CAMPUR ADUK

Wednesday, January 22, 2020

PISTOL KARET

Bobo telah selesai membuat pistol dari kayu dan pelurunya karet, ya segera pergi ke rumah Andi dengan membawa mainan plastik tentara. Sampai di rumah Andi, ya terlihat Andi sedang asik main tembak-tembakan pada pistol karetnya untuk menjatuhkan mainan plastik tentara yang di jejer dengan baik di lantai. Ya Bobo ikutan juga gitu main tembak-tembakan, sampai Heru dateng ke tempat Andi.

Di jejerkan mainan plastik tentara, ya sepuluh. Bobo pun sedang memegang pistol karet yang ia buat sendiri. Di tembakin oleh Bobo maninan plastik tentara satu persatu sampai jatuh semuanya.

"Aku penembak jitu," kata Bobo.

"Bobo, kalau di tembak dari jarak sejengkal sih....otomatis kena semuanya," kata Andi.

"Ya...deh. Jarak tembaknya aku atur lagi, jadi satu meter," kata Bobo.

"Masih kurang Bobo, ya tambah satu meter lagi!" kata Andi.

"Jauh amat nanti susah menembak mengenai sasarannya," kata Bobo.

"Ya....usahakan kena sasarannya!" kata Andi.

"Baiklah," saut Bobo.

Bobo pun mulai menembak mainan plastik tentara yang di jejer sepuluh gitu. Ya....Bobo banyak gagal mengenai mainan plastik tentara.

"Gagal terus. Cuma kenanya empat," kata Bobo.

"Ketahuan kamu tidak penembak jitu, jika jaraknya jauh," kata Andi.

"Iya," saut Andi.

"Sekarang giliran aku!" kata Andi.

"Silakan!!!!" kata Bobo.

Andi pun bersiap untuk menembak dengan pistol karet yang di buatnya sendiri. Ya mainan plastik tentara sudah di jejer sepuluh gitu. Di tembakkin mainan plastik tentara dengan serius oleh Andi sampai kena. Ternyata Andi cuma bisa lima yang kena sampai mainan plastik tentara terpental terkena karet, ya roboh lah.

"Ternyata aku....bisanya lima, lebih dari Bobo sih..
.satu," kata Andi.

"Iya....deh kamu hebat lebih satu dari aku!" pujian Bobo.

"Yo....i," saut Andi.

Heru dateng ke rumah Andi, ya membawa pistol karet yang lebih panjang bentuknya dari Bobo dan Andi dan juga membawa mainan plastik tentara.

"Bobo, Andi.....ayo kita bertaruh mainan plastik tentara!" kata Heru menantang.

"Baiklah, berapa taruhannya?" kata Andi.

"Sepuluh mainan plastik tentara. Karena pertaruhan peluru karetnya ya.....sepuluh juga," kata Heru.

"Taruhan yang cukup banyak," kata Bobo.

"Aku....setuju," kata Andi.

"Gimana dengan kamu..
Bobo?" tanya Heru.

"Iya....setujuh, sepuluh....kan," jawab Bobo.

"Ayo mulai. Permainannya!!!!" kata Heru.

Heru pun menjejerkan sepuluh mainan plastik tentara dan setelah itu suitan dengan Andi dan Bobo untuk menentukan siapa yang akan mulai permainannya. Ya ternyata Andi duluan, lalu Heru dan terakhir Bobo.

Andi bersiap menembak mainan plastik tentara dari jarak dua meter. Dengan serius banget Andi menembak sasaran, ya dengan di jatah peluru karetnya sepuluh berarti tidak boleh gagal nembak. Ya....akhirnya Andi hanya bisa tujuh. Ya gantian dengan penembak berikutnya Heru. Dengan serius Heru menembak mainan plastik tentara. Akhirnya sih Heru hanya bisa sembilan saja.

"Sembilan lebih dari Andi. Tapi sayang satu gagal," kata Heru.

Giliran Bobo untuk menembak mainan plastik tentara dengan penuh serius banget. Usaha Bobo berhasil menembak sepuluh mainan plastik tentara.

"Aku berhasil. Aku pemenangnya," kata Bobo yang senang banget.

"Aku...kalah," kata Andi.

"Aku juga kalah," kata Heru.

"Ini taruhannya Bobo, sepuluh mainan plastik tentara," kata Heru sambil memberikan mainan plastik tentara ke tangan Bobo.

"Terima kasih," kata Bobo.

"Iya....aku serahkan sepuluh....mainan plastik tentara ke kamu Bobo," kata Andi sambil memberikan mainan plastik tentara ke tangan Bobo.

"Terima kasih.....," kata Bobo.

Hari pun mulai sore, ya mengakhiri permainan hari ini. Ya Bobo dan Heru ya pulang ke rumah masing-masing dan pamitan dengan Andi. Sampai di persimpangan jalan, ya Bobo dan Heru pisah jalan. Sampai lah Bobo di rumah.

"Aku pulang Ibu," kata Bobo.

"Iya, saut Ibu yang sibuk melipet baju dedek bayi.

Bobo pun segera ke kamarnya menaruh mainannya di meja belajar, ya setelah keluar dari kamar untuk mandi. Setelah tubuh Bobo harum, ya habis mandi. Seperti biasanya Bobo mengerjakan PRnya di kamarnya dengan penuh serius.

No comments:

Post a Comment

CAMPUR ADUK

MUMBAI XPRESS

Malam gelap bertabur bintang di langit. Setelah nonton Tv yang acara sepak bola. Budi duduk dengan santai di depan rumahnya sedang baca cerp...

CAMPUR ADUK