"Indro hari ini buat bakwan goreng?!" kata Kasino.
"Iya," kata Indro.
Indro menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum teh. Bakwan goreng, ya di ambil di piring sama Kasino sih.
"Cabenya mana ya?!" kata Kasino.
Indro menaruh cangkir berisi teh di meja.
"Maaf Kasino. Aku lupa membeli cabe rawit. Jadi makan cabenya tidak pake cabe!" kata Indro.
"Lupa membeli cabe rawit toh," kata Kasino.
"Cabe yang di tanam di pot ada yang berbuah?!" kata Indro.
"Oooo iya. Aku nanam cabe di pot. Ada cabe rawit yang berbuah. Aku ambil dulu ah cabe rawitnya!" kata Kasino.
Kasino menaruh bakwan goreng ke piring, ya Kasino beranjak dari duduknya langsung ke tempat pot tanaman yang di tanam cabe rawit.
"Cabe ku berbuah bagus bagus," kata Kasino.
Kasino memetik cabe rawit dengan baik, ya dapetnya lumayan banyak sih. Cabe rawit di cuci bersih di air kran. Setelah itu. Kasino duduk dengan baik, ya cabe rawit di taruh di piring yang ada bakwan goreng.
"Makan bakwan goreng sama cabe rawit," kata Kasino.
Kasino mengambil bakwan goreng di piring dan cabe sudah di tangan sih. Kasino makan bakwan goreng dengan cabe sih.
"Emmm enak bakwan goreng buatan Indro. Cabe rawit pedas rasanya. Rasanya jadi kelop deh!" kata Kasino.
Kasino menikmati makan bakwan goreng dan juga cabe. Indro makan bakwan goreng dan juga cabe sih.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?!" kata Kasino.
"Artis yang cewek cantik, ya di sukai sama cowok ganteng, ya artis gitu. Keduanya saling suka gitu. Ya ada rasa gitu. Jadi orang yang menontonnya, ya terbawa suasana sih seperti nonton film cinta yang romantis," kata Indro.
"Chemistrinya dapet gitu?!" kata Kasino.
"Itu maksudnya Kasino....chemistrinya!" kata Indro.
"Kan memang di rencana dengan baik sama pembuat cerita di film sampai lagu, ya duet gitu. Tujuannya dapet chemistrinya!" kata Kasino.
"Jadi aku rasa kepingin dengan hubungan yang baik dan romantis gitu. Ya rasa menggelitik gitu!" kata Indro.
"Iri namanya itu Indro!" kata Kasino.
"Kan irinya, ya iri yang baik. Ingin merasakan hal yang sama," kata Indro.
"Ooooo begitu. Menurutku sih. Hal biasa saja, ya lumrah lah!" kata Kasino.
"Kadang aku ingin bersama dengan artis yang aku sukain, ya mengajak makan malem yang romantis sampai menyanyikan lagu, duet gitu yang romantis," kata Indro.
"Khayalan apa permainan seandainya seperti biasanya?!" kata Kasino.
"Ya permainan seandainya saja Kasino. Kalau khayalan kan, ya tidak kesampaian jadinya sakit hati gitu!" kata Indro.
"Masa sampai sakit hati?!" kata Kasino.
"Kan cuma di hiperbolakan saja Kasino!" kata Indro.
"Ooooo hiperbola saja toh!" kata Kasino.
Kasino mengambil cangkir berisi teh di meja, ya di minum dengan baik teh itu. Indro menuangkan tekoh berisi teh ke cangkir dan segera di minum dengan baik teh itu. Lalu keduanya menaruh bersamaan cangkir berisi teh di meja.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?!" kata Kasino.
"Ngobrolin tentang topik-topik yang berkaitan dengan pemerintahan kaya acara Tv gitu!" kata Indro.
"Indro. Aku ini bukan orang pemerintahan. Jadi tidak perlu membicarakan topik-topik yang berkaitan dengan pemerintahan kaya acara di Tv. Padahal orang-orang yang membicarakan urusan pemeritahan di acara Tv kan, ya sudah menjelaskan dengan baik berdasarkan topik-topik yang di angkat, ya heboh sih pokok permasalahannya," kata Kasino.
"Aku paham Kasino!" kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
"Cowok muda panteskan menyukai cewek yang lebih tua dari cowok, ya umur sih Kasino?!" kata Indro.
"Ya pantes saja sih. Kalau sama sama suka sih," kata Kasino.
"Jadi gimana cowok, ya anak tiri menyukai ibu tirinya, ya rasa suka itu cinta sih?!" kata Indro.
"Kalau urusan itu sih lebih baik di jauhkan dari rasa suka itu. Bahaya!!!," kata Kasino.
"Bahaya!!! Aku mengerti omongan Kasino," kata Indro.
"Ya sudahlah jangan membahas itu. Dunia ini banyak yang pinter membahas urusan itu, ya para ahli agama. Para ahli agama membimbing manusia di jalan kebaikkan, ya agar menjauh dari permasalahan ini dan itu. Bisa di bilang ujian dari Setan membalikkan pemikiran manusia jadi melanggar aturan ini dan itu," kata Kasino.
"Ok. Kasino. Aku paham!" kata Indro.
"Main kartu remi saja!" kata Kasino.
"Ok!" kata Indro.
Indro mengambil kartu remi di atas papan catur, ya di bawah meja. Indro mengocok kartu remi dengan baik dan di bagikan dengan baik. Indro dan Kasino, ya main kartu remi dengan baik.....main cangkulan sih.
No comments:
Post a Comment