banyak menghancurkan musuh-musuhnya yang kuat dengan ototnya. Ya kalau Thor, ya mengalahkan musuh-musuhnya dengan kemampuan petirnya," kata Budi.

"Cerita di film itu tentang pertarungan Thor dan Hercules lebih baik, ya dari pada obrolan kita, ya kan Budi?" kata Eko.

"Memang lebih baik. Cerita di film tentang pertarungan Thor dan Hercules," kata Budi.

"Emmmm," kata Eko.

"Ngomongin tentang artis Putri, ya penyanyi. Putri memang cantik penampilannya di acara apa pun termasuk acara Tv gitu. Banyak cowok yang mendekatinya Putri," kata Budi.

"Nama juga Putri, ya kaya cerita Putri kerajaan gitu. Ya jadi banyak cowok yang mendekatinya karena pesona kecantikan Putri," kata Eko.

"Berarti kalau cowok yang menyukai Putri, ya pastinya cemburu karena ada banyak cowok yang menyukainya Putri," kata Budi.

"Arah tujuan obrolan kita, ya ngomongin Putri kemana? Ngerasa aneh?" kata Eko.

"Nama juga obrolan. Kadang kan ngelantur. Ya niatnya bercanda gitu!" kata Budi.

"Ooooo bercanda toh!" kata Eko.

Eko dan Budi, ya melanjutkan acara dengan main catur lah. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK