Dono di kamarnya sedang mengetik di leptopnya dengan baik, ya membuat cerita yang baik gitu.
***
Dono seperti biasa dateng Universitas. Salah satu fakultas mengadakan acara di aula di lantai dua, ya biasa seminar pendidikan. Dono segera melaksanakan tugasnya membantu teman-teman yang mengadakan acara seminar. Wulan juga ikut dalam acara seminar, ya mengatup acara dengan baik bersama teman-teman. Dono bertemu dengan Wulan, ya Wulan bicara dengan baik tapi Dono tidak mendengar apa yang di omongin Wulan.
"Apa aku ini budek?" kata Dono.
Dono pun mulai menyadari keberadaannya di yang mulai aneh dan di dalam hatinya berkata "Aku di dalam mimpi."
Dono mulai susah bernafas di dalam mimpi. Dono pun berusaha kembali ke dunia kenyataan, kalau tidak kembali berarti mati. Sekejab Dono kembali ke dunia kenyataan dengan menarik nafas panjang.
"Aku bermimpi bertemu dengan Wulan," kata Dono.
Dono beranjak dari tempat tidurnya untuk berbenah diri, ya mandi pagi gitu. Setelah itu Dono sarapan di ruang makan.
"Aku bertemu Wulan di dalam mimpi ini aneh. Jangan masa depan lagi. Alam apa pun kekuasaan Tuhan. Dewa (Demi Waktu) di dunia mimpi dan dunia kenyataan, aku akan ibadah sholat malam untuk mencari jawaban dari mimpi ku ini apakah jadi kenyataan?!" kata Dono.
Dono terus makan dengan baik sampai selesai. Setelah itu piring dan gelas di cuci dengan baik sama Dono di belakang. Piring dan gelas yang bersih di taruh di rak. Dono segera pergi ke kampus menjalankan aktivitas ya seperti biasa dengan baik sebagai mahasiswa yang baik.
Di kampus. Dono bertemu teman-teman dan juga Wulan. Proses belajar di kampus berjalan dengan baik kaya cerita di film-film anak kampus gitu. Dono masih terpikir dengan mimpi itu, maka di jalankan niat Dono sholat malam untuk mendapat petunjuk dari mimpinya. Setiap hari Dono menjalankan semua dengan baik. Sampai satu bulan. Terjadi proses pengadaan seminar pendidikan di kampus di adakan di aula lantai dua.
Dono memang mengikuti acara tersebut dan langsung sadar ketika Dono berbicara dengan Wulan.
"Keadaan ini sama dengan mimpi ku. Aku benar-benar menjelajahi masa depan. Dewa (Demi Waktu) Tuhan sang penguasa alam segala alam memberikan petunjuk pada ku. Sholat malam ku menunjukkan kebenaran pada hari ini," kata Dono.
Dono tetap menjalankan aktivitas di kampus dengan baik bersama Wulan dan teman-teman, ya sampai acara selesai gitu.
***
Dono berhenti mengetik di leptopnya.
"Cerita Dewa (Demi Waktu), ya seperti ini saja lah," kata Dono.
Dono menyimpan dengan baik hasil ketikannya dan leptop di matikan. Dono berbenah diri. Setelah keadaan rapih, ya Dono keluar rumah. Kasino sedang asik nonton Tv dengan baik di ruang tengah. Dono ke suatu tempat yang bagus, ya taman kota karena janji bertemu dengan Rara. Dono duduk santai, ya sambil baca buku. Rara menghampiri Dono yang duduk di taman. Rara pun duduk di sebelah Dono dan berkata "Kebiasaan Mas Dono hoby baca buku, di mana saja ada tempat santai."
"Sebenarnya aku hoby baca buku karena Rara," kata Dono.
"Kok hoby Mas Dono baca buku karena Rara," kata Rara.
"Hoby membaca buku untuk memahami tentang Rara. Karena ada Rara di dalam buku ini," kata Dono sambil menunjukkan foto dan beberapa puisi buatan Rara.
"Iiiiiii Mas Dono. Rara jadi terkesan banget jadinya," kata Rara.
"Kenapa jadinya terkesan ya? Harusnya ada sedikit malu-malu kucingnya, tanda mau!" kata Dono yang niat bercanda gitu.
"Jadi harus sesuai perhitungan Mas Dono," kata Rara yang tegas.
"Seharusnya begitu," kata Dono.
"Iya deh Rara mengikuti mau Mas Dono, ya malu-malu kucing sebentar mau pegangan tangan dan selalu bersama dengan Mas Dono selamanya," kata Rara.
"Ini yang aku mau," kata Dono.
Dono dan Rara meninggalkan taman tersebut, ya ke rumah Rara. Indro melihat Dono berjalan berdua bersama Rara, ya menuju rumah Rara.
"Kisah dua sejoli itu tidak pernah ada habisnya," kata Indro.
Indro berjalan menuju rumah. Tahu-tahu Indro bertemu dengan Saskia di tengah jalan, ya jadinya ke rumah Saskia....biasalah urusan anak muda yang sedang mabuk cinta.
No comments:
Post a Comment