Dono di kamar ingin membuat cerita, ya jadi berpikir dengan panjang banget.
"Berita teror bom. Itu saja idenya," kata Dono.
Dono segera mengetik di leptopnya membuat cerita yang baik.
Yori selesai urusan kerjaan bangunan, ya segera pulang ke rumah. Yori berjalan santai menuju rumah. Seorang pemuda membawa kotak yang di bungkus kertas kado, ya bergerak sangat cepat dan akhirnya menabrak Yori, ya kotak jatuh ke jalan aspal. Pemuda itu malah berlari terus dan meninggalkan kotak yang tergeletak di jalan aspal. Yori mengambil kotak tersebut.
"Isi kotak apa ya?" kata Yori.
Dua Polisi yang berlari, ya salah satu Polisi menabrak Yori dan kotak jatuh ke jalan lagi. Dua Polisi, ya meminta maaf sama Yori. Ya Yori memaafkan dua Polisi tersebut. Dua Polisi segera berlari menuju arah pemuda yang lari tersebut. Yori mengambil kotak tersebut.
"Pak Polusi itu berlari ke arah pemuda yang berlari tersebut dan meninggalkan kotak begitu saja. Jangan-jangan pemuda itu penjahat. Kotak ini. Misteri?" kata Yori.
Yori pun membuka kotak itu dengan baik. Terkejut isi kotak tersebut.
"Bom," kata Yori.
Yori melihat waktu di bom tersebut.
"5 menit lagi. Bom ini meledak," kata Yori.
Segera Yori berlari dengan cepat menuju area yang aman. Sebuah lapangan yang luas dan tidak ada manusia. Yori melempar bom ke langit. Segera Yori berlari menjauh. Bom pun jatuh ke tanah dan meledak.
"Aku selamat," kata Yori.
Orang-orang sekitar berdatengan karena mendengar bom tersebut sampai Polisi pun dateng. Yori pun di tangkap Polisi untuk proses penyelidikan. Di kantor Polisi, ya ceritanya seperti acara Tv Lapor Pak. Yori menjelaskan semuanya, ya tentang bom yang ia temukan itu. Polisi pun akhirnya melepaskan Yori karena tidak bersalah.
Yori pulang ke rumah. Sampai di rumah. Yori segera membereskan dirinya. Setelah itu istirahat. Yori nonton Tv sambil makan mie rebus. Saat berita di Tv memberitakan tentang pengeboman di gereja dan juga bom yang meledak di lapangan. Yori jadi mengerti.
"Jadi teror bom di mana-mana," kata Yori.
Yori terus menonton Tv dari satu berita ke berita lainnya. Mie rebus pun habis di makan Yori dengan baik. Yori pun membereskan mangkok dan gelas, ya abis di gunakan. Setelah itu. Yori istirahat di kamar untuk tidur setelah mematikan Tv.
Esok harinya.
Yori ke luar rumah untuk bekerja. Dengan berjalan santai menuju tempat kerjaan. Saat melewati kantor Polisi, ya seperti biasa Yori biasa aja lewat situ. Yori pun sampai di tempat kerjaan dan segera bekerja dengan baik.
Sampai waktu istirahat, ya jam 12 siang. Terdengar ledakan dari kantor Polisi. Semua orang memang terkejut dengan ledakan di kantor Polisi. Yori dengan teman-teman menonton di Tv, ya berita tentang ledakan di kantor Polisi.
"Dunia ini makin kacau. Karena teror bom," kata Yori.
Yori dan teman-teman kembali bekerja dengan baik, ya sampai jam kerja selesai. Yori pun pulang ke rumah. Sampai di rumah. Yori berbenah diri. Setelah itu. Nonton Tv sambil makan mie rebus. Tv pun memberitakan tentang bom yang terjadi di kantor polisi dan juga polisi bergerak mencari orang-orang menciptakan teror bom tersebut.
"Gila," kata Yori.
Berita pun menceritakan terkaitnya orang-orang paham Radikalisme, ya ada kaitannya perang agama gitu.
"Dunia benar-benar kacau," kata Yori.
Yori pun terus menonton berita dari satu berita ke berita lainnya. Mie rebus, ya habis di makan, ya Yori membereskan mangkok dan gelas yang habis di pakai. Setelah itu istirahat tidur di kamar setelah mematikan Tv.
***
Dono selesai mengetik di leptopnya.
"Ya cerita seperti ini saja. Cuma sekedar cerita," kata Dono.
Dono pun menyimpan hasil ketikannya dengan baik dan segera main game di leptop. Kasino dan Indro di ruang tengah sedang nonton Tv, ya acara film action yang luar biasa ceritanya tentang Polisi yang memberantas organisasi kejahatan, ya baku tembak dan ledakan ini dan itu.
No comments:
Post a Comment