Dono duduk di halaman belakang sambil minum teh. Indro berhenti baca artikel di Hp-nya dan Hp di taruh di meja. Indro pun menuangkan tekok berisi teh ke cangkir dan segera di minum Indro.
"Don....hari ini liburan...ya!" kata Indro.
"Iya," kata Dono sambil minum tehnya.
"Tahun baru Islam," kata Indro.
"Tetap saja kita ini titik yang sia-sia di dunia ini," kata Dono.
"Kok ngomongnya gitu Don?" kata Indro sambil minum tehnya.
"Ketika aku mati, ya semua di tinggalkan. Orang-orang yang kenal aku....ya mungkin mengingat aku atau sebaliknya lupa dengan urusan masing-masing....yang masih menggapai impian dengan tujuan bisa hidup lebih baik dari hari ini. Pada akhirnya aku....adalah titik yang sia-sia," penjelasan Dono.
"Bener juga....ya Don. Aku adalah titik yang sia-sia. Belajar ilmu ini dan itu tetap saja sama kedudukannya....tetap titik yang sia-sia. Walau hari berganti hari sampai tahun berganti tahun tetap saja titik yang sia-sia," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Dunia ini....benih lama mati berganti benih baru. Begitu terus sampai dunia hancur di hancurkan Tuhan yang mengajarkan ajaran agama ini dan itu," kata Dono sambil minum tehnya.
"Benar Don. Agama yang di junjung manusia dengan keyakinan masing-masing....tetap pada akhirnya terlihat seperti itu. Benih lama berganti benih baru," kata Indro menegaskan omongan Dono.
"Titik yang sia-sia," kata Dono.
"Titik yang sia-sia," kata Indro sambil minum tehnya.
"Nikmati hari libur ini. Entah esok hari....kita bisa melihat dunia lagi atau tidak tergantung suratan takdir kematian masing-masing," kata Dono.
"Aku setuju. Menikmati hari libur ini. Tahun baru Islam. Tetap aku merasa sudah tua banget karena tahun telah berganti dan juga titik yang sia-sia," kata Indro.
Indro pun menaruh cangkir tehnya di meja lalu mengambil Hp-nya dan mulai main game di Hp-nya. Dono, ya menaruh cangkir tehnya di meja dan segera membaca buku komik dengan asik banget. Kasino tetap menikmati keadaan, ya merawat tanaman di potnya walau sebenarnya paham mendengar omongan Dono dan Indro tentang...titik yang sia-sia.
CAMPUR ADUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...
No comments:
Post a Comment