“Kasino, Don…..pemandangan indah ya,” kata Indro.
“Iya,” kata Kasino dan Dono bersamaan.
Indro menggunakan teropong untuk melihat keadaan gitu sampai melihat sesuatu yang luar biasa.
“Kasino, Don…….pemandangan yang bagus banget,” kata Indro.
“Apa itu?” kata Kasino.
“Ada yang mandi telanjang gitu,” kata Indro.
“Paling mainan Indro,” kata Dono.
“Jangan-jangan?!” kata Kasino yang berpikir sesuatu yang masih penuh tanda tanya sih.
“Luar biasa,” kata Indro.
“Jadi penasaran,” kata Dono.
“Aku juga penasaran juga,” kata Kasino.
“Indro aku pinjam teropongnya,” kata Dono.
“Aku juga ingin melihat pake teropong juga untuk membuktikan omongan Indro,” kata Kasino.
“Nie….teropongnya,” kata Indro memberikan ke Dono dan Kasino.
Dono dan Kasino, ya rebutan mengambil teropong dari tangan Indro. Dono dan Kasino, ya memutuskan dengan cara suit. Jadi yang memakai teropong adalah Kasino. Dengan baik Kasino meneropong dengan arah yang di tunjukkan Indro dengan baik juga. Terkejut Kasino melihat apa yang di lihatnya dengan teropong?.
“Gila loe Ndro. Kebo mandi kali, ya telanjang lah,” kata Kasino.
“Mana aku lihat,” kata Dono mau memastikan omongan Kasino.
Dono meneropong dengan baik banget.
“Gila loe Ndro. Emang Kebo mandinya telanjang,” kata Dono.
“Sedikit permainan seru kan,” kata Indro.
“Iya lah,” kata Kasino dan Dono bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro memutuskan untuk menggambar keadaan lingkungan yang luar biasa banget karena memang membawa perlengkapan untuk menggambar gitu. Dono tiba-tiba sakit perut jadi meninggalkan Kasino dan Indro yang sedang asik menggambar di buku gambar. Dono masuk rumah dan langsung ke belakanglah.
“Kasino aku punya permainan,” kata Indro.
“Permainan apa?” kata Kasino.
“Permainan tebak-tebakan saja,” kata Indro.
“Tebak-tebakan saja. Ok!” kata Kasino.
“Artis apa yang selalu menjaga lingkungan dengan baik?” kata Indro.
“Artis apa yang selalu menjaga lingkungan dengan baik, apa ya?” kata Kasino mikir dengan panjang.
“Nyerah nggak Kasino?” kata Indro.
“Ok aku nyerah,” kata Kasino.
“Artis yang selalu menjaga lingkungan dengan baik adalah Lesti alam ku,” kata Indro.
“Ooooo. Lestarikan alam ku. Lagu toh. Ok bagus. Aku juga ada permainan,” kata Kasino.
“Kasino ada permainan juga toh!” kata Indro.
“Artis apa yang bisa di makan?” kata Kasino.
“Arti apa yang bisa di makan…..ya?” kata Indro mikir dengan panjang.
“Nyerah nggak Indro?” kata Kasino.
“Iya deh nyerah,” kata Indro.
“Artis yang bisa di makan adalah kue Nazar,” kata Kasino.
“Kue Nastar toh. Ok bagus!” kata Indro.
Indro dan Kasino, ya tidak melanjutkan main tebak-tebakan gitu jadi fokus menggambar. Dono selesai dari belakang, ya duduk bersama Kasino dan Indro. Ketiganya benar-benar fokus menggambar dengan baik banget. Beberapa saat kemudian selesai menggambar dengan baik gitu. Kasino melihat gambarnya Dono, ya begitu juga Indro.
“Dono. Menggambar keadaan kota yang hancur lebur karena meteor gitu,” kata Kasino.
“Ya memang aku menggambar keadaan lingkungan kota yang aku lihat dari atas bukit sini, aku tambahkan dengan nilai kiamat gitu. Meteor yang turun dari langit menghancurkan kota. Ada kaitannya dengan beberapa berita di Tv tentang batu meteor gitu,” kata Dono menjelaskan gambar yang di buatnya dengan baik.
“Kiamat tema Dono,” kata Kasino.
“Imajinasi yang luar biasa,” kata Indro memuji gambaran Dono.
Dono dan Indro melihat gambar Kasino dengan baik.
“Kasino. Menggambar keadaan kota yang luar biasa,” kata Dono.
“Aku menggambar keadaan kota luar biasa dari atas bukit sini. Dengan menambahkan beberapa bangunan pencakar langit dan juga jalan layang yang di buat sebagus mungkin sih. Masa depan gitu,” kata Kasino menjelaskan gambar di buatnya dengan baik,” kata Kasino.
“Masa depan toh tema Kasino,” kata Dono.
“Imajinasi yang luar biasa banget,” kata Indro memuji gambaran Kasino.
Dono dan Kasino, ya melihat gambar di buat Indro dengan baik dan hasilnya tercengang banget.
“Imajinasi Indro luar biasa banget. Keadaan lingkungan sebagai bahan untuk di gambar, eeee berubah menjadi gambar yang luar biasa banget,” kata Kasino.
“Imajinasi tidak jauh-jauh dari cewek,” kata Dono.
“Maklum deh. Aku dapet idenya menggambar cewek yang aku sukai jadi aku buat bidadari yang turun dari langit gitu,” kata Indro.
“Oooooo begitu toh,” kata Kasino dan Dono bersamaan.
Dono, Kasino dan Indro beranjak dari tempat duduk mereka, ya masuk ke dalam rumah untuk bersantai di dalam rumah dengan baik banget. Dono masuk ke dalam kamarnya untuk mengetik di leptopnya dengan baik dengan cerita Nike (Nikmati Kehidupan), ya di ambil dari keadaan Dono dan kawan-kawan yang menikmati keadaan kehidupan dari atas bukit dan melihat kota dengan menggunakan teropong gitu. Kasino dan Indro bersantai di ruang tamu sambil minum kopi dan makan keripik singkong.
“Kehidupan di sini tenang, ya Kasino,” kata Indro.
“Iya,” kata Kasino.
“Beda dengan di kota,” kata Indro.
“Kota. Harus bergulat dengan waktu untuk bisa bertahan hidup dengan keadaan agar tidak jadi miskin. Kata-kata artis bener sih yang mengisi acara tentang tema kekayaan gitu. Kaya dan kaya,” kata Kasino.
“Kota terus di bangun dengan baik, ya sama seperti gambarnya Kasino dengan tema masa depan gitu,” kata Indro.
“Tujuan manusia dari dulu sampai sekarang, ya masa depan yang luar biasa di bangun manusia,” kata Kasino.
“Peradapan manusia,” kata Indro.
Indro dan Kasino, ya menikmati minum kopi dan keripik singkongnya dengan baik banget.
No comments:
Post a Comment