"Emmm segernya teh ini," kata Indro.
Indro menaruh cangkir berisi teh di taruh meja. Kasino yang menikmati teh, ya menaruh cangkir yang masih berisi teh di taruh di meja.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?" kata Kasino.
Kasino mengambil keripik singkong di plastik, ya segera di makan dengan baik.
"Di nasehati sama orang tua dan juga para guru ngaji, ya agar berjalan di jalan kebaikan dan tidak boleh keluar dari koridor. Ternyata jenuh juga ya mendengarkannya?" kata Indro.
"Indro menilainya begitu sih, ya tidak apa-apa sih. Hal wajar. Jenuh dengan sesuatu," kata Kasino.
"Gimana dengan Dono ya. Di nasehati sama Roh dengan hal yang tidak bisa di lihat manusia lain cuma Dono sendiri yang melihat dan mendengar Roh yang membimbingnya dengan baik...?" kata Indro.
"Kadang yang nyata saja boring mendengarkan nasehat ini dan itu, ya contohnya Indro tadilah...jenuh dengan nasehat orang tua dan para guru ngaji. Kalau Dono di nasehati dan di bimbing dengan baik sama Roh, ya mungkin ada rasa jenuh sama dengan Indro dan aku," kata Kasino.
"Mungkin," kata Indro.
"Emmm," kata Kasino.
"Hidup ini pilihan kan Kasino?!" kata Indro.
"Hidup memang pilihan lah. Contohnya : hidup biasa-biasa seperti kita. Atau hidup seperti anak muda yang pergaulannya, ya kaya anak punk lah dan juga bertato," kata Kasino.
"Nasehat orang tua dan para guru ngaji kita terima dengan baik. Ya hidup biasa-biasa saja dan tidak terpengaruh dengan pergaulan ini dan itu," kata Indro.
"Pilihan kita bagus sih, ya mengikuti nasehat dan bimbingan orang tua dan guru ngaji. Bagi orang-orang yang memilih jalan pergaulan ini dan itu.....pada akhirnya mereka ada yang menyesal dengan pilihan mereka," kata Kasino.
"Aneh ya mereka yang memilih pergaulan ini dan itu, ya menyesal," kata Indro.
"Nama manusia mencari jawaban dari perjalan hidup. Ketika waktu menunjukkan benturan yang tidak ada jalan lagi di halangi tembok besar. Maka manusia itu pasti menyesal di jalan itu dan kembali ke jalan yang benar dan berkata "Orang tua ku benar menunjukkan jalan yang baik begitu juga guru-guru yang mengajarkan jalan kebaikan untuk ku"...." kata Kasino.
"Penyesalan pasti belakangan. Benar kata orang tua dan para guru-guru," kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
"Dalam urusan memilih cewek. Ya kalau aku suka dengan cewek yang aku pilih. Tapi ternyata orang tua tidak suka dengan cewek yang aku sukai. Maka gimana Kasino?!" kata Indro.
"Usaha dan doa dengan baik," kata Kasino.
"Usaha dan doa telah di jalan dengan baik. Tetap saja orang tua tidak suka dengan cewek yang aku pilih. Gimana Kasino?!" kata Indro.
"Ya lepaskan lah cewek itu. Tapi di berikan pengertian yang baik bahwa orang tua Indro tidak setuju hubungan dengan cewek yang Indro pilih. Mau gak mau, ya cewek itu menerimanya. Walau ada rasa sakit, ya putus hubungan," kata Kasino.
"Berarti jika kedudukan di balik kondisinya. Cewek itu orang tuanya tidak setuju dengan aku. Ya aku menerima keputusan cewek untuk putus hubungan dengan aku. Kecewa dan rasa sakit ada karena cinta," kata Indro.
"Emmmm," kata Kasino.
"Berarti rasa sakitnya Dono pisah dengan Rara karena Dono yang salah, ya perselingkuhan. Pada akhirnya yang menikah duluan adalah Rara karena di jodohkan orang tua. Dono masih menyimpan rasa sakit kehilangan Rara yang sebenarnya...ya Kasino?!" kata Indro.
"Aku tidak menjalankan. Jadi aku tidak tahu. Tapi kalau di pikir dengan baik. Mungkin sih. Dono menyimpan rasa sakit kehilangan Rara karena Rara menikah dengan cowok pilihan orang tua," kata Kasino.
"Mungkin toh," kata Indro.
Indro mengambil keripik singkong di plastik dan segera di makan dengan baik. Kasino mengambil keripik singkong di dalam plastik, ya di makan dengan baik.
"Urusan cinta. Kalau tidak bahagia pasti sakit hati, ya Kasino?!" kata Indro.
"Iya iyalah. Nama urusan cinta," kata Kasino.
"Mungkin Dono pisah dari Rara dengan alasan Dono, ya lebih baik Rara bersama dengan cowok yang lebih sempurna dari Dono kan...Kasino?!" kata Indro.
Indro mengambil cangkir berisi teh di meja dan di minum dengan baik.
"Mungkin," kata Kasino.
Kasino mengambil cangkir berisi teh di meja dan di minum dengan baik. Indro menaruh cangkir berisi teh di meja dan berkata Indro "Main game ah!"
Indro main game di Hp-nya dengan baik. Kasino menaruh cangkir berisi teh di meja.
"Aku juga main game ah!" kata Kasino.
Kasino main game di Hp-nya dengan baik.
No comments:
Post a Comment