CAMPUR ADUK

Friday, October 15, 2021

KEINDAHAN PAPUA

Indro mengeluarkan keris pusaka warisan kakeknya Indro lah. Dengan keris pusaka, ya Indro pun pindah tempat dari keberadaannya di rumah, ya di Jakarta ke daerah Papua sih, ya teleportasi gitu. Indro berada di atas bukit.

"Daerah ini indah banget," kata Indro. 

Indro berjalan dengan baik, ya menurunin bukit lah. Sampai di tujuannya Indro, ya ketemu dengan suku pedalaman Papua. Ya di sambut dengan baik sama suku perdalaman Papua, ya layaknya saudara jauh dan juga tamu gitu. Seperti biasa sih Indro di jamu dengan makanan khas Papua. Indro menghormati suku Papua dengan baik, ya menikmati jamuan itu dengan baik.

Setelah urusan jamuan itu selesai. Indro menikmati keadaan dengan baik. Denias, anak suku Papua mengajak Indro ke suatu tempat. Indro dan Denias berjalan dengan baik menuju sebuah bukit sih. Di jalan Indro dan Denias bertemu dengan babi liar. Mau gak mau Indro menghadapi babi liar. Sedangkan Danias yang takut dengan babi liar, ya ukurannya besar sekali sih. Denias naik pohon, ya agar selamat dan tidak di seruduk babi liar. Indro menggunakan keris pusakanya menghadapi babi liar. Pertarungan sengit sih. Pada akhirnya Indro berhasil membunuh babi liar tersebut.

"Denias. Daging babi ini mau di apakan?!" kata Indro.

"Daging babi ini buat jadi babi panggang saja!" kata Denias.

"Kalau mau Denias seperti itu. Aku bantu untuk memasak daging babi ini," kata Indro.

Indro dan Denias mulai memasak daging babi, ya di buat daging panggang. Singkat waktu. Daging babi telah masak. Denias makan daging babi. Indro tidak makan daging babi, ya malahan makan buah-buahan yang Indro temukan di hutan. Daging babi pun jadikan bekal oleh Denias sih. Perjalan Indro dan Denias di lanjutkan dengan baik. Sampai di atas bukit. Indro dan Denias melihat pemandangan yang indah banget. 

Denias pun menunjukkan tempat yang sudah maju, ya karena manusia mengikuti perkembangan zaman seperti bangunan gelangang olahraga di mana manusia menunjukkan kebolehannya dengan segala bidang olahraga. Indro melihat dengan daerah Papua yang telah berkembang dengan baik, ya mengikuti perkembangan zaman di mana manusia sudah mengerti informasi dan teknologi untuk kemajuan negerinya.

Indro dan Denias telah cukup melihat keindahan negeri Papua dari atas bukit. Indro dan Denias pun memutuskan untuk pulang ke rumah Denias lah. Perjalan Indro dan Denias, ya di jalanin dengan penuh hati-hati menurunin bukit sih. Ya Denias membawa bekal daging babi, ya di makan dengan baik sambil jalan. Indro, ya menikmati makan buah yang di temukan hutanlah.

Indro dan Denias sampai juga di rumah Denias. Daging babi yang di bawa Denias, ya di bagikan pada teman-temannya. Semua anak-anak menikmati makan daging babi itu. Indro senang melihat keceriaan anak-anak Papua. Indro pun pamitan dengan kepala suku pedalaman Papua, ya pulang ke rumahlah.

Dengan menggunakan keris pusaka, ya Indro, ya pindah tempatlah dari Papua ke Jakarta, ya teleportasilah. Indro sampai di rumah. Keris pusaka pun di taruh di simpan dengan baik sama Indro. Ya Indro keluar dari kamarnya menuju ruang tamu, ya ada Kasino yang sedang main game di ruang tamu. Kasino pun berhenti dari main gamenya.

"Indro dari mana?!" kat Kasino.

"Main," kata Indro.

"Main kemana?!" kata Kasino.

"Ke Papua," kata Indro.

"Jauh amat main ke Papua," kata Kasino.

"Lagi ingin melihat Papua saja," kata Indro.

"Pasti menggunakan keris pusaka, ya teleportasi dari sini ke Papua," kata Kasino.

"Iyalah Kasino," kata Indro.

"Gimana keadaan Papua?!" kata Kasino.

"Papua banyak kemajuannya. Aku di tunjukkan sama Denias, ya daerah-daerah yang telah maju dengan peradaban manusia, ya mengikuti perkembangan zaman. Informasi dan teknologi," kata Indro.

"Denias, anak Papua yang menemani Indro melihat keindahan negeri Papua," kata Kasino.

"Ya sudah lah Kasino. Ngobrol tentang negeri Papua. Aku ingin main game di Hp ku!" kata Indro.

"Aku juga mau melanjutkan main game aku di Hp ku!" kata Kasino.

Kasino dan Indro main game di Hp-nya masing-masing. Denias tetap hidup dengan baik bersama keluarganya, ya suku pedalaman Papua sih. Dono yang masih di Batam, ya memeriksa kiriman vidio dari temannya Dono, ya tentang Rara yang hidup bahagia dengan suaminya.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK