Malam di bulan Ramadhan. Mesjid mengadakan acara itikaf. Budi dan Abdul duduk di teras mesjid, ya setelah baca al qur'an. Budi dan Abdul menikmati minum kopi lah. Eko, ya di dalam mesjid sedang baca al qur'an bersama orang-orang memahami ilmu agama Islam.
"Malam di bulan Ramadhan tenang, ya Abdul?" kata Budi.
"Iya," kata Abdul.
Abdul dan Budi menikmati minum kopi.
"Budi. Aku ingin pendapatmu, ya tentang sesuatu?" kata Abdul.
"Pendapatku. Ok apa yang mau di omongin Abdul?" kata Budi.
"Ada sebuah acara, ya mengumpulkan para ahli agama, ya agama yang berkembang di Indonesia. Ahli agama yang paham ilmu agama berdasarkan ilmu yang di pelajarinya dari kecil sampai dewasa, ya mendapatkan gelar ilmu agama dari gelar biasa sampai gelar tertinggi. Ilmunya berdasarkan apa yang di tulis kitab gitu dan pengembangan diri, ya di lihat dari tingkat sosial manusia gitu. Pernyataan ku adalah dari para ahli agama tersebut. Mana agama yang paling benar?" kata Abdul.
"Pertanyaan yang berat banget. Bagi aku yang cuma lulusan SMA. Seharusnya bertanya pada orang yang lulusan Universitas!" kata Budi.
"Sekedar obrolan saja Budi!" kata Eko.
"Memang sih sekedar obrolan saja!" kata Budi.
"Jadi pendapat Budi apa dari pertanyaan aku itu?" kata Abdul
"Pendapatku? Jawabanku? Ya aku muslim, ya pasti membela agama yang di yakini benar. Begitu juga dengan orang-orang yang menyakini agama lain yang di yakininya benar. Aku takut pendapatku jadi perselisihan. Ya seperti cerita masa lalu, ya perang agama. Ceritanya di tulis dalam sejarah gitu. Maka itu aku berpikir dengan baik demi kebaikan bersama, ya jawaban ku netral atau toleransi saja," kata Budi.
"Pendapat Budi. Netral atau toleransi. Ok....pendapat Budi di terima dengan baik. Budi telah berusaha dengan baik berpikir dengan bijak dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama, ya tidak egois demi kepentingan pribadi atau golongan," kata Abdul.
"Padahal ada satu cara yang tepat sih untuk menunjukkan yang benar sih. Ya bertanya dengan baik sama Roh. Maka Roh akan menjelaskan kebenarannya, ya agama yang benar yang di yakini sama manusia," kata Budi.
"Kemungkinan pendapat Budi tentang itu juga benar," kata Abdul.
Abdul dan Budi menikmati minum kopi.
"Maka cara itu di sebut...misterinya kehidupan ini," kata Budi.
"Memang cara itu, ya di sebut misterinya kehidupan ini," kata Abdul menegaskan omongan Budi.
"Sudah ah ngobrolnya. Lebih baik lanjut baca al qur'an!" kata Budi.
"Ok...udahan ngobrolnya. Baca al qur'an lagi!" kata Abdul.
Abdul dan Budi, ya beranjak dari duduknya di teras mesjid lah sambil membawa gelas berisi kopi lah, ya keduanya masuk ke dalam mesjid. Abdul dan Budi duduk dengan baik dan baca al qur'an. Eko masih baca al qur'an bersama orang-orang yang paham ilmu agama Islam. Acara di mesjid, ya itikaf, ya berjalan dengan baik banget.
No comments:
Post a Comment