Dono duduk santai di bawah pohon rindang, di mana hari siang hari dan juga memang panas banget karena masih musim kemarau. Dono terus mengenang sesuatu dengan kesendiriannya.
"Aku sekarang bersama Rara, gadis yang di jodohkan Ibu ku. Hidup memang bahagia bersama dia, Tapi jalan cerita cinta awalnya memang menyakitkan karena kehilangan orang di cintai dan sekarang aku bahagia," celotehan Dono.
***
4 tahun yang lalu.
Dono lulus dari SMA dan melanjutkan kuliah di Jakarta. Dono asalnya Jawa Timur beradaptasi dengan baik dengan anak-anak kuliah lainnya, pada akhirnya Dono mendapatkan teman baik Kasino dan Indro dan juga satu kosan juga.
Suatu ketika Dono menyukai gadis cantik bernama Wulan, gadis Jakarta gitu...pada pandangan pertama, kalau parasnya lebih mendekati Siti Badriah. Dono awalnya biasa aja berteman baik dengan Wulan layaknya teman kuliah walau sebenarnya ada rasa dengan Wulan.
Setiap hari Dono menjalankan aktivitas seperti biasa kuliah dan bergaul dengan Kasino dan Indro. Sampai suatu cerita yang berkesan oleh Dono, dirinya di undang ke ulang tahunnya Wulan. Ya Dono dateng lah ke acara ulang tahun Wulan yang diadakan di rumahnya, bersama Kasino dan Indro.
Acaranya memang meriah banget. Semua orang terkagum dengan kecantikan Wulan, karena gaun malam yang di pakainya. Saat Wulan asik ngobrol asik dengan Selvi dan Dina, teman akrab Wulan. Dono tetap memperhatikan Wulan dari kejauhan, terkadang Indro dan Kasino tahu kalau Dono ada rasa dengan Wulan.
Sebagai teman yang baik, Kasino dan Indro membantu untuk mendapatkan Wulan mempung masih Jomlo. Setelah acara ulang tahunnya Wulan. Dono mulai rencana untuk mendekati Wulan. Saat itu di tempat kuliah di dalam ruangan. Tidak ada seorang pun di dalam ruang kuliah kecuali Wulan. Dono yang baru dateng melihat keadaan sekitarnya.
"Aman," kata Dono.
Dono pun mendekati Wulan, ya seperti biasanya teman gitu. Wulan tidak sadar pendekatan dari Dono karena menganggap biasa aja, teman. Dono pun mulai menyatakan ungkapan perasaannya sama Wulan. Ya awalnya canggung gitu, tapi beraniin bener-bener menyatakan cinta ke Wulan.
"Wulan mau jadi kekasih aku," kata Dono dengan penuh ketulusan.
Wulan memang terkejut dengan omongan Dono, ia berpikir dan dalam hati berkata "Aku jomblo sih, Dono meminta aku jadi ke kasihnya. Terima gak ya".
Dono pun berkata lagi ke Wulan karena belum mendapatkan jawaban dari Wulan "Wulan, aku bener suka sama kamu dari pertama kali bertemu".
Wulan masih diam dan dalam hatinya berkata "Dari awal bertemu, jadi Dono sudah suka dengan ku".
Dono pun belum mendapatkan jawaban dari Wulan mau menerima cinta atau gak. Jadi Dono ingin mengucapkan kata 'I love you' ke Wulan, tapi gak jadi karena teman-temannya masuk ruangan kuliah. Dono diam dan Wulan pun diam juga. Pendidikan di bangku kuliah di mulai, karena memang Dosennya juga sudah dateng untuk memberikan ilmu kepada mahasiswa dan mahasiswinya.
***
Sampai usai pendidikan di perkuliahan. Dono ngobrol sama Kasino dan Indro di kantin seperti biasanya berkenaan hoby ini dan itu saja. Kadang Indro ingin tahu tentang perkembangan cintanya Dono ke Wulan. Seperti biasa Dono menceritakan apa adanya pada Indro dan Kasino. Tetap seperti biasa Indro dan Kasino mendukung hubungan Dono dengan Wulan.
Karena tidak kuliah lagi. Dono, Kasino dan Indro memutuskan main ke sana ke sini menikmati masa muda mereka. Sampai pertemuan pun terjadi Dono, Kasino dan Indro dengan Wulan bersama teman-temannya, pastinya ceweklah dan pertemuan itu ya memang di kafe. Dono pun sering melirik Wulan yang sedang ngobrol dengan teman-temannya.
Wulan sedikit malu di pandangin Dono. Saat Wulan mau ke toilet. Dono pun pura-pura ke toilet. Sebenarnya memang gak etis sih ingin mendapatkan hati gadis di toilet, tapi Dono hanya punya moment tepat saat itu juga.
Jadi Dono berpapasan dengan Wulan. Eee ternyata, Wulan pura-pura ke toilet. Karena ritme sudah sama antara Dono dan Wulan, keduanya bicara singkat banget. Dengan hasil Wulan minta di jemput besok di rumah untuk membicarakan kelanjutan dari cerita cinta.
Dono menyepakati perjanjian dengan Wulan. Dono pun kembali ngobrol sama Kasino dan Indro. Wulan pun kembali ngobrol dengan teman-temannya. Sampai waktu memang malam gitu. Dono, Kasino dan Indro memutuskan kembali ke kosan. Sedang Wulan dan teman-temannya sudah meninggalkan kafe duluan.
***
Esok harinya. Dono bener menjemut Wulan di rumahnya, lalu keduanya sepakat untuk jalan bareng ke suatu taman. Di taman lah Dono menyatakan perasaannya ke Wulan, ya akhirnya di terima. Jalan cerita cinta terus berlanjut dengan baik banget sampai di jalankan 4 tahun sampai selesai kuliah.
Tapi kenyataan memang kenyataan. Wulan mengidap penyakit mematikan pada dirinya dan akhir cerita kehidupannya, Wulan meninggal dunia. Dono bersedih hati kepergian Wulan. Kasino dan Indro selalu menemani Dono agar bisa menghilangkan rasa kehilangan tersebut.
***
Kini Dono masih mengenang cintanya bersama Wulan saat ia duduk sendiri di bawah pohon yang rindang di harinya yang panas. Dono meninggalkan tempat tersebut untuk menemui seseorang yang ia cintainya penggantinya Wulan, karena di jodohkan oleh Ibunya. Dono menerima gadis yang di jodohkan kepadanya. Rara, gadis cantik dari Palembang yang membuat Dono jauh mengerti lagi arti cinta sebenarnya.
"Cinta terkadang datang membuat diri ini bahagia. Ketika cinta itu pergi, hati ini bersedih. Waktu mengobati rasa sakit itu. Cinta datang lagi dan akhirnya aku bahagia lagi," kata Dono.
Dono pun bertemu dengan Rara. Keduanya berjalan di taman dengan penuh kebahagiaan.
No comments:
Post a Comment