Lirik lagu yang dinyanyikan Eko dan Budi dengan judul 'Kupu-Kupu Malam' :
Ada yang butuh dirinya
Ada yang berlutut menyintanya
Ada pula yang kejam menyiksa dirinya
***
Eko dan Budi selesai menyanyi, ya Eko berhenti main gitar dan gitar di taruh di samping kursi.
"Hidup ini lika liku dalam menjalankan hidupkan, ya Eko?!" kata Budi.
"Memang hidup penuh dengan lika liku," kata Eko.
"Kadang ujian yang pait, ya bisa saja jatuh pada jalan kehidupan menjadi kupu-kupu malam," kata Budi.
"Ya memang ujian pahit, ya menjadi kupu-kupu malam," kata Eko.
"Sebagai manusia yang bijak, ya harus bisa membimbing manusia yang lain, ya agar kembali ke jalan kebaikkan lagi," kata Budi.
"Budi kan bukan Ustad. Cuma lulusan SMA," kata Eko.
"Aku mengerti ilmu agama," kata Budi.
"Memang Budi mengerti ilmu agama. Tapi kurang paham. Ya lebih paham sih, ya para Ustad lah untuk membimbing manusia di jalan kebaikan," kata Eko.
"Aku paham omongan Eko," kata Budi.
"Niat baik Budi, ya aku pujilah. Karena Budi ingin membimbing manusia yang jatuh pada ujian yang pait dan kembali ke jalan penuh dengan kebaikkan," kata Eko.
"Terima kasih Eko," kata Budi.
"Eeeemmmm," kata Eko.
"Eko aku mau nanya sesuatu," kata Budi.
"Tentang apa?!" kata Eko.
Eko mengambil bakwan goreng di piring, ya di makanlah bakwan goreng.
"Tentang seorang cewek yang mungkin menyukai seorang cowok sih," kata Budi.
Budi mengambil tempe goreng di piring, ya di makanlah tempe goreng.
"Terus!!!" kata Eko.
"Cowok itu ingin lihat nilai-nilai yang di raih cewek itu pada pendidikan SMA-nya, ya cewek itu menunjukkan dengan baik nilai-nilai yang di raih cewek itu dengan baik. Ya cowok itu menilai dengan baik sih apa yang usahakan cewek itu saat di menjalankan pendidikannya," kata Budi.
"Tandanya cewek itu telah membuka hatinya dengan baik," kata Eko.
Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah.
"Jadi cewek itu telah yakin dengan cowok yang menyukainya, ya Eko?!" kata Budi.
"Iya lah cewek itu telah membuka hatinya untuk cowok yang di sukainya. Cowoknya, ya memang menyukai cewek itu. Emmmm. Cerita kenyataan ada sih," kata Eko.
Eko mengambil gelas berisi kopi di meja, ya di minum dengan baik kopi lah. Budi menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Memang aku dapatkan cerita ini dari kenyataan seseorang yang menjalankan jalan cerita tentang urusan cinta," kata Budi.
Eko menaruh gelas berisi kopi di meja.
"Ada kesamaan cerita yang aku dapatkan dan juga Budi. Ya tidak masalah sih. Memang bisa terjadi di mana-mana cerita ini," kata Eko.
"Emmm," kata Budi.
"Cowok dan cewek yang di omongin Budi, ya pacaran kan?!" kata Eko.
"Iya sih pacaran dan juga sampai menikah," kata Budi.
"Sifat cowok menguji dan sifat keterbukaannya seorang cewek. Urusan cinta, ya biasalah," kata Eko.
"Urusan cinta, ya biasalah. Banyak cerita yang ini dan itu," kata Budi.
"Ya sudahlah main catur saja!" kata Eko.
"Ok. Main catur!" kata Budi.
Eko telah mengambil papan catur di bawah meja, ya papan catur di taruh di atas meja. Eko dan Budi menyusun dengan baik bidak catur di papan catur.
"Squid game," kata Budi.
"Squid game, ya sama aja seperti permainan catur saja," kata Eko.
"Iya juga ya. Kalau di pikir dengan baik. Kan ada strategi dalam permainan dan juga ada yang menang dan kalah. Tekan juga ada jika permainan sudah terdesak ketika mau kalah," kata Budi.
"Emmmm," kata Eko.
Eko dan Budi bermain catur dengan baik.
No comments:
Post a Comment