"Berita masih....pergolakan kehidupan toh," kata Indro.
Dono, ya diam mendengar omongan Indro. Ya Indro pun berjalan lagi ke ruang tamu dan duduklah Indro di sofa.
"Diam Diam Cinta," kata Indro.
Indro pun menaruh Hp-nya di meja. Kasino, ya asik main game di Hp-nya, di ruang tamu.
"Kasino," kata Indro.
"Apa?!" kata Kasino sambil menghentikan main game di Hp-nya.
"Kasino, pernah merasakan....Diam Diam Cinta?!" kata Indro.
"Diam Diam Cinta. Pernah sih aku merasakan sih. Hubungan itu memang manis sih," kata Kasino.
"Kasino aku mau pendapat mu!" kata Indro.
"Tentang apa?" tanya Kasino.
"Sesuatu tentang perasaan sih. Cinta," kata Indro.
"Cinta toh. Silakan bicara!" kata Kasino.
"Jika aku menyukai cewek yang aku anggap adik, memang aku cintai sih dan mencintainya itu dengan cara Diam Diam Cinta, ya aku memang mengakui aku punya kekasih hati. Cewek yang aku anggap adik itu....memang punya kekasih juga. Gimana pendapat mu Kasino?!" kata Indro.
"Hubungan itu sebentar sih tidak masalah. Jika saling menjaga satu sama lain tidak menyakiti perasaan orang yang Indro cintai," kata Kasino.
"Aku termasuk tidak jujur pada hubungan," kata Indro.
"Ya kalau merasa, ya di perbaikilah," saran Kasino.
"Sulit juga ya," kata Indro.
"Memang yang ingin Indro jadikan istri siapa, itu keputusan yang finalnya untuk menyelesaikan masalah?!" kata Kasino.
"Kok istri, jadi menikah doh. Kan masih pacaran," kata Indro.
"Pacaran itu....hubungan yang berlarut-larut begitu saja tidak ada keputusan pastinya. Bisa saja putus di tengah jalan dan berganti pasangan lain," kata Kasino yang tegas.
"Iya deh aku putusin finalnya yang aku mau nikahin....yang aku anggap adik, karena menjalani hubungan lebih santai gitu. Kaya tidak ada beban," kata Indro.
"Ya kalau keputusan Indro seperti itu, ya aku sebagai teman sih dukung saja. Masalahnya dengan pacar Indro gimana?!" kata Kasino.
"Putus baik-baik saja. Hubungan sekedar pacaran cuma memahami karakter masing-masing, kalau klop. Ada gesekan sih. Ya konflik kecil sampai besar, maksudnya bertengkar....lebih cenderung salah paham saja," kata Indro.
"Sama-sama keras, tidak berjalan langgeng. Salah paham sedikit....konflik, ya tidak baik itu namanya. Gimana dengan kekasihnya cewek itu yang di anggap Indro itu adik," kata Kasino?!" kata Kasino.
"Itu masalahnya. Aku merasa mengkhianatin teman. Jadi bingung sih. Cewek yang di anggap adik itu, ya ingin tetap hubungan seperti biasa sih, ya tidak beralih cinta. Maka itu cinta tidak harus di miliki," kata Indro.
"Cewek bijak. Paham artinya cinta. Memang cinta terkadang tidak harus di miliki, ya biarkan dia bersama cowok yang is pilih jadi pacarnya. Ya Indro kembali ke posisi. Padahal ya Indro, jika Indro tidak punya kekasih dan cewek yang di anggap adik itu...tidak punya kekasih. Hubungan Indro dengan cewek yang di anggap adik itu lebih mudah di jalanan dan pernikahan pun terjadi. Ya aku dan Dono, ya bantu-bantulah urusan biaya resepsinya. Kebahagian Indro, ya kebahagian aku dan Dono juga!" kata Kasino.
"Saudara, ya bisa di bilang keluarga...maksudnya Kasino?!" kata Indro.
"Tepat sekali," kata Kasino.
Indro pun memetik jarinya.
"Kembali realitanya Kasino. Obrolan itu hanya sekedar saja. Yang aslinya aku mengambil data dari lagu yang di nyanyian Salsa...anaknya Iis Dahlia penyanyi dangdut itu loh," kata Indro.
"Diambil dari data lagu yang di nyanyikan Salsa toh. Beneran juga tidak apa-apa kok?! Kan Saskia, ya kamu panggil adik juga. Hubungan Indro dan Saskia tidak jauh beda gitu, Diam Diam Cinta," kata Kasino.
"Memang aku...Akui. Hubungan ku dengan Saskia, kaya Kakak dan adik. Jadi hubungan di jalanin pun, ya santai gitu. Maksudnya....saling pengertian. Ya sudahlah aku mau main game aja!" kata Indro.
"Ya," saut Kasino.
Kasino, ya melanjutkan main game di Hp-nya dan Indro, ya langsung asik main game di Hp-nya.
No comments:
Post a Comment