Dono lagi asik duduk di pinggir toko setelah sholat Jum'at di mesjid di kawasan pasar tradisional...ya dengan mengikuti prosedur kesehatan gitu. Indro, ya menghampiri Dono setelah beli teh botol dan satu botol di berikan pada Dono untuk segera di minum.
"Seger," kata Dono yang meminum teh botol.
"Seger, teh botol ini," kata Indro.
Dono, tetap mengamati lingkungan pasar yang hiruk pikuk dengan manusia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Don, katanya di artikel ada pedagang tradisional terjangkit virus corona," kata Indro.
"Iya, aku baca juga artikel tersebut. Ya aku sih kasihan juga nasif pedagang terkena virus corona," kata Dono.
"Sebenarnya, virus corona itu menular atau tidak sih...Don?" tanya Indro.
"Kenyataan di berita gimana!" kata Dono.
"Ya...yang benar ada juga, yang salah kalau berita kita tinjau kelapangan," kata Indro.
"Ya, sudah anggap saja benar. Kaya flu burung dan flu babi," kata Dono yang tegas banget.
"Sebenarnya sih aku akui virus corona itu benar kalau keadaan di lingkungan di pasar ini aja pake masker tujuannya agar tidak ke virus corona. Jika terkena virus corona dan berusaha sembuh dengan cara rehabilitasi mandiri, ya otomatis bisa sembuh. Di lihat dari proses metabolism manusia itu sendiri. Tapi jika gagal berarti kalah dengan penyakit yang menjangkit pada manusia dan akhirnya mati gitu. Karena satu spesies maksudnya satu keluarga kecil atau besar, ya bisa terkena virus corona tersebut, jika salah satu sakit terkena virus corona....otomatis satu keluarga kena semuanya," penjelasan Indro yang rumit.
"Berarti beritanya benar dong. Kaya flu burung dan flu babi. Satu spesies mati semua karena terjangkit penyakit. Kalau kena manusia jadinya beradaptasi dengan inang yang baru, ya tergantung sistem metabolisme manusia kuat atau lemah...kalau lemah pasti mati," penjelasan Dono menegaskan omongan Indro.
"Berarti bisa beradaptasi dong virus corona, katanya dari kelelawar. Wah benar-benar Tuhan memberikan ujian pada manusia penyakit gitu.....kaya cerita Nabi Ayub," kata Indro.
"Kalau Tuhan berkehendak menguji seluruh manusia di dunia dengan penyakit. Harus di terimalah berarti Takdir," Kata Dono.
"Amin," kata Indro.
"Kok, di aminin...nanti di jabah Tuhan, omongan kamu Indro," kata Dono mengingatkan.
"Astaghfirullahaladzim, aku ralat tidak jadi di aminin," kata Indro.
"Ya sudahlah main di pasarnya, ayo pulang!" kata Dono.
"Ayo pulang," saut Indro.
Indro dan Dono, ya beranjak dari duduknya di pinggir toko dengan berjalan kaki menuju....motor di tempat parkir, ya yang bawa motor Indro dan Dono duduk di belakang. Motor pun di bawa dengan baik oleh Indro, ya menuju rumah.
CAMPUR ADUK
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
CAMPUR ADUK
MUMBAI XPRESS
Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...
CAMPUR ADUK
-
1. Asal Usul Pangeran Jayakusuma Alkisah cerita, ada sebuah kerajaan yang besar di daerah Timur dengan rajanya yang bernama Prabu Braw...
-
Sekurang-kurangnya sepuluh atau lima belas orang, laki-laki dan perempuan, berdiri dalam satu deretan panjang, berbaris dari belakang dan...
-
Pagi indah sekali di Baturaden. Matahari bersinar cerah menimpa pohon-pohon ceramah yang kelihatan hijau berkilat. Puncak Gunung Slamet m...
No comments:
Post a Comment