CAMPUR ADUK

Tuesday, July 5, 2022

GHAJINI

Budi duduk di depan rumahnya, ya sedang asik menikmati minum kopi dan juga makan roti yang murah meriah.

"Aku nyanyi ah!" kata Budi. 

Budi mengambil gitarnya yang di taruh kursi gitu. Budi mulai bernyanyi, ya sambil genjreng gitar dengan baik itu. 

Lirik lagu yang dinyanyikan Budi yang judulnya 'Bojo Loro' :

"Keroso sepet empinge mlinjo
Sirah mumet, dik, nduwe bojo loro
Mikir sing enom, mikir sing tuwo
Ro karone podo le tresno
Cekut-cekut mumet temenan
Ati bingung, dik, le mbagi katresnan
Butuhe akeh, duwit pas-pasan
Tanggal enom wis kebingungan
Mrono mrene saben dino
Iki mrene sesuke mrono
Bojo enom mung sedelo
Bojo tuwo nggondeli celono
Keroso sepet empinge mlinjo
Sirah mumet, dik, nduwe bojo loro
Mikir sing enom, mikir sing tuwo
Ro karone podo le tresno
Cekut-cekut mumet temenan
Ati bingung, dik, le mbagi katresnan
Butuhe akeh, duwit pas-pasan
Tanggal enom wis kebingungan
Mrono mrene saben dino
Iki mrene sesuke mrono
Bojo enom mung sedelo
Bojo tuwo nggondeli celono
Mrono mrene saben dino
Iki mrene sesuke mrono
Bojo enom mung sedelo
Bojo tuwo nggondeli celono"

***
Budi selesai nyanyi, ya genjreng gitarnya selesai juga gitu. Eko dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motor di depan rumah Budi. Ya menaruh gitarnya di kursi kosong lah. Eko duduk dengan baik dan berkata "Abis nyanyi dan main gitar, ya Budi?" 

"Iya Eko," kata Budi. 

"Lagu apa yang di nyanyiin Budi?" kata Eko. 

"Bojo Loro," kata Budi. 

"Nyanyiin Bojo Loro. Kepingin Bojo Loro atau sekedar nyanyi aja?!" kata Eko. 

"Ya inginnya sih dua gitu. Lebih baik aku ngomong ingin dua kan dari pada di bilang orang munafik. Kaya kebanyakan orang-orang yang punya istri gitu, ya mau satu ternyata dua. Dan juga aku kan masih bebas banget bicara tentang keinginan aku tentang cewek karena aku kenyataannya masih jomlo," kata Budi. 

"Aku paham omongan Budi," kata Eko. 

"Yang tepat itu sih. Ya sekedar nyanyi Eko. Sekedar menghibur diri. Biasa bujang jomlo gitu," kata Budi. 

"Menghibur diri lebih baik. Maka hidup ini di bawa dengan santai banget," kata Eko. 

"Santai di rumah," kata Budi. 

"Emmmmm," kata Eko. 

"Kalau begitu aku mau main boneka sarung tangan yang aku buat sendiri, ya kreatif gitu, ya cerita laga!" kata Budi. 

"Aku jadi penonton yang baik!" kata Eko. 

Budi mengambil boneka di kotak kardus, ya ingin di mainkan. Abdul dateng ke rumah Budi, ya memarkirkan dengan baik motornya di depan rumah Budi. Abdul duduk dengan baik, ya dekat Eko lah dan berkata "Pertunjukkan bonekanya mau di mulai toh. Aku jadi penonton yang baik!" 

"Emmmm," kata Budi dan Eko bersamaan. 

Budi memainkan bonekanya dengan baik banget gitu, ya begitu juga ceritanya di ceritakan dengan baik lah. Eko dan Abdul menonton pertunjukkan boneka dengan baik banget. 

Isi cerita yang di ceritakan Budi :

Sunita, seorang mahasiswa kedokteran, sedang menyelidiki kasus amnesia anterograde dari Sanjay Singhania, ketua Air Voice, sebuah perusahaan telekomunikasi. Dia melakukannya bertentangan dengan keinginan profesornya Dr. Debkumar Mitra, meskipun Sanjay sedang dalam penyelidikan kriminal. Sanjay, yang kehilangan ingatannya setiap 15 menit, menggunakan sistem foto, catatan, dan tato di tubuhnya untuk memulihkan ingatannya dan mengingat misinya untuk membalas pembunuhan tunangannya Kalpana Shetty, yang dibunuh oleh gembong kriminal, Ghajini Dharmatma.

Petugas polisi Arjun Yadav, yang sedang menyelidiki pembunuhan yang dilakukan Sanjay membuat Sanjay pingsan dalam perkelahian di apartemennya dan menemukan dua buku harian di lacinya. Dia mengetahui bahwa Sanjay yang merupakan seorang pengusaha sukses bertemu dengan Kalpana, seorang model yang berjuang, setelah dia berencana memasang papan iklan di atas apartemennya. Ketika agennya tiba di lokasi syuting Kalpana untuk bernegosiasi dengannya tentang hal itu, bos Kalpana, veteran periklanan Satveer Kohli, salah mengartikan ini sebagai kemajuan romantis dan, dalam pandangan ketenaran dan kekayaan, mendorong Kalpana untuk menerima tawaran tersebut. Kalpana pun memutuskan untuk berpose sebagai pacar Sanjay. Segera setelah Sanjay mengetahui tentang desas-desus palsu, dia berencana untuk bertemu Kalpana untuk menghadapinya tetapi gagal, karena dia mulai menyukainya setelah melihat sifat altruistiknya. Dia menyamar sebagai Sachin Chauhan, model pendatang baru, dan berbohong kepada Kalpana tentang dirinya sendiri. Segera, dia jatuh cinta lebih dalam padanya. Di akhir buku harian pertama, pada tanggal 31 Desember, Sanjay, yang masih berperan sebagai Sachin, melamar Kalpana yang terkejut dengan sikap tiba-tiba seperti itu, meminta malam untuk memikirkannya. Dia memutuskan bahwa jika dia setuju, maka dia akan mengungkapkan identitas aslinya kepadanya, tetapi, jika tidak, maka dia akan diam-diam pergi dari hidupnya sebagai Sachin.

Saat Arjun mulai membaca buku harian kedua, Sanjay menyerangnya dan mengikatnya. Sunita menemukan apartemen itu, menemukan Arjun dan mengetahui rencana pembunuhan Sanjay. Dia mencuri buku hariannya dan membebaskan Arjun. Saat dia dan Arjun melarikan diri, Arjun ditabrak bus. Sunita kemudian memberi tahu Ghajini tentang fakta bahwa Sanjay datang kepadanya untuk membunuhnya. Sanjay mengetahui hal ini dan menyerangnya di asramanya, di mana dia ditangkap dan diberi obat penenang. Ghajini diberitahu oleh polisi tentang barang-barang milik Sanjay dan dia menyamar sebagai teman Sanjay. Tak lama kemudian karyawan dan dokter Sanjay datang dan membawanya pulang. Di sana, Ghajini dan anak buahnya menghancurkan foto-fotonya dan menutupi tatonya, sehingga meninggalkan dia tanpa ingatan masa lalu.

Setelah Sanjay ditangkap, Sunita membaca buku harian itu. Dia mencari tahu tentang Kalpana. Di buku harian kedua, Kalpana menerima lamaran, tetapi dengan syarat dia menikah hanya setelah dia membeli tiga mobil duta besar, karena komitmen masa lalu. Satu hal mengarah ke hal lain dan Sanjay memutuskan untuk mengambil kebenaran tentang dirinya nanti. Diary itu berakhir dengan tiba-tiba ketika Sanjay harus pergi ke luar negeri selama beberapa hari.

Setelah beberapa penelitian, Sunita akhirnya mengetahui Kalpana melakukan perjalanan ke Goa, di mana dia menemukan dan membebaskan sekelompok gadis dari cincin perdagangan seks yang diatur oleh Ghajini. Sanjay kembali ke rumah dan menemukan Kalpana ditikam. Ghajini memukul Sanjay di kepala dengan tongkat besi yang mengakibatkan cedera otak, sebelum membunuh Kalpana dengan tongkat yang sama, di depannya. Merasa bersalah karena meragukannya, Sunita mengingatkan Sanjay tentang pembunuhan Kalpana dan membantunya melacak Ghajini ke daerah setempat. Sanjay kemudian membunuh anak buahnya tetapi kehilangan ingatan saat mencari Ghajini, yang memanfaatkan situasi dan menusuk Sanjay. Saat dia bersiap untuk membunuh Sunita dengan cara yang sama seperti dia membunuh Kalpana, Sanjay memulihkan ingatannya dan membunuh Ghajini dengan tongkat besi.

Enam bulan kemudian, Sanjay kembali sebagai ketua Air Voice dan menjadi sukarelawan di panti asuhan bernama Kalpana, membantu semua orang seperti dia, dan mencoba menyembuhkan. Sunita menghadiahi dia bantalan semen dengan jejak kaki Sanjay dan Kalpana dan dia merasakan Kalpana di sampingnya, saat layar menyorot matahari terbenam yang memudar.

***

Budi cukup lama main boneka sarung tangan dan akhirnya selesai juga. Eko dan Abdul memuji pertunjukkan boneka Budi dan juga ceritanya, ya bagus lah. Budi menaruh boneka di kotak kardus. Ketiganya melanjutkan acara main kartu remi lah dengan baik lah. 

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK