CAMPUR ADUK

Monday, May 10, 2021

MATI OBOR

Buka puasa seperti biasanya sih di rumah saja Dono, Kasino dan Indro. Setelah perut ketiga kenyang, ya seperti biasa main hompimpa dan juga suit untuk menentukan siapa yang akan nyuci piring dan gelas? Ternyata yang kalah mencuci piring dan gelas adalah Kasino. Dono dan Indro, ya wudu di belakang. Setelah itu Dono dan Kasino ke kamar khusus sholat, ya menunggu Kasino. Setelah selesai mencuci piring dan gelas dan telah di taruh di rak, ya Kasino wudu di belakang. Setelah itu, ya Kasino ke kamar khusus sholat. 

Seperti biasa Dono, Kasino dan Indro main hompimpa dan suit untuk menentukan siapa yang jadi imam sholat? Ternyata yang kalah menjadi imam sholat adalah Indro. Segera ketiganya melaksanakan sholat magrib dengan penuh khusukkan, ya sampai selesai. Setelah zikir dan doa. 

"Kita terawih di mesjid," kata Indro.

"Ok," kata Dono.

"Emmm," kata Kasino.

Kasino, Dono dan Indro, ya segera berbenah diri untuk pergi ke mesjid. Karena waktu sholat isya sudah dekat. Jadi ketiganya berjalan cepat menuju mesjid. Sampai di mesjid. Dono, Kasino dan Indro, ya segera melaksanakan sholat isya bersama umat yang lainnya karena memang adzan telah di kumandangkan dengan baik. Sholat isya pun berjalan dengan baik banget, ya khusuk gitu sampai selesai dan di lanjutkan dengan sholat tarawih. 

Seperti biasa sih sholat tarawih di jalankan dengan penuh khusukkan dengan baik. Sholat tarawih yang di laksanakan, ya sebelas rakaat. Setelah sholat tarawih. Memang acara i'tikaf akan di laksanakan. Dono masih di dalam mesjid, ya sedang ngobrol dengan Beni sekedar obrolan saja. Kasino dan Indro keluar dari mesjid dan duduk di teras mesjid.

"Kasino," kata Indro.

"Apa?" kata Kasino.

"Apa pendapatmu dengan berita kematian seorang ustad?" kata Indro.

"Sebenarnya biasa aja sih. Tapi ada omongan orang tua yang aku inget sampai sekarang. Jangan mati obor," kata Kasino.

"Mati obor. Maksudnya Kasino?" kata Indro.

"Kematian ustad itu di sebut mati obor. Maka tidak boleh mati obor. Ya generasi selanjutnya harus melanjutkan perjuangan ustad tersebut demi membimbing manusia di jalan kebaikan. Demi dunia ini. Jika tidak ada ahli agama maka kehancuran terjadi. Yang sederhana sih tidak tahu antara halal dan haram," kata Kasino menjelaskan.

"Generasi sekarang ini banyak yang pinter dalam bidang agama. Berkat bimbingan para ustad," kata Indro.

"Tetap saja namanya umur tidak ada yang tahu. Contoh Dono saja. Umur masih muda tapi terkena ujian sakit yang parah dan hampir meninggal. Untung saja berkat amal dan ibadahnya, ya Dono panjang umur dan selamat dari ujiannya," kata Kasino.

"Ujian kematian. Malaikat maut," kata Indro.

"Setiap manusia telahir di muka bumi ini. Pasti ujiannya sama. Ujian kematian dengan segala bentuk kematian. Takdirnya seperti itu. Malaikat maut menjalankan tugasnya dengan baik mencabut nyawa manusia," kata Kasino.

"Berarti. Jika berita tentang artis komedi meninggal sama aja di sebut mati obor?" kata Indro.

"Sama aja di sebut mati obor," kata Kasino.

"Generasi komedi yang melanjutkan perjuangannya," kata Indro.

"Emmm," kata Kasino.

"Masuk ke dalam mesjid. Acara i'tikaf di mulai!" kata Indro.

"Ayo," kata Kasino.

Kasino dan Indro, ya masuk mesjid dan duduk bersama remaja. Dono, ya sama duduk di antara remaja. Acara i'tikaf di laksanakan dengan baik seperti biasanya, ya baca Al-Qur'an secara bergantian.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK